PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Banyaknya variasi pohon dan bentuk alaminya membuat aktivitas memanjat menjadi tantangan yang unik. Meskipun kebanyakan orang menganggap memanjat pohon merupakan kegiatan menyenangkan di masa kanak-kanak, hal ini seringkali sulit dan berbahaya. Luangkan waktu untuk mengenali pohon yang sehat dengan pijakan yang kokoh agar Anda dapat menikmatinya tanpa perlu merasa takut. Apabila Anda sering memanjat pohon, belilah peralatan memanjat dasar dan tali sebelum mencoba menaklukkan pohon-pohon tinggi.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Persiapan Keamanan

PDF download Unduh PDF
  1. Pakaian yang dikenakan harus cukup longgar untuk memungkinkan segala pergerakan, namun tidak cukup longgar untuk sampai tersangkut di cabang pohon. Lepas semua perhiasan dan aksesori yang longgar, terutama yang berada di sekitar leher Anda, karena dapat tersangkut ketika memanjat. [1]
    • Apabila memungkinkan, kenakan sepatu yang fleksibel dengan daya cengkeram yang baik. Apabila sepatu Anda memiliki sol yang keras atau daya cengkeram buruk, memanjat tanpa alas kaki mungkin akan lebih mudah.
  2. Cari pohon dengan cabang-cabang yang besar dan kuat yang dapat menopang berat Anda, minimal berdiameter 15 cm. [2] Sebelum mulai memanjat, mundurlah cukup jauh untuk dapat mengamati keseluruhan pohon. Hindari pohon dengan tanda bahaya seperti berikut: [3] [4]
    • Bentuk atau lekukan aneh pada batangnya. Pohon yang miring agak berisiko, namun terkadang aman.
    • Retakan yang dalam.
    • Cekungan atau ketiadaan kulit pohon pada area yang cukup luas.
    • Puncak yang bercabang merupakan tanda kebusukan pada konifera. Jenis pohon lainnya mungkin akan aman, namun jangan mencoba mencapai percabangannya.
  3. Dekati pohon dan amati sekeliling bagian bawah batang dan tanah dalam radius 0,9 meter di sekitar pohon. Berikut merupakan tanda-tanda pohon yang rusak atau sekarat yang tidak aman untuk dipanjat: [5]
    • Jamur atau fungi yang tumbuh di pohon atau sekitar bagian bawah pohon.
    • Banyak cabang pohon yang mengering di tanah. (Beberapa cabang pohon mengering yang menempel di bagian bawah batang merupakan hal yang wajar, namun apabila cabang jatuh dari bagian atas pohon, berarti ada masalah yang lebih serius.)
    • Ada sebuah lubang besar atau beberapa lubang kecil di bagian bawah pohon.
    • Akar yang rusak atau area tanah yang terangkat atau retak di dekat batang pohon (merupakan tanda akar terangkat).
  4. Meskipun pohonnya kokoh, kondisi cuaca dapat membuat memanjat menjadi lebih berbahaya. Pahami bagaimana kondisi di bawah ini memengaruhi pemanjatan:
    • Jangan pernah memanjat ketika badai petir atau angin kencang.
    • Kondisi basah membuat pohon licin dan sangat berbahaya untuk dipanjat.
    • Temperatur dingin membuat kayu rapuh. Rencanakan memanjat dengan perlahan dan periksa setiap cabang sebelum menggunakannya sebagai tumpuan.
  5. Ada satu langkah pengamanan terakhir sebelum Anda dapat memulai. Perhatikan dengan baik bahaya-bahaya di bawah ini. Hal ini mungkin sulit dilihat dari tanah, jadi waspadalah ketika memanjat.
    • Jangan pernah memanjat apabila terdapat kabel listrik dalam jangkauan 3 meter dari cabang pohon.
    • Jangan memanjat di bawah cabang besar yang sudah patah dan tersangkut di pohon. Ada alasannya pemanjat menyebutnya " widow makers ". [6]
    • Periksa pohon dan pohon-pohon lain di sekitarnya akan adanya sarang lebah dan tawon, atau sarang burung besar atau mamalia. Hindari pohon-pohon ini secepatnya di sekitar hewan-hewan tersebut.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Memanjat tanpa Peralatan

PDF download Unduh PDF
  1. Apabila Anda dapat mencapai cabang yang paling bawah, cengkeram dengan satu tangan dan lingkarkan lengan satunya di sekitar batang. Tempatkan kaki Anda di benjolan pohon yang kokoh, atau cengkeram sisi batang dengan paha dan betis. Apabila cabangnya terlalu tinggi untuk diraih dengan mudah, cobalah teknik lanjutan berikut ini: [7]
    • Apabila Anda perlu melompat untuk mencengkeram cabangnya, lakukan persis di samping batang. Lihat langkah berikutnya untuk petunjuk cara naik ke atas cabang.
    • Apabila Anda memiliki kaki yang kuat, Anda dapat memanjat cabang paling bawah yang lebih tinggi. Larilah dengan kecepatan sedang ke batang pohon. Tempatkan kaki yang dominan di pohon dan dorong tubuh Anda ke atas menggunakan pohon ketika melompat dengan kaki satunya. Lempar lengan Anda ke atas untuk menangkap cabang atau gunakan satu lengan untuk memegang batang dan lengan lainnya untuk memegang cabang.
  2. Sekarang Anda memegang cabangnya dari sisi bawah. Tergantung ketinggian cabang dan jumlah pijakan terdekat yang ada, Anda mungkin dapat naik ke atas cabang hanya dengan menarik diri ke atas. Berikut beberapa teknik yang dapat membantu untuk pohon yang lebih menantang: [8]
    • Pull Up : Tarik diri Anda ke atas sehingga baik lengan atas maupun lengan bawah berada di atas cabang. Ayunkan dan angkat untuk membuat siku, atau bahkan sampai perut bawah Anda berada di atas cabang, apabila tubuh bagian atas Anda cukup kuat. Ayunkan kaki Anda ke atas untuk mengangkangi cabang.
    • Leg Swing : Cengkeram cabang dengan kedua tangan. Ayunkan satu kaki naik di atas cabang. Lingkarkan lengan Anda di sekeliling cabang sehingga lengan atas Anda berada di bagian atas. Ayunkan kaki Anda yang lain ke belakang sambil menekan dengan lengan atas Anda untuk berayun ke atas cabang.
    • Apabila tidak bisa mencapai cabang mana pun, cobalah teknik memanjat pohon kelapa sampai Anda dapat meraih cabang terbawah.
  3. Setelah berada di atas sebuah cabang, carilah rute aman ke cabang berikutnya. Cengkeram cabang sedekat mungkin dengan batang. Apabila diameter sebuah cabang lebih kecil dari 7,5 cm, jangan digunakan untuk menopang lebih dari satu kaki atau tangan. Ketika menempatkan kaki di cabang kecil seperti ini, jepitlah tegak lurus pada pertemuan cabang dan batang.
    • Hindari cabang patah dan mati. Kayu mati dapat patah tiba-tiba.
    • Apabila kulit pohon terasa kendur dan terkelupas ketika dipegang, mungkin pohonnya lemah dan sekarat. Kembalilah ke tanah.
  4. Ketika memanjat tanpa tali, tiga dari kaki dan tangan Anda harus selalu bertumpu dengan kokoh. Masing-masing harus bertumpu pada bagian pohon yang berbeda. Menempatkan kedua kaki pada satu batang terhitung sebagai satu titik tumpu. Duduk atau bersandar terhitung nol, karena tidak akan membantu menangkap diri Anda apabila tumpuan yang lain patah. [9]
    • Teknik berayun dan berlari yang disebutkan di atas untuk mencapai cabang terendah tidak aman untuk sisa pemanjatan. Hanya pemanjat yang sangat berpengalaman yang sebaiknya mencoba menarik diri ke cabang lebih tinggi tanpa pijakan.
  5. Tetaplah tegak dengan pinggul Anda berada di bawah bahu ketika memungkinkan. Peluk pohon sedekat mungkin untuk meningkatkan stabilitas. Apabila batangnya kecil, melingkarkan lengan atau kaki Anda di sekeliling sisinya dapat meningkatkan cengkeraman dan memperlambat jatuh.
  6. Area ini merupakan area dua cabang yang tumbuh terlalu dekat sehingga kulit pohon tumbuh di antaranya. Kulit pohon di antaranya bukanlah kayu yang solid dan cabangnya sering kali lebih lemah dari yang terlihat. [10]
  7. Penampilan dapat menipu apabila berhubungan dengan kekuatan cabang. Jangan bebankan berat Anda pada apa pun yang belum Anda periksa.
    • Apabila sebagian bagian pohon jatuh dalam bongkahan lunak, berarti kayunya busuk. Pohon membusuk dari dalam ke luar, maka bisa saja pohon sangat rusak meskipun kebanyakan kulitnya terasa solid. Kembalilah langsung ke tanah.
  8. Ketika memanjat tanpa tali, berhentilah selalu sebelum diameter batang menyempit di bawah 10 cm. [11] Anda mungkin perlu berhenti di bawah area ini apabila menyadari adanya cabang lemah atau angin kencang.
  9. Jangan merasa tidak perlu berhati-hati ketika turun. Cobalah mengikuti jalur yang sama yang digunakan ketika naik, dengan asumsi jalur tersebut aman.
    • Cabang mati dan bahaya lain lebih sulit dilihat ketika turun. Periksa pijakan dengan hati-hati sebelum turun.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Memanjat dengan Bantuan Alat

PDF download Unduh PDF
  1. Apabila ingin memanjat pohon untuk berolahraga (atau bahkan untuk dibayar, bekerja di layanan kehutanan atau bantuan bencana), Anda membutuhkan alat yang tepat agar diri tetap aman. Berikut alat-alat yang Anda butuhkan: [12]
    • Throw line . Ini merupakan tali tipis berwarna cerah yang secara harfiah dilempar melewati cabang pohon. Tali ini tersambung ke beban yang disebut "throw bag."
    • Static rope. . Tali jenis ini tidak memiliki kelenturan tali "dinamis" yang digunakan pada rock climbing .
    • Pelana dan helm . Anda dapat menggunakan helm seperti yang didesain untuk rock climbing . Akan tetapi, Anda sebaiknya menggunakan pelana yang didesain khusus untuk memanjat pohon. Pelana untuk rock climbing dapat menghentikan sirkulasi darah di kaki Anda.
    • Tali Prusik Ini akan membantu Anda naik. Tali Prusik menempel ke tali untuk memanjat dan pelana Anda dengan carabiner . Sebagai penggantinya Anda dapat menggunakan foot ascender .
    • Pelindung cabang . Dikenal juga sebagai pelindung kambium. Alat ini melindungi cabang dari pergesekan, sembari menjaga tali Anda lebih awet. Pelindung logam, yang terlihat seperti kanal, lebih nyaman dari yang berbahan kulit.
  2. Anda sebaiknya melempar tali melewati cabang yang setidaknya berdiameter 15 cm. Cabang yang lebih kecil dapat patah. Semakin besar cabang, semakin baik. Berikut beberapa hal lain untuk dipertimbangkan: [13]
    • Pastikan pohon sehat. Apabila pohonnya tua, berpenyakit, atau sekarat, jangan dipanjat.
    • Pohon harus berada jauh dari bahaya seperti kabel listrik, hewan, dan sarang hewan.
    • Pastikan pohonnya cukup besar untuk rombongan Anda. Pohon yang menyebar, seperti pohon kayu paling baik untuk kelompok besar. Konifera hanya cocok untuk satu atau dua orang.
    • Apakah Anda diizinkan memanjatnya? Hal terakhir yang Anda inginkan adalah jangan sampai terjerat masalah hukum karena berada di daerah seseorang secara ilegal.
    • Terakhir, pertimbangkan lokasinya secara umum. Mudahkah pergi ke sana? Apakah pemandangan puncaknya indah? Bagaimanakah kehidupan satwa liar di sana?
  3. Hanya karena pohonnya besar, kokoh, dan berada di lokasi yang tepat bukan berarti pohon tersebut baik untuk dipanjat. Ada 4 zona yang harus dipertimbangkan ketika memeriksa: [14]
    • Gambaran sudut lebar . Seringkali pohon terlihat lebih baik dari jauh. Dengan demikian, akan lebih mudah untuk melihat cabang yang miring dengan janggal atau tidak stabil, sebagai tambahan kabel listrik yang terhalang.
    • Tanah . Tempat Anda berpijak juga penting. Jangan sampai memilih pohon yang memiliki banyak simpul di dasarnya, sarang tawon, pelapukan akar, atau poison ivy .
    • Batang . Batang yang tidak berkulit dapat menunjukkan adanya pelapukan atau serangan baru-baru ini, keduanya melemahkan pohon. Dan untuk pohon dengan dua atau tiga batang, periksa area percabangan di bagian dasarnya. Kelemahan harus dihindari di sini.
    • Mahkota . Cabang mati di bawah pohon merupakan hal yang normal (karena tidak mendapatkan cukup cahaya matahari); akan tetapi, cabang mati di atas pohon berarti pohonnya sekarat. Pohon apa pun dengan banyak cabang mati (terutama di dekat puncak pohon) harus dihindari.
  4. Pada langkah-langkah berikut, akan dijelaskan teknik tali ganda, yang lebih aman dan mudah untuk pemula. Metode ini terutama umum digunakan untuk pohon oak , poplar , maple , dan pinus (pohon-pohon yang tumbuh hingga sekitar 30 m). [15] Berikut cara memulai:
    • Lemparkan tali melewati cabang kokoh yang Anda pilih. Anda hanya bisa melakukannya dengan mengikatkan pemberat pada tali atau menembakkannya menggunakan pelontar khusus.
    • Letakkan pelindung cabang pada tali.
    • Ikatkan static rope ke throw line . Tarik dari ujung lain throw line untuk menyeret tali sepenuhnya melewati cabang. Pelindung cabang seharusnya berada di atas cabang pada akhirnya.
  5. Ikatkan serangkaian simpul menggunakan kedua ujung tali, dengan simpul Blake sebagai simpul utama. Simpul Blake harus menjadi kendur saat Anda tidak membebani tali, kemudian menahan Anda di tempat saat berhenti bergerak.
    • Ikatlah simpul nelayan ganda pada carabiner . [16]
    • Peringatan : Apabila Anda tidak familier dengan simpul-simpul ini, sekarang bukanlah saatnya mencoba untuk pertama kalinya. Mintalah pemanjat berpengalaman mengikatnya untuk Anda.
  6. Pastikan pelana Anda terpasang dengan benar dan nyaman. Setelah nyaman, pasang ke sistem dengan simpul yang kokoh.
  7. Apabila Anda memiliki tubuh bagian atas yang kuat untuk berat Anda, mungkin Anda bisa memanjat hanya dengan lengan saja. Kebanyakan pemanjat membutuhkan tali Prusik atau "alat bantu untuk kaki" juga. Tali Prusik dipasang pada tali utama dan menyediakan penopang untuk kaki Anda. Seiring Anda memanjat naik, Anda akan menarik tali Prusik ke atas. [17]
  8. Pada dasarnya, Anda akan memanjat tali menggunakan pohon sebagai pedoman atau terkadang sebagai tumpuan kaki. Ketika lelah, istirahatkan kaki Anda di batang dan lanjutkan ketika sudah siap.
  9. Apabila Anda belum siap untuk turun dan menginginkan sedikit tantangan, Anda dapat mengamankan diri ke cabang dan bersiap naik lebih tinggi. Ini akan membutuhkan menempatkan setelan tali baru (disebut “ pitches ”) melewati cabang di atas. Hal ini tidak direkomendasikan untuk pemanjat pemula. [15]
  10. Bagian ini merupakan yang paling sederhana: Anda hanya perlu memegang simpul utama (simpul Blake) dan turunlah perlahan. Jangan turun terlalu cepat! Cara turun yang paling aman adalah dengan melakukannya perlahan.
    • Banyak pemanjat berpengalaman menaruh simpul keamanan di tali mereka untuk mencegah turun terlalu cepat. Namun ingatlah: apabila Anda melepaskannya, Anda akan berhenti. Simpul Blake mencegah Anda terjatuh.
  11. Setelah lebih berpengalaman, Anda dapat mencoba cara ini. Tidak sulit untuk menebak dari namanya: dibanding menggunakan kedua sisi tali, Anda memanjat hanya dengan satu tali, mengikatkan tali satunya ke cabang atau dasar pohon. Anda memerlukan perangkat mekanis untuk naik dan turun untuk menggerakkan tali ke atas. [15]
    • Lebih mudah untuk menggunakan kaki Anda seperti ini, membuat metode ini lebih tidak berat.
    Iklan

Tips

  • Apabila ingin menjadikan memanjat sebagai hobi, belajarlah dari pemanjat profesional. Mengenali segala bahaya dan mempelajari cara menangani perlengkapan keamanan sendiri dapat sulit dan berbahaya.
  • Area tempat cabang bertemu pohon merupakan area terkokoh di cabang untuk menempatkan kaki. Gunakan area ini untuk keuntungan Anda.
  • Cara yang baik untuk memeriksa apakah sebuah cabang bisa menopang berat Anda ialah dengan membandingkannya dengan lengan Anda. Umumnya, apabila cabang lebih kecil daripada lengan atas Anda, cabang tersebut tidak bisa menopang berat Anda. Apabila lebih besar, kemungkinan bisa – namun cek terlebih dahulu sebelum membebankan berat Anda ke cabang tersebut.
Iklan

Peringatan

  • Sebelum memanjat cabang yang sulit diraih, pastikan Anda dapat turun dengan selamat.
  • Waspadai adanya tanaman poison ivy .
  • Jangan memanjat sendirian. Selalu bawa teman memanjat atau seseorang yang menunggu di bawah untuk menjaga Anda. Setidaknya, pastikan pohon berada dalam jarak teriak kepada teman atau anggota keluarga Anda.
  • Pemanjat pohon sangat tidak menyarankan penggunaan alas kaki berduri untuk memanjat. Hal ini dapat melukai pohon dan menyebabkan infeksi. Pemanjat profesional hanya menggunakannya untuk menyingkirkan pohon mati. [16] Apabila harus menggunakannya, cuci dengan alkohol setiap memanjat untuk menghindari penyebaran penyakit.
  • Apabila Anda terjatuh atau melompat dari pohon, pastikan untuk menggulingkan tubuh setelah mendarat, tidak peduli seberapa tinggi. Bahkan jatuh dari ketinggian 1,2 meter bisa menyebabkan cedera serius pada pergelangan kaki atau lutut Anda apabila tidak beradaptasi terhadap kejutan saat mendarat.
  • Memanjat pohon merupakan hal yang ilegal di banyak taman umum, termasuk di Amerika Serikat. [16]
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 16.211 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan