PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Salah satu komponen terpenting dalam kesuksesan blog Anda adalah pemilihan nama yang sempurna. Nama-nama blog terbaik adalah nama yang unik, berkesan, dan relevan dengan konten blog. Untuk menemukan nama yang tepat, lakukan curah pendapat mengenai nama yang mencerminkan subjek, nada, dan visi blog, kemudian selaraskan nama agar menarik bagi para pembaca. Pastikan pula nama yang Anda pilih tersedia pada domain situs dan jaringan media sosial lainnya, kemudian resmikan blog Anda dengan nama tersebut!

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Melakukan Curah Pendapat Nama

PDF download Unduh PDF
  1. Nama blog harus mencerminkan konten yang Anda tulis atau visi blog. Pikirkan ide yang umum saat melakukan curah pendapat, dan pertimbangkan tema spesifik terdasar blog Anda, kemudian cari tahu kata kunci populer yang berhubungan dengan genre atau tema tersebut. [1]
    • Beberapa jenis atau tema blog yang paling populer mencakup tren pakaian, makanan, kecantikan, perjalanan/liburan, fotografi, pernikahan, desain, swakriya (DIY), dan kebugaran. [2]
    • Jika visi blog Anda adalah mendorong kesehatan dan kebugaran tubuh, pilih kata kunci yang berkaitan dengan tema tersebut seperti “ fit ”, “bugar”, atau “fisik”. Jika blog Anda membahas fotografi, Anda bisa menggunakan kata-kata seperti “lensa”, “fokus”, atau “ frame ”.
  2. Pikirkan apa yang membuat Anda (dan blog yang dikelola) unik. Gabungkan detail-detail khas seperti kota tempat tinggal, minat, karier, atau detail personal (mis. warna rambut atau mata). Penggunaan detail seperti itu dapat menciptakan elemen visual yang lebih kuat dan membuat blog Anda lebih berkesan.
    • Sebagai contoh, blog ThePioneerWoman.com menonjolkan lokasi dan gaya hidup pertanian khas pemiliknya. Sementara itu, BarefootBlonde.com mengacu pada rambut pirang ikonik si narablog.
  3. Dengan mengetahui audiens target, Anda bisa memilih nama yang cocok. Audiens target adalah para pembaca yang Anda tuju saat menulis konten. Pikirkan usia, gender, tingkat penghasilan, karier, dan lokasi geografis para pembaca saat memilih nama blog. [3]
    • Sebagai contoh, jika audiens target Anda adalah para wanita usia 20 tahunan yang berpakaian rapi dan bergaya, tinggal di kota, dan merupakan lulusan universitas, nama blog Anda harus cocok atau mengikuti elemen gaya hidup tersebut. Sebagai contoh, Anda bisa memilih nama seperti “5th Street Fashion” atau “Styleminded".
    • Pada dasarnya, hindari hal-hal yang memicu konsepsi salah mengenai blog Anda. Nama blog harus berkaitan dengan konten yang Anda unggah. [4]
  4. Penggunaan layanan seperti ini bisa memudahkan proses pencarian nama dan mendorong imajinasi Anda. [5] Gunakan situs yang memungkinkan Anda untuk memasukkan beberapa kata kunci pencarian yang berhubungan dengan blog, seperti “ health ”, “ fashion ”, “ food ”, atau “ photography ”. Meskipun Anda tidak menggunakan nama-nama yang dihasilkan generator, Anda tetap bisa memanfaatkannya sebagai ide dan inspirasi. [6]
    • Salahs atu situs generator nama blog yang populer yaitu http://www.wordoid.com . Situs ini membantu Anda menciptakan kata-kata buatan yang unik dan masih bisa dimengerti. Sementara itu, situs http://www.namestation.com memungkinkan Anda untuk memasukkan kata kunci dan mendapatkan daftar nama-nama yang bisa digunakan.
  5. Lakukan pencarian pasar dan periksa blog-blog yang serupa dengan blog Anda. Pikirkan apa yang disampaikan melalui nama-nama blog yang bersangkutan, nada atau gambaran yang terdengar dari nama tersebut, dan berapa lama blog tersebut telah aktif. [7] Ambil inspirasi dari nama-nama tersebut dan terapkan elemen-elemen yang tepat pada nama blog Anda.
  6. Pikirkan beberapa kata kunci dan topik yang Anda bahas pada blog, dan tikkan kata-kata tersebut pada fitur Google Keyword Tool atau http://www.thesaurus.com . Coba gabungkan sinonim kata-kata yang berhasil didapatkan ke nama blog Anda dan pikirkan apakah ada sinonim yang cocok. Terkadang, sinonim baru terkesan lebih menarik dibandingkan kata kunci yang terlalu sering digunakan.
    • Sebagai contoh, Anda bisa menggantikan kata “ home ” dengan “ abode ”, “ habitat ”, “ dwelling ”, atau “ hearth ” (atau kata “rumah” dengan “hunian”, “griya”, dan “istana”).
    • Jika Anda menyukai kata sifat tertentu yang ada pada nama blog lain, sinonim membantu Anda menggambarkan dan menggunakan kembali kata tersebut agar menjadi kata pilihan Anda sendiri yang unik.
  7. Pikirkan deskripsi nada dan gaya tulisan Anda sendiri. Nama blog harus mencerminkan nada atau “sikap” yang tersirat dalam tulisan Anda (mis. lucu, penuh kenangan, hangat, serius, atau sarkastis). [8]
    • Sebagai contoh, jika tulisan Anda bernada jenaka dan satiris, pilih nama blog yang mencerminkan nada tersebut. Para pembaca bisa mengenali gaya tulisan Anda dengan lebih mudah jika nama blog langsung menyiratkan nada tersebut.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menyelaraskan Nama

PDF download Unduh PDF
  1. Kata-kata buatan atau yang memiliki beberapa suku kata terkadang sulit dilafalkan oleh para pembaca, bahkan saat mereka membayangkan atau membacanya dalam hati. Pilih nama yang tidak memusingkan atau menyulitkan para pembaca. Gunakan kata-kata yang dikenali audiens target, atau kata buatan yang mudah dipahami seperti “ vegeta-ryan ” atau “ healthful ”. [9]
    • Langkah ini juga membuat nama lebih mudah diingat. Nama yang mudah dilafalkan biasanya lebih mudah diingat.
  2. Secara umum, gunakan 1-3 kata saja pada nama blog. Nama yang lebih panjang kemungkinan lebih sulit diingat dan akan kehilangan kekhasannya. Selain itu, nama-nama yang terlalu panjang juga menghasilkan nama domain yang tidak menarik. [10] Alih-alih menggunakan satu kalimat lengkap, pastikan nama Anda memiliki satu frasa yang menarik dan unik. [11]
    • Sebagai contoh, Anda bisa menyingkat nama “Diari Perjalanan dan Kenangan Si Anak Bandung” menjadi “Diari Bandung” atau “Anak Bandung Liburan”.
  3. Jika Anda menggunakan nama sendiri, Anda akan kehilangan otoritas dalam membuat blog khusus yang bersifat umum dan justru mengarahkan blog sebagai platform diari pribadi. Namun, jika Anda berencana membuat blog mengenai kehidupan Anda dan semua hal yang diminati, Anda bisa saja menyebutkan nama sendiri dalam nama blog.
  4. Penting bagi Anda untuk mempertimbangkan faktor usia atau jangka waktu saat memilih nama. Oleh karena itu, pilih nama yang masih cocok dengan konten blog Anda dalam beberapa tahun ke depan. Namun, jika Anda pada akhirnya tidak menyukai nama yang sudah dipilih (mis. karena perubahan konten atau para pembaca kesulitan mengingatnya), Anda tetap bisa memilih nama baru dan mempromosikan ulang di lain waktu. [12]
    • Jika Anda berencana membuat blog dengan tema atau topik yang jauh lebih spesifik, pilih nama yang mencerminkan kekhasan tersebut dan cocok dengan audiens tertentu. Sebagai contoh, jika Anda adalah seorang food blogger yang hanya mengulas piza di Jakarta, Anda bisa menggunakan nama “The Jakarta Pizza Review” atau “Pizzakarta”.
    • Jika Anda tidak ingin sampai mengesampingkan tulisan mengenai diri sendiri dan ingin menyisakan ruangan untuk mengembangkan konten di kemudian hari, pilih nama blog yang lebih umum atau abstrak. [13]
  5. Saat menulis nama blog berdasarkan tampilannya pada bilah pencarian seseorang (mis. namabloganda.com), periksa atau pertimbangkan masalah yang bisa terjadi. Nama blog Anda mungkin terdengar ambigu jika dibaca dalam beberapa cara lain (atau secara tidak senonoh). [14]
    • Sebagai contoh, blog humor “thereasonicantdance.com” bisa dibaca sebagai “ The Reason I Can’t Dance ”, “ There a Son I Can’t Dance ”, atau “ There a Sonic Ant Dance ”. Tentu saja para pembaca akan menyadari bahwa opsi pertama kemungkinan besar merupakan nama blog Anda. Namun, jika nama pilihan Anda membuat para pembaca menahan diri sejenak untuk berpikir atau menebak-nebak, ada kemungkinan Anda perlu mengubah atau menyelaraskan ulang nama yang dipilih.
    • Terkadang, Anda membutuhkan sudut pandang lain untuk menemukan masalah yang ada. Mintalah seseorang membaca nama domain pilihan Anda dan memberi tahu Anda jika ada kombinasi huruf yang terlihat membingungkan.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengonfirmasi Ketersediaan Nama

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda menggunakan layanan blog seperti Blogger atau Wordpress, periksa ketersediaan nama pada situs web yang bersangkutan. Jika Anda membuat blog sendiri (tanpa layanan blog), periksa situs pembelian domain untuk mengetahui apakah ada pengguna lain yang memiliki nama yang serupa atau identik. Jika nama sudah diambil, inilah waktunya untuk mencari nama baru. [15]
    • Blog dengan URL berakhiran “.com” sering kali lebih populer dan berhasil. Pastikan Anda menggunakan nama domain .com yang tersedia, alih-alih opsi yang kurang populer seperti .net atau .info.
    • Jika Anda menggunakan layanan blog, ada baiknya Anda membayar biaya tambahan untuk menghapus segmen “.blogspot” atau “.wordpress” dari nama domain. Penggunaan domain “.com” yang sederhana membuat blog Anda terlihat lebih profesional dan kredibel.
  2. Setelah membuat pilihan, cari nama yang Anda buat di beragam situs media sosial seperti Twitter, Facebook, dan Instagram. Jika nama pengguna terpilih sudah diambil di sebagian besar platform media sosial, Anda mungkin perlu mengubahnya sedikit atau memilih nama yang berbeda. [16]
    • Anda juga bisa melakukan penyeleksian melalui http://www.knowem.com . Situs ini akan mencari nama yang Anda masukkan di semua jejaring sosial besar.
  3. Berhati-hatilah untuk tidak menggunakan nama perusahaan bermerek dagang pada nama blog (mis. Google atau Nike). Penggunaan nama tersebut dapat memicu masalah hukum, terutama jika blog Anda menjadi sumber penghasilan yang sukses. [17]
    Iklan

Tips

  • Ingatlah untuk tidak memikirkan pemilihan nama blog yang keren secara berlebihan (hingga Anda merasa tertekan). Pilih nama yang memang Anda sukai. Selama tidak sampai membuat audiens target merasa risi, nama yang Anda buat atau pilih bisa menjadi opsi yang tepat!
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 10.758 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan