Unduh PDF
Unduh PDF
Permohonan maaf biasanya cukup rumit disampaikan karena mengharuskan salah satu pihak mengakui kesalahannya. Sementara itu, terkadang sulit bagi seseorang untuk melakukannya. Akan tetapi, jika kamu ingin menyelamatkan persahabatanmu dengan seorang teman laki-laki, penting bagimu untuk meminta maaf kepadanya. Para laki-laki (atau pria) biasanya tidak begitu emosional dibandingkan dengan perempuan. Namun, mereka tetaplah manusia yang memiliki pikiran dan perasaan, dan akan mengapresiasi permohonan maaf yang diperlukan.
Langkah
-
Cari tahu apa yang membuat teman laki-lakimu marah. Segera setelah menyadari bahwa ia marah kepadamu, kamu perlu mencari tahu ucapan atau perbuatanmu yang membuatnya marah. [1] X Teliti sumber
- Kamu mungkin sudah mengetahuinya, tetapi jika belum, luangkan waktu untuk mengingat kembali tindakan dan ucapan terakhirmu kepadanya. Ucapan atau tindakan apa yang mungkin membuatnya marah?
- Jika kamu tidak bisa mencari tahu penyebab kemarahannya kepadamu, kamu perlu menanyakan langsung kepadanya. Kamu tidak bisa meminta maaf secara tulus atas sesuatu yang tidak kamu sadari sebagai kesalahanmu (atau sesuatu yang ternyata menyebalkan).
-
Sadari bahwa kamu memang melakukan kesalahan. Kamu mungkin pernah melakukan berbagai hal yang membuatnya kesal. Langkah penting dalam memberikan permohonan maaf yang tulus adalah mengakui kepada diri sendiri bahwa kamu memang melakukan kesalahan.
- Hal ini mungkin sulit dilakukan karena banyak orang tidak mudah mengakui bahwa mereka bersalah (atau melakukan kesalahan). Akan tetapi, ini merupakan komponen kunci dalam mengutarakan permohonan maaf yang tulus dan memperbaiki persahabatan.
-
Pahami mengapa kesalahanmu membuatnya kesal. Tampaknya, kamu mengenal temanmu cukup baik. Aspek penting lain saat meminta maaf kepadanya adalah mengetahui mengapa kesalahan yang kamu lakukan membuatnya kesal.
- Apakah kamu menyinggung nilai-nilai atau kepercayaannya?
- Apakah kamu melukai perasaannya?
- Apakah kamu berbohong kepadanya?
- Apakah kamu menyinggung keluarga atau teman dekatnya yang lain?
- Apakah kamu melukainya secara fisik?
-
Tentukan caramu meminta maaf kepadanya. Secara umum, permohonan maaf secara langsung jauh lebih disukai. Akan tetapi, jika kamu tidak bisa meminta maaf secara langsung, opsi terbaik berikutnya adalah menulis surat permohonan maaf pribadi atau meneleponnya.
- Sebaiknya, jangan kirimkan permohonan maafmu melalui pesan singkat karena hal ini terkesan tidak tulus. Kamu seolah mengirimkan pesan kepada temanmu karena kamu tidak punya/ingin meluangkan waktu untuk meminta maaf secara langsung dan tidak menghargai persahabatannya.
-
Buatlah rencana untuk meminta maaf kepadanya setelah ia merasa lebih tenang. Jika kamu ingin meminta maaf secara langsung, tanyakan apakah ia bisa bertemu denganmu untuk mengobrol keesokan harinya. Jika tidak, tulislah surat untuknya atau tunggu selama satu hari sebelum menghubunginya.
- Ada baiknya kalian berdua meluangkan waktu untuk menenangkan diri dan mundur dari situasi yang ada. Terkadang, permohonan maaf terkesan tidak tulus dan egois ketika langsung diberikan setelah “insiden” terjadi. Akan tetapi, kamu juga tidak boleh menunggu terlalu lama karena kekesalannya bisa memuncak. [2] X Teliti sumber
- Sambil menunggu, persiapkan permohonan maafmu untuknya.
Iklan
-
Rencanakan apa yang ingin kamu katakan kepadanya. Penting bagimu untuk mengutarakan permohonan maaf sesuai dengan ucapan yang sudah kamu siapkan. Biasanya, para laki-laki dan pria tidak begitu menyukai basa-basi. Mereka justru lebih senang ketika kamu berbicara secara terus terang.
- “Aku perlu meminta maaf atas apa yang kulakukan.”
- “Maafkan aku atas ucapanku hari itu.”
- “Aku meminta maaf atas sikapku saat itu.”
- “Aku ingin meminta maaf atas perlakuanku kepadamu.”
-
Jangan berikan alasan tentang tindakanmu yang membuatnya kesal. Sering kali, hal ini hanya dipandang sebagai alasan untuk perilakumu. [3] X Sumber Tepercaya Harvard Business Review Kunjungi sumber
- Jika kamu memang perlu memberikan alasan atas tindakanmu, ada baiknya kamu tetap mengutarakan alasan yang menempatkan letak kesalahan padamu. Sebagai contoh, “Aku mengatakan hal-hal jahat tentangmu karena aku merasa tertekan untuk bisa berbaur dengan orang lain.” Hindari pernyataan-pernyataan seperti “Ya, aku tahu aku tidak seharusnya mengatakan hal-hal tersebut, tetapi sebenarnya itu kesalahanmu sendiri.”
-
Ambil tanggung jawab penuh atas tindakanmu. [4] X Teliti sumber Terkadang, kalian berdua memang bersalah atas perseteruan atau ketidaksepakatan yang terjadi. Akan tetapi, ketika meminta maaf, akan lebih baik jika kamu mengambil tanggung jawab atas tindakanmu.
- “Aku sadar bahwa aku salah.”
- “Aku tahu tindakanku sangat kasar, dan kamu tidak berhak diperlakukan seperti itu.”
- “Aku sadar bahwa aku melakukan kesalahan.”
- “Aku membuat kesalahan dan aku mengakui hal tersebut.”
-
Jelaskan langkah yang akan kamu ambil untuk membayar kesalahanmu. Ketika kamu melukai perasaannya atau membuatnya kesal, terkadang ia bisa kehilangan kepercayaannya kepadamu. Salah satu cara untuk membangun kembali kepercayaannya adalah dengan menunjukkan bahwa kamu memang menghargai persahabatan yang dijalin dan ingin memperbaikinya.
- “Aku akan membelikan gantinya karena aku sudah merusak barangmu.”
- “Aku tidak suka karena mereka mendorongku untuk menindas seseorang agar aku bisa berteman dengan mereka. Oleh karena itu, aku akan menjauhi mereka. Aku sudah memiliki teman yang baik sepertimu.”
- “Aku akan meminta maaf kepada keluargamu juga. Ucapanku kemarin sangat menyakitkan.”
- “Aku akan selalu bersikap jujur kepadamu mulai sekarang. Persahabatan kita sangat berarti untukku.”
-
Ungkapkan permohonan maafmu kepadanya. Setelah mempersiapkan semua yang ingin dikatakan dalam permohonan maaf, ungkapkan permohonan tersebut.
- Tepati janjimu untuk bertemu dengannya secara langsung, atau pastikan kamu menghubunginya. Jika kamu ingin menulis surat untuknya, tinggalkan surat di tempat yang bisa ia temui dengan mudah atau kirimkan surat tersebut kepadanya.
- Ingatlah untuk tidak memberikan alasan ketika kamu berbicara dengannya.
- Tetaplah tenang ketika meminta maaf. Menangis hanya akan membuatnya merasa bersalah ketika kamulah yang sebetulnya bersalah. Sementara itu, amarah hanya akan mengubah percakapan menjadi perseteruan atau pertengkaran.
- Biarkan ia memotong ucapanmu ketika ia merasa kesal atau ingin mengatakan sesuatu, dan jangan menunjukkan reaksi negatif jika kamu tidak menyukai ucapannya. Ini menunjukkan kepadanya bahwa kamu memang serius dan menghormati persahabatan yang dijalin. [5] X Teliti sumber
Iklan
-
Terimalah jika temanmu menolak permohonan maafmu. Terkadang, ia tidak ingin menerima permohonan maafmu. Penting bagimu untuk menerima hal ini.
- Jangan merasa marah kepadanya, dan jangan memaki/meneriakinya. Ia berhak untuk menerima atau menolak permohonan maaf, dan jika kamu benar-benar menyinggung atau melukai perasaannya, ia mungkin tidak ingin menerima permohonan maafmu.
- Jika kesalahanmu telah menghancurkan persahabatanmu, kamu harus bertanggung jawab atas kesalahan tersebut.
- Jangan memohon-mohon kepadanya untuk memberikan maaf atau menanyakan apa yang bisa kamu lakukan untuk membayar kesalahanmu. Sebaliknya, ambil inisiatif untuk mendapatkan kembali kepercayaannya dengan melakukan hal-hal tersebut sendiri.
-
Tunjukkan kepadanya bahwa kamu bersungguh-sungguh dengan permohonan maafmu. Saat meminta maaf, kamu pasti menyebutkan satu cara yang akan dilakukan untuk membayar kesalahanmu. Tunjukkan keseriusanmu dengan menepati janji-janjimu.
- Lakukan apa pun untuk membayar kesalahanmu tanpa mengeluh. Keluhan hanya akan “membatalkan” permohonan maafmu dan mungkin membuatnya merasa bersalah (atau disalahkan).
- Bahkan, sepertinya lebih penting bagimu untuk menepati janjimu ketika ia menolak permohonan maafmu karena ini dapat menjadi cara yang hebat untuk menunjukkan bahwa kamu ingin mendapatkan kembali kepercayaannya.
-
Biarkan pertengkaran yang telah terjadi menjadi kisah lama. Setelah permohonan maaf diterima dan perseteruan berakhir, ada baiknya kamu menjadikannya sebagai kisah di masa lalu.
- Jangan mengungkit hal tersebut secara berulang, terlepas dari apakah ia menerima atau menolak permohonan maafmu. Jika ia menerimanya, mengungkit masalah lama hanya akan menjadi hal yang menyebalkan dan justru menimbulkan masalah baru. Jika ia menolaknya, mengungkit masalah yang ada biasanya hanya akan membuatnya terganggu dan semakin menjauh darimu.
Iklan
Tips
- Pastikan permohonan maafmu tetap singkat. Kamu tidak harus membuat permohonan atau surat yang panjang. Katakan apa yang perlu dikatakan dan jalani apa yang ada setelahnya.
- Tinjau situasi dari sudut pandangnya untuk membantumu memahami lebih baik alasannya merasa kesal terhadapmu.
Iklan
Peringatan
- Jangan libatkan teman-teman lain. Semakin banyak orang yang terlibat, semakin besar kemungkinan menyebarnya isu-isu. Situasi pun akan semakin rumit dari yang seharusnya.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.perfectapology.com/how-to-apologize.html
- ↑ http://www.artofmanliness.com/2009/08/23/how-to-apologize-like-a-man/
- ↑ https://hbr.org/2013/06/the-most-effective-ways-to-mak/
- ↑ http://www.pickthebrain.com/blog/5-extraordinary-ways-to-say-%E2%80%9Ci%E2%80%99m-sorry%E2%80%9D-and-mean-it-using-this-2-step-process/
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/stronger-the-broken-places/201308/read-you-apologize-her-or-him
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 31.717 kali.
Iklan