PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Anda berhasil mendapatkan nomor telepon gadis yang Anda sukai. Memang, ini bisa menjadi awal yang bagus, tetapi tidak ada jaminan bahwa Anda bisa langsung asyik mengobrol dengannya di telepon. Anda bisa meningkatkan peluang untuk berbicara dengannya di telepon jika merencanakan terlebih dahulu pendekatan yang akan dilakukan, tidak peduli apakah gadis itu seseorang yang baru Anda kenal, teman biasa, atau mantan yang ingin Anda dekati kembali. Pesan teks atau surel dapat memberinya alasan untuk menghubungi Anda.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Mengirim Pesan Teks

PDF download Unduh PDF
  1. Jangan terburu-buru mengirim pesan teks agar tidak terkesan putus asa, tetapi jangan menunggu terlalu lama juga. Banyak wanita mengatakan mereka kehilangan minat jika tidak mendengar kabar dari seorang pria setelah saling bertukar nomor telepon. Menunggu sekitar 24-36 jam bisa menjadi durasi yang masuk akal. [1]
  2. Anda bisa mengirim pesan teks untuk mengisyaratkan kepadanya bahwa Anda tertarik untuk berbicara dengannya. Pastikan pesan teks tidak menjadi cara berkomunikasi sehari-hari di antara Anda berdua. Selain itu, mengirim terlalu banyak pesan teks kepada seseorang yang belum dikenal dengan baik akan membuatnya tidak nyaman dan dia mungkin menganggap bahwa Anda tidak benar-benar tertarik kepadanya. [2]
  3. Jika Anda baru berkenalan dengannya, cobalah untuk memperkenalkan diri kembali. Jika Anda sudah mengenalnya tetapi belum pernah mengirim pesan teks, ingatkan bahwa dia memberi Anda nomor teleponnya.
    • Jika dia tidak memiliki nomor telepon Anda, mungkin dia akan kebingungan saat menerima pesan dari Anda. Cobalah menulis, “Hai Sari. Ini Surya, kita sempat mengobrol hari Senin yang lalu.”
    • Jika Anda sempat berbincang-bincang sebentar, cobalah untuk mengatakannya. Ingatkan dia bahwa Anda berdua menunjukkan ketertarikan saat kali pertama bertemu.
    • Jangan mengungkit-ungkit sesuatu yang bersifat negatif tentang situasi pertemuan pertama Anda. Jika dia merasa kesal dengan antrean panjang di bioskop, jangan mengingatkan dia pada kekesalannya hari itu.
    • Katakan bahwa Anda senang sekali mengobrol dengannya. Anda bisa mengatakan, “Mengantre jadi tidak terasa karena mengobrol denganmu.”
  4. Usahakan untuk menerapkan pola yang sama dalam hal panjang teks dan kompleksitasnya. Mengikuti struktur kalimat yang dia gunakan dapat memperkuat koneksi karena hal itu menunjukkan bahwa Anda berdua memiliki keselarasan satu sama lain. [3]
  5. Kelemahan utama metode komunikasi ini adalah Anda tidak bisa menunjukkan ekspresi wajah, intonasi suara, atau bahasa tubuh. Jadi, berhati-hatilah untuk tidak membuat komentar sarkastis, atau memberi komentar yang bisa memberi kesan mengkritik, mengeluh atau merasa tidak aman. Dia tidak akan terpukau dengan humor Anda yang mencela diri sendiri tanpa melihat senyum manis Anda atau gerakan mengangkat bahu Anda yang menawan. [4]
  6. Beri tahu dia bahwa mengobrol melalui teks memang menyenangkan, tetapi Anda berharap bisa mendengar suaranya juga. Anda bisa mencoba mengatakan, “Aku senang sekali membaca pesan-pesanmu, tetapi aku yakin mengobrol langsung denganmu akan lebih menyenangkan.”
  7. Jangan mencoba memaksanya untuk menyetujui keinginan Anda berbicara lewat telepon, tetapi beri tahu dia bahwa Anda berniat melakukannya. Jadi, akhiri komunikasi Anda dengan kalimat, “Sampai jumpa. Aku akan meneleponmu.”
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Meneleponnya

PDF download Unduh PDF
  1. Jangan menelepon tanpa kepentingan apa pun, atau hanya karena Anda menulis pesan akan meneleponnya. Anda bisa menelpon dengan mengangkat topik yang pernah dibahas dalam percakapan sebelumnya, atau berdasarkan informasi yang dia berikan tentang dirinya.
    • Cobalah untuk membicarakan sesuatu yang dia ikuti atau sedang dia kerjakan. Anda bisa mengatakan, “Jadi, apa kamu suka dengan foto SIM-mu?”
    • Tanyakan kepadanya apakah dia sering datang ke tempat Anda berdua kali terakhir bertemu.
    • Tanyakan kabarnya hari itu atau minggu itu.
    • Jika dia menceritakan hewan peliharaannya, tanyakan keadaannya.
  2. Jika Anda mendapatkan nomor teleponnya saat sedang makan siang, atau dalam perjalanan ke tempat kerja, atau saat dia sedang istirahat siang, cobalah untuk menelepon pada periode waktu tersebut.
    • Jangan menelepon di pagi hari. Kebanyakan orang memiliki jadwal pagi yang sangat sibuk dan tidak bisa benar-benar meluangkan waktu untuk berbicara di telepon.
    • Setelah pulang kantor mungkin saat yang tepat, tetapi perlu diingat bahwa rutinitas di akhir hari lebih bervariasi dibanding awal hari. Dia mungkin punya acara dengan teman-teman, pergi kursus, atau ingin segera pulang dan duduk menonton televisi.
    • Jangan menelepon setelah jam 19:00 atau 19:30. Seperti rutinitas pagi hari, jadwal malam hari mungkin juga sangat sibuk dan padat. Jangan sampai Anda mengganggunya, atau membuatnya kesal, dengan menelepon saat dia ingin bersantai di malam hari.
  3. Buatlah catatan dan pastikan Anda membawanya saat menelepon. Anda harus memiliki rencana tentang apa yang akan dikatakan jika dia menjawab panggilan Anda, atau pesan apa yang ingin ditinggalkan jika dia tidak menjawabnya. Buatlah catatan yang bisa Anda simpan di samping telepon. Entah dia akan menjawab panggilan telepon Anda atau tidak, Anda harus tahu apa yang ingin dikatakan. Siapkan dua naskah percakapan kecil; pertama untuk memulai pembicaraan dan kedua untuk meninggalkan pesan. Dengan memiliki catatan tersebut, Anda tidak akan tergagap-gagap atau bicara melantur dan bisa lebih berkonsentrasi pada intonasi, bukan pada substansi pembicaraan. [5]
  4. Pilihlah waktu dalam satu hari ketika Anda merasa tenang dan bisa berkonsentrasi, dan memiliki cukup waktu luang seandainya dia menjawab panggilan telepon Anda. Selain itu, pastikan Anda tidak meneleponnya dari tempat yang ramai sehingga dia kesulitan mendengar apa yang Anda katakan.
    • Jangan mencoba meneleponnya saat Anda sedang stres atau menghadapi situasi penuh tekanan. Meneleponnya saat Anda sedang menyetir, menunggu kereta atau bus, atau sedang sibuk mengerjakan sesuatu bukan tindakan yang tepat. Anda tentu tidak mau pembicaraan terganggu karena ada pengemudi lain yang ugal-ugalan, atau harus mengejar-ngejar kereta atau bus, atau tidak fokus akibat mengerjakan beberapa hal sekaligus.
    • Jangan meneleponnya hanya untuk mengisi waktu. Anda tentu tidak mau dia berpikir Anda meneleponnya hanya karena tidak memiliki kegiatan lain yang lebih baik.
    • Pastikan Anda tidak akan diganggu oleh hal lain saat sedang meneleponnya.
    • Matikan televisi, komputer atau radio atau kecilkan volume musik agar tidak mengganggu pembicaraan. Fokuskan perhatian Anda hanya pada percakapan itu saja.
    • Jangan menelepon dari bar atau restoran yang ramai, atau saat berdiri atau berjalan di tempat yang berisik, seperti jalan raya atau stasiun kereta. Di tempat-tempat seperti ini, kemungkinan besar Anda akan terganggu atau harus menutup telepon lebih awal dari perkiraan. Selain itu, sulit bagi Anda untuk berkonsentrasi atau mendengar apa yang dia katakan karena kebisingan di sekitar Anda.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Meninggalkan Pesan

PDF download Unduh PDF
  1. Jika dia tidak menjawab, tutup telepon dan tunggulah. Anda bisa mencobanya lagi nanti atau di hari lain.
    • Jika dia tidak menjawab, pikirkan waktu lain yang kira-kira memiliki peluang lebih besar dia akan menjawab. Jika Anda menelepon saat makan siang, pertimbangkan untuk menelepon lagi sekitar pukul 19:00 atau 19:30.
    • Jika Anda yakin bahwa dia biasanya bisa menerima telepon sekitar waktu Anda menelepon, coba lagi pada waktu yang sama dalam 1-2 hari.
    • Jangan menunggu lebih dari 1-2 hari untuk mencoba meneleponnya lagi.
    • Jika Anda mencoba beberapa kali atau pada waktu berbeda dalam satu hari yang sama, tinggalkan pesan setelah mencoba tiga kali.
  2. Bicaralah dengan jelas dan tenang saat meninggalkan pesan. Jangan berbicara terlalu cepat karena dia mungkin tidak mengerti apa yang Anda ucapkan sekaligus memberi kesan Anda gugup.
    • Usahakan untuk tidak berbicara dengan gaya dibuat-buat atau terlalu lambat.
    • Sebutkan nomor telepon dua kali, di awal dan di akhir pesan.
    • Jika dia adalah kenalan baru, ingatkan dia siapa diri Anda dan kapan Anda berdua bertemu. Katakan sesuatu seperti, “Hai, Winda, ini Dika. Kita ketemu waktu makan siang di restoran Betawi hari Senin lalu.”
  3. Anda bisa mengatakan ingin mendengar kabarnya sejak pesan teks terakhir, atau menyebutkan beberapa informasi pribadi yang dia tuliskan, misalnya hewan peliharaan atau proyek kantor yang sedang dia kerjakan.
  4. Pesan Anda tidak boleh lebih dari 30 detik. Pesan suara yang berdurasi lebih dari 30 detik akan terdengar membosankan dan seolah tidak akan berakhir. Selain itu, dengan membatasi durasi pesan, Anda tidak akan tergoda untuk bicara melantur atau tergagap-gagap karena tidak tahu cara mengakhiri pesan.
  5. Jangan mengatakan, “Omong-omong, aku mencoba menghubungimu pada hari itu dan jam itu. Apa kabar? Kapan aku bisa bicara denganmu di telepon?” Dia sudah tahu bahwa Anda menelepon, dan kapan waktunya. Anda cukup mengatakan, “Aku harap ini waktu yang tepat untuk menelepon. Jika tidak, aku minta maaf. Aku akan mencoba menelepon lagi nanti.”
  6. Jangan membicarakan topik negatif. Jangan mengeluh, dan jangan merajuk bahwa dia sulit sekali dihubungi. Anda harus memastikan dia hanya memiliki perasaan positif terhadap Anda, dan sama sekali tidak keberatan menelepon balik. [6]
  7. Jangan mengajaknya pergi bersama, atau mengatakan Anda ingin merencanakan sesuatu dengannya. Sebagai gantinya, ajukan pertanyaan atau mintalah bantuan kecil.
    • Mintalah pendapatnya tentang tempat di mana Anda bertemu dengannya. Contohnya, katakan “Sudah lama aku ingin bergabung dengan kelas yoga di pusat kebugaran itu, aku ingin minta pendapatmu tentang hal itu.”
    • Katakan bahwa Anda tertarik dengan sesuatu yang pernah dia ceritakan, misalnya tempat perawatan anjing yang bagus atau restoran sushi yang enak.
    • Tanyakan proyek atau kegiatan yang sedang dia tangani/kerjakan.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Menunggu Jawaban

PDF download Unduh PDF
  1. Tentukan terlebih dahulu kapan Anda akan menelepon dan berapa lama Anda akan menunggu sebelum meneleponnya lagi.
    • Jangan menelepon lebih dari dua kali pada hari yang sama dan hanya untuk mencari tahu kapan dia bisa berbicara di telepon.
    • Jangan menelepon lebih dari tiga kali dalam seminggu. Beri dia kesempatan untuk mencari waktu untuk menghubungi Anda.
    • Jangan menelepon dua hari berturut-turut, kecuali Anda menelepon pada waktu yang menurut Anda memungkinkan dia berbicara di telepon. Bahkan dalam situasi seperti ini, jangan melakukan panggilan berturut-turut ini lebih dari sekali dalam seminggu.
    • Tunggu sampai minggu depan sebelum Anda mencoba menghubunginya kembali.
  2. Setelah meninggalkan pesan pertama, dan mencoba menelepon lagi satu atau dua kali, cobalah menunggu minimal dua minggu sebelum mencoba menghubunginya lagi. [7]
  3. Mungkin ada alasan di balik tindakannya. Meskipun tidak bisa dikatakan bahwa dia tidak akan menelepon balik selamanya, Anda harus bersikap realistis dan menerima bahwa saat ini dia tidak akan melakukannya. Berhati-hatilah, jika Anda bertingkah seperti pria putus asa yang tidak tahu kapan harus menerima kenyataan, hampir bisa dipastikan Anda tidak akan pernah mendengar kabar darinya lagi. [8]
  4. Jangan merasa dendam atau berpikiran negatif tentang dirinya atau diri sendiri. Jangan mencelanya, dan jangan merasa malu karena Anda menyukainya. Hidup itu panjang, pemilihan waktu yang tepat sangat penting, dan Anda tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Sementara itu, terimalah situasi ini dengan lapang dada dan lanjutkan hidup Anda. [9]
    Iklan

Tips

  • Bersikaplah realistis. Jangan menganggap hal ini akan memengaruhi hidup Anda seterusnya, dan jangan berusaha mengendalikan segalanya
  • Tetapkan jangka waktu sampai kapan Anda memberinya kesempatan untuk menelepon balik, misalnya beberapa minggu atau sebulan? Jika tidak ada kemajuan berarti, terimalah dengan lapang dada dan lanjutkan hidup Anda.
  • Jangan menganggapnya terlalu serius. Dunia tidak akan kiamat hanya karena dia tidak menelepon balik.
  • Jika Anda tidak membuatnya jengkel atau takut, selalu ada kemungkinan dia akan berubah pikiran di masa depan.
  • Teruslah melakukan hobi, aktivitas, dan menjalin hubungan dengan orang lain.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 15.731 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan