Apakah Aku Toxic?

Cari tahu jawabannya lewat kuis ini!

Orang-orang “toxic” memang sering dibahas. Istilah ini biasa digunakan untuk menggambarkan pribadi negatif yang suka meremehkan orang lain. Semua orang punya sisi egois, dan kadang-kadang, kita pun berbohong demi kebaikan. Meski begitu, yakin kamu masih tergolong normal... atau termasuk kategori "toxic"?

Temukan jawabannya di sini. Ingin tahu apa kamu toxic atau tidak? Klik "Mulai Quiz".

Seorang wanita menjulurkan tangan kepada temannya dengan wajah kesal dan bingung.

Kuis menjadi lebih menyenangkan bersama teman-teman

Bagikan kuis ini ke teman-temanmu dan bandingkan hasilnya

Ringkasan Pertanyaan

1. Tingkah laku pacarmu mencurigakan. Reaksimu:
  1. Bertanya baik-baik untuk mencari tahu sebabnya.
  2. Mengamati gerak-geriknya sambil bersikap pasif agresif. Dia akan menangkap isyarat dari kamu.
  3. Menuduhnya berselingkuh. Meskipun itu tidak benar, kamu bisa mendapat jawaban dengan cara ini.
  4. Mengecek ponselnya untuk mencari pesan yang aneh. Jadi, kalau dia putus dengan kamu, kamu punya buktinya.
2. Berbohong, boleh atau tidak?
  1. Tentu tidak! Semua orang berhak tahu yang sebenarnya.
  2. Ya, kalau untuk menjaga perasaan orang lain.
  3. Ya, kalau tidak ketahuan, apa ruginya?
  4. Boleh! Semua orang pernah bohong. Aku kebetulan jago banget.
3. Kamu baru saja mendengar rahasia tentang seseorang. Yang kamu pikirkan:
  1. Aku juga nggak mau rahasiaku tersebar. Jadi, aku akan tutup mulut.
  2. Ini terlalu menarik untuk disimpan sendiri... Aku mau cerita ke sahabatku, tapi aku pesan jangan kasih tahu siapa-siapa.
  3. Seharusnya dia lebih berhati-hati! Aku bakal cerita ke semua orang.
  4. Aku akan menjaga rahasia ini, karena sekarang rahasia ini bisa jadi senjataku.
4. Kamu bertemu orang yang sering dipuji orang-orang. Apa yang kamu perhatikan pada dirinya?
  1. Keramahannya. Dia terkesan baik hati!
  2. Penampilannya menarik, tapi sepatu dan bajunya tidak serasi. Norak!
  3. Dia enak diajak ngobrol, tapi aku nggak suka ketawanya. Nggak banget!
  4. Semua orang mengagumi dia, jadi otomatis aku tidak menyukainya. Apa boleh buat!
5. Saat bertengkar dengan seseorang, apa tujuanmu?
  1. Menjaga perasaannya.
  2. Mengungkap kebenaran.
  3. Menang, pastinya.
  4. Memastikan dia nggak berulah lagi.
6. Bestie kamu makin dekat sama seseorang. Apa yang kamu pikirkan?
  1. "Senang. Aku mau berteman sama dia biar kita bisa hang out bareng".
  2. "Sedikit cemburu, tapi aku ikut senang".
  3. "Boleh saja, tapi seharusnya dia minta persetujuanku dulu".
  4. "Tidak setuju. Nggak peduli seberapa baiknya dia, orang ini jelas musuh utamaku".
7. Apa moto hidupmu?
  1. Membagikan sukacita dan kebaikan.
  2. Berbuat baik kepada orang lain, tapi kepentinganku tetap jadi prioritas.
  3. Mencapai tujuan dengan segala cara.
  4. Apa pun caranya, aku harus menang.
8. Temanmu ingin menghadapi pembully yang mengganggunya sendiri. Apa tanggapanmu?
  1. Menghormati keputusannya, dan memberitahunya kamu siap menjadi teman curhat.
  2. Mengatakan kepadanya bahwa caranya salah, tapi terserah dia.
  3. Kamu bilang tidak mau ikut campur, tapi terus memantau setiap langkahnya.
  4. Terlibat langsung. Mencari kesalahan pembully kemudian mengancamnya.
9. Seseorang mengatakan bahwa kamu membuatnya tersinggung. Apa tanggapanmu?
  1. Melakukan refleksi dan minta maaf. Hanya ini cara memperbaiki hubungan.
  2. Awalnya membela diri, tapi akhirnya minta maaf.
  3. Cuekin dia buat balas dendam, tapi setelah beberapa hari, mengalah dan minta maaf.
  4. Berusaha meyakinkannya bahwa justru dia yang salah.
10. Apakah kamu bisa mengendalikan emosi?
  1. Ya.
  2. Rasanya bisa, tapi aku marah juga sesekali. Manusiawi lah.
  3. Tidak.
  4. Buat apa mengendalikan emosi? Marah itu cara ampuh menyelesaikan masalah.
11. Pendapatmu tentang drama:
  1. Harus dihindari sama sekali.
  2. Tidak baik, tapi kadang-kadang juga perlu.
  3. Bagian hidup sehari-hari. Boleh-boleh saja.
  4. Menyenangkan.
12. Apakah kamu peduli pada pertumbuhan pribadi?
  1. Tentu saja. Aku terus berusaha menjadi orang yang lebih baik.
  2. Aku ingin menjadi orang baik, tapi itu bukan prioritas utamaku.
  3. Tidak. Aku ya apa adanya aku.
  4. Aku ingin menjadi pribadi yang lebih cerdas, lebih sukses, dan lebih mampu mengontrol orang lain. Inilah makna pengembangan diri untukku.

Quiz Lain

Apa kamu suka quiz ini?

Kamu selalu memilih bersikap bijaksana, dan menurut kami, ini sangat mengagumkan. Namun, jangan lupa, tidak semua orang sebaik kamu. Saat berada di dalam pesawat terbang, pernahkah kamu mendengar bahwa kita harus mengenakan masker oksigen terlebih dahulu sebelum menolong orang lain? Hidup kita juga seperti itu. Pastikan kamu memperhatikan diri sendiri, menerapkan batasan kalau diperlukan, dan jangan mau diremehkan. Dengan demikian, kamu bisa membahagiakan diri sendiri seperti yang kamu lakukan kepada orang lain!","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Menetapkan-Batas-Pribadi"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Merawat-Diri"}],"link_data":[{"title":"Cara Menetapkan Batas Pribadi","id":2153073,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Menetapkan-Batas-Pribadi","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/5\/5e\/Establish-Boundaries-Step-27.jpg\/-crop-200-200-200px-Establish-Boundaries-Step-27.jpg","alt":"Cara Menetapkan Batas Pribadi"},{"title":"Cara Merawat Diri","id":2157748,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Merawat-Diri","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/5\/5f\/Use-Your-Time-Wisely-Step-4-Version-2.jpg\/-crop-200-200-200px-Use-Your-Time-Wisely-Step-4-Version-2.jpg","alt":"Cara Merawat Diri"}],"minimum":0},{"text":"Kamu agak toxic.","meaning":"Kamu agak toxic, tapi setiap orang punya kekurangan, bukan? Mungkin kamu sesekali berbohong demi kebaikan atau memilih curang agar bisa menang sewaktu main monopoli. Faktanya, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.Secara umum, tampaknya kamu berusaha menjaga sikap saat berinteraksi dengan orang lain. Menurut kami, ini sangat baik. Selain itu, resep menjadi pribadi yang baik lebih simpel daripada yang kamu kira. Akui kesalahanmu, minta maaf jika kamu bersalah, dan ambil keputusan yang bijak. Ingatlah bahwa satu kesalahan tidak meniadakan cinta dan dukungan yang kamu berikan kepada orang lain setiap hari. Jadi, maafkan diri sendiri apabila kamu berbuat salah!","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Meminta-Maaf"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Memaafkan-Diri-Sendiri"}],"link_data":[{"title":"Cara Meminta Maaf","id":2137555,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Meminta-Maaf","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/c\/ce\/Ask-for-Forgiveness-Step-15-Version-2.jpg\/-crop-200-200-200px-Ask-for-Forgiveness-Step-15-Version-2.jpg","alt":"Cara Meminta Maaf"},{"title":"Cara Memaafkan Diri Sendiri","id":2135478,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Memaafkan-Diri-Sendiri","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/e\/ef\/Forgive-Yourself-Step-21.jpg\/-crop-200-200-200px-Forgive-Yourself-Step-21.jpg","alt":"Cara Memaafkan Diri Sendiri"}],"minimum":0},{"text":"Kamu memang toxic.","meaning":"Waduh! Melihat nilai kamu, sepertinya kesimpulannya jelas. Kamu memang toxic!Walaupun nyatanya memang banyak orang toxic, yang lebih penting bukan soal siapa kamu yang sekarang, tetapi diri kamu nantinya. Jadi, menurut kami, akan sangat bermanfaat jika kamu ingin menghilangkan sifat toxic. Terlebih lagi, mengakui akan adanya masalah merupakan langkah pertama untuk mengatasinya. Setelah mengikuti kuis ini, tentunya kamu bisa belajar tentang cara memperlakukan orang lain dengan baik. Di wikiHow, kami telah menyiapkan hal-hal yang perlu kamu ketahui. Ingin tahu cara menjadi pribadi yang baik? Baca artikel wikiHow ini!","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Memperlakukan-Orang-Lain-dengan-Rasa-Hormat"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Menjadi-Pribadi-yang-Menyenangkan-bagi-Orang-Lain"}],"link_data":[{"title":"Cara Memperlakukan Orang Lain dengan Rasa Hormat","id":2138551,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Memperlakukan-Orang-Lain-dengan-Rasa-Hormat","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/0\/00\/Treat-People-With-Respect-Step-16.jpg\/-crop-200-200-200px-Treat-People-With-Respect-Step-16.jpg","alt":"Cara Memperlakukan Orang Lain dengan Rasa Hormat"},{"title":"Cara Menjadi Pribadi yang Menyenangkan bagi Orang Lain","id":2170170,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Menjadi-Pribadi-yang-Menyenangkan-bagi-Orang-Lain","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/d\/db\/Become-a-Nicer-Person-to-Others-Step-16.jpg\/-crop-200-200-200px-Become-a-Nicer-Person-to-Others-Step-16.jpg","alt":"Cara Menjadi Pribadi yang Menyenangkan bagi Orang Lain"}],"minimum":0},{"text":"Kamu sangat toxic.","meaning":"Gawat! Kepribadianmu sangat sesuai dengan definisi toxic. Kamu tega berbohong demi mencapai tujuan, bermain curang untuk mendapat nilai lebih, dan menggunakan segala cara agar bisa menjadi pemenang.Faktanya, beberapa orang tidak ambil pusing menjadi orang yang agak toxic. Namun, jika kamu ingin memahami cara memperlakukan orang lain dengan baik, menurut kami ini adalah keputusan yang tepat. Caranya lebih mudah daripada yang kamu pikirkan. Belajarlah mengakui kesalahan, meminta maaf jika kamu bersalah, dan berusahalah bersikap baik kepada orang lain. Selain itu, masih ada hal yang jauh lebih penting: maafkan diri sendiri kalau kamu bersalah! Ketika kamu mencintai diri sendiri, akan lebih mudah bagimu membawa sukacita untuk orang lain.","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Membangun-Rasa-Percaya-Diri"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Berempati"}],"link_data":[{"title":"Cara Membangun Rasa Percaya Diri","id":2132941,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Membangun-Rasa-Percaya-Diri","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/e\/e0\/Build-Self-Confidence-Step-25-Version-2.jpg\/-crop-200-200-200px-Build-Self-Confidence-Step-25-Version-2.jpg","alt":"Cara Membangun Rasa Percaya Diri"},{"title":"Cara Berempati","id":2141525,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Berempati","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/8\/89\/Be-a-Gentleman-Step-6-Version-3.jpg\/-crop-200-200-200px-Be-a-Gentleman-Step-6-Version-3.jpg","alt":"Cara Berempati"}],"minimum":0}]" class="quiz_results_data"/>\"Apakah<\/picture>","alt":"Test: Apakah Kamu Seorang Narsistik atau Empath?"},{"title":"Apa Bahasa Cinta Kamu? - Test","id":2175968,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Apa-Bahasa-Cinta-Kamu-quiz","image":"\"Apa<\/picture>","alt":"Apa Bahasa Cinta Kamu? - Test"},{"title":"Benarkah Kamu Mengalami Masalah Pengabaian? - Quiz","id":2176230,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Benarkah-Kamu-Mengalami-Masalah-Pengabaian-quiz","image":"\"Benarkah<\/picture>","alt":"Benarkah Kamu Mengalami Masalah Pengabaian? - Quiz"}],"number":1},{"text":"Aku ingin lebih memahami sikap orang lain kepadaku.","result":"Luar biasa! Kami punya beberapa kuis untuk membantumu:","next_quizzes":[{"title":"Seberapa Cool Kamu Menurut Orang Lain? - Test","id":2176269,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Seberapa-Cool-Kamu-Menurut-Orang-Lain-quiz","image":"\"Seberapa<\/picture>","alt":"Seberapa Cool Kamu Menurut Orang Lain? - Test"},{"title":"Test: Apakah Kamu Mengalami Gaslighting?","id":2176273,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Apakah-Kamu-Mengalami-Gaslighting-quiz","image":"\"Apakah<\/picture>","alt":"Test: Apakah Kamu Mengalami Gaslighting?"},{"title":"Apakah Kamu Berpasangan dengan Orang Narsistik? - Test","id":2175981,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Apakah-Kamu-Berpasangan-dengan-Orang-Narsistik-quiz","image":"\"Apakah<\/picture>","alt":"Apakah Kamu Berpasangan dengan Orang Narsistik? - Test"}],"number":2}]}" class="quiz_questionnaire_data"/>

Ciri Orang Toxic

“Toxic” adalah istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang perangainya tidak menyenangkan, tapi apa maksudnya? Orang toxic cenderung kurang peduli kepentingan orang lain daripada kepentingan mereka diri sendiri, bahkan terkadang, mereka kesulitan mengendalikan emosi. Sekalipun mereka ingin menaruh respek kepada orang lain, mereka tidak mampu melakukannya. Hal ini memaksa teman dan pasangan mereka bergulat dengan beban emosional dalam hubungan yang toxic . Masih ada beberapa ciri lain orang toxic:

Menyalahkan orang lain. Orang toxic cenderung tidak peduli perasaan orang lain. Oleh sebab itu, mereka meyakini bahwa orang lain yang bersalah karena mereka selalu benar.

Bergosip . Orang toxic akan merasa puas setelah melukai perasaan orang lain dengan membocorkan rahasia atau menyebarkan gosip. Bergosip dan merundung akan membuat mereka berdaya. Jadi, mereka tega memanfaatkan orang lain untuk kepentingan diri sendiri.

Mengeluh. Orang toxic tidak mampu berpikir kritis bahwa energi negatif yang mereka sebarkan bisa membuat orang lain kesal. Oleh sebab itu, mereka merasa nyaman mengeluh berkepanjangan.

Hubungan tidak konsisten. Orang toxic bisa menyembunyikan perangai anehnya untuk sementara waktu, tetapi pada akhirnya, perilaku buruk membuat mereka kehilangan teman dan pasangan.

Berbohong . Orang toxic sangat mengutamakan statusnya tanpa memikirkan dampaknya bagi orang lain. Banyak di antara mereka memilih berbohong selama hal ini bermanfaat bagi mereka.

Melakukan manipulasi . Orang toxic tidak segan-segan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Jika mereka menginginkan sesuatu, mereka berusaha mengontrol orang lain atau mengendalikan keadaan agar keinginannya terpenuhi.

Banyak menuntut. Orang toxic hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, bukan kepentingan orang lain. Sering kali, mereka menggunakan kekerasan agar orang lain memenuhi keinginannya.

Bagaimana cara orang toxic memperbaiki perilaku dalam hubungan personal?

Belajar menghargai batasan yang orang lain tentukan . Langkah ini sangat penting apabila kamu ingin menjalin hubungan yang saling menghargai. Tanyakan ke teman atau pasangan apa saja perilaku yang bisa dan tidak bisa ia terima. Kemudian, berusahalah memenuhi apa yang ia inginkan. Perilaku ini mungkin menjadi hal baru untukmu, tetapi batasan bisa membantumu belajar menghargai keinginan orang lain.

Menghargai diri sendiri agar kamu mampu menghargai orang lain. Kamu bisa mencegah rasa malu dan bersalah yang tidak berguna jika kamu tahu pemicu impuls dan keinginanmu. Bagi banyak orang, perasaan ini tidak membawa perubahan positif sehingga menghambat usaha memperbaiki kepribadian. Cara terbaik memulihkan diri dari perangai toxic adalah menjalani terapi, melakukan refleksi diri, dan usaha yang konsisten, tentunya. Kamu mampu mengubah perangaimu setelah memahami dan menerima pola pikir dan perilakumu. Dengan demikian, kamu juga bisa memperlakukan orang lain dengan baik!