PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Dihina adalah pengalaman yang secara umum bersifat buruk, yang dialami oleh sebagian orang. Berkali-kali dihina atau mengalami berbagai kesulitan membutuhkan kekuatan yang besar dan cinta kasih kepada diri sendiri. Untungnya, belajar mencintai diri sendiri dapat membantu mempertahankan kebahagiaan dan membuat Anda lebih mampu bertahan saat dihina oleh kehidupan dan oleh orang lain. Ikuti langkah-langkah ini untuk memperlakukan diri sendiri dengan penuh kasih sayang, apa pun situasi yang sedang Anda alami.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Menangani Keterpurukan Emosional akibat Dihina

PDF download Unduh PDF
  1. Belajar bersikap asertif dan anggun dalam menunjukkan pola-pola penghinaan yang merusak dari orang lain dengan cara penuh kasih dan produktif adalah langkah yang sangat penting dalam mengatasi kekecewaan. Pertajam kekuatan Anda dengan berdiri membela diri sendiri dan mengubah situasi untuk mencegah diri Anda dihina lagi di kemudian hari.
    • Bersikap asertif berbeda dengan bersikap agresif. Cobalah berbicara dengan jelas dan pertahankan kontak mata sambil tetap menjadi pendengar yang reseptif. [1]
    • Berkomunikasi secara asertif dapat meningkatkan kepercayaan diri, meraih penghargaan orang lain, memperbaiki kemampuan pengambilan keputusan, dan mendorong penyelesaian konflik. [2] .
  2. Sering kali, orang-orang berpegang terlalu kuat pada terlalu banyak perbedaan sehingga tidak bisa menggunakan sudut pandang yang sama. Anda akan bertemu dengan banyak orang yang membuat Anda tidak terlalu nyaman untuk berdekatan, sementara orang-orang lain pun akan merasakan hal yang sama tentang diri Anda. Kuncinya adalah melihat bahwa meskipun kita tidak bisa berteman dengan semua orang, ini bukan berarti Anda atau orang lain itu berkepribadian buruk atau jahat. Ketidakcocokan adalah bagian dari kehidupan dan kita dapat belajar untuk menanggapinya dengan anggun atau dengan sikap membela diri dan dengan perlawanan yang keras. Jika seseorang membuat Anda kecewa, itu adalah karena dirinya, bukan karena kesalahan Anda. Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa orang menghina Anda [3] :
    • Mereka merasa terancam dengan kompetensi, daya tarik, atau hal-hal lain yang menjadi kelebihan Anda, sehingga mereka berusaha menyamakan "tingkat kualitas" diri Anda dengan mereka.
    • Mereka memiliki perhatian khusus terhadap motivasi, tingkat kemampuan, kinerja, atau kontribusi Anda.
    • Mereka merasa Anda kurang atau tidak melakukan bagian Anda dalam tim.
    • Mereka memiliki kebutuhan besar/penting yang tidak terpenuhi dan merasa tidak puas karenanya.
    • Mereka memiliki kepribadian pengontrol dan merasa harus memegang kendali.
    • Mereka merasa berhak mendapatkan perlakuan atau status khusus dan merasa tidak cukup atau belum menerimanya.
    • Mereka ingin membuat Anda terlihat buruk demi meninggikan diri mereka sendiri atau mencuri perhatian pihak lain yang berada di atas Anda dan mereka.
    • Mereka merasa tidak aman dan berusaha berlebihan untuk mengkompensasikan perasaan ini.
    • Mereka merasa Anda membuat diri mereka tampak buruk di hadapan orang lain.
  3. Saat merasa sakit hati atau dihina, kita mudah mengambil posisi sebagai korban dan berasumsi bahwa kita tidak bisa melakukan apa pun untuk mengubah perasaan negatif itu. Lihatlah bahwa selalu ada pilihan untuk memperbaiki situasi Anda, dan usahakan untuk memikirkan pilihan-pilihan respons serta pendekatan Anda dalam bergerak maju. [4]
    • Misalnya, jika seorang teman sekolah terus-menerus merendahkan Anda, ingatlah bahwa Anda selalu bisa memilih untuk mengabaikan dia sama sekali. Jika menurut Anda ini bukanlah cara terbaik untuk mengatasi masalah ini, pikirkan siapa orang yang bisa dilibatkan untuk membantu Anda memenuhi kebutuhan Anda sejauh memungkinkan.
    • Di tengah-tengah situasi umum, seperti rapat, mungkin Anda perlu mempertanyakan sendiri nilai keputusan atau pekerjaan Anda dan meluruskan kesalahpahaman yang ada [5] .
    • Jika berhubungan dengan keluarga atau teman, sebaiknya Anda memberi tahu orang itu bahwa Anda dengan tulus ingin memahami sudut pandangnya, tetapi Anda tidak selalu bersetuju dengannya. Tergantung pada situasi yang ada, Anda bisa juga menenangkan diri dengan kesimpulan akhir, "Mari bersepakat untuk tidak sepakat." [6]
    • Jika berhubungan dengan anak atau remaja yang agresif, sebaiknya Anda mengakui bahwa perasaan si anak/remaja itu nyata, namun dia perlu mengungkapkannya dengan cara yang lebih baik atau tepat [7] .
  4. Jika Anda baru saja direndahkan, mungkin Anda merasa malu, marah, atau diperlakukan dengan tidak adil. Perasaan semacam ini tidak perlu disangkal, tetapi Anda perlu melihat bahwa perasaan ini dapat dimanfaatkan sebagai jalan keluar dan Anda tidak perlu tenggelam di dalamnya. [8] Anggaplah direndahkan sebagai pengalaman belajar yang memberikan kesempatan untuk Anda berlatih menjadi lebih tahan banting dalam menghadapi apa pun.
    • Lagipula, hidup ini penuh dengan situasi yang tidak dapat kita pilih, dan cara kita berespons terhadap situasi itulah yang akan menghasilkan perbedaan, apakah kita terpuruk dalam kesedihan atau justru bersemangat untuk belajar sebanyak-banyaknya dari rasa sakit yang perlu kita relakan pergi itu.
    • Pahami pengalaman Anda menurut sudut pandang Anda sendiri. Tanyakan kepada diri sendiri berdasarkan nilai-nilai pribadi Anda: Apa saja hal baik yang telah terjadi? Apa saja hal buruk yang telah terjadi? Apa saja yang dapat saya lakukan dengan lebih baik di kemudian hari? [9]
    • Cobalah praktikkan kesadaran diri pada situasi saat ini. Menyingkirkan diri Anda sendiri dari emosi sakit hati dan meluangkan waktu untuk memahami si penghina melalui hinaannya adalah hal yang bermanfaat.
  5. Lebih mudah memandang peristiwa yang telah menimpa kita dan apa yang dapat kita lakukan setelahnya secara realistis jika kita membuang dahulu pemikiran-pemikiran yang terngiang-ngiang di dalam kepala kita dan membuat kita melakukan evaluasi yang negatif serta berlebihan terhadap situasi sebenarnya. Berikut adalah beberapa contoh cara berpikir yang menyulitkan kita untuk melihat situasi kita yang sebenarnya: [10]
    • "Meramal", yaitu berasumsi bahwa segala sesuatu akan menjadi lebih buruk tanpa dasar prediksi yang nyata sama sekali.
    • "Hitam-putih", yaitu hanya melihat segala sesuatu berdasarkan dua sisi penilaian yang ekstrem. Dalam pola pikir "hitam-putih", segala sesuatu adalah benar-benar baik atau benar-benar buruk (meskipun kenyataan menunjukkan bahwa segala hal sebenarnya terlalu kompleks untuk dinilai dengan cara demikian).
    • "Membaca pikiran orang", yaitu berpikir tahu apa yang dipikirkan orang lain (yang biasanya adalah hal-hal yang terburuk mengenai diri sendiri!). Padahal sebenarnya, kita tidak akan pernah tahu apa yang dipikirkan oleh orang lain.
    • "Memberi cap", yaitu mengecap orang, perilaku, atau situasi dengan sebutan seperti "bodoh" atau "jelek", padahal orang, perilaku, dan situasi itu terlalu kompleks untuk disimpulkan hanya dengan satu sebutan itu. Cap semacam ini biasanya negatif dan membuat kita lupa tentang aspek-aspek lain yang juga berperan.
  6. Mudah saja untuk bertanya-tanya sendiri, "Mengapa mesti aku yang mengalami hal ini?" dalam situasi sulit. Namun, terjebak dalam pola pikir "mengapa saya" akan menyulitkan kita untuk menemukan pelajaran berharga yang biasanya terkandung di dalam kesulitan. Temukan hikmah dan pelajaran dengan mengubah "mengapa saya" menjadi "apa yang saya pahami tentang alasan dan cara orang menghina orang lain" atau "apa yang saya dapat lakukan untuk ikut menghentikan penghinaan yang telah saya alami".
    • Orang-orang yang paling tahan banting berhasil menemukan hikmah yang membangun dari penderitaan mereka, serta memiliki cara untuk memahami pesan-pesan kehidupan melalui penderitaan mereka itu. Ini berarti, segala situasi memiliki hikmah tersendiri meskipun tidak enak. [11]
  7. Dalam banyak situasi, hinaan yang Anda terima hanya memiliki keterkaitan yang sangat lemah terhadap pribadi Anda dan kenyataan yang sebenarnya. Jika demikian, hinaan itu tidak cukup berharga untuk Anda pusingkan atau pikirkan, entah tentang peristiwa penghinaannya ataupun tentang hal yang menurut Anda seharusnya Anda ubah agar tidak dihina.
    • Pikirkan betapa konyolnya jika Anda menilai diri sendiri hanya berdasarkan satu peristiwa itu. Bukankah tidak masuk akal jika satu hinaan atau pendapat satu orang menjadi pertimbangan Anda tentang siapa diri Anda?
    • Cobalah tertawakan fakta ini: bahwa Anda sebenarnya jauh lebih kompleks daripada yang bisa disimpulkan dengan satu hinaan saja.
  8. Ada begitu banyak hal yang kita tidak mampu kendalikan, termasuk keputusan orang lain. Karenanya, bangkit kembali dapat menjadi hal yang lebih mudah dilakukan dengan cara menemukan kembali kemampuan Anda untuk memberikan dampak positif kepada lingkungan sekitar Anda. [12] Pusatkan usaha Anda pada hal-hal yang dapat Anda kendalikan, seperti proyek karya seni atau tugas sekolah atau kantor yang baru dan lebih menantang. Amati diri Anda sendiri saat berkonsentrasi mengerjakan sesuatu (dan berhasil mencapai hasil yang hebat!) untuk mengingat bahwa Anda mampu memberikan kontribusi yang baik kepada dunia di sekitar Anda.
  9. Sahabat, keluarga, dan hubungan-hubungan suportif lainnya dalam hidup Anda sangatlah penting bagi kesanggupan Anda untuk bangkit kembali. Pastikan bahwa Anda memiliki orang-orang tertentu dalam hidup Anda, yang bersedia mendengarkan Anda berbicara dengan bebas tentang pengalaman-pengalaman pahit tanpa menghakimi Anda.
    • Tetaplah jaga agar sistem pendukung ini dekat dengan Anda, meskipun secara fisik Anda tidak tinggal berdekatan dengan orang-orang itu. Saat Anda merasa direndahkan dan dihina oleh dunia Anda, pikirkan orang-orang ini. Apa saja mereka pernah tegaskan tentang keunggulan kepribadian Anda? Bagaimana perasaan Anda saat berada di sekitar mereka? Selanjutnya, Anda dapat menjadi orang yang menunjukkan kualitas kepribadian yang sebenarnya meskipun tidak sedang berada di sekitar mereka.
  10. Jika Anda dihina terus-menerus oleh satu orang atau sekelompok orang yang sama, Anda bisa jadi sedang berhadapan dengan perundungan ( bullying ). Perundungan adalah tindakan penghinaan yang serius, dan adalah penting bahwa Anda datang kepada guru, orang tua, atau konselor yang dapat membantu Anda mengatasi masalahnya. Berikut ini adalah tanda-tanda bahwa Anda sedang mengalami perundungan dan perlu mencari pertolongan: [13]
    • Hinaan itu melibatkan tindakan seperti ancaman, penyebaran gunjingan, serangan fisik atau verbal, dan pengucilan yang disengaja.
    • Orang yang melakukan perundungan kepada Anda memiliki kekuasaan atas Anda, misalnya karena dia lebih kuat secara fisik, lebih populer di lingkungan itu, atau memiliki akses terhadap informasi pribadi Anda yang dapat digunakannya untuk mencelakai atau mempermalukan Anda.
    • Perilaku ini terjadi lebih dari sekali dan berpotensi berulang.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Belajar Lebih Mencintai Diri Sendiri

PDF download Unduh PDF
  1. Buang rasa malu Anda . Jika Anda sedang berusaha untuk lebih mencintai diri sendiri, rasa malu adalah salah satu musuh yang paling mengerikan, karena dia selalu berkata bahwa menjadi diri Anda sendiri apa adanya pada dasarnya adalah salah atau buruk. [14] Karena rasa malu biasanya mengarah pada bagian dari diri sendiri yang Anda berusaha tutupi, menulis tentang perasaan-perasaan Anda yang terdalam (termasuk bahkan yang membuat Anda merasa malu atau jijik) dapat membantu Anda memahami bahwa tidak ada yang salah dengan isi hati Anda. Saat menulis dalam buku harian, tuliskan juga kesulitan dan rasa sakit yang Anda alami di sepanjang hari itu, termasuk hal-hal yang membuat Anda menghakimi diri sendiri. [15]
    • Untuk setiap peristiwa yang menyakitkan, praktikkan pemahaman ulang terhadap pengalaman itu dengan kacamata penuh kasih. Pikirkan apa yang dapat Anda pelajari dari peristiwa yang telah terjadi dan bersikaplah murah hati terhadap apa yang telah Anda perbuat, meskipun Anda tahu bahwa Anda sebenarnya memiliki banyak pilihan respons yang lain.
    • Cobalah menulis buku harian setiap hari selama dua minggu, untuk belajar merasa nyaman dengan perspektif diri Anda. Anda akan terkejut saat membaca kembali tulisan Anda. Lihat saja, pastilah jelas bahwa yang menulisnya itu adalah orang yang penuh perasaan dan begitu peka!
  2. Di dunia yang sangat berfokus pada kemajuan dan perbaikan, kita memang mudah sekali lupa tentang pentingnya menerima hal-hal yang kita tidak bisa ubah mengenai diri kita sendiri. Anda memiliki bakat-bakat serta kelemahan yang unik, yang membentuk jati diri Anda. Penerimaan diri dan perasaan diri, tanpa usaha paksa untuk menekan dan membuangnya, dapat membantu Anda berusaha menjadi lebih baik dengan keunikan diri Anda. Semua ini akan membantu Anda pula untuk menemukan siapa diri Anda dan kemampuan Anda yang sebenarnya, bukan sekadar sosok diri yang "ideal" menurut Anda.
    • Penerimaan telah terbukti berkontribusi langsung terhadap kemampuan mencintai diri sendiri dengan cara mengurangi rasa malu bahwa diri kita tidak cukup baik atau bahwa kita akan lebih disukai orang lain jika merasa dan bertindak secara berbeda. [16]
    • Salah satu hal yang harus diterima semua orang adalah bahwa masa lalu tidak bisa diubah atau diganti. Karenanya, berfokuslah pada masa depan. Yang Anda bisa kendalikan adalah bagaimana Anda belajar dan berespons terhadap situasi Anda saat ini.
  3. Kembangkan nilai-nilai pribadi Anda . Nilai-nilai pribadi yang kuat akan mengisi hidup kita dengan berbagai makna yang penting bagi diri kita secara pribadi. Ini adalah karena mengenali nilai-nilai pribadi akan memberi jalan bagi kita untuk memahami apa yang sedang terjadi di sekitar kita. [17] Nilai-nilai pribadi juga akan menjadi pegangan yang kuat saat Anda menghadapi hinaan di tengah-tengah gambaran besar yang sedang terjadi, serta membuat Anda sadar bahwa kejatuhan ini adalah titik negatif yang tidak signifikan dan sebenarnya pantas untuk diabaikan.
    • Misalnya, nilai-nilai hidup Anda memprioritaskan penghargaan atas prestasi dan Anda pergi ke restoran dengan teman-teman untuk merayakan promosi kerja. Jika Anda dicibir oleh tamu di meja sebelah karena mengenakan topi pesta yang mengilap, abaikan saja. Anda sedang bertindak berdasarkan nilai-nilai pribadi Anda, bukan berdasarkan standar orang lain tentang cara perayaan yang "tepat".
  4. Apakah Anda menyadari dan tetap memantau semua kebiasaan yang berkontribusi terhadap gaya hidup Anda secara keseluruhan? Perhatikan hal-hal yang sangat penting namun mudah terlalaikan, dan uruslah diri Anda sama seperti Anda mengurus orang yang Anda sayangi (karena Anda memang menyayangi diri Anda sendiri!).
    • Apakah Anda menerapkan pola makan yang sehat? Tanyakan kepada diri sendiri apakah Anda secara konsisten mampu menyediakan makanan yang kaya gizi bagi diri sendiri sesuai kebutuhan tubuh Anda.
    • Apakah Anda cukup tidur? Apakah Anda sering merasa lelah di sepanjang hari karena kurang tidur atau tidur tidak teratur?
    • Apakah Anda berolahraga? Melakukan olahraga kardiovaskuler dengan intensitas cukup selama 30 menit setiap hari akan meningkatkan suasana hati, daya fungsi keseluruhan, dan mengurangi risiko penyakit kronis [18] .
  5. Luangkan waktu bagi diri sendiri untuk mempelajari apa yang Anda sukai atau mengejar hobi serta minat yang Anda miliki. Temukan hasrat pribadi atau talenta Anda, dan khususkan durasi waktu tertentu setiap minggunya untuk melakukan hal yang Anda sangat sukai itu. Mungkin, ini adalah menulis cerpen, atau memasak makanan masa kecil Anda. Berhubungan kembali dengan aktivitas kegemaran akan membuat dunia Anda lebih nyaman dan kebutuhan Anda yang lebih dalam akan lebih terpenuhi. Jika tidak, semua ini cenderung terlupakan dengan beratnya tekanan dari pekerjaan, sekolah, serta kewajiban-kewajiban lainnya.
  6. Di dunia yang serbacepat ini, relaksasi sulit dilakukan. Namun, sulitnya ini justru menjadikan relaksasi semakin penting. Saat Anda secara khusus mengambil langkah-langkah relaksasi, Anda sebenarnya sedang memberikan hadiah yang indah kepada diri sendiri sekaligus menegaskan kembali kepada diri sendiri bahwa Anda pantas menikmati waktu santai ini. Berikut adalah beberapa teknik yang dapat Anda pelajari untuk melakukan rutinitas relaksasi yang efektif setiap saat Anda membutuhkannya: [19]
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 26.621 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan