Unduh PDF Unduh PDF

Dalam 30 tahun terakhir, jumlah penderita Diabetes Tipe 2 telah meroket sehingga kini dipandang sebagai epidemi di dunia barat. Diabetes melitus awalnya adalah penyakit cukup ringan dan langka diderita orang tua, namun kini menjelma menjadi penyakit kronis. Diabetes melitus memengaruhi orang-orang dari berbagai usia, ras, dan latar belakang, dan kini telah menjadi penyebab utama kematian dini di banyak negara. Setiap orang meninggal setiap 10 detik di seluruh dunia akibat Diabetes Tipe 2. [1] Artikel ini berfokus pada cara-cara pencegahan Diabetes Tipe 2, dengan memperhatikan perubahan perilaku berisiko.

Langkah

Unduh PDF
  1. Diabetes memengaruhi cara gula darah (glukosa) diproses dalam tubuh. Glukosa sebagai sumber energi penting berada dalam aliran darah setelah mencerna makanan. Insulin yang biasanya diproduksi oleh pankreas membantu glukosa keluar dari darah dan mendistribusikannya ke sel-sel hati, otot, dan lemak, lalu akan berubah menjadi energi yang dapat digunakan untuk tubuh. Ada dua jenis diabetes: Tipe 1 dan Tipe 2. Sekitar 10 persen penderita diabetes memiliki tipe 1, sedangkan tipe 2 lebih umum. Secara singkat, latar belakang jenis diabetes diterangkan sebagai berikut: [2]
    • Diabetes tipe 1: Kondisi ini melibatkan penghancuran lebih dari 90 persen sel yang memproduksi insulin dari pankreas, menyebabkan pankreas berhenti membuat insulin atau membuatnya dalam jumlah yang sangat sedikit. Diabetes tipe 1 cenderung terjadi sebelum usia 30 dan bisa melibatkan faktor lingkungan dan genetik. [2]
    • Diabetes tipe 2: Sementara pankreas terus memproduksi insulin atau tingkat insulin yang lebih tinggi, tubuh mengembangkan resistensi terhadap insulin, menyebabkan kelangkaan insulin bagi tubuh namun kadar gula darah tetap terlalu tinggi. Jenis diabetes ini dapat terjadi pada anak-anak dan remaja, biasanya dimulai pada orang di atas usia 30 tahun dan menjadi lebih umum diderita pada orang berusia lanjut. Penyakit ini cenderung diturunkan dan sekitar 15 persen orang tua berusia 70 tahun menderita diabetes tipe 2 [2] Tipe 2 tidak menunjukkan gejala selama bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun sebelum didiagnosis, dan saat dibiarkan dapat menjadi parah. Perhatikan tanda-tandanya berikut ini.
    • Diabetes gestasi berkembang selama kehamilan. Bila tidak terdiagnosis dan/atau tidak diobati, efek samping yang serius bisa melukai ibu dan memengaruhi janin. Diabetes gestasi, yang sembuh setelah melahirkan, dapat meningkatkan risiko untuk terserang diabetes tipe 2 di masa depan, dan diabetes gestasi dapat terjadi kembali pada kehamilan berikutnya. Setelah 15 sampai 20 tahun, kemungkinan terkena penyakit kardiovaskular juga akan meningkat dari 1,5 hingga 7,8 kali!
    • Diabetes karena operasi, obat-obatan, kekurangan gizi, infeksi dan penyakit lainnya, serta gangguan herediter yang dapat menyebabkan diabetes (seperti fibrosis sistik), dapat menjadi penyebab 1 hingga 2 persen dari kasus didiagnosis diabetes. [3] Diabetes insipidus tidak berhubungan dengan kadar gula darah. [2] Ini adalah penyakit yang relatif langka dan tidak tercakup dalam artikel ini.
  2. 2
    Waspadalah. Diabetes tipe 2 dapat mengubah hidup Anda, sehingga tahu bahayanya adalah bagian penting untuk memotivasi Anda menghindari kebiasaan buruk makan. Seringkali komplikasi diabetes terjadi dengan cepat pada diabetes, sementara yang lainnya berkembang perlahan-lahan. Jenis-jenis komplikasi diabetes meliputi:
    • Turunnya suplai darah ke kulit dan saraf
    • Zat lemak dan pembekuan darah menyumbat pembuluh darah (disebut Aterosklerosis)
    • Penyebab gagal jantung, dan stroke
    • Kaki kram saat berjalan
    • Pandangan kabur secara permanen
    • Gagal renal (ginjal)
    • Kerusakan saraf (mati rasa, rasa sakit dan hilangnya fungsi)
    • Peradangan, infeksi dan kerusakan kulit
    • Angina (nyeri jantung), dll
  3. Ada beberapa faktor risiko utama yang meningkatkan risiko menderita diabetes, beberapa faktor yang tidak bisa Anda kendalikan (seperti usia dan keturunan), dan faktor lainnya (seperti asupan makanan dan olahraga). Faktor risiko untuk diabetes tipe 2 meliputi:
    • Obesitas - berdasarkan indeks massa tubuh, BMI diatas 29 meningkatkan risiko diabetes menjadi satu berbanding empat. [4]
    • Berusia lebih dari 45 tahun. Perhatikan bahwa wanita pramenopause dibantu oleh kadar estrogen yang membantu dalam membersihkan asam lemak penyebab resistensi insulin, dan membantu insulin menyerap glukosa lebih cepat. [5]
    • Memiliki orang tua, saudara, kakek-nenek, bibi dan paman, dll, yang telah atau memiliki diabetes tipe 2. Hal ini menunjukkan gen keluarga diabetes dapat mudah menjangkiti Anda. [4]
    • Didiagnosis penyakit jantung atau kolesterol tinggi. Risiko kardiovaskular termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol HDL rendah, dan kolesterol LDL yang tinggi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa satu dari empat orang di Eropa yang menderita faktor risiko ini juga pradiabetes. [4]
    • Keturunan Hispanik, Afrika Amerika, penduduk asli Amerika, Asia, atau Kepulauan Pasifik hampir berisiko dua kali lipat daripada kulit putih Amerika. [4] [3]
    • Hingga 40 persen wanita yang mengalami diabetes gestasi berisiko untuk terserang diabetes tipe 2 di kemudian hari. [3]
    • Berat yang rendah saat lahir meningkatkan risiko terserang diabetes sebesar 23 persen untuk bayi seberat 2,5 kg dan 76 persen untuk bayi di bawah 2 kg. [4]
    • Diet tinggi gula, [6] kolesterol, and makanan olahan.
    • Tidak teratur atau tidak berolahraga - kurang dari 3 kali per minggu. [7]
  4. Gula darah yang tinggi dapat diperbaiki sebelum terjadi kerusakan permanen. [8] Jika memiliki faktor risiko terkait dengan diabetes, Anda harus melakukan tes skrining secara rutin - yaitu tes urin dan tes darah sederhana - dan mengendalikan faktor gaya hidup. Jika tes menunjukkan bahwa Anda memiliki "pradiabetes" (sindrom metabolik), Anda memiliki risiko didiagnosis diabetes tipe 2 di masa depan. Walau didiagnosis adalah hal yang menakutkan, namun ini juga merupakan kesempatan Anda untuk memulihkan kesehatan dan untuk memperlambat, membalikkan atau menghindari diabetes tipe 2 melalui perubahan gaya hidup.
    • Pradiabetes ada kondisi bila glukosa darah lebih tinggi daripada normal. Ini adalah indikator utama dari kerusakan metabolik, yang menyebabkan diabetes tipe 2. [9]
    • Pradiabetes dapat dibalikkan. Bila diabaikan, American Diabetes Association memperingatkan bahwa risiko menderita diabetes tipe 2 dalam satu dekade hampir 100 persen. [10]
    • CDC merekomendasikan bahwa mereka yang berusia 45 tahun atau lebih harus diuji untuk diabetes jika menderita kelebihan berat badan. [7]
  5. Makan yang tinggi gula serta makanan tinggi kolesterol akan meningkatkan risiko pradiabetes dan pengembangan diabetes tipe 2. Untuk meningkatkan kesempatan membalikkan gula darah tinggi-normal (pradiabetes) dan memulihkan penuh kesehatan tubuh, ada beberapa solusi diet yang dapat diterapkan mulai hari ini. Saran-saran diet berikut ini berfokus pada perintah dan larangan makan.
  6. Jika Anda mengubah kebiasaan makan menjadi lebih sehat sebagai pilihan gaya hidup, Anda dapat menurunkan berat badan dengan jauh lebih mudah daripada terus berfokus pada "diet". Menyantap sehat dan berolahraga dengan baik membuat berat badan turun dengan sendirinya. Perlu diingat bahwa tujuan sehat adalah hidup lebih lama, dan fakta bahwa orang-orang dengan berat badan sangat berlebih pun akan menurunkan risiko diabetes sebesar 70 persen hanya dengan menurunkan 5 persen berat badannya. [11]
  7. Diabetes Prevention Program (DPP) menunjukkan bahwa mereka yang menurunkan 5 sampai 7 persen berat badan dan berolahraga selama setengah jam setiap hari selama 5 hari seminggu akan mengurangi risiko terserang sebanyak 58 persen; ini kontras dengan 31 persen penurunan risiko untuk mereka yang hanya mengandalkan obat-obatan. [15] [7] Berapa pun berat badan Anda, olahraga adalah bagian penting untuk menjaga kesehatan. Lemak tubuh berlebih akan menghambat pemecahan dan penggunaan glukosa yang penting untuk energi. Cukup 30 menit berolahraga per hari yang meningkatkan denyut jantung, adalah salah satu cara penting untuk membantu menghindari diabetes dan menjaga berat badan tetap sehat.
  8. Pertimbangkan pergi ke psikolog jika Anda punya masalah emosional mendasar yang menyebabkan Anda makan terlalu banyak atau makan yang tidak sehat.
  9. tidak makan selain makanan protein ringan sebelum tidur, terutama nutrisi yang tidak penting 2 atau 3 jam sebelum waktu tidur , minum air saja (bukan alkohol, kafein atau stimulan lainnya), dan katakan kepada diri sendiri: "Makanan itu besok juga masih ada!"
  10. ) -- Dapatkan 6 atau 7 jam lebih waktu tidur untuk waktu pemulihan saraf agar semua sistem lainnya dapat menyelesaikan dan beristirahat. Ini akan menurunkan masalah diabetes, misalnya kadar gula darah [dan meningkatkan tekanan darah].
    Iklan

Tips

  • Jadwalkan janji berkunjung secara teratur ke dokter untuk memantau urin dan darah, jika Anda memiliki risiko diabetes. Aturlah pengingat otomatis di ponsel atau kalender daring untuk memastikan janji.
  • "Diabetes melitus" berarti "diabetes madu manis", mengacu pada tingginya gula dalam urin pasien.. [17]
  • Sebuah studi di Belanda menunjukkan bahwa pria yang memakan banyak kentang, ikan, sayuran, dan kacang-kacangan memiliki risiko diabetes lebih rendah. [18] Meskipun kentang sering dianggap buruk, namun bila dimasak dan dimakan tanpa tambahan lemak akan menyehatkan karena karbohidrat kompleks yang tinggi, sehingga akan dipecah menjadi gula sederhana sebelum dapat diserap ke dalam aliran darah. Ini adalah faktor yang membuat kadar gula darah stabil.
  • Telah tercatat bahwa bayi ASI kurang berisiko terserang diabetes tipe 1 daripada bayi yang minum susu botol. [19]
Iklan

Peringatan

  • Diabetes yang tidak diobati dapat menyebabkan penyakit jantung, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kematian. Jika Anda memiliki faktor risiko diabetes, atau hasil tes menunjukkan bahwa Anda menderita pradiabetes, ubahlah gaya hidup Anda untuk membalikkan kondisi dan menghindari diagnosis diabetes.
Iklan

Hal Yang Anda Butuhkan

  • Pilihan makanan sehat
  • Buku masak makanan sehat berkualitas untuk ide-ide resep

Referensi

  1. David Gillespie, Sweet Poison: Why Sugar Makes You Fat , p. 118, (2008), ISBN 978-0-670-07247-7
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 The Merck Manual of Medical Information, Diabetes Mellitus , p. 962, (2003), ISBN 978-0-7434-7733-8
  3. 3,0 3,1 3,2 CDC, Diabetes & Me, http://www.cdc.gov/diabetes/consumer/learn.htm
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 Ann Fittante, Prevention's The Sugar Solution , p. 264, (2007), ISBN 1-59486-693-7
  5. David Gillespie, Sweet Poison: Why Sugar Makes You Fat , p. 117, (2008), ISBN 978-0-670-07247-7
  6. David Gillespie, Sweet Poison: Why Sugar Makes You Fat , p. 117, (2008), ISBN 978-0-670-07247-7
  7. 7,0 7,1 7,2 CDC, Prevent Diabetes, http://www.cdc.gov/diabetes/consumer/prevent.htm
  8. Ann Fittante, Prevention's The Sugar Solution , p. 11, (2007), ISBN 1-59486-693-7
  9. Ann Fittante, Prevention's The Sugar Solution , p. 263, (2007), ISBN 1-59486-693-7
  1. Ann Fittante, Prevention's The Sugar Solution , p. 262, (2007), ISBN 1-59486-693-7
  2. 11,0 11,1 11,2 Ann Fittante, Prevention's The Sugar Solution , p. 269, (2007), ISBN 1-59486-693-7
  3. CDC, Eat Right, http://www.cdc.gov/diabetes/consumer/eatright.htm
  4. David Gillespie, Sweet Poison: Why Sugar Makes You Fat , pp. 151-152, (2008), ISBN 978-0-670-07247-7
  5. David Gillespie, Sweet Poison: Why Sugar Makes You Fat , pp. 156-157, (2008), ISBN 978-0-670-07247-7
  6. Ann Fittante, Prevention's The Sugar Solution , pp. 11-12, (2007), ISBN 1-59486-693-7
  7. 16,0 16,1 http://www.mayoclinic.com/health/diabetes/AN00975 Mayo Clinic, "Apakah camilan larut malam pantang bagi penderita diabetes?"
  8. Reader's Digest, Curing Everyday Ailments the Natural Way , Diabetes, p. 162, (2000), ISBN 1-876689-78-1
  9. Selene Yeager, The Doctors Book of Food Remedies", p. 524, (2007), ISBN 1-59486-753-4
  10. Reader's Digest, Curing Everyday Ailments the Natural Way , Diabetes, p. 163, (2000), ISBN 1-876689-78-1
  11. CDC, http://www.cdc.gov/diabetes/consumer/learn.htm – sumber penelitian
  12. http://www.diabetes.org/diabetes-basics/prevention/ http://www.diabetes.org/diabetes-basics/prevention/ – sumber penelitian
  13. http://diabetes.niddk.nih.gov/dm/pubs/riskfortype2/index.htm http://diabetes.niddk.nih.gov/dm/pubs/riskfortype2/index.htm – sumber penelitian

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 3.622 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan