Unduh PDF Unduh PDF

Menu adalah benda pertama yang dilihat pengunjung ketika masuk restoran, dan yang terakhir sebelum mereka menentukan pesanan. Hal ini menjadikan menu salah satu alat pemasaran yang paling berharga. Asalkan mengikuti beberapa panduan dasar, Anda bisa membuat menu restoran yang elegan dan elok di mata pelanggan!

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Memilih Opsi Menu

Unduh PDF
  1. Pertama-tama, tentukan jenis makanan yang akan disajikan. Kemudian, perkirakan seperti pelanggan yang akan datang, dan rentang harga yang akan dikenakan. Terakhir, pertimbangkan pula lokasi restoran. Gunakan informasi ini untuk membuat konsep ringkas dan sederhana bagi restoran. [1]
    • Ambil ilham dari restoran dan bisnis di sekeliling Anda dan rasakan seperti apa tipe restoran yang cocok di area ini.
  2. Buat daftar 10-12 makanan dan minuman yang paling Anda kuasai untuk dimasukkan ke menu. Inilah yang akan menjadi dasar menu Anda. Pilih makanan/minuman yang cocok dengan konsep restoran, dan usahakan tidak melewati batas 10-12 opsi pada awalnya. [2]
    • Kalau restoran akan buka sepanjang hari, mungkin Anda membuat menu pagi (sarapan) dan makan siang/malam.
    • Jangan lupa mencantumkan minuman!
  3. Pilih 2-3 makanan/minuman yang agak lebih mahal. Usahakan makanan/minuman yang cocok dengan konsep restoran, tetapi tidak dijual di tempat lain di lingkungan restoran. [3] Berikut beberapa contoh ide:
    • Steik premium
    • Ikan eksotis
    • Makanan yang agak sulit dimasak, misalnya hidangan Spanyol Paella
    • Satu atau dua hidangan spesialis
  4. Pilih 2-3 makanan/minuman yang fasih dimasak dan kemungkinan besar akan laris. Harga hidangan ini sebaiknya berada dalam rentang menengah. Beri label makanan/minuman ini di menu dengan tulisan “hidangan laris” atau “pilihan koki”. [4]
  5. Setiap makanan dalam menu perlu memiliki nama. Riset pemasaran menunjukkan bahwa pelanggan cenderung menyukai nama hidangan yang kreatif. Alih-alih sekadar menuliskan “nasi goreng”, coba beri nama “Mona Lisa”. [5]
    • Pastikan nama menu cocok dengan konsep restoran. Sebagai contoh, restoran bistro mewah tidak cocok memakai nama makanan jenaka.
  6. Duduk dan buat lis berisi setiap hidangan yang akan muncul di menu. Hal ini penting bahkan jika Anda memiliki acuan menu yang sudah ada. Langkah ini membantu menyusun dan menggolongkan semua hidangan di menu.
    • Sebaiknya pakai program Excel Spreadsheet atau Google sheet.
    • Kalau Anda tidak bisa menggunakan program lembar sebar, kerjakan di selembar kertas.
  7. Tentukan tiga bagian utama menu. Jika setiap bagian memiliki lebih dari 10 hidangan, bagi setiap bagian menjadi 1-2 subbagian. Kemudian, tentukan cara logis untuk mengurutkan hidangan dalam menu. Lazimnya, hidangan diurutkan secara kronologis, yang berarti menu sarapan ditulis pertama, dan pencuci mulut dicantumkan terakhir. Masukkan semuanya ke lembar sebar. [6] Bagian dan subbagian dapat berupa:
    • Sarapan
    • Menu pembuka
    • Menu makan siang
    • Menu utama
    • Sup dan salad
    • Pasta
    • Vegetarian
    • Menu Spesialis
    • Minuman dan/atau koktail
  8. Hidangan itu sendiri membutuhkan judul penjelasan. Sebagai contoh, sekadar “nasi goreng” tidak terlalu menarik perhatian, tetapi “Nasi digoreng dengan minyak zaitun dan telur orak-arik” mungkin tampak lebih mengundang selera. Setelah itu, sertakan penjelasan singkat bahan-bahan hidangan tersebut. Anda bisa menuliskan, “nasi, bumbu racikan dari cabai, bawang merah, bawang putih, tomat, jamur, jahe, dan telur orak-arik”. [7] Berikan catatan tambahan jika hidangan:
    • Lebih pedas dari kebanyakan hidangan dalam menu.
    • Mengandung bahan yang merupakan alergen bagi kebanyakan orang. (misalnya kacang).
    • Merupakan hidangan jasa boga kepada orang dengan kebutuhan diet khusus (vegan, vegetarian, bebas-gluten, dll.)
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Menentukan Menu

Unduh PDF
  1. Pertimbangkan harga yang akan dikenakan pada setiap hidangan. Kemudian, ketahui biaya pembuatan setiap hidangan dengan menjumlahkan seluruh biaya bahan baku plus overhead . Kurangkan perkiraan harga hidangan dalam menu dengan biaya unitnya. Bagikan margin kotor dengan biaya unit untuk mendapatkan persentase markup . [8]
    • Katakan biaya unit ayam goreng adalah Rp10.000, dan Anda berencana mengenakan harga Rp15.000. Kurangkan Rp15.000 dengan Rp10.000 untuk memperoleh margin kotor Rp5.000.
    • Bagikan margin kotor (Rp5.000) dengan biaya unit (Rp10.000) untuk memperoleh persentase markup (50%).
  2. Sebelum menyelesaikan harga menu, jangan lupakan persentase markup masing-masing hidangan, dan margin yang ditentukan. Pastikan harga hidangan sepenuhnya sesuai, dan kalau belum, pertimbangkan mengatur ulang daftar bahan dan mengganti resep demi memaksimalkan laba. [9] Secara umum:
    • Biaya hidangan pembuka dan pencuci mulut harus rendah dan memiliki persentase markup tinggi.
    • Steik dan hidangan daging mahal lainnya hanya akan memiliki persentase markup 50%.
    • Hidangan pasta dan salad bisa memiliki persentase markup 80-85%.
    • Harga minuman bisa bervariasi. Usahakan menjaga markup antara 50-70%.
  3. Sebaiknya harga hidangan masih terjangkau oleh masyarakat di sekitar restoran. Untuk mengetahuinya, coba intip harga di menu kompetitor. Apa saja hidangan yang paling mahal dan murah? Berapa harga rata-rata hidangan dalam menu?
    • Sebagai contoh, apakah menurut Anda pelanggan mau membayar hidangan utama seharga Rp200.000, atau bertahan pada rentang harga Rp50.000-Rp100.000?
  4. Unsur desain tertentu dapat mendorong pelanggan untuk merogoh kocek lebih dalam. Jangan akhiri harga dengan 0,99 dan jangan cantumkan simbol mata uang di menu Anda. [10]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Membuat Draf Kasar

Unduh PDF
  1. Ada banyak templat daring (baik gratis maupun berbayar) dan berbagai situs yang berdedikasi khusus dalam membuat menu restoran. Bahkan jika Anda sudah memiliki gambaran besar menu yang akan dibuat, melihat-lihat beragam templat dapat memicu inspirasi atau memfokuskan desain akhir. Pilih 1-2 templat yang sangat Anda sukai.
    • Jika Anda memiliki akses ke Microsoft word, Powerpoint, atau program Adobe Suite, ada banyak templat menu dalam format ini yang tersedia di internet.
    • Situs seperti Canva dan Must Have Menus menawarkan templat gratis, dan lainnya berbayar.
    • Program seperti iMenu menawarkan templat menu tarik turun, tetapi program seperti ini biasanya tidak gratis.
  2. Bagi restoran mewah, warna gelap akan mencerminkan keseriusan dan profesionalisme. Untuk restoran kasual, warna hangat dan “bisu” akan tampak sangat mengundang. Bagi restoran untuk kalangan muda atau bertema jenaka, umumnya dipakai warna cerah. Kecuali Anda tidak puas dengan desain interior atau memang berencana menggantinya, mencocokkan menu dengan restoran (atau minimal melengkapinya) umumnya merupakan langkah terbaik. [11]
  3. Menu dapat berupa horizontal atau vertikal, dipasang di papan kayu, binder, berupa alas piring, atau bermacam opsi lainnya. [12]
    • Restoran keluarga dapat menyajikan menunya di alas piring.
    • Kafe bisa menjepitkan menunya di papan kayu.
    • Bistro mewah dapat membuat menu lipat yang dibungkus binder tebal.
  4. Setelah menetapkan tampilan yang diinginkan, carilah templat menu di internet dan masukkan semua informasi sesuai kebutuhan. Pilih desain sederhana dan coba 2 templat sebelum memilih yang paling cocok. Beberapa hal lain yang perlu diingat dalam memilih templat: [13]
    • Jaga fon tetap sederhana.
    • Jangan gunakan lebih dari 3 fon dalam menu.
    • Periksa apakah ada halaman yang tampaknya tidak seimbang.
    • Usahakan mencatumkan jumlah informasi yang sama di setiap halaman.
    • Anda bisa menemukan templat menu di Microsoft Word, Google Docs, atau internet.
  5. Kalau memungkinkan, pakai jasa profesional untuk mendesain menu restoran. Desainer akan bisa merancang menu dan memastikannya cocok dengan konsep restoran secara keseluruhan. [14]
    • Pasang iklan di Freelancer.com, Linkedin, Craigslist, atau situs kerja lepas lainnya. Sertakan sebanyak mungkin perincian proyek yang ditawarkan.
    • Bergantung pada perincian desainnya, jasa profesional dapat mengenakan tarif antara Rp150.000-500.000.
  6. Potretlah di cahaya alami pada hari mendung, pada latar belakang netral. Pilih makanan berwarna cerah dan tentukan tampilan desain makanan. Coba buat foto yang seimbang. Kalau memungkinkan, pakai kamera berkualitas tinggi. Selain itu, pakai program penyuntingan gambar untuk meningkatkan kualitas gambar, kalau memungkinkan. [15]
    • Jika Anda ingin menggunakan jasa fotografer, pasang iklan di Freelancer.com atau Craigslist, dan siapkan anggaran sekitar Rp100.000 sampai Rp50.000 per foto. [16]
  7. Kalau Anda kesulitan memperoleh foto yang menggiurkan selera, atau sepertinya tidak ada cukup ruang bagi foto dalam menu, tidak perlu memaksakan diri memakai foto. Ingat: tidak semua menu membutuhkan foto untuk menarik selera! [17]
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Memilih Tata Letak Akhir

Unduh PDF
  1. Evaluasi draf menu dan lihat apakah Anda menyukainya. Minta umpan balik dari 2-3 orang, termasuk minimal 1 orang dari luar industri restoran. Pastikan semua orang terlibat (pemilik restoran, manajer, koki, dan sebagainya) melihat rancangan menu dan isinya. Coba tanyakan:
    • "Apakah menu mudah dibaca?"
    • "Apakah Anda menyukai skema warnanya?"
    • "Apakah desain sesuai dengan konsep restoran?"
    • "Apakah desain tampak terlalu rumit?"
    • "Apakah fonnya bagus?"
    • "Apakah ada salah tulis atau eja?"
  2. Hitung jumlah kursi pelanggan di restoran, dan tambahkan hasilnya dengan 10-25%. Inilah banyak menu yang dibutuhkan. Kurangi jumlahnya kalau menu cukup kuat dan mudah dibersihkan. Tambah persentase kalau hidangan cenderung berantakan saat dimakan, akan sering dikunjungi anak-anak, atau bahannya cukup rapuh dan sulit dibersihkan.
    • Kalau Anda akan menggunakan menu sekali pakai, (misalnya alas piring) tentukan jumlah perkiraan pelanggan harian dan kalikan dengan lama waktu menu ini akan bertahan. Menu akan dipesan kembali sesuai kebutuhan.
  3. Baca kembali seluruh menu dengan ekstra saksama karena di mata pelanggan, kesalahan dalam menu akan mencerminkan kualitas restoran itu sendiri. Anda juga bisa menggunakan jasa editor profesional, seandainya takut melewatkan sesuatu.
  4. Kirimkan draf akhir menu ke percetakan profesional. Usahakan tidak mencetak menu memakai printer rumahan, kecuali memiliki printer laser berkualitas profesional. Biaya pencetakan profesional masih terbilang kecil jika dibandingkan dengan dampaknya di mata pelanggan.
    • Anda bisa membawa draf menu ke percetakan profesional besar atau lokal, atau memesannya secara daring untuk dicetak.
    • Cetak beberapa menu dan pastikan kondisinya sempurna sebelum memesan dalam jumlah besar
  5. Jika menu akan disajikan berupa binder, clipboard , atau lainnya, pesan secukupnya untuk menampung menu. Letakkan satu menu di setiap map. Jika menu akan dijilid secara profesional, usahakan penjilidan dikerjakan sekalian di tempat percetakan untuk menghemat uang dan waktu.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 13.291 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan