Unduh PDF
Unduh PDF
Bagaimana cara Anda mengeluarkan garam dari air laut? Selama berabad-abad, pertanyaan ini telah membuat bingung pelaut-pelaut yang terdampar di laut dan siswa-siswa yang terdampar di pameran ilmiah. Jawabannya sederhana — penguapan. Saat Anda membuat air laut menguap (baik secara alami atau dengan panas buatan), hanya air yang membentuk uap air; garam akan tertinggal. Dengan pengetahuan ini, cukup mudah untuk memisahkan garam dari air dengan jenis-jenis bahan biasa yang mungkin Anda miliki di rumah.
Langkah
-
Panaskan air dan tambahkan garam untuk membuat air garam. Mudah untuk melihat prinsip-prinsip penguapan yang bekerja dengan melakukan percobaan sederhana ini. Untuk memulai, yang Anda perlukan hanyalah sedikit garam dapur biasa, air keran, panci, sedikit construction paper atau sugar paper berwarna hitam, dan kompor. ( Construction/ sugar paper adalah sejenis kertas berwarna yang tebal dengan tekstur permukaan yang agak kasar dan tidak rata, biasanya digunakan untuk membuat kerajinan, desain, atau model.) Tambahkan beberapa gelas air ke dalam panci dan letakkan panci di atas kompor panas. Tunggu airnya hingga panas — airnya tidak perlu mendidih, tetapi semakin panas airnya, semakin cepat air akan melarutkan garam.
- Alasan air panas merupakan yang terbaik untuk melarutkan garam (dan zat-zat kimia lain) berkaitan dengan pergerakan molekul yang menyusun air. Saat air menjadi panas, molekul-molekul ini bergerak lebih cepat, menabrak lebih banyak molekul garam dan menghancurkan kristal-kristal garam. [1] X Teliti sumber
-
Tambahkan garam hingga garam tidak lagi larut. Lanjutkan menambahkan sendok-sendok kecil penuh garam dan aduk untuk melarutkannya. Pada akhirnya, Anda akan mencapai titik saat garam tidak akan larut lagi, tidak peduli seberapa panas airnya. Ini disebut titik jenuh air. Matikan kompor dan dinginkan airnya perlahan-lahan.
- Saat air mencapai titik jenuhnya, air tidak lagi mampu melarutkan garam pada tingkat molekul — sangat banyak garam yang telah larut sehingga air tidak lagi memiliki potensi kimia apa pun untuk menghancurkan kristal-kristal garam yang baru. [2] X Teliti sumber
-
Sendoklah air ke construction paper yang berwarna gelap. Menggunakan sendok atau sendok sayur, tuangkan sedikit air garam Anda ke atas selembar construction paper yang berwarna gelap. Letakkan kertas ini di atas piring untuk menghindari air merembes ke meja dapur atau permukaan meja dapur di bawahnya. Sekarang, yang perlu Anda lakukan hanyalah menunggu airnya menguap. Proses ini akan sedikit lebih cepat jika Anda meninggalkan kertasnya di suatu tempat yang terkena sinar matahari.
- Jangan membuang sisa air garam Anda — ada banyak hal yang bisa Anda lakukan menggunakan sisa air garam itu. Misalnya, Anda dapat menggunakannya untuk merebus telur, merebus kentang, mengawetkan bayam, dan bahkan membantu Anda mengupas kacang! [3] X Teliti sumber
-
Tunggulah hingga garamnya terbentuk. Saat air menguap, air akan meninggalkan kristal-kristal garam yang sangat kecil. Kristal ini akan terlihat seperti serpihan-serpihan kecil, bersinar, putih atau jernih di atas permukaan kertas. Selamat! Anda baru saja memisahkan garam dari air.
- Anda dapat mengambil sedikit garam dari kertas Anda untuk membumbui makanan Anda — garam itu seharusnya sangat aman untuk dimakan. Tapi, hati-hati untuk tidak meletakkan potongan kertas apa pun di makanan Anda!
Iklan
-
Mulailah mendidihkan satu panci air garam. Percobaan sederhana di atas menunjukkan cara mendapatkan garam dari air. Tetapi bagaimana jika Anda juga ingin menyimpan air yang tidak terlalu mengandung garam? Distilasi atau penyulingan adalah jawabannya. Penyulingan adalah proses memanaskan cairan untuk memisahkannya dari zat-zat kimia lain yang terlarut di dalamnya, kemudian mengumpulkan pengembunannya, yang sepenuhnya "murni". Dalam kasus ini, kita akan mulai dengan membuat beberapa gelas air garam (lihat atas untuk petunjuknya) dan memanaskannya hingga mendidih di atas kompor.
-
Letakkan tutup di atas panci dengan sedikit miring. Selanjutnya, carilah tutup untuk panci Anda (tutup panci tidak harus berukuran persis sama). Seimbangkan tutup di atas panci sehingga bagian dari tutupnya menggantung di pinggiran panci. Cobalah untuk mengatur tutupnya agar bagian yang menggantung di pinggir panci merupakan titik terendah dari tutup panci. Perhatikan saat embun terbentuk di bagian bawah tutup dan mulai menetes ke bawah.
- Saat air garamnya mendidih, air (tanpa garam) akan berubah menjadi uap dan naik ke atas panci. Saat uap menabrak tutup panci, uap akan sedikit mendingin dan membentuk embun cair (air) pada bagian bawah tutup panci. Air ini tidak mengandung garam, jadi yang perlu kita lakukan hanyalah mengumpulkannya untuk mendapatkan air yang bebas garam.
-
Biarkan airnya berkumpul di sebuah mangkuk. Karena airnya mengalir ke bawah, pengembunan pada bagian bawah tutup tentu saja akan berkumpul pada titik terendah dari tutup. Setelah cukup banyak embun yang berkumpul di sini, embun akan mulai membentuk tetesan dan jatuh. Letakkan mangkuk di bawah tempat ini untuk menangkap tetesan air suling saat jatuh.
- Jika Anda menginginkan, Anda juga dapat meletakkan benda logam atau kaca yang panjang dan ramping (seperti batang pengaduk atau termometer) dari mangkuk hingga ke titik terendah dari tutup panci — air akan mengalir turun melalui benda ini ke mangkuk.
-
Jika diperlukan, ulangi. Saat air garam dalam panci mendidih, semakin banyak air suling akan berkumpul di mangkuk Anda. Air ini sudah kehilangan banyak garam di dalamnya. Akan tetapi, dalam beberapa situasi, sedikit garam masih tersisa. Dalam kasus ini, Anda mungkin ingin melakukan penyulingan ganda — mendidihkan air suling yang sudah Anda kumpulkan dengan cara yang sama seperti saat Anda mendidihkan air garam untuk menghilangkan garam yang tersisa.
- Secara teknis, air ini aman untuk diminum. Akan tetapi, kecuali Anda yakin kalau tutup panci dan mangkuk tempat Anda mengumpulkan air (dan batang logam atau kaca yang ramping, jika Anda menggunakannya) bersih, Anda mungkin tidak ingin meminumnya.
Iklan
-
Gunakan osmosis terbalik ( reverse osmosis / RO). Cara di atas bukanlah satu-satunya cara untuk memisahkan garam dari air. Cara itu adalah cara yang paling mudah dilakukan oleh kebanyakan orang yang bekerja di rumah. Mungkin juga untuk memisahkan garam dari air dengan cara lain yang membutuhkan bahan-bahan khusus. Misalnya, teknik yang disebut osmosis terbalik dapat menghilangkan garam dari air garam dengan memaksa air melewati membran permeabel. Membran ini berperan sebagai penyaring, hanya memperbolehkan molekul air untuk lewat dan menahan kontaminan yang terlarut (seperti garam). [4] X Teliti sumber
- Pompa osmosis terbalik biasanya dijual untuk penggunaan rumah tangga, tetapi juga sering kali digunakan untuk tujuan rekreasi seperti berkemah. Pompa mungkin berharga mahal, biasanya beberapa ratus ribu atau juta. [5] X Teliti sumber
-
Tambahkan asam dekanoat. Cara lain untuk memisahkan garam dan air adalah melalui reaksi kimia. Misalnya, penelitian telah membuktikan bahwa mencampurkan air garam dengan zat kimia yang disebut asam dekanoat adalah cara yang dapat diandalkan untuk menghilangkan garam. [6] X Teliti sumber Setelah menambahkan asam dan sedikit memanaskan, kemudian mendinginkan, garam dan kotoran lainnya "keluar" dari larutan (yaitu, mengeras dan tenggelam ke bawah). Saat reaksi selesai, air dan garam berada dalam dua lapisan yang benar-benar terpisah, membuat kita mudah untuk mengambil airnya.
- Asam dekanoat tersedia di toko bahan kimia — biasanya sekitar Rp350.000,00 – Rp500.000,00 per botolnya.
-
Gunakan elektrodialisis. Menggunakan daya listrik, mungkin untuk menghilangkan partikel-partikel seperti garam dari air. Hal ini dilakukan dengan mencelupkan anoda bermuatan negatif dan anoda bermuatan positif ke dalam air dan memisahkannya dengan membran berpori. Muatan listrik dari anoda dan katoda pada dasarnya menarik ion-ion yang terlarut (seperti ion-ion yang menyusun garam) ke arah anoda dan katoda seperti magnet, menyisakan air yang sepenuhnya murni. [7] X Teliti sumber
- Perhatikan bahwa proses ini tidak menghilangkan bakteri atau kontaminan lain dari air, jadi tindakan lebih lanjut harus dilakukan untuk mendapatkan air yang dapat diminum dengan cara ini di hutan. Akan tetapi, penelitian terbaru cukup menjanjikan, yaitu menyarankan teknik-teknik baru yang memang membunuh bakteri sebagai bagian dari prosesnya. [8] X Teliti sumber
Iklan
Tips
- Jangan menggunakan air laut jika tidak terpaksa. Selain garam, air laut juga mengandung mineral, bahan organik, dan kontaminan lainnya, yang dapat mempersulit air laut untuk dimurnikan sepenuhnya.
Iklan
Peringatan
- Hati-hati setiap kali Anda mendidihkan air di atas kompor. Jika Anda harus menyentuh pancinya, pastikan untuk menggunakan sarung tangan oven atau handuk untuk melindungi diri Anda.
- Jangan minum air garam jika Anda tersesat hutan belantara. Tubuh kita membutuhkan lebih banyak air untuk membuang garam dibandingkan dengan air yang dihasilkan dari air garam, jadi air garam dapat membuat seseorang jauh lebih dehidrasi. [9] X Teliti sumber
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.middleschoolchemistry.com/lessonplans/chapter5/lesson6
- ↑ http://www.chemguide.co.uk/physical/phaseeqia/saltsoln.html
- ↑ http://www.saltworks.us/salt_info/salt-uses-and-tips.asp
- ↑ http://espwaterproducts.com/about-reverse-osmosis.htm
- ↑ http://www.freedrinkingwater.com/ro-pump-detail.htm
- ↑ http://www.rsc.org/chemistryworld/news/2011/march/18031105.asp
- ↑ http://www.lenntech.com/electrodialysis.htm
- ↑ http://www.technologyreview.com/view/524606/new-desalination-technique-also-cleans-and-disinfects-water/#comments
- ↑ http://water.usgs.gov/edu/qa-seawater.html
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 57.218 kali.
Iklan