Unduh PDF Unduh PDF

Sederhananya, seseorang menggunakan narkoba karena dia ingin merasa berbeda dan lebih baik. Keinginan untuk mendapatkan perasaan tersebut semakin menguat hingga akhirnya dia menyalahgunakan narkoba. Tentu saja setiap orang memiliki alasan tersendiri mengapa dia mencoba dan ketagihan narkotik legal atau pun narkoba ilegal. Biasanya gabungan faktor lingkungan, kepribadian, biologis, dan tekanan luar mendesak seseorang untuk menggunakan narkoba. Memahami mengapa seseorang menggunakan narkoba adalah tahap pertama untuk menghindari ketergantungan narkoba dan menanganinya apabila ketergantungan tersebut dialami oleh orang lain atau diri Anda.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Memahami Alasan Seseorang Menggunakan Narkoba

Unduh PDF
  1. Seseorang mencoba hal baru ketika dia menginginkan perubahan dalam kehidupannya. Ketika seseorang menggunakan narkoba atau zat adiktif lainnya, seperti minuman beralkohol, rokok, dan makanan dan minuman yang mengandung kafeina, dia hanya memikirkan manfaat zat tersebut yang dapat memberikan perubahan terhadap kehidupannya, bukan bahaya yang dapat muncul. [1] [2]
    • Beberapa orang menggunakan narkoba karena mereka ingin meredakan atau menghindari rasa sakit fisik dan psikologis. Selain itu, mereka juga ingin mendapatkan "pelarian" dalam kehidupan. Penyebab munculnya keinginan tersebut bermacam-macam dari rasa trauma hingga rasa bosan. Mereka mungkin menggunakan narkoba agar dapat merasa unik atau "istimewa" atau agar bisa merasa "normal."
    • Penelitian yang dilakukan di Inggris Raya pada tahun 2000 menunjukkan bahwa dua dari lima alasan utama penggunaan narkoba adalah untuk meringankan depresi dan membuat pemakai menjadi teler. Dalam kasus seperti itu, pengguna narkoba dengan jelas hanya memikirkan manfaat jangka pendek berupa perubahan sementara cara memersepsikan sesuatu. [3]
  2. Alasan kenapa banyak anak muda mencoba minuman beralkohol, rokok, atau pengalaman seksual untuk pertama kalinya karena adanya pemikiran bahwa "semua orang juga melakukannya." Tekanan sejawat ( peer pressure ) seperti ini sering kali juga menjadi alasan utama mengapa mereka mencoba menggunakan narkoba. [4]
    • Orang-orang cenderung menggunakan narkoba apabila mereka berada di lingkungan yang menganggap penggunaan narkoba sebagai hal yang wajar. Walaupun mereka bisa hidup mandiri, pada akhirnya semua orang ingin bisa berbaur dengan orang lain.
    • Penelitian penggunaan narkoba yang dilakukan di Inggris Raya juga memuat "membantu pemakai tetap melek ketika berinteraksi sosial dengan orang lain" dan "meningkatkan kenikmatan suatu aktivitas" sebagai bagian dari lima alasan utama penggunaan narkoba. Tekanan untuk menjadi pusat perhatian pada pesta ( life of the party ) yang sering dialami oleh anak muda mungkin memengaruhi seseorang untuk menggunakan narkoba. [5]
    • Orang-orang yang tidak memiliki banyak support network (sekelompok orang yang memberikan bantuan kepada orang yang mengalami kesulitan), seperti keluarga, teman, dan lain-lain, yang membantu mencegah penggunaan narkoba memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk mencoba narkoba.
  3. Tidak bisa dipungkiri bahwa pengguna narkoba berasal dari seluruh latar belakang sosial dan ekonomi. Sebagai contoh, 50% anak muda di Inggris Raya yang berumur 16 hingga 24 tahun telah mencoba obat-obatan ilegal. [6] Bagaimana pun juga, faktor-faktor seperti kemiskinan, lingkungan rumah yang tidak nyaman, dan kurangnya akses untuk mendapatkan pendidikan atau pekerjaan atau pelayanan sosial meningkatkan peluang seseorang menggunakan narkoba karena faktor-faktor tersebut menghilangkan kesempatannya untuk mendapatkan bantuan alternatif.
    • Semakin banyak alasan yang membuat seseorang ingin mendapatkan "pelarian," dan semakin sedikit bantuan alternatif yang bisa didapatkan, semakin besar juga peluang dia mencoba narkoba legal atau ilegal. Lingkungan yang penuh tekanan memengaruhi penggunaan narkoba karena hampir 97% responden yang berada di Inggris Raya mengungkapkan bahwa keinginan untuk bisa mendapatkan ketenangan menjadi alasan utama mereka menggunakan narkoba. [7]
    • Akan tetapi, lingkungan yang membosankan juga dapat menimbulkan keinginan untuk melakukan eksperimen atau melawan kekangan. Kedua keinginan tersebut mereka wujudkan dengan menggunakan narkoba. Sebagai contoh, banyak anak muda yang hidup berkecukupan menggunakan narkoba untuk alasan tersebut. [8]
  4. Setiap orang memiliki kepribadian tersendiri dan beberapa orang mempunyai kecenderungan yang lebih tinggi untuk menggunakan narkoba dan kecanduan terhadapnya. Akan tetapi, hal ini tidak membuat kita menjadi membiarkan penggunaan narkoba karena tidak seorang pun boleh menggunakannya. Beberapa orang memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk menggunakan narkoba dibandingkan orang lain. [9]
    • Orang-orang yang lebih impulsif atau cenderung suka mengambil risiko memiliki peluang lebih besar untuk mencoba narkoba. Orang-orang yang bersikap lebih hati-hati memiliki peluang lebih kecil untuk mencoba narkoba, tetapi mereka tetap rentan terhadapnya.
    • Orang-orang yang memiliki kepercayaan diri yang rendah, tanda-tanda depresi, atau sedang sangat tertekan memiliki kecenderungan yang tinggi untuk menggunakan narkoba.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Memahami Alasan Seseorang Menyalahgunakan Narkoba

Unduh PDF
  1. Anda mungkin mencandui sesuatu, seperti mengirim pesan, memakan cokelat, berjudi di internet, dan lain-lain. Tentunya, tidaklah mudah bagi Anda untuk berhenti melakukan aktivitas tersebut. Kecanduan narkoba tidak disebabkan oleh kurangnya tekad atau keteguhan hati. Banyak proses kimia dan unsur psikologis muncul ketika seseorang menggunakan narkoba sehingga kecanduan narkoba lebih mudah dilakukan daripada menghentikannya. [10]
    • Walaupun ada alasan seperti itu, bukan berarti Anda dapat membolehkan seseorang untuk terus menggunakan narkoba. Ada saatnya dia akhirnya memilih menggunakan narkoba walaupun sebenarnya dia bisa menahan dirinya agar tidak melakukannya. Akan tetapi, semakin baik pemahaman Anda mengenai ketergantungan dan kesulitan yang dialami untuk berhenti menggunakan narkoba, semakin baik juga persiapan Anda untuk mencegah atau membantu mengatasi penyalahgunaan narkoba.
    • Menjadi ketergantungan narkoba dan mengakhirinya membutuhkan proses.
  2. " Biopsychosocial model " sudah ada selama hampir empat puluh tahun. Sesuai dengan namanya, teori ini mengkaji faktor biologis, psikologis, dan sosial yang memengaruhi kesehatan dan penyakit. [11] Teori ini juga bisa diterapkan untuk perawatan penyalahgunaan narkoba karena salah satu faktor tersebut dapat memicu kecanduan dan kombinasi dari faktor-faktor tersebut dapat membuat seseorang mengalami kesulitan untuk mengatasi kecanduannya. [12]
    • Beberapa orang secara biologis cenderung lebih mudah kecanduan narkoba. Hal tersebut terjadi berdasarkan pengaruh narkoba terhadap badan mereka. Semua orang tidak akan mendapatkan efek penggunaan narkoba yang sama dan beberapa orang akan memberikan respons yang lebih kuat untuk menghadang atau mengaktifkan reseptor saraf pemancar ( neurotransmitter ). Proses ini dapat menimbulkan keinginan yang lebih kuat untuk menggunakan narkoba. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, lihatlah tahap di bawah.
    • Banyak profil psikologis, seperti rasa impulsif, kurangnya kepercayaan diri, kecenderungan untuk mengalami depresi, dan lain-lain, dapat meningkatkan kecenderungan seseorang untuk menggunakan dan kecanduan narkoba. Orang yang mengalami kesulitan untuk menentukan apakah manfaat yang didapatkan dari suatu hal sebanding dengan dampaknya juga memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk kecanduan narkoba.
    • Faktor sosial dan lingkungan yang mendorong penggunaan narkoba, seperti tekanan sejawat, sedikitnya peluang yang dapat meningkatkan kualitas kehidupannya, atau kurangnya support network yang cukup, meningkatkan peluang seseorang kecanduan narkoba.
  3. Semua narkoba (dan zat adiktif pada umumnya) memengaruhi sinyal yang dikirim dari dan diterima otak. Sifat unik yang terkandung pada setiap narkoba menghasilkan dampak yang berbeda-beda. Rasa candu adalah proses "mengelabui" otak dan lama-kelamaan rasa candu tersebut "mengajari" otak untuk membutuhkan lebih banyak zat adiktif. Ini adalah alasan utama mengapa pemberhentian penyalahgunaan narkoba tidak hanya sekadar membutuhkan motivasi saja. [13]
    • Sebagai contoh, mariyuana dan heroin memiliki struktur yang mirip dengan saraf pemancar yang juga dikenal sebagai caraka kimia ( chemical messenger ) yang membawa sinyal dari otak ke badan dan juga sebaliknya. Oleh karena itu, saraf tersebut bisa mengelabui reseptor otak dan pusat saraf ( nerve center ) pada tubuh dan membuat respons untuk kondisi yang sebenarnya tidak muncul di dalam tubuh.
    • Sementara itu, narkoba seperti kokaina dan metamfetamina memicu pelepasan saraf pemancar, terutama dopamin, yang menstimulasi secara berlebihan bagian otak yang mengatur pergerakan, emosi, motivasi, dan rasa kenikmatan. Perasaan euforia yang ditimbulkan oleh stimulasi berlebihan pada reward system (struktur saraf yang mengatur incentive salience , kenikmatan, dan reinforcement yang positif) yang berada di dalam otak dapat berubah menjadi pola yang menyebabkan otak membutuhkan lebih banyak stimulasi untuk menciptakan kembali respons euforia.
  4. Beberapa orang tidak setuju dengan gagasan yang menyatakan bahwa kecanduan narkoba adalah sebuah penyakit karena mereka merasa gagasan tersebut dapat menghilangkan rasa bersalah yang dialami oleh pecandu. Akan tetapi, seperti halnya penyakit, penyalahgunaan narkoba disebabkan oleh pilihan buruk yang diambil seseorang. Untungnya, seperti penyakit lainnya, kecanduan narkoba dapat dikendalikan. [14]
    • Kecanduan narkoba dapat dikategorikan sebagai penyakit otak kronis karena kecanduan merubah penggunaan narkoba yang awalnya dilakukan dengan sukarela menjadi terpaksa dilakukan. Kecanduan terjadi karena ada pilihan untuk menggunakan narkoba. Akan tetapi, ketika seseorang sudah ketergantungan narkoba, menggunakan narkoba bukan lagi menjadi pilihan, tetapi keharusan karena dia mengalami kesulitan untuk melawan ketergantungannya. Itu sebabnya keinginan untuk berhenti saja tidak cukup untuk menghentikan kecanduan.
    • Sebagai contoh, penyakit seperti diabetes atau asma dapat dirawat secara efektif dengan gabungan perawatan, dukungan, dan keinginan dari dalam diri sendiri. Hal yang sama bisa dilakukan untuk merawat kecanduan narkoba. Bantuan tersedia bagi mereka yang membutuhkan dan menginginkannya.
  5. Narkoba dan minuman beralkohol meniru kebutuhan esensial akan hubungan spiritual dengan Tuhan yang dilakukan melalui transendensi ( transcendence ) dan hubungan pseudospiritual (hubungan yang seolah-olah memberikan kesan spiritual, tetapi sebenarnya tidak). Selain itu, penggunaan narkoba juga menimbulkan rasa "baik" yang semu di dalam diri yang sebenarnya dapat memunculkan rasa tidak puas, kehampaan, keputusasaan, dan akhirnya kematian. Memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan adalah cara menghilangkan rasa kesepian yang timbul karena adanya kebimbangan akan jati diri yang dirasakan pecandu. Rasa kesepian tersebut juga dapat dihilangkan dengan hubungan yang sehat dengan diri sendiri dan orang lain. Walaupun merawat badan adalah hal yang penting, solusi utama untuk menyembuhkan kecanduan ada pada tingkat spiritual dan altruistis. Keegosentrisan adalah pemicu utama hampir seluruh masalah yang timbul. Tanpa adanya perubahan karakter atau kesadaran spiritual yang signifikan, pecandu akan terus menggunakan narkoba dan menenggak minuman beralkohol tanpa memikirkan konsekuensi, keinginan untuk berhenti yang telah dibangun, atau pentingnya untuk tidak menggunakan narkoba. Dia akan sering memiliki keyakinan delusif atau "kegilaan" bahwa "kali ini" dia bisa mengendalikan kecanduannya.
    • Salah satu masalah utama yang dihadapi pecandu adalah dia kewalahan mengatasi pikirannya yang menghasutnya bahwa dia tidak akan bisa hidup tanpa narkoba. Selain itu, dia juga sering kali tidak bisa membayangkan kehidupan yang penuh kebahagiaan untuk dirinya. Oleh karena itu, tidak ada cara untuk sepenuhnya mengganti dan memuaskan rasa kehilangan yang muncul ketika zat adiktif dihilangkan dari kehidupan pecandu. Untuk bisa mengatasi hal ini, harus ada bentuk kenikmatan yang melebihi kualitas kenikmatan yang didapatkan dari menggunakan narkoba. Kenikmatan spiritual yang diperoleh melalui perubahan karakter memberikan "hubungan" unik yang dapat memperbaiki seluruh pencarian kenikmatan yang tidak sehat, seperti penggunaan narkoba. [15]
    Iklan

Peringatan

  • Apabila Anda menggunakan narkoba untuk alasan apa pun, pahami risiko penggunaannya. Anda mungkin tidak akan segera menyadari kerusakan yang diakibatkan narkoba, tetapi beberapa zat memiliki efek jangka panjang yang berdampak serius terhadap nyawa Anda.
  • Ingatlah untuk melakukan penelitian. Beberapa narkoba memiliki bahaya yang lebih besar daripada narkoba lain. Selain itu, banyak narkoba memiliki risiko kesehatan yang tidak terlihat. Carilah informasi yang seimbang dan tidak memihak.
  • Pada akhirnya, pilihan untuk mencoba menggunakan narkoba atau tidak ada di tangan Anda. Walaupun orang lain menggunakannya, bukan berarti pemakaian narkoba adalah hal yang baik untuk Anda.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 7.428 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan