Pernah mengalami masalah asam lambung? Sejatinya, gangguan kesehatan tersebut terjadi ketika zat asam yang terletak di lambung naik ke esofagus atau tenggorok, yaitu rongga yang berfungsi untuk menyalurkan makanan dari mulut ke perut. Jika katup bernama esophageal sphincter yang melindungi dinding perut tidak tertutup dengan rapat, cairan asam lambung bisa mengalir ke tempat yang salah dan menimbulkan rasa tidak nyaman di dalam perut. Lantas, apakah penyakit asam lambung hanya bisa dialami oleh manusia? Tentu saja tidak karena faktanya, anjing kesayangan Anda pun dapat mengalaminya dan merasa kesakitan karenanya. Oleh karena itu, jika anjing mulai menunjukkan gejala asam lambung, segeralah membawanya ke dokter untuk mendapatkan pengobatan segera. Jika meragukan diagnosis Anda, cobalah membaca metode ketiga dalam artikel ini untuk memahami berbagai indikator yang patut diwaspadai.
Langkah
-
1Bawa anjing yang terus-menerus muntah atau terlihat tidak nyaman ke dokter. Jika anjing terlihat memuntahkan makanannya, memiliki nafsu makan yang rendah, atau terus-menerus merintih ketika menelan makanan, kemungkinan besar dia sedang mengalami masalah asam lambung. Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, segeralah memeriksakannya ke dokter hewan terdekat! [1] X Teliti sumber
-
2Berikan makanan yang rendah lemak dan protein untuk anjing. Hindari makanan yang mengandung lemak dan protein dalam jumlah banyak karena keduanya mampu menstimulasi produksi asam pada lambung. Alih-alih, berikan asupan karbohidrat seperti nasi, pasta, atau kentang rebus yang dipadukan dengan daging putih rendah lemak seperti ayam, kalkun, ikan cod , atau ikan coley .
- Contoh makanan yang "tidak baik" untuk dikonsumsi oleh anjing adalah daging cincang berlemak, bakon, krim, mentega, dan pate (pasta yang terbuat dari daging dan jeroan, terkhusus hati).
-
3Dorong anjing untuk mengonsumsi makanan dalam porsi kecil sebanyak empat kali sehari. Jika anjing terbiasa diberi makan dalam porsi besar sebanyak dua atau tiga kali sehari, risiko kekenyangan pun akan meningkat. Alhasil, esophageal sphincter akan meregang dan mengizinkan cairan asam untuk mengalir keluar dari lambung.
- Oleh karena itu, dorong anjing untuk mengonsumsi makanan rendah lemak dan rendah protein dalam porsi kecil sebanyak empat kali sehari, setidaknya selama 7 hari atau hingga gejalanya berkurang. Setelah 7 hari, anjing bisa kembali diberi makan seperti biasanya.
-
4Letakkan mangkuk berisi makanan anjing di meja atau kursi yang tidak terlalu tinggi. Dengan demikian, anjing pun akan dipaksa untuk makan dengan posisi kepala yang lebih tinggi daripada bahu. Alhasil, makanan yang dikonsumsinya akan bertahan di dalam perut alih-alih naik kembali ke esofagus.
- Namun, metode ini juga berisiko membuat perut anjing kembung, dan kondisi tersebut sejatinya dapat mengancam nyawa ketika lambung anjing melilit dan dipenuhi oleh gas.
Iklan
-
1Berikan obat gastroprotektor kepada anjing. Secara khusus, gastroprotektor dapat memberikan perlindungan yang maksimal untuk lambung dan esofagus anjing, dan jenis gastroprotektor yang paling lazim digunakan adalah sucralfate . Berbekal resep dokter, Anda bisa membelinya di apotek dengan merek dagang Antepsin atau Carafate .
-
2Berikan omeprazole kepada anjing. Umumnya, omeprazole dijual dengan merek dagang GastroGard dan Prilosec di apotek, serta harus dibeli dengan resep dokter. Jenis obat tersebut merupakan penghambat pompa proton dan mampu mencegah produksi asam baik di perut yang sedang aktif mencerna makanan, maupun di perut yang sedang kosong.
- Dosis yang umumnya direkomendasikan oleh dokter adalah 0,5 mg untuk setiap 1 kg berat badan anjing, dan harus dikonsumsi satu kali sehari secara oral. Saat ini, omeprazole dijual dalam bentuk tablet dalam dosis yang bervariasi yaitu 10 mg, 20 mg, dan 40 mg. Oleh karena itu, untuk anjing seberat 30 kg, sebaiknya berikan satu buah tablet dengan dosis 15 mg per hari dan amati efeknya. Ke depannya, dosis tersebut bisa dikurangi atau ditambahkan sesuai kebutuhan anjing. [2] X Teliti sumber Omeprazole. Plumb's Veterinary Drug Handbook.
- Omeprazole adalah obat yang sangat aman dengan laporan efek samping yang sangat minim. Meski demikian, secara teoretis, penggunaan omeprazole dalam jangka waktu yang terlalu lama dapat membuat kadar asam di dalam lambung sangat rendah dan memicu terjadinya pertumbuhan ragi berlebih. Namun, teori tersebut masih belum terbukti secara ilmiah hingga sekarang.
-
3Mintalah resep sucralfate kepada dokter. Dewasa ini, sucralfate telah digunakan secara meluas sebagai obat antiulser bagi manusia, yang juga bisa digunakan pada hewan jika diresepkan dengan aturan penggunaan yang benar. Ketika bersentuhan dengan asam, sucralfate akan berubah menjadi substansi dengan kekentalan yang menyerupai pasta. Alhasil, obat tersebut pun dapat dengan mudah menempel ke jaringan lambung yang meradang dan melindungi area tersebut dari zat asam.
- Dosis yang umumnya diresepkan adalah 0,5 sampai 1 gram, dan harus dikonsumsi sebanyak tiga kali sehari secara oral. Secara khusus, anjing yang berukuran lebih besar perlu mengonsumsi dosis yang juga lebih besar, yaitu sekitar 1 gram, sementara anjing yang berukuran lebih kecil hanya perlu mengonsumsi sekitar 0,5 gram obat. [3] X Teliti sumber Sucralfate. Plumb's Veterinary Drug Handbook. Donald Plumb. Pahamilah bahwa sucralfate cair memiliki efektivitas yang lebih tinggi untuk mengobati gangguan asam lambung, terutama karena cairan yang mengalir di tenggorok mampu melapisi esofagus dengan lebih baik. Umumnya, dosis sucralfate cair yang umumnya direkomendasikan oleh dokter adalah 2,5 sampai 5 ml, dan harus dikonsumsi sebanyak tiga kali sehari secara oral. [4] X Teliti sumber Sucralfate. Plumb's Veterinary Drug Handbook. Donald Plumb
- Oleh karena sucralfate merupakan "pagar pembatas" yang sangat efektif, mengonsumsinya juga akan menyulitkan obat-obatan lain untuk terserap dengan baik dalam tubuh anjing. Oleh karena itu, jika anjing sedang mengonsumsi obat lain, cobalah memberikannya satu jam sebelum anjing mengonsumsi sucralfate .
-
4Cobalah memberikan obat-obatan prokinetik kepada anjing. Sejatinya, obat-obatan prokinetik dapat meningkatkan tegangan otot di saluran pencernaan. Alhasil, esophageal sphincter pun akan mengencang sehingga cairan asam lambung memiliki kemungkinan lebih rendah untuk naik ke esofagus. Salah satu contoh obat prokinetik yang layak untuk dicoba adalah metoclopramide .
-
5Mintalah resep metoclopramide untuk mengatasi masalah yang dialami oleh anjing Anda. Secara khusus, metoclopramide dapat membantu saluran gastrointestinal untuk menyikapi acetylcholine (neurotransmiter yang mengirimkan pesan ke otot untuk berkontraksi). Alhasil, esophageal sphincter pun akan terus tertutup sehingga asam lambung tidak bisa naik ke esofagus.
- Dosis metoclopramide yang umumnya dianjurkan adalah 0,1 sampai 0,4 mg/ kg, dan dikonsumsi sebanyak empat kali sehari secara oral. Artinya, anjing dengan berat 30 kg perlu mengonsumsi 3 sampai 12 mg metoclopramide setiap harinya. Oleh karena itu, cobalah memberikan tablet berdosis 5 mg sebanyak empat kali sehari terlebih dahulu dan mengamati efeknya. Ke depannya, dosis tersebut bisa ditingkatkan atau dikurangi sesuai kebutuhan anjing. [5] X Teliti sumber Metoclopramide. Plumb's Veterinary Drug Handbook. Donald Plumb
- Metoclopramide tidak boleh diberikan kepada anjing yang mengalami masalah penyumbatan usus karena peningkatan kontraksi otot justru dapat membuat usus berlubang.
- Selain itu, metoclopramide juga dianggap mampu meningkatkan pelepasan prolactin (hormon yang menstimulasi produksi susu), sehingga harus dihindari oleh anjing betina agar tidak timbul gejala “kehamilan palsu” yang berisiko memperburuk gejala asam lambung. Secara khusus, kehamilan palsu bisa terjadi jika hormon yang terbentuk menipu tubuh dan pikiran anjing sehingga anjing akan beranggapan bahwa dia sedang hamil, meski sesungguhnya tidak demikian. Salah satu tipuannya adalah dengan memproduksi susu yang seolah-olah disiapkan untuk anaknya nanti. Padahal, memproduksi susu yang nantinya tidak dikonsumsi oleh siapa pun justru dapat memicu terjadinya infeksi pada kelenjar susu anjing, seperti mastitis.
-
6Berikan antasid kepada anjing dan amati efeknya. Secara khusus, antasid mampu mengurangi produksi asam dalam perut. Alhasil, mengonsumsinya mampu menekan jumlah asam yang berpotensi naik ke esofagus anjing.
- Salah satu jenis antasid yang dijual bebas di apotek adalah famotidine (yang dijual dengan merek dagang Pepcid ). Sementara itu, antasid yang berdosis lebih tinggi seperti omeprazole hanya bisa dibeli dengan resep dokter.
-
7Cobalah membeli famotidine . Famotidine merupakan antagonis reseptor H2 yang mampu memperlambat tingkat produksi dan pengeluaran asam lambung dalam perut anjing.
- Famotidine bisa dibeli tanpa resep dokter di berbagai apotek besar. Oleh karena famotidine merupakan obat bebas, Anda bisa menggunakannya untuk mengobati kondisi anjing tanpa memerlukan resep dokter. Meski dosis yang direkomendasikan sangat bervariasi, umumnya famotidine harus dikonsumsi dengan dosis 0,5 mg/kg secara oral sebanyak dua kali sehari. [6] X Teliti sumber Famotidine. Plumb's Veterinary Drug Handbook. Donald Plumb
- Artinya, anjing dengan berat 30 kg harus mengonsumsi 1,5 tablet berdosis 10 mg sebanyak dua kali sehari dalam keadaan perut kosong. Sejauh ini, belum ada efek samping berbahaya yang dilaporkan meski famotidine dikonsumsi dalam waktu yang lama. [7] X Teliti sumber Famotidine. Plumb's Veterinary Drug Handbook. Donald Plumb
Iklan
-
1Kenali gejala asam lambung pada anjing. Pada dasarnya, anjing yang mengalami masalah asam lambung akan [8] X Teliti sumber :
- Memuntahkan makanannya.
- Merasa nyeri ketika menelan. Biasanya, anjing akan terdengar merintih ketika mencoba menelan makanannya.
- Mengalami penurunan berat badan dan nafsu makan.
-
2Bawa anjing ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut. Umumnya, dokter akan melakukan prosedur endoskopi untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya masalah asam lambung pada anjing. Secara khusus, pada prosedur tersebut, dokter akan memasukkan kamera kecil ke dalam tenggorok anjing untuk memeriksa kondisi lapisan mukus pada dinding esofagus. [9] X Teliti sumber Esophagitis. The 5-minute Veterinary Consult. Tilley and Smith. Publisher Williams & Wilkins. pp 568-569
- Jika anjing mengalami masalah asam lambung, kondisi esofagus di dekat bukaan lambungnya akan terlihat lecet, memerah, atau bahkan memborok.
-
3Susun rencana pengobatan yang tepat dengan bantuan dokter hewan. Meski artikel ini telah merekomendasikan langkah-langkah yang bisa Anda tempuh untuk memulihkan kondisi anjing, tetaplah memeriksakan anjing ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan sesuai dengan riwayat medisnya selama ini.Iklan
Tips
- Esofagus memiliki lapisan mukus tipis yang meski berfungsi sebagai pelindung, tidak didesain untuk menangkal efek korosif dari asam lambung. Setelah lapisan tersebut terkikis, jaringan esofagus pun akan meradang dan menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa pada penderitanya.
- Gangguan asam lambung paling sering terjadi ketika anjing sedang berada di bawah pengaruh obat bius, atau bahkan dapat terjadi secara spontan tanpa alasan yang jelas.
- Sejatinya, ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk membuat anjing merasa lebih baik ketika mengalami masalah asam lambung. Beberapa di antaranya adalah mengontrol pola makan anjing serta mendorong anjing untuk mengonsumsi gastroprotektor (obat-obatan yang mampu memberikan perlindungan pada jaringan lambung yang meradang), prokinetik, dan antasid (obat-obatan yang mampu mengurangi produksi asam lambung).
Referensi
- ↑ https://www.petmd.com/dog/conditions/digestive/c_multi_gastroesophageal_
- ↑ Omeprazole. Plumb's Veterinary Drug Handbook.
- ↑ Sucralfate. Plumb's Veterinary Drug Handbook. Donald Plumb.
- ↑ Sucralfate. Plumb's Veterinary Drug Handbook. Donald Plumb
- ↑ Metoclopramide. Plumb's Veterinary Drug Handbook. Donald Plumb
- ↑ Famotidine. Plumb's Veterinary Drug Handbook. Donald Plumb
- ↑ Famotidine. Plumb's Veterinary Drug Handbook. Donald Plumb
- ↑ http://www.petmd.com/dog/conditions/digestive/c_multi_gastroesophageal_reflux
- ↑ Esophagitis. The 5-minute Veterinary Consult. Tilley and Smith. Publisher Williams & Wilkins. pp 568-569