PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Tarawih adalah salat sunah yang dilakukan sesudah salat Isya pada bulan Ramadan. Ini merupakan ibadah sunah yang sangat dianjurkan. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa melakukan salat Tarawih di bulan Ramadan dengan iman dan dan keikhlasan untuk berharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. [1] Laki-laki muslim sangat dianjurkan untuk menghadiri salat Tarawih di masjid atau musala terdekat. Para wanita dan pria yang tidak bisa melakukan salat Tarawih berjemaah dapat melakukannya di rumah. Baca terus artikel ini untuk mengetahui cara melakukan salah Tarawih di rumah.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Melakukan Persiapan

PDF download Unduh PDF
  1. Rakaat adalah suatu rangkaian kesatuan di dalam salat. Anda bisa memilih jumlah rakaat yang diinginkan, baik 11, 13, maupun 23 rakaat (termasuk salat Witir). Asalkan Anda menjalankan 2 rakaat di setiap salat, lalu diakhiri dengan salat Witir , ini sudah mengikuti sunah.
    • Salah satu sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam meriwayatkan bahwa "beliau melakukan salat malam masing-masing 2 rakaat (lalu salam) dan menjadikannya ganjil dengan melakukan salat Witir satu rakaat." [2]
  2. Ini termasuk tubuh dan pakaian Anda, serta tempat salatnya.
    • Lakukan wudu . Anda harus berwudu untuk menyucikan diri sebelum memulai salat. Jika belum berwudu, Anda harus melakukannya sekarang. Apabila Anda telah buang air kecil, kentut, buang air besar, mengeluarkan banyak darah, atau tertidur dengan bersandar pada sesuatu setelah salat terakhir sebelum ini, Anda harus berwudu. [3]
    • Jika Anda ingin salat di masjid (sangat dianjurkan untuk para pria), masuklah ke dalam masjid dengan tenang tanpa banyak suara agar tidak mengganggu orang yang sedang salat. Berdirilah di tempat yang kosong dan jauh dari pintu masuk atau keluar masjid.
      • Jika Anda ragu-ragu dengan kebersihan tempat salat, hamparkan sajadah atau tikar di atas lantai. Sajadah merupakan benda penting untuk digunakan dalam salat.
  3. Dalam kondisi tertentu, Anda harus melakukan mandi junub (bukan wudu) untuk menyucikan diri dari najis (kotoran) sebelum salat. Sebelum melaksanakan salat, Anda harus mandi junub setelah berhubungan intim, mengakhiri haid atau nifas (keluarnya darah sesudah melahirkan), melahirkan, atau mengeluarkan mani (ejakulasi). [4]
    • Mandi junub (mandi besar) dilakukan dengan mencuci rambut dan seluruh tubuh dengan air. Disunahkan untuk mencucinya sebanyak 3 kali.
    • Ingat, saat melakukan wudu atau mandi junub, segala hal yang membuat air tidak dapat menyentuh area wajib pada tubuh harus dihilangkan terlebih dahulu, misalnya kuteks, aksesori, atau maskara tahan air. [5]
  4. Jika tidak ada air atau tubuh tidak boleh terkena air, Anda bisa melakukan tayamum untuk menggantikan wudu atau mandi besar. Untuk melakukannya, Anda memerlukan debu atau tanah bersih yang belum pernah digunakan. [6]
  5. Ketika salat, Anda harus menghadapkan tubuh ke kiblat, yaitu ke Ka'bah. Masjidilharam di Makkah merupakan tempat suci yang dijadikan kiblat umat Islam di seluruh dunia ketika salat. Semua muslim diwajibkan menghadap ke Ka'bah 5 kali sehari untuk melakukan salat.
  6. Baik laki-laki maupun perempuan harus menutupi tubuh (aurat) ketika melakukan salat. Wanita harus menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, sedangkan pria harus menutupi area antara pusar dan lutut. [7]
    • Kain yang digunakan harus bisa menutupi tubuh ketika Anda melakukan gerakan salat. Jadi, jika ada bagian kulit leher yang terlihat (bagi wanita) ketika melakukan suatu gerakan, berarti Anda harus membenahi pakaian atau mengenakan pakaian tambahan agar salatnya sah.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Melakukan Salat Tarawih

PDF download Unduh PDF
  1. Niat tidak perlu diucapkan dengan keras, tetapi cukup diucapkan dalam hati dan menetapkan bahwa Anda berniat untuk salat Tarawih.
  2. Ini artinya adalah "Allah Mahabesar".
    • Jika tidak mampu berdiri karena kondisi medis, Anda boleh melakukan salat sambil duduk.
    • Sebagian ulama juga berpendapat bahwa tangan harus diangkat hingga sejajar bahu. Kedua cara ini boleh dilakukan karena semuanya ada dasar dalilnya.
  3. Anda bisa meletakkan tangan di pusar, dada, atau antara keduanya. Terdapat perbedaan pendapat di kalangan mazhab fikih mengenai hal ini. Namun, semuanya memiliki dasar yang kuat dan boleh dilakukan (pilih salah satu yang paling nyaman bagi Anda).
    • Ketika salat telah dimulai, Anda harus selalu khusyuk. Arahkan pandangan ke tempat sujud (sangat dianjurkan) agar Anda tidak melihat sekeliling.
    • Dilarang melihat ke atas ketika salat. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Hendaklah orang-orang berhenti melihat ke atas ketika salat, atau penglihatan mereka akan dirampas." [8]
  4. Ini merupakan doa pembuka salat. Contoh bacaan pendek doa iftitah " Subhanakallahumma wabihamdika watabarakasmuka, wa ta'ala jadduka wala ilaha ghairuka ". Setelah itu, ucapkan, " a'udzubillaahi minasy-syaithaanir rajiim , dan bismillaahir rahmaanir rahim ".
  5. Ini merupakan bacaan wajib di dalam salat. Surah Al Fatihah harus dibaca di setiap rakaat salat Tarawih (dan semua salat). Bacaannya adalah " Alhamdulillahi rabbil 'aalamin; Arrahmaanirrahim; Maaliki yaumiddin; Iyyakana'budu waiyyaaka nasta'iin; Ihdinash shiraatal mustaqiim; Shiraatal ladziina an'amta 'alaihim; Ghairil maghduubi 'alaihim, waladh-dhaalliin ".
  6. Jika memiliki banyak hafalan, disunahkan untuk membaca surah Al-Qur'an yang panjang di setiap rakaat. Namun, jika hafalan Anda hanya sedikit, bacalah surah semampu Anda, asalkan dibaca dengan baik dan benar sesuai kaidah tajwid (cara membaca dengan benar) dan makhraj (cara melafalkan setiap huruf dengan benar).
  7. Ini merupakan posisi rukuk. Usahakan punggung tetap lurus, dan rilekskan tubuh. Anda tidak perlu membentuk tubuh dalam sudut 90 derajat yang sempurna.
    • Ketika rukuk, bacalah Subhanna Rabbiyal 'adhiim 3 kali. Artinya "Mahasuci Tuhanku, yang Maha Agung".
    • Beberapa mazhab fikih berpendapat bahwa Anda harus mengangkat tangan ketika takbir sebelum rukuk, sedangkan yang lain tidak. Keduanya boleh dilakukan.
  8. Ketika bangkit dari rukuk, ucapkan Sami'allahuliman hamidah . Ini artinya "Allah mendengar orang yang memujiNya".
    • Ketika berdiri, bacalah Rabbana walakal hamd (Wahai Rabb kami, bagiMu segala puji) satu kali. Anda juga bisa menambahkan " Hamdan katsiiran tayyiban mubaarakan fih " (aku memuji-Mu dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh berkah) sesudahnya. [9]
    • Beberapa mazhab fikih berpendapat bahwa Anda harus mengangkat tangan ketika bangkit dari rukuk, sedangkan yang lain tidak. Keduanya boleh dilakukan karena memiliki dasar dalil yang sahih.
  9. Sekarang Anda masuk ke posisi sujud. Tempelkan kepala, lutut, dan telapak tangan pada lantai.
    • Ketika Anda sudah dalam posisi sujud secara sempurna, ucapkan " Subhaana Rabbiyal a'la " (Mahasuci Tuhanku, yang Mahatinggi) sebanyak 3 kali.
    • Lengan bawah tidak boleh menempel pada lantai. [10]
    • Beberapa mazhab berpendapat bahwa Anda harus menempatkan lutut pada lantai terlebih dahulu saat masuk dalam posisi sujud, sedangkan yang lain menggunakan tangan terlebih dahulu. Keduanya boleh dilakukan.
  10. Tempatkan kaki di bawah pantat dengan bola kaki hingga tumit menempel lantai. Tegakkan telapak kaki kanan dan tekuk jari-jarinya di atas lantai. Letakkan kedua tangan di atas paha. Anda dapat membaca Allahummaghfirli, warhamni, wajburni, warfa'ni, wa'aafini, warzuqni (Ya Allah, ampuni aku, berilah rahmat kepadaku, kuatkanlah aku, angkatlah derajatku, maafkanlah aku, dan limpahkan rezeki kepadaku).
    • Ada juga doa pendek yang dapat dibaca ketika Anda duduk di antara 2 sujud ini, seperti Allahumaghfirli (Ya Allah, ampunilah aku) yang dibaca sebanyak 2 kali.
    • Kembalilah ke posisi sujud dan ucapkan " Subhana rabbiyal a'la ".
  11. Sekarang Anda telah melaksanakan satu rakaat dan harus menyelesaikan satu rakaat lain dengan cara yang sama persis.
  12. Baca doa tasyahud ketika Anda dalam posisi ini.
    • Salah satu doa tasyahud: Attahiyyaatulillaah, washalawaatu wattayyibah. AsssalaamuÊ¿alaika ayyuhannabiiyu warahmatullaahi wabarakaatuh. Assalaamu Ê¿alainaa waÊ¿alaa Ê¿ibaadillaahi shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illaallaah wa asyhadu anna Muhammadan Ê¿abduhuu wa rasuuluh .
      • Ini artinya: “Segala pujian, selawat, dan kebaikan hanya untuk Allah. Mudah-mudahan selawat serta salam terlimpahkan kepadamu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan berkah-Nya. Mudah-mudahan selawat dan salam terlimpahkan pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya”..
    • Setelah itu, bacalah selawat: “ Allahumma shalli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad. Kamaa shallaita 'alaa Ibraahim wa 'alaa aali Ibraahim, innaka hamiidum majiid. Allahumma baarik 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad. Kamaa baarakta 'alaa Ibraahim wa 'alaa aali Ibraahim, innaka hamiidum majiid.
      • Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha terpuji dan Maha mulia. Ya Allah, limpahkanlah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha terpuji dan Maha mulia".
  13. Menengoklah ke kanan sambil mengucapkan " Assalamu'alaikum warahmatullah ". Setelah itu, menengoklah ke kiri sambil mengucapkan bacaan salam yang sama.
  14. Anda boleh salat dalam jumlah rakaat yang diinginkan. Orang-orang biasanya salat Tarawih sebanyak 11 rakaat (beserta Witir) atau 23 rakaat (bersama Witir), tetapi Anda bisa melakukannya kurang atau lebih dari itu. Di dalam Al Qur'an, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, "Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau (Nabi Muhammad) berdiri (salat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya ... Oleh karena itu, bacalah (ayat) Al-Qur’an yang mudah (bagimu)". [11]
  15. Akhiri Tarawih dengan salat Witir . Jika Anda telah melakukan salat masing-masing 2 rakaat (dalam jumlah yang sesuai keinginan), Anda harus mengakhirinya dengan salat Witir dalam jumlah rakaat ganjil. Pada umumnya, orang-orang melakukan salat Witir sebanyak 1 atau 3 rakaat. Sebagai contoh, jika Anda salat Tarawih 8 rakaat, lakukan salat Witir 3 rakaat untuk mendapatkan total 11 rakaat.
    Iklan

Tips

  • Ketika salat Tarawih, Anda boleh membaca ayat Al-Qur'an sambil memegang mushaf jika tidak hafal. [12]
  • Jika Anda sudah lelah, akhiri salat Tarawih dan lakukan salat Witir 1 rakaat. Jangan memaksakan diri karena terus terjaga di sepanjang malam hingga sahur tidak dianjurkan. Ini bisa membuat Anda lemah dan lelah.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.093 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan