PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Anda pasti sangat jengkel dan marah ketika ponsel diretas. Jika Anda curiga ada orang yang meretas perangkat Android Anda, jangan khawatir! Menghapus peretasan dan titik masuk yang digunakan sebenarnya tidak sesulit yang Anda bayangkan, dan artikel wikiHow ini telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengatasinya. Kami akan menjelaskan tanda-tanda umum jika ponsel telah diretas atau terserang malware , memberikan panduan untuk memperbaiki perangkat Android yang diretas, dan menunjukkan cara mengunci Android untuk mencegah peretasan di masa datang.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Tanda-Tanda Perangkat Android Diretas

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Android berjalan lambat dan tidak dapat diatasi dengan melakukan but ulang ( reboot ), mungkin ada malware (perangkat lunak yang merusak) di ponsel. Mungkin Anda juga akan menjumpai banyak pop-up , termasuk iklan dan permintaan pembayaran, serta baterai menjadi cepat habis.
  2. Jika ada aplikasi asing di dalam daftar aplikasi atau layar beranda, mungkin ada peretas yang bisa mengakses ponsel dan memasang aplikasi tersebut. Namun, tidak seperti aplikasi biasa, aplikasi yang dipasang peretas biasanya tersembunyi sehingga Anda harus mencarinya dalam aplikasi Settings di bagian Apps .
  3. Apabila peretas dapat mengakses ponsel Anda, mungkin dia menggunakannya untuk mengirimkan pesan kepada orang lain, termasuk kontak Anda. Periksa apakah ada pesan yang tidak Anda kirim dalam suatu obrolan chat , serta di dalam folder Sent pada aplikasi surel.
    • Peretas mungkin juga memalsukan nomor ponsel atau alamat surel Anda. Ini berarti dia sebenarnya tidak bisa mengakses ponsel Anda.
  4. Jika paket data Anda tiba-tiba lebih cepat habis daripada biasanya, mungkin malware di dalam ponsel telah menggunakan internet tanpa Anda ketahui. Periksa penggunaan paket data dengan membuka Settings dan memilih Data Usage . Anda harus berwaspada jika penggunaan data tersebut sebagian besar berasal dari aplikasi tak dikenal.
    • Tentu saja ini hanya berlaku apabila kebiasaan Anda dalam menjelajahi internet tidak berubah akhir-akhir ini. Apabila baru-baru ini Anda sering menonton video atau mengunduh berbagai macam berkas media melalui aplikasi pesan, paket data Anda pasti cepat habis.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menghapus Peretasan

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda telah mencadangkan ( backup ) atau menyinkronkan Android ke akun Google, cara paling cepat dan mudah untuk menghapus peretasan adalah mengembalikan ponsel ke setelan pabrik ( factory reset ) .
    • Ingat, semua data akan dihapus jika Anda melakukan factory reset . Namun, jika video, kontak, foto, dan data pribadi telah disinkronkan ke akun Google, Anda bisa mengembalikan semua data tersebut (yang telah disinkronkan) ke perangkat Android saat Anda masuk ( sign in ) kembali nanti.
    • Setelah ponsel disetel ulang, Anda harus mengganti kata sandi Google apabila peretas bisa mengakses akun Anda. Lakukan ini di perangkat Android melalui aplikasi Settings , yaitu dengan membuka Google > Manage your Google Account > Security > Password . [1]
  2. Untuk menghapus peretasan dan malware tanpa menghapus data Android dan memulai perangkat dari nol, cobalah masuk ke Safe Mode :
    • Tekan dan tahan tombol daya pada perangkat Android.
    • Ketika muncul opsi daya, tekan dan tahan Power Off .
    • Sentuh Reboot to safe mode saat diminta. [2]
    • Matikan perangkat Android jika langkah ini tidak berhasil. Selanjutnya, tekan dan tahan tombol daya sampai Android menyala kembali, lalu tahan tombol Volume Bawah hingga layar menampilkan tulisan " Safe mode ". [3]
  3. Peretas biasanya memasang aplikasi menggunakan hak administrator pada Android yang diserang, termasuk penambang crypto ( crypto miner ), keylogger (perekam ketukan kibor), dan spyware (perangkat lunak pengintai). Sebelum mulai menghapus aplikasi, sebaiknya Anda memeriksa dan menonaktifkan aplikasi administrator pada perangkat:
    • Buka Settings .
    • Jika menu Settings berbentuk alat pencari, carilah admin dan sentuh Device admin apps atau Device Administrators . [4]
    • Jika ini tidak berhasil, buka Security > Advanced > Device admin apps atau Lock screen & security > Other security settings > Device administrators .
    • Jika ada aplikasi tidak dikenal, alihkan sakelar ( switch ) ke Off untuk menonaktifkan hak administratornya, atau pilih aplikasi tersebut dan sentuh Deactivate .
    • Beberapa aplikasi administrator dipasang oleh produsen perangkat (atau tempat kerja Anda) dan harus tetap aktif agar bisa berjalan dengan baik. Jadi, hanya nonaktifkan aplikasi yang memang tidak dibutuhkan.
  4. Baik Anda menjumpai aplikasi berbahaya dengan hak administrator maupun tidak, pastikan untuk memeriksa seluruh aplikasi dan menghapus aplikasi asing yang tidak Anda pasang. Jika ada aplikasi yang sudah ada saat Anda membeli ponsel baru, mungkin Anda tidak akan bisa menghapusnya. Namun, aplikasi lain pasti bisa dihapus dengan mudah dari daftar aplikasi atau melalui Settings di bagian Apps .
  5. Apabila Anda menggunakan toko aplikasi ( app store ) selain Play Store, atau mendapatkan aplikasi dari situs web, Anda tidak bisa mendapatkan layanan keamanan dari Google dan fitur Play Protect . Dengan menonaktifkan pemasangan aplikasi dari sumber tak dikenal, Anda hanya bisa memasang aplikasi yang didapatkan di Play Store.
    • Buka Settings .
    • Sentuh Apps atau Apps & notifications .
    • Pada Samsung Galaxy, sentuh ikon 3 titik di sudut kanan atas, lalu pilih Special access > Install unknown apps .
    • Di perangkat Android lain, buka Advanced > Special app access > Install unknown apps .
    • Pilih masing-masing aplikasi yang diinginkan di dalam daftar dan alihkan sakelar " Allow from this source " ke Off .
  6. Untuk berjaga-jaga apabila ada sesuatu yang tersembunyi di dalam tembolok aplikasi, sebaiknya Anda menghapus semua data tembolok. [5] Cara melakukannya:
    • Buka Settings .
    • Pada Samsung Galaxy, buka Apps , pilih salah satu aplikasi, pilih Storage , dan sentuh Clear cache . Ulangi langkah ini pada semua aplikasi yang ada di dalam daftar. [6]
    • Pada perangkat Android lain, sentuh Storage , pilih Other Apps , pilih salah satu aplikasi, dan sentuh Clear cache . Ulangi langkah ini pada semua aplikasi lain.
  7. Jika ada orang yang dapat mengakses Android Anda, mungkin akun Google Anda telah diretas. Sebelum melakukan but ulang ponsel untuk keluar dari Safe Mode , pastikan Anda telah mengganti kata sandi akun Google.
    • Jangan menggunakan kata sandi yang digunakan untuk akun lain—kata sandi yang baru ini harus benar-benar berbeda.
  8. Setelah melakukan perubahan yang diperlukan, sekarang Anda bisa melakukan but ulang perangkat Android ke modus yang normal.
  9. Ada banyak opsi antimalware/antivirus untuk perangkat Android yang bisa digunakan dengan gratis. Kebanyakan opsi dapat di- upgrade ke layanan berbayar yang memungkinkan Anda menjalankan perangkat lunak pada latar belakang, yang bisa mencegah peretasan di masa datang. Namun, untuk saat ini Anda hanya perlu memasang beberapa perangkat lunak agar Anda bisa melakukan pemindaian malware . Beberapa opsi gratis yang bagus adalah Mobile Security, AVG Antivirus & Security , Sophos Intercept X , dan Avast Antivirus & Security . Semua aplikasi ini bisa didapatkan dengan gratis di Play Store.
    • Setelah diunduh dan dipasang, buka aplikasi tersebut, dan ikuti petunjuk yang diberikan untuk memindai malware dan virus.
    • Jika pemindaiannya menemukan ancaman berbahaya, Anda akan diminta menghapusnya.
  10. Apabila Anda telah menghapus peretasan atau malware dari perangkat Android, tetapi kinerjanya tetap buruk dan masih ada tanda-tanda peretasan, sebaiknya Anda melakukan factory reset . Setelah melakukan factory reset pada Android, Anda bisa masuk menggunakan kata sandi Google baru dan memulai segalanya dengan perangkat yang seperti baru.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mencegah Peretasan di Masa Datang

PDF download Unduh PDF
  1. Pasang pembaruan sistem operasi Android dan aplikasi Play Store terbaru agar ponsel mempunyai patch keamanan terbaru.
  2. Ketika menjelajahi internet dengan VPN, seluruh aktivitas Anda di internet akan dienkripsi, yang menyulitkan peretas memantau aktivitas Anda. Sangat penting menggunakan VPN ketika Anda terhubung ke hotspot publik, misalnya di kafe atau kampus. Gunakan VPN yang memiliki reputasi baik , alih-alih layanan gratis.
  3. Walaupun root menawarkan berbagai macam penyesuaian, tindakan ini membuat ponsel terbuka terhadap serangan aplikasi berbahaya yang bisa mengambil alih hak administrator Anda. Android memang terbuka untuk dilakukan banyak penyesuaian. Jika Anda peduli dengan keamanan perangkat, jangan memasang ROM (sejenis firmware ) modifikasi.
  4. Masing-masing akun dan layanan daring ( online ) Anda harus mempunyai kata sandi yang berbeda-beda. Penggunaan kata sandi yang sama bisa membahayakan keamanan di semua akun apabila salah satu akun diretas. Gunakan kata sandi yang panjang (minimal 12 karakter), unik, dan sulit diretas untuk masing-masing akun, dan pastikan untuk menggunakan autentikasi 2 faktor (jika tersedia).
  5. Aplikasi yang berasal dari toko aplikasi lain tidak selalu melewati pemindaian malware . Jika menggunakan aplikasi melalui Play Store (bukan toko aplikasi lain), Anda mendapatkan perlindungan tambahan, yaitu kualitas yang terjamin dan pengawasan keamanan dari Google.
  6. Fitur Play Store ini bisa digunakan untuk menjalankan pemeriksaan keamanan pada suatu aplikasi sebelum Anda mengunduhnya. Ini bisa melindungi perangkat dari malware dan aplikasi berbahaya lain. [7] Secara default , fitur ini dalam keadaan aktif, tetapi mungkin saja telah dinonaktifkan. Cara memeriksanya:
    • Buka Play Store dan sentuh ikon profil Anda.
    • Sentuh Play Protect .
    • Sentuh Settings .
    • Aktifkan " Scan apps with Play Protect ".
  7. Jangan membiarkan perangkat Android tanpa perlindungan—peretas bisa mengambil peluang ini untuk meretas perangkat tersebut. Jangan sekali-kali menonaktifkan keamanan penguncian layar pada Android, dan gunakan fitur biometrik, misalnya pemindaian retina, pengenalan wajah, atau deteksi sidik jari jika tersedia.
    • PIN untuk membuka kunci ponsel harus sulit ditebak. Walaupun mudah diingat, menggunakan PIN seperti "12345" bukan ide yang baik.
  8. Peretasan terkadang terjadi ketika pengguna mengeklik tautan di dalam surel atau chat yang tidak dicurigai, dan memasukkan informasi log masuk ( login ) karena mereka mengira akan masuk ke situs yang biasa digunakan. Jika Anda ragu-ragu apakah pesan yang Anda terima berasal dari sumber yang tepercaya atau tidak, jangan pernah mengeklik tautan yang tidak dikenal, membuka berkas lampiran, atau menjawab pesan dengan menyertakan informasi pribadi. [8]
  9. Anda bisa terkena " juice jacking ", yaitu peretasan ketika mencolokkan ponsel dengan keamanan yang minim ke charging station (sejenis mesin pengecas yang biasa dijumpai di negara maju) yang telah dipasang malware . [9] Agar terhindar dari pencurian data dan terpasangnya malware tanpa Anda sadari, selalu gunakan pengecas milik sendiri.
    Iklan

Tips

  • Apabila peretas melakukan aktivitas yang membuat biaya penggunaan ponsel membengkak, misalnya menggunakan paket data secara berlebihan atau menelepon jarak jauh, hubungi penyedia layanan seluler dan beritahukan bahwa ponsel Anda telah diretas. Tergantung situasi dan penyedia layanan seluler, mungkin Anda bisa mendapatkan potongan atas biaya kelebihan pemakaian.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 145.710 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan