PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

EpiPen adalah alat penyuntik epinefrin otomatis yang digunakan untuk mengobati reaksi alergi bernama anafilaksis. Anafilaksis berpotensi mengakibatkan kematian dan pasien harus ditolong terlebih dahulu sebelum memanggil layanan bantuan darurat. Epinefrin adalah adrenalin buatan manusia yang tiap satu dosisnya memiliki risiko yang sangat rendah jika diberikan dengan benar. Penggunaan EpiPen dengan cara dan waktu yang tepat akan menyelamatkan nyawa seseorang.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengidentifikasi Gejala-Gejala Anafilaksis

PDF download Unduh PDF
  1. Anafilaksis terjadi ketika seseorang tanpa sengaja terpapar oleh suatu alergen (baik untuk pertama kali, maupun berikutnya). Seseorang juga bisa semakin sensitif terhadap suatu alergen. Artinya, seseorang menjadi alergi terhadap sesuatu yang sebelumnya tidak memicu reaksi anafilaksis. Pada beberapa kasus, reaksinya bisa cukup parah dan membahayakan nyawa. Waspadailah gejala-gejala berikut: [1]
    • Kulit memerah
    • Muncul ruam di badan
    • Tenggorokan dan mulut membengkak
    • Sulit menelan dan bicara
    • Asma akut
    • Sakit di daerah perut
    • Mula dan muntah-muntah
    • Penurunan tekanan darah
    • Pingsan dan tidak sadarkan diri.
    • Kebingungan, pusing, atau rasa cemas berlebihan
  2. Pertolongan kepada pasien anafilaksis harus diutamakan. Jika pasien membutuhkan suntikan EpiPen dan bisa memandu Anda, tolonglah pasien terlebih dahulu. Petunjuk penggunaan EpiPen tercantum di bagian sisi alat.
  3. Walaupun epinefrin telah diberikan, pasien masih membutuhkan perawatan dari ahli medis secepat mungkin.
    • Selalu sediakan nomor darurat di ponsel Anda.
    • Langsung beri tahu lokasi pasien saat terhubung dengan layanan darurat agar bantuan bisa langsung dikirimkan.
    • Jelaskan kondisi dan situasi darurat pasien kepada operator.
  4. Jika Anda merasa seseorang terserang anafilaksis, carilah kalung atau gelang identitas medis di pasien. Pasien alergi parah biasanya membawa kalung atau gelang ini untuk mengantisipasi serangan tidak terduga. [2]
    • Biasanya, detail kondisi dan informasi kesehatan tambahan pemakai tercantum di kalung atau gelang ini.
    • Gelang atau kalung ini biasanya memiliki simbol Palang Merah atau lambang mencolok lain yang serupa.
    • Jika Anda menderita alergi parah, selalu bawa petunjuk penggunaan EpiPen beserta alatnya. Dengan demikian, jika Anda tidak sadarkan diri, orang lain dapat mengetahui cara menggunakan EpiPen dan menolong Anda.
    • Jangan berikan EpiPen pada pasien alergi yang mengidap penyakit jantung kecuali diperbolehkan atas resep dokter. [3]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menggunakan EpiPen

PDF download Unduh PDF
  1. Jauhkan jari-jari dari kedua ujung alat untuk mencegah pemakaian obat tanpa disengaja. EpiPen adalah alat sekali pakai. Jika obat sudah disuntikkan, EpiPen tidak bisa dipakai lagi.
    • Jangan letakkan jari di kedua ujung alat supaya pemicunya tidak aktif.
    • Tarik tutup warna biru untuk mengaktifkan alat (letaknya berlawanan dari ujung warna oranye yang memiliki jarum).. [4]
  2. Letakkan ujung berwarna oranye di paha dan tekan dengan kuat. Jika jarum sudah menusuk paha, seharusnya akan terdengar bunyi ‘klik’ sekali. [5]
    • Tahan selama beberapa detik.
    • Jangan suntikkan EpiPen di bagian tubuh lain kecuali paha. Suntikan adrenalin ke dalam vena bisa mengakibatkan kematian. [6]
  3. Lepaskan alat dari paha dan pijat bagian yang disuntik selama 10 detik.
    • Periksa ujung warna oranye. Penutup warna oranye seharusnya menutupi jarum secara otomatis ketika EpiPen dicabut dari paha.
  4. Suntikan EpiPen akan menyebabkan rasa panik dan paranoid sehingga tubuh pasien gemetar dengan kuat. Pasien BUKAN sedang mengalami kejang-kejang.
    • Gemetar akan hilang dalam beberapa menit atau jam. Jangan panik, tetaplah tenang berpikir dengan kepala dingin. Ketenangan Anda akan turut menentramkan pasien.
  5. 20% anafilaksis akut langsung dilanjutkan dengan kondisi serius bernama anafilaksis bifase. Setelah EpiPen disuntikkan kepada pasien, langsung bawa pasien ke rumah sakit.
    • Episode kedua bisa berlangsung ringan atau parah. Jika tidak segera dirawat, pasien bisa meninggal.
    • Krisis kedua terjadi ketika pasien sepertinya sudah sembuh. Pastikan Anda tetap pergi ke rumah sakit walaupun merasa baik-baik saja.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Merawat EpiPen

PDF download Unduh PDF
  1. Sebagian besar EpiPen memiliki jendela di kemasan untuk melihat obat di dalamnya. Obat di dalam EpiPen berwarna jernih. Jika obat tampak keruh atau berwarna, berarti EpiPen sudah kehilangan khasiat karena terpapar temperatur tinggi. Hal ini bisa terjadi bahkan sebelum tanggal kadaluarsa. [7]
    • Anda boleh memakai obat yang keruh dalam keadaan darurat. Namun, disarankan untuk mengganti obat ini secepatnya.
  2. EpiPen harus disimpan pada suhu ruangan.
    • Jangan simpan di kulkas
    • Jangan sampai EpiPen terpapar suhu yang sangat rendah atau tinggi.
  3. EpiPen memiliki batas masa penggunaan dan harus diganti jika tanggal kedaluwarsa sudah dekat. EpiPen yang kedaluarsa mungkin tidak bisa menyelamatkan pasien. [8]
    • Jika tidak ada EpiPen lain yang bisa digunakan, silakan memakai EpiPen kedaluwarsa. Epinefrin hanya akan kehilangan potensinya dan tidak berubah menjadi senyawa berbahaya. Lebih baik daripada tidak ada pertolongan sama sekali.
    • Jika EpiPen telah dipakai, sampahnya harus dibuang dengan aman. Caranya, bawalah EpiPen bekas Anda ke apotek.
    Iklan

Peringatan

  • Dokter dan suster Anda akan menunjukkan cara pemakaian EpiPen ketika obat diresepkan.
  • Suntikkan EpiPen hanya kepada pemiliknya.


Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 13.916 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan