Unduh PDF Unduh PDF

Jika Anda terlibat secara romantis dengan seseorang yang sering cemburu atau posesif, Anda mungkin mulai merasa bahwa hubungan kalian tidak sehat. Bila ia mengontrol tindakan Anda, memberi tahu siapa yang boleh atau tidak boleh Anda temui, serta membuat Anda merasa terasing atau depresi, ini berarti ia sedang menyiksa Anda secara emosional. Terlebih penting lagi, siksaan jenis ini bisa segera bertambah buruk dan menjadi bentuk-bentuk siksaan lain yang kasar. Pelajari cara mengenali tanda-tanda penyiksaannya dan ambil tindakan untuk mengakhiri hubungan seperti ini.

Bagian 1
Bagian 1 dari 5:

Mengenali Hubungan yang Tidak Sehat

Unduh PDF
  1. Hubungan romantis tidak selalu sempurna, tetapi pada umumnya Anda harus merasa baik akan diri sendiri dan pasangan. Jika hubungan Anda penuh siksaan, misalnya karena pacar yang posesif, Anda mungkin akan merasakan berbagai emosi yang sangat negatif. Semua ini merupakan tanda bahwa hubungan Anda tidak sehat. Anda mungkin mengalami perasaan:
    • Tertekan
    • Kesepian
    • Malu
    • Bersalah
    • Terasing atau terperangkap
    • Cemas
    • Takut akan keamanan diri atau keamanan anak-anak Anda
    • Ingin bunuh diri
      • Jika Anda mulai berpikir ingin bunuh diri, segera hubungi layanan darurat atau kunjungi UGD.
  2. Dasar dari kecenderungan posesif dalam sebuah hubungan berakar pada kata “kepemilikan”. Pacar menganggap Anda sebagai sesuatu yang harus dimiliki dan dikontrol.
  3. Pacar yang posesif mungkin tidak mengizinkan Anda menghabiskan waktu bersama orang lain. Alih-alih, ia ingin menjadi pusat kehidupan Anda. Ia mungkin mengharuskan Anda memutus kontak dengan teman-teman, keluarga, atau rekan kerja. Ia juga akan mencoba menghancurkan jejaring dukungan Anda agar Anda bergantung sepenuhnya pada dirinya. Anda kemungkinan akan merasa sangat terasing dan sendirian. [1]
    • Pikirkan orang-orang lain dalam hidup Anda. Seberapa sering Anda menemui mereka? Ketika kehilangan jejaring dukungan, Anda mungkin akan merasa semakin sulit untuk keluar dari hubungan yang tidak sehat.
  4. Pacar yang posesif akan mengontrol siapa yang boleh Anda temui dan ajak berbicara. Aturan dari sang pacar bahkan bisa mencakup orang asing, seperti pelayan restoran, pegawai toko, serta satpam supermarket.
  5. Pacar yang posesif akan terus memperhatikan apa yang Anda lakukan serta ke mana Anda pergi. Ia akan menuntut penjelasan tentang keberadaan Anda, apa yang sudah Anda lakukan, siapa yang menjadi teman bicara Anda, apa yang Anda beli, bahkan apa yang Anda baca. Ini bisa memicu rasa lelah, sehingga banyak korban berhenti melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk menghindari interogasi.
  6. Ia mungkin tidak mengizinkan Anda menggunakan beberapa sumber komunikasi, misalnya telepon atau internet, mobil, sekolah, kantor, atau perawatan medis serta kesehatan. Membatasi akses terhadap sumber-sumber komunikasi ini adalah cara lain untuk membuat Anda sepenuhnya bergantung kepadanya. Dengan begini, ia juga dapat mengontrol serta melacak tindakan Anda.
  7. Banyak pihak yang posesif akan menuduh pasangannya berselingkuh. Anda mungkin merasa seolah-olah tidak boleh berbicara dengan pria lain hanya karena pacar Anda akan cemburu. Hubungan yang sehat dibangun berdasarkan rasa percaya dan hormat. Anda harus bisa berinteraksi dengan siapa pun yang Anda inginkan. [2]
  8. Pacar mungkin berusaha mengontrol tindakan dan perilaku Anda dengan menyamarkannya sebagai kepedulian. [3] Ia akan mengambil keputusan tentang bagaimana Anda harus bertindak, tetapi menyembunyikannya di balik topeng bahwa ia hanya berusaha melakukan “yang terbaik bagi Anda”.
    • Sebagai contoh, ia mungkin tidak mengizinkan Anda menyetir karena mobil bisa rusak dan mengancam keselamatan. Akan tetapi, ia juga tidak akan membantu Anda membetulkan mobil yang bermasalah agar tetap aman.
  9. Kalian harus saling menghormati. Pasangan yang sehat bersikap ramah terhadap satu sama lain. Mereka tidak saling memaki, merendahkan, berteriak, atau menunjukkan tanda-tanda perilaku menyiksa lainnya. Mereka saling mendukung baik secara pribadi maupun di depan umum. Mereka juga menghargai batasan-batasan masing-masing. Pasangan yang sehat memiliki batasan-batasan pribadi (mampu mengekspresikan kebutuhan serta pilihannya), serta bersikap tegas dalam menyampaikan batasan-batasan tersebut dalam cara yang ramah dan penuh kasih. [4]
    • Saat berkomunikasi dengan tegas, orang-orang dalam hubungan yang sehat dapat menyampaikannya secara terbuka dan jujur. Ini berarti, pasangan yang sehat bisa saling berbagi perasaan dan mendengarkan dalam cara yang penuh cinta, terbuka, serta tidak menghakimi.
  10. Semua orang tidak akan selalu mencapai kata sepakat, bahkan dalam waktu-waktu yang sehat pada sebuah hubungan. Kesalahpahaman, miskomunikasi, dan konflik harus diatasi dengan cepat dan tegas. Komunikasi yang tegas memerlukan tingkat keramahan serta rasa hormat. Selain itu, semua pihak dalam sebuah hubungan harus bekerja sama dalam menyelesaikan masalah.
    • Pasangan yang sehat tidak “saling menyalahkan”. Setiap pihak dalam sebuah hubungan harus bertanggung jawab atas perilaku, pemikiran, serta emosinya masing-masing. Mereka harus mengontrol kebahagiaan serta takdirnya sendiri. Mereka juga harus bertanggung jawab saat membuat kesalahan dan melakukan yang diperlukan untuk menebusnya bagi pasangan. Misalnya, dengan mulai meminta maaf.
  11. Gaslighting merupakan metode siksaan emosional yang melibatkan manipulasi serta pengaburan kejadian atau perilaku agar pasangan tidak memercayai penilaian serta kemampuan dirinya sendiri. [5] Metode ini merupakan cara mengontrol seseorang sehingga ia tidak mampu berfungsi secara independen. [6]
    • Contoh gaslighting adalah ketika pacar mengingatkan tindakan di masa lalu tetapi mengubah sebagian detailnya. Secara garis besar, kejadian ini mungkin terlihat akurat, tetapi detail-detail kecil yang ia ubah akan dimanfaatkan untuk membenarkannya serta menyalahkan Anda. [7]
    • Jika pasangan sudah lama melakukan gaslighting , Anda mungkin sulit menentukannya. Anda bisa saja tidak memercayai penilaian diri sendiri sehingga memiliki harga diri yang rendah. Pikirkan kembali saat-saat Anda merasa tidak percaya mengenai cara pasangan mengingatkan suatu hal. Anda mungkin merasa ia salah mengingat sesuatu. Ini mungkin menunjukkan awal mula terjadinya gaslighting dalam hubungan Anda.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 5:

Mengenali Tanda-Tanda Penyiksaan

Unduh PDF
  1. Hubungan yang menyiksa menjelaskan sebuah keadaan saat seseorang selalu menggunakan berbagai taktik secara konsisten untuk mengontrol orang lain secara psikologis, fisik, finansial, emosional, serta seksual. Hubungan yang ditandai dengan kekerasan domestik adalah hubungan dengan keadaan kuasa yang tidak seimbang. [8]
  2. Jenis penyiksaan seperti ini biasanya melibatkan penyiksaan verbal, yaitu ketika sang penyiksa merendahkan harga diri Anda secara sistematis dengan memaki, mengkritik terus menerus, tidak menunjukkan rasa percaya, bertindak seolah-olah Anda adalah sebuah barang miliknya, mengancam, serta memanfaatkan anak-anak Anda atau mengancam mereka, dan melakukan berbagai perilaku lainnya. [9]
    • Perilaku posesif merupakan sejenis penyiksaan emosi, tetapi penyiksaan ini juga bisa disertai oleh tindakan buruk lainnya.
  3. Tindakan kekerasan fisik yang sesungguhnya mungkin sudah cukup jelas. Akan tetapi, bagi orang-orang yang terbiasa bertumbuh dengan siksaan ini, terkadang kekerasan fisik mungkin dianggap sebagai sesuatu yang normal dan sehat. Berikut beberapa tanda penyiksaan fisik: [10]
    • “Penarikan rambut, pemukulan, tamparan, tendangan, gigitan, atau pencekikan”. [11]
    • Penolakan memenuhi kebutuhan mendasar, seperti makan dan tidur.
    • Perusakan barang atau benda-benda di rumah, misalnya dengan melempar piring atau meninju dinding hingga berlubang.
    • Pengancaman dengan pisau atau pistol, atau penggunaan senjata.
    • Pembatasan fisik sehingga Anda tidak bisa pergi, atau terpaksa menelepon layanan darurat untuk meminta bantuan, atau harus pergi ke rumah sakit.
    • Penyiksaan fisik terhadap anak-anak Anda.
    • Mengeluarkan Anda dari mobil dan meninggalkan Anda di tempat-tempat yang aneh.
    • Mengemudi secara agresif dan berbahaya saat Anda berada di dalam mobil.
    • Pemaksaan untuk minum alkohol atau mengonsumsi obat-obatan.
  4. Jenis penyiksaan seperti ini melibatkan semua aktivitas seksual yang tidak Anda inginkan, termasuk “koersi seksual”, yang membuat Anda merasa dipaksa untuk berhubungan seks. Contoh lainnya adalah “koersi reproduksi”, yang berarti Anda tidak bisa memilih untuk tidak hamil.
    • Penyiksa mungkin mengontrol cara Anda berpakaian, memerkosa, menulari penyakit seksual, memberi obat-obatan, atau membuat Anda mabuk untuk berhubungan seks dengannya. Ia juga bisa menghamili atau memaksa menggugurkan kandungan, membuat Anda menonton pornografi, dan sebagainya.
  5. Penyiksaan ini bisa berupa pelarangan menggunakan uang, bahkan jika Anda bekerja sendiri untuk mendapatkannya. Penyiksa juga mungkin menarik kartu kredit atau membuat kartu kredit dengan nama Anda dan mengacaukan sejarah utangnya.
    • Penyiksa juga bisa pindah ke rumah Anda tanpa berkontribusi membayar tagihan atau pengeluaran. Penyiksa juga mungkin menahan uang untuk kebutuhan mendasar, seperti obat-obatan atau makanan sehari-hari.
  6. Penyiksa akan memanfaatkan teknologi untuk mengancam, menguntit, merundung, atau menyiksa Anda. Ia bisa menggunakan media sosial untuk mengirimkan pesan-pesan kasar, atau memaksa mengetahui kata kunci Anda. Ia juga akan memaksa Anda untuk terus memegang telepon seluler setiap saat atau langsung menjawab panggilannya saat ia menelepon.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 5:

Melakukan Tindakan

Unduh PDF
  1. Saat Anda berada dalam sebuah hubungan yang posesif, pasangan harus bertanggung jawab atas tindakannya. Banyak korban terbiasa berpikir, “Ini salahku” dan “Jika saja aku melakukannya, ia tidak akan bertindak seperti ini”. Akan tetapi, ketahuilah bahwa pasangan memiliki keputusan sepenuhnya akan tindakan yang ia jalankan. Bila hubungan kalian layak diperbaiki, pacar Anda harus mengubah cara-caranya dalam bersikap. Ia harus memulai perubahan tersebut. [12]
    • Jika pacar cukup posesif sehingga Anda merasa terasing, terperangkap, depresi, cemas, atau takut, kemungkinan Anda harus meninggalkan hubungan dengannya.
  2. Biasanya, seseorang yang berada dalam hubungan posesif akan merasa terasing dari teman dan keluarga. Ia mungkin menjauh karena merasa akan dihakimi atau distigmatisasi. [13] Akan tetapi, ketika Anda sadar bahwa Anda harus meninggalkan suatu hubungan, Anda perlu jejaring orang-orang ini. Bahkan bila Anda sudah lama tidak berbicara kepada teman atau anggota keluarga, ia mungkin tetap akan mendukung Anda.
    • Minta bantuannya. Berbicaralah kepada seseorang yang bisa mendukung untuk mendiskusikan strategi dalam meninggalkan hubungan Anda.
  3. Layanan ini diasuh oleh para konselor yang bisa membantu mencari opsi serta menentukan rencana untuk meninggalkan sebuah hubungan.
    • Di AS, layanan kekerasan domestik (The National Domestic Violence Hotline) juga memiliki situs web untuk mengobrol daring, kecuali pada pukul 2 hingga 7 pagi (waktu Sentral). Para staf layanan ini akan membantu menentukan tindakan teraman. Mereka juga memiliki daftar 4.000 rumah aman di seputar AS. Mereka bisa menolong Anda dan anak-anak Anda untuk menemukan lokasinya jika diperlukan.
  4. Rencana ini adalah sebuah cara untuk menentukan apa tepatnya yang harus Anda lakukan saat merasa terancam atau berisiko.
    • Anda bisa menemukan rencana-rencana seperti ini di internet, misalnya pada lembar kerja ini , yang dibuat oleh National Center on Domestic and Sexual Violence (dalam bahasa Inggris). Cetaklah formulir tersebut dan isi sesuai petunjuk.
    • Simpan di tempat aman yang tidak bisa ditemukan oleh pacar Anda. [14]
  5. Bila hubungan Anda dengan pacar menjadi berbahaya, Anda tidak perlu menjelaskan alasan kepergian kepadanya. Segeralah tinggalkan pacar dan carilah tempat aman untuk berlindung, seperti rumah aman.
    • Prioritas pertama adalah menjaga keamanan diri dan anak-anak serta hewan peliharaan Anda.
  6. Anda mungkin merasa bahwa hubungan kalian tidak sehat dan pacar tidak bisa menghargai Anda. Kesadaran akan hal ini mungkin membutuhkan sedikit waktu. Namun, ketika Anda percaya diri dan bersikap jujur, Anda bisa membuat perubahan untuk menjalani hidup yang lebih sehat dan aman. [15]
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 5:

Mengakhiri Hubungan

Unduh PDF
  1. Latihlah perkataan yang akan Anda lontarkan saat memutuskan hubungan. Dengan begini, Anda akan terbantu berpikir dalam mencari cara terbaik untuk mengekspresikan diri. Anda mungkin akan kesulitan melakukannya saat berada dalam posisi korban. Akan tetapi, ketahuilah bahwa Anda berhak dihargai dan didengar.
  2. Putus hubungan dengan seseorang biasanya paling mudah dilakukan secara langsung. Akan tetapi, jika hubungan Anda penuh siksaan, berhati-hatilah dan antisipasi reaksi pacar. Jika kelihatannya ia tidak akan bertindak kasar, Anda bisa melakukannya secara langsung. Pertimbangkan tempat umum agar ia tidak bisa menyakiti atau merusak barang-barang Anda.
    • Jika kira-kira ia akan bertindak kasar, pergilah tanpa menjelaskan secara langsung. Anda juga bisa meninggalkan catatan bila diperlukan. Jika punya anak atau hewan peliharaan, bawa mereka pergi bersama Anda.
  3. Jika Anda khawatir mengenai keamanan diri, minta seorang teman yang tepercaya untuk menemani Anda. Orang ini bisa menjadi saksi serta penengah.
  4. Anda bisa memanfaatkan peluang ini untuk memberi tahu perasaan Anda tentang sikapnya. Gunakan gaya komunikasi yang tegas untuk menyampaikan keperluan Anda dalam sebuah hubungan yang sehat. Beri tahu ia bahwa hubungan kalian tidak bisa memenuhi kebutuhan Anda, sehingga Anda harus meninggalkannya.
    • Anda bisa memberi beberapa contoh spesifik tentang bagaimana ia membuat Anda merasa tidak dihargai, terasing, atau dikontrol.
  5. Antisipasi kemungkinan bahwa ia mungkin tidak mendengarkan penjelasan Anda dan menjadi sangat defensif. Ia mungkin bersikap kasar atau menyesal, atau hanya mengabaikan Anda. Teguhkan diri dan lakukan apa yang benar.
  6. Pasangan mungkin mencoba memohon Anda untuk tetap tinggal dan memaafkannya. Akan tetapi, ketahuilah bahwa janji-janjinya kemungkinan tidak akan dipenuhi. Penyiksaan bisa “berulang dalam siklus”, yang berarti mungkin pasangan akan tenang sebentar, tetapi setelahnya ia bisa kembali menyerang Anda. Jika Anda sudah memutuskan akan meninggalkan hubungan, utamakan kata hati nurani terlebih dulu. Abaikan permintaan maaf serta permohonannya.
    • Jika ia mengancam akan menyakiti diri sendiri bila Anda meninggalkannya, abaikan. Tindakan yang ia lakukan adalah tanggung jawabnya sendiri. Ia mencoba memanfaatkan rasa bersalah untuk memanipulasi Anda agar tetap bertahan. Yang perlu diutamakan adalah keamanan diri sendiri. [16]
  7. Bila pasangan bersikap kasar, segera hubungi 112. Hal ini akan memastikan Anda mampu menghentikan semua siksaan fisik yang mungkin terjadi. Anda juga bisa menjaga keamanan diri saat Anda dan anak-anak pergi meninggalkan rumah. [17]
    • Beri tahu polisi tentang siksaan fisik yang Anda alami. Jelaskan yang terjadi secara mendetail dan tunjukkan di mana Anda cedera. Biarkan mereka memotret tanda-tandanya dengan segera, juga di hari berikutnya ketika memar mulai bermunculan. Foto-foto ini bisa digunakan sebagai bukti di pengadilan. Catat nama polisi dan nomor anggotanya. Mintalah nomor laporan atau kasus untuk berjaga-jaga kalau-kalau diperlukan. Polisi mungkin menahan pacar jika mereka menentukan ia mengancam keamanan Anda.
  8. Buat daftar semua tempat yang bisa Anda kunjungi. Pikirkan teman-teman atau keluarga yang tidak dikenal pacar. Cari rumah aman. Rumah aman biasanya dikelola oleh organisasi nirlaba. Rumah-rumah ini lokasinya rahasia dan dapat diakses 24 jam dalam sehari, jadi Anda bisa kabur diam-diam ketika pasangan sedang tidur. Rumah aman juga bisa menolong Anda untuk berkoordinasi dengan layanan-layanan sosial untuk membantu memulai hidup baru. Selain itu, Anda juga bisa diberikan perintah perlindungan pribadi dan berbagai layanan konseling.
  9. Ia mungkin terus mencoba menelepon, menghubungi melalui media sosial, atau bahkan meminta bertemu secara langsung. Jangan respons usaha-usaha ini.
    • Hapus nomor teleponnya. Putuskan hubungan dengannya di media sosial. Pertimbangkan mengganti nomor telepon Anda.
    • Jika Anda merasa ia terus mengikuti atau memata-matai Anda, ubah rutinitas. Tinggalkan kantor atau sekolah pada waktu yang berbeda dan tempuh rute yang baru. Jika Anda merasa tidak aman, pertimbangkan meminta layanan perlindungan pribadi dari polisi.
  10. Layanan ini mungkin dikeluarkan oleh Pengadilan Distrik di wilayah Anda. Layanan ini menawarkan perlindungan legal terhadap seseorang yang mengganggu, menguntit, mengancam, atau mengintimidasi Anda. Orang tersebut akan dilarang mendatangi rumah atau tempat kerja Anda. [18]
    • Catat secara terperinci semua usaha kontak yang dibuat pasangan. Jika ia terus berusaha menghubungi atau menguntit Anda, tuliskan waktu, tempat, serta detail-detail kejadiannya. Fakta-fakta ini bisa digunakan untuk mendapatkan layanan perlindungan pribadi bila dibutuhkan.
    Iklan
Bagian 5
Bagian 5 dari 5:

Melanjutkan Hidup

Unduh PDF
  1. Tergantung pada tingkat hubungan yang Anda tinggalkan, Anda mungkin harus menemui konselor untuk membicarakan pengalaman pribadi. Menggunakan jasa tenaga profesional adalah ide yang baik untuk memahami hubungan serta perilaku pasangan.
  2. Setelah mengakhiri hubungan penuh siksaan yang membuat Anda merasa tidak nyaman, luangkan waktu untuk kembali merasa aman. Ini mungkin berarti aman secara fisik, aman dari kritik serta hinaan, kemiskinan atau siksaan finansial lainnya, serta dalam tindakan dan perilaku Anda. [19]
    • Anda bisa menjaga keamanan secara fisik dengan mengikuti kelas pertahanan diri. Anda bisa mulai merasa aman secara finansial dengan mencari pekerjaan serta menabung.
  3. Akhir sebuah hubungan bisa membuat Anda merasa depresi, bersalah, kebingungan, atau cemas. Ekspresikan semua perasaan ini. Lakukan sesuatu yang kreatif, seperti membuat karya seni atau menulis buku harian, untuk menyalurkannya. [20]
  4. Setelah meninggalkan hubungan yang tidak sehat, sediakan waktu untuk menyelami diri sendiri. Lakukan aktivitas-aktivitas yang Anda sukai, baik memasak, mendaki gunung, bermain ski, atau menonton film. Berfokuslah pada apa yang diperlukan agar Anda kembali merasa sehat.
  5. Saat Anda mulai memikirkan untuk memasuki hubungan baru, Anda kemungkinan akan berhati-hati dan mungkin sedikit curiga. Bersikaplah optimistis tentangnya. Namun, jika Anda merasa menemui pola-pola yang sama dengan sebuah hubungan sebelumnya, akhiri segera. Jangan sampai Anda kembali terjebak dalam siklus yang serupa. [21]
    • Identifikasi kualitas-kualitas diri yang Anda inginkan dalam diri seorang pasangan. Setelah menjalani hubungan yang penuh siksaan, luangkan waktu untuk menentukan prioritas dalam menjalani hubungan yang sehat serta sukses. Utamakan diri sendiri.
  6. Bersikaplah kuat dan percaya diri . Memutuskan hubungan posesif bisa sangat sulit, terutama jika Anda sudah lama menjalaninya. Tetaplah teguh dan percaya pada kemampuan diri untuk sembuh. Ucapkan kata-kata positif agar Anda tahu Anda telah mengambil keputusan yang tepat.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 18.356 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan