Unduh PDF Unduh PDF

Belajar mencari sumber informasi dengan efektif di internet dan di perpustakaan tidaklah sulit. Dengan belajar membuat pertanyaan penelitian yang efektif, merancang penelitian, dan mengeksplorasi pilihan-pilihan yang ada, Anda bisa mulai menggunakan sumber yang baik untuk meneliti dan mendukung posisi Anda dalam penelitian. Lihatlah Langkah 1 untuk lebih jelasnya.

Bagian 1
Bagian 1 dari 5:

Membuat Pertanyaan Penelitian

Unduh PDF
  1. Penelitian dibutuhkan kapan saja Anda mencari informasi tentang topik tertentu. Anda bisa melakukan riset untuk meneliti topik yang tidak familier bagi Anda, dan juga menyediakan bukti untuk klaim yang Anda buat di dalam sebuah presentasi atau esai penelitian. Riset bisa dilakukan dengan mengumpulkan data, membaca informasi di internet, atau menggunakan penelitian sebelumnya untuk memandu usaha Anda.
  2. Setelah Anda meneliti sebuah topik, ada banyak hal yang belum Anda ketahui dan ini bisa Anda gunakan untuk memandu penelitian dengan membuat pertanyaan penelitian. Mulailah dengan menuliskan banyak pertanyaan, seperti: Ketika orang-orang mulai mencetuskan “wabah obesitas”, apa yang sebenarnya mereka maksudkan? Kapan pertama kali hal ini dimulai? Di mana? Alasan apa saja yang membuat obesitas ini terjadi?
  3. Dalam setiap bahasan, pasti terdapat “isu” yang dipertaruhkan. Ada suatu hal yang bisa didebatkan, suatu hal yang kontroversial tentang topik tersebut, dan itulah yang harusnya Anda laukan ketika melakukan penelitian. Semakin kecil, sempit, dan spesifik topik yang Anda pilih maka akan semakin baik.
    • Topik obesitas di Amerika Serikat mungkin terlalu luas. Lihatlah komunitas, kota, atau wilayah Anda sendiri. Bagaimana statistik obesitas di wilayah Anda? Bagaimana perbandingannya dengan wilayah lain? Apa yang memengaruhinya? Mengapa? Jika Anda bertanya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, Anda sudah mendapatkan topik penelitian yang sangat bagus.
    • Masalah berdasarkan fakta yang ada bukanlah topik penelitian yang baik, karena tidak ada lagi yang bisa diteliti, hanya ada fakta untuk dicari. Pertanyaan penelitian yang baik, contohnya, tidak akan berbunyi “Berapa banyak orang yang meninggal karena obesitas?” melainkan “Bagaimana cara obesitas membunuh banyak orang?”
  4. Setelah Anda mencari topik penelitian di internet atau mungkin di media cetak, Anda harus memikirkan pertanyaan penelitian yang kuat untuk memandu penelitian suportif Anda. [1]
    • "Kebijakan dan sikap apa yang menyebabkan tingginya tingkat obesitas yang tiba-tiba di Indiana pada pertengahan tahun 90-an?” akan menjadi topik penelitian yang sangat bagus. Pertanyaan ini sangat spesifik dengan menyebutkan lokasi, kontroversi, dan topik tertentu. Pertanyaan ini adalah sesuatu yang bisa dibuktikan.
  5. Kita semua memiliki opini yang kuat tentang beberapa topik, terutama topik-topik yang kontroversial. Memang terdengar menggoda ketika Anda hanya mencari sumber yang akan membenarkan opini Anda, atau yang akan menyederhanakan topik tersebut, daripada membuatnya menjadi topik yang rumit. Saat Anda melakukan penelitian, carilah berbagai opini, argumen, dan posisi, lalu biarkan diri Anda mengumpulkan data sekuat mungkin, bukan hanya argumen yang ingin Anda dengar.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 5:

Mencari Data di Internet

Unduh PDF
  1. Tergantung topik yang Anda pilih, internet bisa menjadi gudang informasi, atau wadah opini dan sungai komentar. Internet menyediakan informasi terkini dengan cepat, tetapi membedakan antara sumber yang baik dan buruk akan sedikit sulit.
    • Situs web pemerintah (situs web yang berakhiran .gov) adalah sumber data dan definisi yang baik. Contohnya, situs “ The Center for Disease Control and Prevention ” memiliki banyak data seputar obesitas di Amerika Serikat, bagaimana penyakit tersebut memengaruhi kalangan tertentu, dan rincian kasus obesitas dari setiap negara bagian di Amerika Serikat.
    • Situs web non-profit (situs web yang berakhiran .org) juga bisa dijadikan sumber opini yang baik. Umumnya, organisasi akan memiliki sebuah “agenda” dan akan menyediakan berbagai informasi yang mendukung posisi mereka. Hal ini bisa membantu penelitian Anda, tetapi juga bisa menentang isu yang Anda angkat.
    • Blog dan situs perpesanan juga bisa menjadi tempat untuk mengumpulkan opini orang banyak dan bisa dimanfaatkan untuk mencari ide pertanyaan yang Anda lontarkan sendiri, tetapi tidak cocok untuk dijadikan sumber dukungan. Dalam kata lain, blog dan pesan tidak bagus untuk dikutip.
  2. Apakah obesitas adalah sebuah penyakit? Apa yang kita maksudkan dengan menyebutnya sebagai “wabah”? Istilah-istilah ini bisa dan harus Anda lihat di internet dengan cepat. Dengan menjelaskan pengertian istilah-istilah tersebut dan mengenali topik yang Anda pilih--menjadi ahli amatiran pada topik itu--Anda akan lebih tahu ketika bertemu dengan sumber-sumber yang lebih bersifat teknis yang harus digunakan untuk penelitian pendukung.
  3. Salah satu hal yang baik tentang wiki (seperti wikiHow!) adalah sumber yang dijadikan referensi di sepanjang artikel tersedia di bagian bawah laman bagi Anda untuk diteliti. Sumber-sumber ini adalah sumber informasi yang biasanya lebih baik daripada wiki, dan organisasi laman tersebut bisa membantu Anda menggunakannya sebagai rangkuman dari informasi di sumber-sumber tersebut, daripada harus menggali sumber itu secara langsung.
  4. Saat Anda membaca di internet, carilah percampuran antara statistik, data, dan opini. Menggali informasi dari sebuah blog yang berisi konspirasi seseorang tentang hormon pertumbuhan yang ditemukan di jajanan anak sekolah sehingga menyebabkan anak-anak obesitas, tetapi mungkin ada suatu hal di sana yang bisa menginspirasi Anda. Apa hubungannya obesitas dengan jajanan anak sekolah? Penelitian apa yang sudah dilakukan? Carilah lebih banyak laman yang lebih kaya dengan informasi yang serupa.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 5:

Menggunakan Perpustakaan

Unduh PDF
  1. Sumber informasi yang sangat membantu di perpustakaan bukanlah buku. Sering kali, pustakawan hanya duduk diam, sedangkan siswa-siswa lain bergelut dengan komputer mereka, menggali informasi dari sumber-sumber yang kurang baik tak jauh dari si pustakawan. Bicaralah kepadanya! Tugas pustakawan adalah untuk membantu Anda.
    • Bawalah pertanyaan penelitian dan riset yang telah Anda lakukan sampai sejauh ini, juga tugas atau deskripsi proyek khusus tertentu yang Anda miliki. Jika Anda melakukan riset untuk membuat makalah, bawalah lembar tugasnya.
    • Tanyakan pustakawan penelitian yang sedang menerima konsultasi siswa kepada resepsionis, atau buatlah janji dengan pustakawan tersebut untuk membahas topik dalam bidang tertentu. Pertemuan ini cenderung akan bermanfaat. Anda tidak akan menghabiskan waktu untuk mencoba menggali basis data perpustakaan yang sulit, dan Anda pasti akan mendapatkan informasi yang berguna untuk proyek Anda.
  2. Di perpustakaan, Anda mendapatkan banyak informasi yang bisa Anda kelola. Cobalah cari informasi yang berkaitan secara langsung dengan topik Anda. Jika Anda kesulitan untuk menemukan sumber yang bagus, cobalah perbaiki kata kunci pencarian Anda dan carilah kembali.
    • Buku tentu saja bisa menjadi sumber yang baik untuk sebuah topik. Jika Anda meneliti tentang obesitas, Anda bisa menemukan penelitian jarak jauh, analisis dari para pakar, dan opini di dalam buku dengan subjek tersebut.
    • Majalah dan jurnal penelitian akan menyediakan topik-topik yang bersifat lebih khusus dan teknis, biasanya ditulis lebih pendek. Penelitian ini akan mengurangi opini dan menambahkan statistik pasti.
    • Kebanyakan perpustakaan di universitas menggunakan JSTOR atau jenis basis data akademis lain yang menampung artikel penelitian berdasarkan topik. JSTOR bisa menjadi basis data yang sulit untuk dimengerti sehingga berdiskusilah dengan pustakawan untuk membantu Anda jika tidak yakin.
  3. Anda akan merasa kesulitan saat pertama kali pergi ke perpustakaan untuk mencari informasi yang langsung berkaitan dengan pencarian Anda. Belajar mencari informasi secara efektif ditambah usaha keras akan membayar semua rasa lelah Anda. Carilah dengan kata kunci yang bervariasi dengan kutipan dari topik yang harus dicari oleh mesin pencari tersebut. Jika Anda mencari informasi tentang obesitas, yang berkaitan dengan makan siang murid sekolah di Indiana, Anda bisa mencari dengan kata kunci:
    • "obesitas"
    • "obesitas" "makan siang sekolah"
    • "makan siang sekolah"
    • "jajanan tidak sehat di sekolah"
    • "obesitas Indiana"
    • "makan siang sekolah di Indiana"
    • "wabah berat tubuh"
    • "wabah obesitas"
  4. Belajarlah membaca cepat dan sekilas dengan efektif untuk mengumpukan infomasi yang relevan dan berhubungan dengan topik biasanya menjadi perbedaan antara penelitian yang lancar dan membingungkan. Jika Anda memilih topik yang sangat rumit dan bersifat teknis, banyak riset bisa membuat Anda bosan. Belajar memahami sumber-sumber dengan cepat bisa membuat pekerjaan Anda lebih mudah.
    • Bacalah bagian abstrak, jika sumber tersebut memilikinya, atau bacalah pendahuluan dari sumber tersebut untuk memastikan topik yang Anda pilih sesuai dengan sumber itu. Jika terlihat berbelit-belit, simpan kembali dan lupakan sumber tersebut. Jika Anda tidak melakukan riset untuk membuat bibliografi, Anda melakukannya untuk mendukung argumen dan mengeskplorasi topik.
    • Jika Anda menemukan sumber yang bagus, bacalah sekilas dan bacalah rangkumannya. Kebanyakan “isi” sumber teknis yang berbasis penelitian akan membicarakan penelitiannya sendiri, padahal Anda membutuhkan hasil penelitian dan argumennya. Sering kali, Anda bisa memperoleh bahan yang dibutuhkan dengan hanya membaca beberapa paragraf dari laporan penelitian sepanjang 15 sampai 20 lembar, atau dari sebuah buku jika Anda membaca dengan “pintar”.
    • Jika sumber tersebut bisa mendukung penelitian Anda, bacalah artikel itu dengan lebih cermat untuk mencari tahu argumen serta buktinya. Gunakan penelitian si penulis untuk mencari lebih banyak sumber.
  5. Tidak ada yang lebih buruk dari merasakan fase menulis penelitian dan tidak bisa menemukan kutipan atau statistik di tumpukan penelitian terdahulu yang sudah Anda kumpulkan. Jadilah orang yang teratur saat Anda melakukan penelitian dan catatlah dengan teperinci untuk dijadikan bahan referensi nantinya.
    • Bawalah catatan kecil ke perpustakaan dan tuliskan kutipan spesifik di salah satu sisi kartu catatan dan informasi yang berhubungan dengan bibliografi (judul, penulis, informasi seputar publikasi, dan URL jika ada) di sisi lain kartu tersebut.
  6. Seharian di perpustakaan tidak berarti Anda harus dikelilingi dengan buku-buku 500 halaman yang menggunung dan tidak pernah dibaca. Lakukan riset dengan cerdas, catatlah bagian terpenting dari sebuah informasi, dan gunakan sumber yang cukup untuk membuat dan mendukung argumen.
    • Beberapa siswa berpikir bahwa lebih banyak sumber akan membuat laporan penelitian semakin baik. Sebetulnya tidak. Idealnya, Anda harus menyeimbangkan “suara” sumber-sumber tersebut dengan “suara” Anda sendiri (argumen Anda). Penelitian yang baik menggunakan riset untuk membuat dan mendukung sebuah argumen, bukan untuk bertindak seperti boneka ventriloquist dengan mengulang kembali informasi yang Anda baca.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 5:

Melakukan Riset Primer

Unduh PDF
  1. Beberapa topik dan tugas akan membutuhkan riset primer, yang artinya Anda harus mengumpulkan data sendiri. Jika Anda mendapatkan topik yang sudah dilokalisasikan—seperti masalah obesitas di universitas Anda, sebagai contoh—sebaiknya pertimbangkan untuk membuat kuesioner pendek atau cara lain untuk menganalisis data untuk kepentingan penelitian. [2]
  2. Tidak semua survei dan kuesioner dapat diberikan kepada semua orang. Sejumlah hasil akan bisa digunakan untuk memahami isu tersebut. Apa mengumpulkan opini 20 pria di ruang loker tentang obesitas akan menghasilkan sesuatu? Atau kepada semua orang di lantai asrama Anda? Atau 300 orang di pertandingan sepak bola?
    • Sadarilah adanya keberpihakan. Targetkan pada sampel yang bercampur antara pria dan wanita dengan berbagai usia, latar belakang sosial dan ekonomi, dan tempat lahir.
  3. Jika Anda mengincar opini, kuesioner adalah pilihan terbaik dan cara pengumpulan data yang paling efisien, tetapi kuesioner mungkin tidak cocok dengan topik Anda.
    • Jika Anda tertarik pada kebiasaan makan dan adanya makanan nirnutrisi di kafetaria, pertimbangkan untuk memperhatikan antrean makan siang selama beberapa hari dalam seminggu dan menghitung jumlah siswa yang mengonsumsi makan siang komplet termasuk makanan penutup, soda, atau permen. Hitunglah hasil menggunakan turus selama proses penelitian.
    • Wawancara mungkin bisa digunakan jika Anda bisa menemui seorang pakar atau pihak lain yang terlibat dengan topik yang sedang Anda teliti. Jika Anda ingin mempelajari tentang makan siang anak sekolah, bicaralah kepada petugas kantin, kepala sekolah di sekolah tersebut, atau orang lain yang terlibat. Beri tahu apa yang sedang Anda teliti dan jelas proyek tersebut sebelum berbicara dengan mereka.
  4. Setelah memilih metode pengumpulan data, distribusikan survey, lakukan observasi terhadap sikap Anda, atau lakukan wawancara, dan kumpulkan data. Analisislah hasil penelitian dan rangkumlah penemuan tersebut sehingga bisa digunakan untuk laporan penelitian Anda.
    • Jika hipotesis Anda mengenai penelitian ini ternyata salah, jangan khawatir. Hal ini bisa menjadi sumber informasi yang bagus untuk ditampilkan dalam laporan penelitian. Anda menunjukkan komitmen untuk menemukan “kebenaran” mengenai topik yang Anda pilih.
    Iklan
Bagian 5
Bagian 5 dari 5:

Mengatur Laporan Penelitian

Unduh PDF
  1. Saat mengumpulkan hasil penelitian, identifikasilah argumen dan sumber yang paling persuasif. Gunakan argumen dan sumber tersebut sebagai batu loncatan untuk argumen Anda. Jika Anda menemukan bahwa lingkungan dengan sekolah yang menyediakan mesin penjual otomatis memiliki tingkat obesitas yang lebih tinggi sebanyak 30%, bagaimana bisa Anda mengubahnya menjadi argumen untuk mendukung penelitian tersebut? Bagaimana hasil penelitiannya? [3]
  2. Buatlah kalimat tesis dari penelitian Anda. Kalimat tesis adalah hal terpenting yang perlu ditunjukkan di dalam laporan penelitian Anda. Kalimat tesis harus spesifik dan tidak mutlak. Kalimat ini akan memberikan peta akan ke arah mana laporan Anda berjalan. Kalimat tesis yang baik akan membantu penulis juga pembaca, karena kalimat ini akan memberikan sebuah gambaran untuk dibuktikan dengan tulisan Anda.
    • Kalimat tesis yang buruk akan berbunyi, “sekolah harus melakukan sesuatu untuk menghindari obesitas”. Kalimat ini tidak jelas dan sulit dibuktikan. Sekolah apa? Apa yang harus sekolah tersebut lakukan?. “Sekolah Negeri Keong Emas bisa menurunkan tingkat obesitas di sekolahnya dan bahkan di wilayahnya dengan melarang adanya mesin penjual otomatis dan menyediakan pilihan makanan yang lebih sehat” adalah kalimat yang bisa menunjukkan sebuah argumen dan bisa dibuktikan.
  3. Bagaimana Anda mempresentasikan penelitian Anda agar lebih mudah dibaca?
    • Parafrase informasi yang ada untuk menerjemahkan kata-kata dari sumber ke kata-kata Anda sendiri. Parafrasa harus mengandung informasi dari sumber, tetapi tidak dikutip langsung. Parafrasa sangat efektif digunakan untuk meringkas sebuah posisi atau argumen. Anda masih menyebutkan penulisnya, jadi para pembaca dapat mengetahui bahwa observasi tersebut bukanlah hasil pemikiran Anda. Dalam kata lain, Anda bisa menulis:
      • Menurut Adam, sekolah yang menyediakan mesin penjual otomatis di kantin akan mengalami kenaikan tingkat obesitas.
    • Kutiplah secara langsung dari artikel sumbernya. Hal ini sangat efektif digunakan ketika ada sesuatu di dalam kata-kata di sumber tersebut yang ingin Anda tekankan atau sorot sebagai bagian dari penelitian Anda:
      • Menurut Adam, “Adanya mesin penjuan otomatis menunjukkan kenaikan keinginan untuk mengonsumsi makanan nirnutrisi yang dialami siswa-siswa di sekolah-sekolah tersebut, sehingga menyebabkan reaksi beruntun yang menunjang pilihan buruk para siswa”.
    • Belajarlah untuk mengetahui dan menghindari plagiarisme . Plagiarisme bisa terjadi secara tidak sengaja. Oleh karena itu, Anda harus belajar mengetahui bagaimana plagiarisme bisa terjadi dan menghindarinya.
  4. Jika Anda menulis esai penelitian, Anda harus belajar menyajikan daftar pustaka untuk setiap sumber yang Anda jadikan sebagai referensi, baik itu dengan metode parafrase atau kutipan langsung. Gunakan sisipan atau catatan kaki ( footnote ) di dalam tulisan Anda, dan sertakan di daftar pustaka di akhir laporan termasuk informasi publikasi untuk setiap sumber. Guru Anda mungkin meminta Anda menggunakan gaya pengutipan tertentu, tetapi gaya pengutipan yang paling umum digunakan adalah:
    • MLA
    • APA
    • Gaya Chicago
    • Turabian
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 22.117 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan