Unduh PDF Unduh PDF

Melatonin adalah hormon alami yang mengontrol jam internal tubuh. Melatonin bekerja dengan mengaktifkan reaksi kimia tertentu dalam tubuh sehingga tubuh merasakan kantuk. Produksi melatonin dikontrol oleh cahaya. Umumnya, kadar melatonin dalam tubuh akan naik saat hari gelap dan waktu tidur mendekat. Penelitian menunjukkan bahwa melatonin dapat membantu meredakan berbagai gangguan tidur, dan membantu fungsi tubuh lain dengan mengontrol hormon dalam tubuh. [1] Setelah memahami cara kerja melatonin, ikuti langkah sederhana berikut ini untuk mengonsumsi melatonin dengan tepat. Konsumsi melatonin dapat membantu mengatur jam tidur, mengatasi penat terbang ( jet lag ), dan masalah lain dalam tubuh.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Memahami Penggunaan Melatonin

Unduh PDF
  1. Melatonin adalah hormon alami yang diproduksi oleh kelenjar pineal dalam otak. Hormon ini berfungsi sebagai neurotransmiter yang mengaktifkan pesan tertentu di otak. Meskipun melatonin telah dikenal sebagai hormon pengontrol siklus tidur, penelitian terbaru menunjukkan bahwa melatonin juga mungkin berfungsi untuk mengontrol fungsi tubuh lainnya.
    • Di AS, melatonin dijual secara bebas sebagai suplemen makanan, dan peredarannya tidak diatur oleh FDA. Namun, di kebanyakan negara, melatonin tidak dijual bebas, atau harus dibeli dengan resep dokter.
    • Obat tidur lain umumnya menyebabkan masalah pada tubuh. Misalnya, Anda mungkin perlu meningkatkan dosis obat tidur untuk menjaga efektivitasnya. Karena itu, melatonin dapat menjadi alternatif obat tidur yang baik karena sifatnya yang alami, sehingga tubuh tidak akan "kebal" terhadapnya. [2]
  2. Melatonin dapat digunakan untuk mengatasi gangguan ritme sirkadian, seperti terhambatnya fase tidur-bangun yang menyebabkan Anda tidak dapat tertidur sebelum pukul 02:00. Melatonin juga dapat membantu mengatasi masalah tidur yang disebabkan oleh bekerja shift malam, insomnia, dan penat terbang. [3]
    • Umumnya, melatonin aman dikonsumsi dalam dosis wajar, lebih sedikit dari 1 mg, untuk mengatasi masalah tidur. Namun, jika masalah tidur Anda membandel atau serius, hubungi dokter sebelum mengonsumsi melatonin.
    • Jika Anda meminum obat-obatan lain, hubungi dokter sebelum mengonsumsi melatonin. Obat yang Anda minum bisa jadi berinteraksi dengan melatonin. [4]
  3. Anda mungkin mengalami rasa kantuk, sakit kepala, atau pening setelah mengonsumsi melatonin. Beberapa efek samping lain yang tidak terlalu umum tetapi dapat Anda alami setelah mengonsumsi melatonin di antaranya rasa tidak nyaman pada abdomen, kecemasan ringan, mudah marah, rasa bingung, dan depresi jangka pendek. [5]
    • Jika efek samping melatonin berlangsung cukup lama, berkonsultasilah dengan dokter.
  4. Sediaan melatonin tersedia dalam berbagai bentuk, seperti tablet atau kapsul. Tablet melatonin juga tersedia dalam bentuk time-release , yang akan terserap perlahan dalam tubuh selama jangka waktu tertentu. Formula melatonin tersebut dapat membuat Anda tertidur di malam hari. Anda juga dapat mengonsumsi tablet sublingual, yang meleleh di bawah lidah dan langsung terserap dalam tubuh, alih-alih melalui usus. [6] Artinya, jika Anda mengonsumsi tablet sublingual alih-alih tablet/kapsul biasa, melatonin akan lebih cepat terserap oleh tubuh.
    • Anda juga dapat mengonsumsi melatonin dalam bentuk cair. Seperti tablet sublingual, melatonin cair akan langsung terserap oleh tubuh. Anda akan merasakan efeknya lebih cepat dibanding saat mengonsumsi tablet/kapsul biasa.
    • Beberapa perusahaan juga menyediakan melatonin dalam bentuk permen karet, gel lembut, atau krim. [7]
  5. Jika insomnia Anda tidak kunjung membaik atau memengaruhi kehidupan sehari-hari, hubungi dokter. Selain itu, jika Anda tengah mengonsumsi obat diabetes, darah tinggi, kejang-kejang, pil KB, penghambat pembekuan darah, atau obat yang memengaruhi sistem imun, berkonsultasilah dengan dokter sebelum mengonsumsi melatonin. [8]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengonsumsi Melatonin untuk Mengatasi Masalah Tidur

Unduh PDF
  1. Insomnia bisa jadi disebabkan oleh kebiasaan Anda. Sebelum mencoba suplemen, pastikan Anda melakukan kebiasaan tertentu untuk memperlancar tidur. Tidur dan bangunlah di waktu yang sama setiap hari, hindari kafeina dan alkohol sebelum tidur, dan matikan seluruh lampu. Hindari juga stimulasi sebelum tidur.
    • Hindari aktivitas yang memancing kerja otak sebelum tidur, seperti olahraga, menonton TV, atau bekerja di hadapan komputer.
    • Asosiasikan ranjang dengan waktu tidur. Hindari membaca atau mengerjakan hal lain di ranjang agar tubuh terbiasa untuk tidur saat berada di ranjang. [9]
    • Hindari penggunaan tablet atau ponsel sebelum tidur. Cahaya biru dari gawai akan menyulitkan Anda untuk tidur.
  2. Pemilihan waktu sangatlah penting saat mengonsumsi melatonin. Jika Anda meminum melatonin karena kesulitan menjaga tidur, Anda dapat mengonsumsi tablet time-release sebelum mulai tidur. Namun, jika Anda meminum melatonin karena Anda sulit tidur, minumlah melatonin setidaknya 3 jam sebelum tidur. Waktu konsumsi melatonin yang tepat berbeda-beda tergantung kondisi seseorang. Karena itu, Anda mungkin perlu meraba-raba saat mencoba melatonin untuk pertama kalinya.
    • Jika Anda terbangun di tengah malam, jangan minum melatonin agar dapat kembali tidur. Melatonin akan mengacaukan jam internal tubuh Anda. Minumlah melatonin sebelum jam tidur normal Anda.
    • Melatonin dalam bentuk sublingual, yang langsung terserap oleh tubuh, akan bekerja lebih cepat. Karena itu, minumlah melatonin sublingual atau cair 30 menit sebelum tidur.
    • Umumnya, Anda dapat mengonsumsi melatonin dengan aman selama 3 bulan, atau lebih lama jika dianjurkan oleh dokter. [10] [11]
  3. Melatonin tersedia dalam sediaan 0,3-5 mg. Dosis kecil mungkin lebih cocok dibanding dosis yang lebih besar, karena dengan mengonsumsi melatonin dosis kecil, Anda akan terhindar dari efek samping. Anda juga dianjurkan untuk meminum melatonin dalam bentuk cair atau sublingual bila memungkinkan. Agar dapat tidur nyenyak di malam hari, cobalah meminum tablet melatonin time-release dengan kadar 0,3-5 mg. [12]
  4. Jangan konsumsi makanan dan minuman kaya kafeina, seperti kopi, teh, soda, minuman berenergi, dan cokelat, di malam hari. [13] .
    • Matikan lampu setelah mengonsumsi melatonin. Cahaya akan mengurangi produksi melatonin sehingga menyulitkan Anda untuk tidur. [14]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Meminum Melatonin untuk Mengatasi Gangguan Lain

Unduh PDF
  1. Penat terbang adalah kelelahan di siang hari yang disebabkan oleh perbedaan zona waktu. Begitu Anda tiba di tempat tujuan, konsumsi 0,5-5 mg melatonin untuk mengatur kembali jam tubuh sesuai dengan zona waktu tempat tujuan. Konsumsi melatonin selama 2-5 malam.
    • Anda disarankan untuk mengonsumsi melatonin dalam dosis rendah, yaitu 0,5-3 mg, untuk mengurangi efek samping melatonin. [15]
  2. Penelitian menunjukkan bahwa melatonin dapat membantu mengatasi berbagai gejala penyakit, seperti Alzheimer, depresi, fibromialgia, migrain dan sakit kepala, tardive diskinesia (TD), epilepsi, menopause, dan kanker. [16]
  3. Hubungi dokter sebelum mulai mengonsumsi melatonin jika Anda mengonsumsinya selain untuk mengatasi insomnia atau penat terbang. Dokter akan dapat membantu Anda menentukan dosis dan waktu yang tepat untuk mengonsumsi melatonin, sesuai dengan kondisi tubuh Anda.
    • Minumlah melatonin sesuai resep dokter. Dosis yang Anda perlukan akan berbeda-beda, sesuai kondisi tubuh. Selain itu, Anda harus meminumnya selama dokter merekomendasikan. [17]
    Iklan

Peringatan

  • Hindari kegiatan seperti menyetir atau mengoperasikan kendaraan berat selama 3-5 jam setelah mengonsumsi melatonin. [18]
  • Jangan meminum lebih dari satu obat tidur secara bersamaan.
  • Ingatlah bahwa menurut FDA, melatonin tidak dapat digunakan untuk mengatasi atau mencegah penyakit tertentu.
  • Jangan minum alkohol sebelum mengonsumsi melatonin. Efetivitas melatonin akan berkurang jika dikonsumsi dengan alkohol. [19]
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 17.116 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan