PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Influenza, yang juga sering disebut sebagai flu, adalah penyakit menular serius dan dapat menyebabkan kematian. [1] Flu adalah merupakan infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan manusia. [2] Flu dapat sembuh dengan sendirinya , tetapi sebagian orang, misalnya batita berusia kurang dari 2 tahun dan orang dewasa berusia lebih dari 65 tahun, dapat mengalami komplikasi. Anda dapat menghindari kondisi atau komplikasi influenza serius dengan memperoleh vaksin flu setiap tahun dan melakukan langkah-langkah pencegahan.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mempersiapkan Vaksinasi

PDF download Unduh PDF
  1. Yang dimaksud dengan " pre-filled vaccine syringe " (suntik vaksin yang telah diisi) bukanlah suntik vaksin flu dengan dosis tersendiri yang diproduksi khusus oleh produsen vaksin, melainkan mengacu pada beberapa suntik yang diisi dari botol ( vial ) vaksin dosis tunggal atau dosis berganda sebelum pasien tiba di klinik. Kalau Anda berpraktik di klinik, usahakan tidak menggunakan suntik vaksin pre-filled . Hal ini bisa membantu mencegah kesalahan pemberian vaksin. [3]
    • Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (Centers for Disease Control, alias CDC), menyarankan bahwa orang yang memberikan vaksin haruslah orang yang juga mengambilnya dari botol/ vial . [4]
  2. Sebelum memberikan vaksin, sebaiknya lakukan beberapa langkah pencegahan kepada pasien, termasuk memastikan bahwa dia belum mendapatkan vaksinasi tahunannya. Hal ini membantu memastikan pasien tidak terlalu terpapar virus atau memiliki riwayat reaksi buruk terhadap vaksin. Jangan pernah lupa menanyakan perihal alergi supaya Anda tidak memberikan obat yang bisa memicu alergi pasien. Kalau jawaban pasien tidak jelas, minta catatan medis formalnya. Selalu praktikkan proses identifikasi dua langkah dengan menanyakan nama dan tanggal lahir pasien untuk memastikan bahwa benar dia yang akan menerima suntikan. [5]
    • Dapatkan salinan riwayat medis pasien. Hal ini bisa mencegah terjadinya kesalahan medis. [6]
    • Tanyakan apakah pasien memiliki riwayat reaksi buruk terhadap vaksin flu. Demam, pusing, atau nyeri otot merupakan efek samping yang lazim terjadi setelah menerima vaksin flu dan akan hilang seiring waktu. Beberapa gejala alergi di antaranya sulit bernapas, gatal-gatal, bengek, lemah badan, dan pusing atau jantung berdebar keras. Gejala-gejala ini serius dan harus segera dievaluasi. [7]
    • Vaksin Flublok influenza dapat menjadi alternatif bagus bagi pasien yang pernah mengalami reaksi alergi. Vaksin ini dibuat tanpa memakai telur, yang terkadang dapat menyebabkan reaksi alergi. Vaksin ini juga tidak menggunakan virus flu itu sendiri. [8]
  3. Setiap orang yang akan disuntik vaksin flu harus menerima pernyataan ini. Informasi ini menjelaskan tipe vaksin yang diterima pasien, dan cara kerjanya untuk menjaga keselamatan pasien dan membasmi epidemi flu. [9]
    • Catat tanggal pemberian vaksin kepada pasien dengan pernyataan. Tuliskan pada bagan pasien atau catatan vaksinasi lainnya, kalau tersedia. Tanyakan pasien apakah dia punya pertanyaan sebelum melanjutkan ke pemberian vaksin sesuai dosisnya. Dalam catatan medis ini, Anda harus menyertakan tanggal kedaluwarsa dan nomor seri vaksin seandainya informasi ini dibutuhkan di kemudian hari.
    • Bagi yang berdomisili di Amerika Serikat, Centers for Disease Control juga memberikan salinan VIS di situsnya bagi mereka yang membutuhkan informasi terkait. [10]
  4. Gunakan sabun cuci tangan dan air untuk membersihkan tangan sebelum melakukan segala macam penyuntikan. Langkah ini mencegah penyebaran virus dan bakteri pada diri Anda dan pasien. [11]
    • Anda tidak membutuhkan sabun khusus, silakan memakai sembarang sabun cuci tangan. Namun, sebaiknya pilihlah sabun cuci tangan antibakteri. Cuci tangan secara menyeluruh dengan sabun dan air hangat selama minimal 20 detik. [12]
    • Kalau mau, gunakan penyanitasi tangan setelah Anda mencuci tangan untuk membunuh bakteri yang terlewatkan. [13]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menyuntik Vaksin

PDF download Unduh PDF
  1. Kebanyakan vaksin flu disuntikkan pada otot deltoid lengan kanan. Bersihkan area deltoid lengan atas memakai kapas beralkohol yang baru dibuka. Hal ini bisa membantu memastikan tidak ada bakteri yang masuk ke titik suntikan. [14]
    • Pastikan untuk menggunakan kapas beralkohol dosis tunggal. [15]
    • Kalau seseorang memiliki lengan besar dan sangat berbulu, sebaiknya pakai dua kapas alkohol untuk memastikan area deltoid sepenuhnya bersih.
  2. Pilihlah jarum yang sesuai dengan ukuran pasien. Pastikan Anda memakai jarum sekali pakai yang sebelumnya disegel untuk mencegah penularan penyakit. [16]
    • Gunakan jarum ukuran 2,5-4 cm bagi orang dewasa yang beratnya 60 kg atau lebih. Inilah panjang standar jarum ukuran 22–25. [17]
    • Gunakan jarum ukuran 2 cm bagi anak-anak dan orang dewasa yang beratnya kurang dari 60 kg. Regangkan kulit dengan kencang saat memakai jarum kecil. [18]
  3. Setelah memilih ukuran jarum yang sesuai bagi pasien, pasangkan pada suntik yang akan diisi vaksin. Pastikan Anda memakai suntik sekali pakai baru untuk meminimalkan risiko penularan bakteri atau penyakit lain kepada pasien. [19]
  4. Gunakan botol vaksin flu, atau TIV-IM, untuk mengisi suntik sesuai dosis yang tepat bagi pasien. Usia pasien menentukan dosis yang dibutuhkannya. [20]
  5. Kumpulkan otot deltoid pasien di antara dua jari dan tahan sehingga kencang. Tanyakan apakah pasien bertangan dominan kanan atau kiri, dan suntikkan vaksin ke tangan nondominannya untuk mencegah nyeri. [25] Apabila ini kali pertama Anda menyuntikkan vaksin flu, sebaiknya Anda diawasi suster berpengalaman untuk memantau teknik Anda.
    • Temukan bagian tertebal di deltoid, yang lazimnya berada di atas ketiak dan di bawah akromion, atau di atas bahu. [26] Masukkan jarum dengan kukuh ke deltoid pasien dengan satu gerakan halus. Jarum suntik harus membentuk sudut 90 derajat pada kulit. [27]
    • Bagi anak-anak berusia di bawah 4 tahun, vaksin perlu disuntikkan ke bagian luar otot kuadrisep karena mereka tidak memiliki cukup otot di area deltoid. [28]
  6. Pastikan Anda memasukkan semua vaksin dalam suntik ke tubuh pasien. Dosis vaksin harus optimal supaya bekerja efektif di tubuh pasien. [29]
    • Kalau pasien menunjukkan gejala ketidaknyamanan, tenangkan atau alihkan perhatiannya dengan berbicara kepadanya, atau nyalakan televisi untuk ditonton pasien.
  7. Setelah Anda menyuntikkan seluruh dosis vaksin ke tubuh pasien, keluarkan jarum dari deltoidnya. Tekan titik suntikan selagi mengeluarkan suntik untuk meminimalkan rasa sakit, lalu tutupi dengan perban. [30]
  8. Sertakan tanggal dan tempat dilaksanakannya vaksinasi. Pasien akan membutuhkan rekaman medis ini di kemudian hari, dan mungkin pun Anda, jika Anda menjadi perawat utamanya. Hal ini membantu memastikan pasien tidak menerima terlalu banyak dosis atau terpapar vaksin secara berlebih.
  9. Untuk anak-anak berusia antara 6 bulan sampai 8 tahun, dosis kedua vaksin perlu diberikan 4 minggu setelah vaksinasi pertama. [34] Kalau anak belum pernah divaksin atau riwayat vaksinasinya tidak diketahui, atau jika Anda tidak menerima minimal dua dosis vaksin sebelum 1 Juli 2015, artinya dia perlu menerima vaksinasi kedua. [35]
  10. Katakan bahwa pasien perlu mewaspadai efek samping dari vaksin, misalnya demam atau nyeri. Walaupun kebanyakan efek samping akan hilang sendirinya, kalau ternyata serius atau berkepanjangan, pastikan pasien menghubungi Anda. [36]
    • Pastikan Anda memiliki protokol darurat untuk mengantisipasi skenario terburuk. Sebagai tambahan, pastikan Anda memiliki informasi kontak darurat pasien.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mencegah Flu

PDF download Unduh PDF
  1. Salah satu cara paling efektif dalam mencegah flu adalah mencuci tangan dengan baik dan teratur. Hal ini meminimalkan penyebaran bakteri dan virus flu dari permukaan yang banyak disentuh orang.
    • Gunakan sabun lembut dan air untuk mencuci tangan di air hangat selama minimal 20 detik.
    • Gunakan cairan pembersih tangan jika tidak bisa menggunakan sabun dan air.
  2. Kalau Anda menderita flu, dan demi kesopanan, tutupi hidung dan mulut dengan tisu atau bagian dalam siku supaya tangan tidak terkontaminasi.
    • Menutupi mulut dan hidung meminimalkan risiko penyebaran flu bagi orang-orang di sekitar Anda.
    • Pastikan Anda menyanitasi tangan dengan mencuci tangan sebersih mungkin setelah bersin, batuk, atau membuang ingus.
  3. Flu cukup mudah menular dan menyebar di tempat ramai. Jauhilah tempat ramai untuk meminimalkan penjangkitan penyakit ini.
    • Pastikan Anda mencuci tangan setelah menyentuh apa pun di tempat umum, misalnya pegangan di kendaraan umum.
    • Kalau Anda terjangkit flu, istirahatlah di rumah selama 24 jam untuk membantu meminimalkan risiko penularan penyakit.
  4. Kuman mudah menyebar di tempat-tempat seperti kamar mandi atau dapur. Bersihkan dan desinfeksi ruangan-ruangan ini secara teratur untuk mencegah penyebaran virus flu. [37]
    Iklan

Tips

  • Apabila pasien yang memiliki kekebalan tubuh lemah ( immunocompromised ) membutuhkan vaksin flu, pemberiannya harus dilakukan lewat suntikan flu berisi virus mati, bukannya FluMist, dan harus memperoleh izin dokter atau pakar kesehatan lainnya.
  • Para penyedia layanan kesehatan berisiko tinggi terjangkit dan menyebarkan flu kalau tidak mendapatkan vaksin flu. Jadilah teladan dan pastikan Anda divaksinasi setiap musim.
  • Kalau Anda merawat pasien dengan kekebalan tubuh lemah, pastikan Anda divaksinasi demi keamanan orang tersebut. Dia belum cukup sehat untuk menerima suntikan vaksin flu penuh sehingga semua orang di sekitarnya harus divaksinasi untuk melindunginya.
Iklan

Peringatan

  • Jangan memberikan vaksin kepada bayi yang belum berusia 6 bulan. Alih-alih, dorong orang tua dan pengasuh bayi lainnya untuk divaksinasi.
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Pernyataan Informasi Vaksin/ Vaccine Information Statement alias VIS
  • Kapas beralkohol
  • Sarung tangan
  • Jarum
  • Suntik
  • Vaksin flu (TIV-IM)
  • Wastafel, sabun dan air dan/atau cairan pembersih tangan.
  1. http://www.cdc.gov/vaccines/hcp/vis/vis-statements/flu.html
  2. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/hand-washing/art-20046253
  3. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/hand-washing/art-20046253
  4. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/hand-washing/art-20046253
  5. http://www.immunize.org/catg.d/p3084.pdf
  6. http://www.immunize.org/catg.d/p3084.pdf
  7. http://www.cdc.gov/flu/about/qa/vaxadmin.htm
  8. http://www.cdc.gov/flu/about/qa/vaxadmin.htm
  9. http://www.cdc.gov/flu/about/qa/vaxadmin.htm
  10. http://www.cdc.gov/flu/about/qa/vaxadmin.htm
  11. http://www.cdc.gov/flu/about/qa/vaxadmin.htm
  12. http://www.cdc.gov/flu/about/qa/vaxadmin.htm
  13. http://www.cdc.gov/flu/about/qa/vaxadmin.htm
  14. http://www.cdc.gov/flu/about/qa/vaxadmin.htm
  15. http://www.cdc.gov/flu/about/qa/vaxadmin.htm
  16. http://www.immunize.org/catg.d/p3084.pdf
  17. http://www.immunize.org/catg.d/p3084.pdf
  18. http://www.immunize.org/catg.d/p3084.pdf
  19. http://www.cdc.gov/flu/about/qa/vaxadmin.htm
  20. http://www.cdc.gov/flu/about/qa/vaxadmin.htm
  21. http://www.cdc.gov/flu/about/qa/vaxadmin.htm
  22. http://www.immunize.org/catg.d/p2024.pdf
  23. http://www.immunize.org/catg.d/p2024.pdf
  24. http://www.immunize.org/catg.d/p2024.pdf
  25. http://www.cdc.gov/flu/about/qa/vaxadmin.htm
  26. http://www.cdc.gov/flu/about/qa/vaxadmin.htm
  27. http://www.cdc.gov/flu/protect/keyfacts.htm
  28. http://www.cdc.gov/flu/pdf/freeresources/updated/everyday_preventive.pdf

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 19.095 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan