PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Apakah Anda ingin memiliki kebun yang setiap hari menghasilkan sayuran segar? Atau, Anda ingin memandang keluar jendela dan mendapati barisan bunga warna-warni? Tak peduli seberapa pun ukuran halaman, Anda dapat merencanakan sebuah kebun sesuai kebutuhan. Ikuti uraian berikut untuk mendapatkan informasi tentang cara merencanakan dan mulai membuat kebun.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Merencanakan Kebun

PDF download Unduh PDF
  1. Apakah tujuan/fungsi kebun yang ingin Anda buat? Beberapa kebun berfungsi menghasilkan buah-buahan dan sayuran yang dapat dikonsumsi oleh keluarga atau sekadar dikirimkan pada tetangga. Sementara jenis kebun yang lain ditujukan sebagai hiasan, yaitu menciptakan keindahan di lingkungan hunian serta memberikan pemandangan yang menarik bagi orang yang melintasinya. Jika Anda masih ragu dengan tipe kebun yang Anda inginkan, pertimbangan beberapa pilihan berikut:
    • Kebun sayur bisa berisi tanaman cabai, tomat, kubis dan selada, kentang, labu, wortel, dan berbagai jenis sayuran lain. Jika sayuran dapat tumbuh dengan baik di lingkungan Anda maka Anda dapat mencari cara untuk menanamnya di halaman.
    • Kebun bunga biasanya berisi berbagai jenis bunga yang dapat ditanam dengan suatu strategi sehingga sepanjang tahun selalu ada bunga yang mekar. Beberapa taman bunga dibuat berjenjang dengan bunga-bunga yang ditanam dalam suatu barisan dan pola yang rapi; sementara ada juga taman yang sengaja dibuat berkesan liar/alami. Kepribadian Anda dan kondisi halaman akan memengaruhi jenis kebun bunga yang bisa Anda buat.
    • Kebun herbal (kebun tanaman obat dan bumbu dapur) sering kali melengkapi baik kebun sayur maupun kebun bunga. Selain memberikan keindahan bunga atau menghasilkan sayuran, kebun juga berguna sebagai penyedia berbagai obat dan bumbu dapur. Kebun herbal bisa berisi tanaman bumbu khas mediterania (rosemary, timi, daun ketumbar, dll.); bumbu khas Indonesia (cabai, kunyit, jahe, serai, dll.); dan berbagai jenis tanaman herbal yang Anda inginkan.
  2. Carilah informasi jenis tanaman apa yang tumbuh dengan baik di wilayah Anda. Misalnya melalui sebuah tautan seperti contoh berikut zone finder Saat Anda sudah menemukan banyak informasi mengenai berbagai pilihan tanaman, selanjutnya buatlah daftar tanaman yang ingin Anda beli.
    • Beberapa jenis tanaman tidak tumbuh dengan baik pada zona tertentu. Jika Anda tinggal di daerah dengan musim dingin yang sedang dan musim panas yang ekstrem, Anda mungkin akan mengalami masalah ketika menanam jenis-jenis tanaman yang menuntut cuaca dingin agar bisa tumbuh dengan baik.
    • Kecuali bila Anda berencana membuat kebun yang cukup luas, cobalah untuk memilih jenis tanaman dengan syarat pertumbuhan yang relatif sama. Apakah semua tanaman tersebut membutuhkan tipe tanah dan paparan matahari yang sama? Jika tidak, Anda perlu membuat kebun dengan beberapa tipe kondisi pertumbuhan. Untuk kebun berukuran kecil cara tersebut relatif rumit dan merepotkan.
  3. Lihatlah dengan saksama lingkungan halaman Anda untuk menilai area manakah yang Anda inginkan sebagai lokasi kebun. Sebaiknya lokasi kebun yang Anda pilih tersebut bisa berfungsi sebagaimana Anda inginkan dan merupakan tempat kondusif bagi tanaman untuk tumbuh subur, kuat dan sehat.
    • Tidak peduli jenis kebun apa yang Anda buat, ketahuilah bahwa sebagian besar jenis tanaman akan tumbuh lebih baik di tanah subur dan memiliki drainase baik. Hindarilah area di halaman Anda yang usai hujan lebat masih terus digenangi air. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa tanah tersebut terlalu lembab (berbasis tanah liat) yang kurang baik untuk pertumbuhan tanaman.
    • Sebagian besar jenis sayuran tumbuh paling baik dengan banyak sinar matahari. Oleh karena itu jika Anda membuat kebun sayuran, pilihlah area yang tidak tertutup bayangan pepohonan besar ataupun rumah Anda. Sebaliknya, tanaman bunga cenderung lebih fleksibel. Jika Anda menginginkan area berbunga d sisi rumah, pilihlah jenis bunga yang tetap tumbuh baik meski terlindung oleh sebagian atau seluruh bayangan rumah.
    • Jika kualitas tanah Anda kurang baik, Anda dapat membuat bedeng/tanggul dan menanam bunga ataupun sayuran di atasnya. Bedeng dibangun di atas tanah dengan cara membuat kerangka dari kayu (membentuk bidang) lalu mengisinya dengan tanah.
    • Jika Anda tidak memiliki halaman, Anda tetap bisa berkebun. Tanamlah berbagai jenis bunga, tanaman obat dan bumbu, dan juga sayuran tertentu pada pot-pot besar yang bisa Anda letakkan di teras. Anda bisa memindahkan pot-pot tersebut ke area sekitar untuk mendapatkan banyak sinar matahari, sebagaimana dibutuhkan tanaman.
  4. Petakan di mana Anda ingin menanam berbagai jenis tanaman di lokasi yang Anda pilih. Sesuaikan desain yang Anda buat dengan karakter setiap tanaman yang akan Anda tanam. Pastikan agar tanaman yang perlu naungan ditanam di area teduh yang mendapat bayangan, sebaliknya tanaman yang perlu sinar matahari penuh jangan ditempatkan di area yang sepanjang hari tertutup bayangan.
    • Perhitungkan ruang yang dibutuhkan oleh setiap jenis tanaman, baik saat mulai ditanam dan sesudahnya ketika mulai tumbuh besar. Pastikan apa pun yang ingin Anda tanam akan cocok untuk kebun Anda dan mempunyai cukup ruang untuk berkembang biak.
    • Perhitungan waktu penanaman. Berbagai jenis tanaman perlu ditanam pada waktu berbeda dalam zona yang berbeda. Sebagai contoh, jika Anda tinggal di wilayah dengan musim dingin sedang dan musim panas yang ekstrem, Anda mungkin perlu menanam bunga lebih cepat dibandingkan bila Anda tinggal di daerah dengan musim dingin yang ekstrem dan musim panas yang lebih singkat.
    • Jika Anda membuat kebun sayur, buatlah desain yang nantinya akan memudahkan Anda berjalan di tengah kebun untuk memetik berbagai sayuran yang siap panen. Untuk tujuan itu mungkin saja Anda perlu membuat jalan setapak melintasi kebun.
    • Kebun bunga harus dirancang dengan pertimbangan estetika. Pilihlah warna-warna yang terlihat indah saat dipadukan, dan buatlah pola-pola yang menarik. Pikirkan juga kapan setiap jenis tanaman mulai berbunga.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Persiapan Menanam

PDF download Unduh PDF
  1. Anda akan memerlukan berbagai peralatan untuk berkebun. Namun sekali Anda membelinya, berbagai peralatan itu akan bertahan cukup lama. Anda bisa menemukan pilihan terbaik di toko peralatan rumah tangga, toko peralatan berkebun, atau di pusat pembibitan. Sediakan beberapa kebutuhan berikut:
    • Benih/biji atau bibit tanaman. Saat mulai berkebun, Anda dapat memilih antara benih/biji atau bibit tanaman yang siap tanam. Cek daftar tanaman yang Anda minati untuk ditanam, lalu belilah benih atau bibitnya sebanyak yang Anda perlukan untuk bagian-bagian kebun yang berbeda.
    • Pupuk tanah dan humus. Ada berbagai jenis pupuk yang dapat membantu tanaman tumbuh sehat, di antaranya adalah pupuk organik seperti tepung tulang ( bone meal ) yang terbuat dari tulang ikan/hewan yang dihancurkan, dan juga tepung darah ( blood meal ) yang terbuat dari dari hewan. Sementara itu, tanah lapisan atas sangat berguna terutama jika Anda memiliki jenis tanaman yang perlu perlindungan ekstra.
    • Mulsa atau kompos. Untuk melindunginya dari cuaca buruk serta temperatur ekstrem terutama pada awal pertumbuhan, beberapa jenis tanaman memerlukan kompos atau mulsa (lapisan penutup yang terbuat dari bahan organik seperti jerami, sekam, dll. ataupun bahan anorganik seperti plastik, karet, dll.). Kompos dan mulsa bisa dibeli di pusat pertamanan atau Anda bisa membuatnya sendiri.
    • Peralatan pengolah tanah. Jika Anda berencana membuat kebun yang luas, Anda mungkin perlu membeli atau menyewa alat pengolah tanah berupa traktor. Traktor kecil beroda dua yang didorong di atas tanah dapat membantu Anda memecah, membalikkan dan menggemburkan tanah hingga cocok untuk tumbuhnya tanaman. Untuk lahan yang relatif lebih kecil cukup gunakan cangkul dan penggaruk tanah.
    • Sekop berujung lancip dan juga yang berujung datar. Kedua peralatan ini akan memudahkan Anda menggali lubang dengan ukuran yang tepat untuk masuknya benih/biji ataupun bibit tanaman.
    • Selang berpenyemprot. Dapatkan selang dengan penyemprot yang bisa diatur sehingga memungkinkan Anda membuat semprotan ringan sekadar melembabkan atau semprotan penuh untuk menyiram tanaman, tergantung kebutuhan.
    • Material untuk membuat pagar. Jika Anda membuat kebun sayur, bisa jadi Anda memerlukan pagar yang mengelilingi kebun untuk melindungi tanaman dari gangguan kelinci, tupai, ataupun hewan piaraan tetangga.
  2. Gunakan traktor atau penggaruk tanah untuk mengolah tanah di area kebun yang telah Anda petakan. Kerjakan tanah hingga kedalaman sekitar 30 cm 12 inches (30.5 cm), pastikan tanah menjadi gembur dan tidak lagi memiliki gumpalan besar. Singkirkan batuan, sisa akar tanaman, dan juga berbagai objek yang mengganggu. Kemudian tambahkan pupuk untuk persiapan menanam.
    • Kualitas tanah akan memengaruhi pertumbuhan tanaman Anda. Anda bisa membeli alat uji tanah untuk mengetahui jumlah bahan organik yang ada di dalamnya, jumlah nutrisi, dan derajat keasaman tanah (pH tanah). Informasi tersebut bisa Anda gunakan untuk menentukan seberapa banyak pupuk dan bahan-bahan lain perlu ditambahkan.
    • Jangan memberikan pupuk lebih banyak dari petunjuk yang diberikan. Kelebihan pupuk justru dapat meracuni tanaman. Ketahuilah bahwa tidak semua jenis tanaman menyukai tanah dengan banyak pupuk, bahkan beberapa tanaman bisa mendapat manfaat dari kondisi tanah yang ada. Jadi, ingatlah untuk mengetahui kebutuhan karakter tanah dari setiap tanaman yang Anda pilih.
    • Jika uji tanah menunjukkan bahwa tanah Anda terlalu asam (pH rendah) maka Anda bisa menambahkan kapur untuk meningkatkan pH tanah. Sebaliknya jika tanah bersifat basa dan Anda perlu membuatnya lebih asam, Anda bisa menambahkan bahan-bahan seperti tepung biji kapas ( cottonseed meal ), belerang (sulfur), kulit kayu pinus, kompos, dan ekstrak pinus jarum.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menanami Kebun

PDF download Unduh PDF
  1. Gunakan sekop berujung datar untuk menggali beberapa lubang dengan jarak beberapa sentimeter, atau sebagaimana saran yang ditulis dalam kemasan benih atau bibit tanaman yang Anda beli. Pastikan lubang tersebut cukup dalam dan lebar sesuai kebutuhan setiap jenis tanaman. Masukkan benih atau bibit tanaman ke dalam lubang, kemudian tutuplah dengan tanah dan tepuk-tepuk tanah dengan pelan.
  2. Anda mungkin perlu melakukan pemupukan setelah penanaman. Namun semua itu tergantung dari jenis tanaman yang Anda pilih. Beberapa jenis tanaman mungkin memerlukan lebih banyak pupuk dibandingkan yang lain. Oleh karena itu, pastikan Anda menggunakan pupuk pada area yang sesuai.
  3. Beberapa jenis tanaman perlu ditutup kompos, mulsa atau humus dengan cukup tebal untuk melindunginya selama benih/biji tumbuh menjadi kecambah dan ketika tanaman masih sangat muda dan rapuh. Sebaiknya gunakan tangan untuk menyebar bahan penutup tersebut. Namun untuk menutupi area yang cukup luas Anda bisa menggunakan alat penyebar tanah (soil spreader).
    • Beberapa jenis kompos dan mulsa tidak sesuai untuk beberapa jenis tanaman tertentu. Lakukan riset terhadap hasil yang Anda tanam untuk memastikan Anda telah menggunakan penutup tanah yang tepat.
    • Lapisan yang terlalu tebal akan menghambat pertumbuhan tanaman. Jadi, pastikan Anda menambahkan lapisan penutup sesuai dengan kebutuhan tiap jenis tanaman.
  4. Setelah menanam dan melakukan perawatan tanah, siramlah kebun menggunakan selang berpenyemprot. Semprot ringan untuk membuatnya basah/lembab. Selanjutnya, siramlah kebun setiap hari, banyak sedikit penyiraman bisa berbeda untuk setiap area tergantung kebutuhan tanaman. Lakukan untuk beberapa minggu pertama setelah penanaman.
    • Tanah yang jenuh dengan air berpotensi menggenangi benih/biji dan akan menghambat pertumbuhannya. Jangan menyiram pada bagian di mana terdapat aliran air melintasi kebun.
    • Jangan pernah membiarkan tanah benar-benar kering. Menyiramnya sekali sehari sudah cukup, tetapi tidak jadi soal menyemprotnya dengan ringan lebih dari sekali agar kebun Anda tetap lembap.
    • Siramilah tanaman segera sesudah bertunas. Lakukan penyiraman pada pagi hari, dan bukan malam hari. Air yang tertinggal di daun dan batang sepanjang malam dapat memicu tumbuhnya jamur dan penyakit tanaman lain.
    • Setelah beberapa minggu, kurangilah frekuensi menyiram tanaman. Sirami tanaman dengan banyak air 2-3 kali seminggu atau sesuai kebutuhan.
  5. Siangi rumput liar . Rumput liar yang tumbuh akan mengambil nutrisi dari tanah dan hanya menyisakan sedikit untuk tanaman Anda. Siangi kebun Anda setiap beberapa hari sekali untuk memastikan tanaman Anda mendapat nutrisi yang dibutuhkannya. Hati-hati dalam melakukan penyiangan agar tanaman Anda tidak turut tercabut.
    • Cangkul berbentuk sanggurdi bisa membantu Anda membasmi rumput liar sebelum tumbuh membesar. Anda hanya perlu menarik cangkul ini tepat di bawah permukaan tanah di sela-sela tanaman untuk mencabut rumput liarnya.
  6. Jika Anda menjumpai hewan-hewan kecil, seperti kelinci, tupai, dan tikus tanah ada di kebun Anda atau kebun tetangga, mungkin Anda akan merasa jengkel dan ingin memasang pagar untuk melindungi kebun Anda. Pagar setinggi 60-90 cm sudah cukup untuk menghalangi masuknya hewan-hewan pengganggu tersebut.
  7. 7
    Waspadai tanda-tanda tikus tanah. Hewan pengganggu ini sangat bisa merusak tanaman di kebun. Bacalah artikel lain untuk mencari tahu cara mengendalikan serangan hama tikus tanah.
    Iklan

Tips

  • Jika tidak menggunakan uji tanah, Anda mungkin masih bisa mendapatkan informasi mengenai tanah yang akan Anda tanami dengan mengamati gulma yang tumbuh. Misalnya Anda ingin menanam dandelion yang menyukai tanah sangat subur. Jika di tanah Anda tidak tumbuh rumput liar maka ada kemungkinan tanah tersebut tidak terlalu subur. Jika rumput liar tumbuh tapi terlihat kurang sehat maka mengindikasikan tanah kekurangan nutrisi. Jadi, jika hendak menanam dandelion di tanah tersebut harus ditambahkan pupuk. Beberapa jenis tanaman mungkin menyukai tanah yang asam, dan sebagainya.
  • Untuk mengetahui seberapa baik drainase tanah, gunakan pengujian sederhana berikut. Pertama, gali lubang dengan ukuran tinggi 30 cm dan lebar 60 cm, lalu isilah dengan air. Jika dibutuhkan waktu 1-12 menit untuk mengering, artinya tanah tersebut memiliki drainase sangat baik dan akan mongering dengan mudah. Jika dibutuhkan waktu 12-30 menit untuk mengering, tanah tersebut memiliki drainase yang baik. Namun jika waktu yang dibutuhkan mencapai 30 menit hingga 4 jam maka area tersebut tidak memiliki drainase yang baik, tetapi bisa digunakan untuk menanam jenis tanaman yang menyukai lahan basah/lembab. Sementara jika waktu pengeringan lebih dari 4 jam maka Anda tidak bisa menanaminya sebelum melakukan perbaikan kualitas tanah.
Iklan

Peringatan

  • Siramilah kebun Anda jika terkesan atau terlihat kering. Jangan biarkan tanaman kekurangan air, tetapi jangan pula terlalu berlebihan dalam menyiram.
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Benih/biji atau bibit tanaman
  • Humus
  • Kompos dan mulsa
  • Selang air berpenyemprot
  • Traktor kecil atau penggaruk tanah
  • Sekop berujung lancip
  • Sekop berujung datar
  • Pupuk
  • Bahan untuk membuat pagar

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 17.736 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan