Unduh PDF Unduh PDF

Cacing tambang adalah cacing parasit yang menginfeksi lebih dari 800 juta orang di seluruh dunia. [1] Meskipun sebagian orang hanya menunjukkan sedikit gejala atau bahkan tanpa gejala sama sekali, cacing tambang dapat mengganggu perkembangan fisik dan kognitif anak-anak. Seseorang dapat terinfeksi cacing tambang dengan berbagai cara, tetapi untungnya kondisi ini bisa disembuhkan secara total. Segera temui dokter jika Anda mencurigai terjadinya infeksi cacing tambang untuk memulai proses pengobatan.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mendiagnosis Infeksi Cacing Tambang

Unduh PDF
  1. Infeksi cacing tambang adalah kondisi yang umum ditemui di negara-negara berkembang di Asia, sub-Sahara Afrika, dan Amerika Selatan. [2] Area dengan sanitasi, pengolahan air, dan infrastruktur air limbah yang buruk memiliki risiko tinggi. Larva cacing tanah hidup di tanah dan bermigrasi ke permukaan untuk mencari oksigen dan sinar matahari. Jika Anda bersentuhan dengan tanah di area berisiko tinggi, entah dengan tangan atau berjalan tanpa alas kaki, risiko terjadinya infeksi cacing tanah akan semakin besar. [3] Berbaring telentang di pantai untuk berjemur juga dapat menyebabkan infeksi.
    • Cacing tambang tumbuh subur di lingkungan yang lembap dan berpasir.
  2. Ada tiga cara seseorang bisa terinfeksi cacing tanah: melalui penetrasi kulit, tertelan, dan melalui ASI (jarang). [4] Jika Anda tinggal atau berkunjung ke area berisiko tinggi, pikirkan apakah metode penularan di atas mungkin terjadi. Penetrasi kulit umumnya terjadi melalui kaki, tetapi tidak tertutup kemungkinan melalui bagian kulit lainnya.
    • Anda juga bisa tertular cacing tanah dengan mengonsumsi makanan yang disiapkan oleh orang yang terinfeksi atau bersentuhan dengan feses yang mengandung cacing tanah. Pemilik kucing atau anjing, khususnya, dapat terinfeksi cacing tanah saat menangani feses hewan peliharaan mereka. [5]
    • Tanah juga bisa terkontaminasi oleh feses hewan peliharaan. Ingat-ingat kembali, apakah Anda pernah berjalan tanpa alas kaki di tempat anjing atau kucing buang air besar.
  3. [6] Jika Anda mengalami jenis infeksi yang disebut “migrasi larva kulit”, Anda mungkin menderita ruam yang tidak mungkin terlupakan. Kata “ serpiginious ” memiliki akar yang sama dengan “ serpent ” atau ular. Ruam ini mengadopsi nama tersebut karena Anda dapat melihat cacing tanah bergerak di bawah permukaan kulit, seperti ular. Ruam ini bermigrasi sejauh 1-2 cm per hari, kondisi itulah yang menyebabkan digunakannya kata “migrasi” dalam namanya.
  4. [7] Setelah Anda terinfeksi cacing tambang, binatang itu akan mencari cara untuk memasuki aliran darah. Ketika mencapai paru-paru, cacing akan menembus kantong udara di sekitar paru-paru (alveoli) dan menyebabkan inflamasi. Kondisi ini menyebabkan batuk ringan atau mungkin sakit tenggorokan sementara larva terus merangsek melalui jalan udara menuju glotis. [8] Gejala lain pada tahap ini meliputi:
    • Mengi
    • Sakit kepala
    • Batuk berdarah
  5. Ketika mendekati glotis, larva akan tertelan dan bergerak menuju usus kecil. Larva menempel ke ke dinding usus dengan menancapkan giginya sehingga menyebabkan kehilangan darah sementara parasit kecil itu menikmati protein. Jika larva dibiarkan tumbuh dewasa di dalam usus, kondisi itu bisa bisa menyebabkan malnutrisi dan anemia. [9] Berikut beberapa gejala anemia: [10]
    • Kelelahan
    • Kelemahan
    • Kulit pucat
    • Detak jantung cepat dan tidak beraturan
    • Napas tersengal-sengal
    • Nyeri dada
    • Pening
    • Masalah kognitif
    • Tangan dan kaki dingin
    • Sakit kepala
  6. [11] Cacing tambang bermigrasi ke usus sehingga tidak jarang penderita mengalami ketidaknyamanan di perut, terutama sesudah makan. Oleh karena cacing tambang berkali-kali mengigit dinding usus, rasa sakit yang dialami menyerupai sengatan lebah di dalam perut. Masalah pencernaan lain yang bisa terjadi di antaranya diare, hilangnya selera makan, atau penurunan berat badan.
  7. Tingkat keparahan gejala tergantung pada “jumlah” atau “banyaknya” cacing yang ada di dalam usus. Jika Anda memiliki 100-500 larva di dalam tubuh, gejalanya akan bersifat ringan atau tidak ada sama sekali. Jumlah cacing sekitar 500 atau lebih dianggap tingkat sedang, sementara jumlah cacing yang mencapai 1000 atau lebih, dianggap tingkat berat. [12]
  8. [13] Jika Anda tinggal di daerah berisiko tinggi, mintalah dokter untuk melakukan tes cacing sebagai bagian dari pemeriksaan rutin. Jika Anda baru saja bepergian ke area berisiko tinggi, pergilah menemui dokter saat kembali. Berikan informasi menyeluruh tentang perjalanan Anda, termasuk interaksi dengan anjing dan kucing. Dokter mungkin akan melakukan tes berikut untuk mendiagnonis infeksi cacing tambang:
    • Analisis sampel tinja untuk mengetahui adanya telur dan parasit [14]
    • Rontgen dada untuk melihat keberadaan larva di paru-paru
    • Perhitungan Darah Lengkap (CBC) dan zat besi untuk memeriksa apakah terjadi kondisi anemia
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mengobati Infeksi Cacing Tambang

Unduh PDF
  1. [15] Obat antelmintik menyerang parasit usus seperti cacing tambang. Cacing tambang dari spesies berbeda menyebabkan jenis infeksi yang berbeda pula. Meskipun ada sedikit tingkatan variasi untuk diagnosis tertentu, pada umumnya, dokter menerapkan pengobatan yang sama untuk semua jenis cacing.
    • Konsumsi Mebendazole 100 mg tiga kali sehari. Dosis ini sama untuk orang dewasa maupun anak-anak.
    • Konsumsi satu dosis Albendazole 400 mg untuk pengobatan sebagian besar kasus cacing tambang. Jika setelah 2 minggu, hasil pemeriksaan laboratorium masih menunjukkan adanya telur dalam sampel tinja, Anda harus minum dosis kedua.
    • Jika Anda mengalami infeksi yang disebut “migrasi larva visceral ”, konsumsi Albendazole 400 mg dua kali sehari selama 5-20 hari.
    • Konsumsi 325 mg sulfat besi tiga kali sehari selama 6 minggu untuk menangani defisiensi besi.
    • Konsumsi suplemen vitamin C 1000 mg setiap hari selama 6 minggu.
    • Gunakan obat antigatal seperti krim benadryl , atarax , atau hidrokortison untuk menangani migrasi larva kulit.
  2. Rasa gatal disebabkan keberadaan cacing tepat di bawah permukaan kulit. Menggaruk dapat menyebabkan cacing mendekam di bawah kuku tangan. Anda bisa menelannya bersama makanan atau memindahkannya ke rektum saat buang air di kamar mandi. Menggaruk juga meningkatkan risiko infeksi kulit akibat bakteri. [16] Usahakan sekuat tenaga untuk tidak menggaruk ruam yang ditimbulkan infeksi cacing tambang. Menutupi ruam dengan baju lengan panjang atau celana panjang dapat mencegah Anda menggaruk secara tidak sengaja.
  3. [17] Saat buang air, jangan menyentuh rektum dengan tangan. Jika larva di dalam tinja bersentuhan dengan tangan atau kulit, proses infeksi akan dimulai dari awal lagi. Untuk menghindarinya, pertimbangkan untuk mengenakan sarung tangan lateks sekali pakai sampai hasil tes laboratorium menunjukkan tidak ada lagi cacing yang ditemukan.
  4. [18] Oleh karena cacing tambang menyebabkan kehilangan darah, seseorang yang terinfeksi sering kali mengalami anemia akibat defisiensi zat besi. Jika Anda mengalami kondisi ini, dokter akan menyarankan Anda mengonsumsi suplemen zat besi dan perubahan pola makan untuk menormalkan kadar zat besi dalam darah. Jarang sekali ditemui kasus anemia parah yang membutuhkan transfusi darah, suntikan zat besi, atau terapi zat besi intravena. Makanan sumber zat besi terbaik adalah produk daging, terutama daging merah. Makanan sumber zat besi lainnya, di antaranya:
    • Roti dan serealia yang diperkaya zat besi
    • Kacang polong, lentil, kacang merah, putih dan panggang; kedelai, dan kacang Arab
    • Tahu
    • Buah-buahan kering seperti prem, kismis, dan aprikot
    • Sayuran berdaun hijjau gelap
    • Jus prem
  5. [19] Jadwal kunjungan ke dokter mungkin sangat bervariasi, tergantung hasil evaluasi dokter terhadap kasus Anda. Namun, secara umum, dokter akan meminta Anda untuk kembali melakukan analisis sampel tinja setelah 2 minggu. Jika pada saat itu pemeriksaan laboratorium masih menemukan telur cacing tambang di dalam tinja, dokter akan meresepkan dosis Albendazole baru. Enam minggu setelah pengobatan awal, dokter akan memerintahkan perhitungan darah lengkap lagi. Jika hasil laboratorium tidak menunjukkan angka dalam kisaran normal, Anda harus mengulang terapi selama 6 minggu lagi, kemudian melakukan perhitungan darah lengkap kembali.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mencegah Infeksi Ulang Selama dan Setelah Pengobatan

Unduh PDF
  1. Cucilah tangan secara menyeluruh. Cucilah tangan setelah bersentuhan dengan tanah yang berpotensi terkena kontaminasi atau feses, dan setiap kali Anda mau makan. Pastikan Anda membersihkan kotoran di bawah kuku, di sela-sela jari, dan di atas pergelangan tangan.
    • Gunakan air hangat atau panas dan sabun. Gosok tangan minimal 20 detik. Jika Anda tidak yakin berapa lama Anda harus menggosok-gosok tangan, nyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun” dua kali berturut-turut.
  2. [20] Hal ini sangat penting jika Anda berada di area berisiko tinggi. Namun, saat berjalan kaki tanpa alas kaki di mana pun, Anda berisiko bersentuhan dengan larva dari feses anjing atau kucing. Bahkan mengenakan sandal jepit atau sepatu terbuka memiliki risiko mengekspos kulit terhadap infeksi.
  3. [21] Meskipun hewan peliharaan sudah bebas cacing saat Anda mengadopsinya dari tempat penampungan, bisa saja ia mengalami kontak dengan cacing di kemudian hari. Saat melakukan pemeriksaan tahunan, mintalah dokter hewan memeriksa sampel feses untuk memastikan tidak ada cacing. Jika dokter mengonfirmasi bahwa hewan peliharaan terinfeksi cacing, segera lakukan pengobatan.
  4. [22] Anjing, khususnya, suka sekali menunjukkan rasa cintanya dengan menjilati wajah pemiliknya, termasuk mulut. Jika hewan peliharaan baru saja mengalami kontak dengan feses yang terinfeksi cacing, misalnya dengan menjilat, mengendus, atau menyelidikinya, cacing spesies “ Ancylostoma caninum ” itu dapat ditularkan ke kulit Anda.
  5. Bahkan jika Anda berpikir memungut feses anjing atau membersihkan kotak pasir kucing bukan tindakan berisiko, lebih baik berjaga-jaga daripada menyesal. Gunakan alat khusus untuk memungut feses daripada menaruh tangan Anda di dekat feses yang berpotensi terinfeksi cacing.
    • Jika Anda tidak mampu membelinya, pertimbangkan untuk menyewa layanan untuk membuang kotoran hewan peliharaan. [23]
  6. [24] Bahkan orang dewasa pun mengalami kesulitan menghadapi infeksi cacing tambang. Anda merasakan gatal yang tidak boleh digaruk, mulut hewan peliharaan yang harus dihindari, dan ancaman infeksi berulang melalui feses Anda sendiri yang terus-menerus mengintai. Anak-anak membutuhkan bantuan ekstra untuk mencegah penularan kepada orang lain atau infeksi ulang kepada dirinya sendiri. Anda harus mengawasi anak-anak, terutama saat bermain dengan hewan peliharaan, agar binatang itu tidak mendekati mulut mereka. Jangan biarkan anak-anak bermain di tempat yang berpotensi terinfeksi cacing tambang dan pastikan mereka tidak memasukkan tanah ke mulut.
  7. Air untuk keperluan minum, mandi, dan memasak harus steril. Jika Anda tidak yakin dengan kondisi air, usahakan untuk merebusnya dan biarkan dingin sebelum menggunakannya. Selain itu, pastikan makanan dimasak sampai matang.
    Iklan

Tips

  • Ada sedikit sekali tanda-tanda atau gejala infeksi cacing tambang. Itulah sebabnya lebih dari 70% orang yang terinfeksi tidak menyadarinya.
  • Larva cacing tambang dapat bertahan hidup setelah menetas sampai sekitar 4 minggu di tanah, rumput, bunga dan daun-daunan.
  • Waspadalah saat anak-anak bermain di kotak pasir publik. Hewan sering menggunakannya sebagai tempat buang air.
  • Telur cacing tambang membutuhkan tanah lembap agar bisa menetas. Jangan biarkan hewan peliharaan buang air di area yang tidak mendapatkan sinar matahari minimal 3 jam per hari.
Iklan

Peringatan

  • Ketahui bahwa bayi baru lahir, anak kecil, wanita hamil dan orang-orang yang kekurangan gizi memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi cacing tambang.
  • Jangan memberikan obat-obatan untuk mengatasi cacing tambang kepada anak-anak yang berusia di bawah 2 tahun. Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter anak untuk menanyakan pendapat dan rekomendasinya.
Iklan

Referensi

  1. http://www.uptodate.com/contents/hookworm-infection?source=search_result&search=hookworm&selectedTitle=1~35
  2. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2268732/
  3. David R Haburchak MD, FACP, Pranatharthi Chandraseker MD Hookworm Disease
  4. Human Parasitology. Ed. Nancy Maragioglio. Burlington, MA: Elsevier Academic Press, 2005.
  5. http://www.cdc.gov/parasites/zoonotichookworm/
  6. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3879512/
  7. Zeibig, Elizabeth A. Clinical Parasitology: A Practical Approach. St. Louis, MO: Elsevier Saunders, 2013.
  8. http://www.merriam-webster.com/dictionary/glottis
  9. David R Haburchak MD, FACP, Pranatharthi Chandraseker MD Hookworm Disease

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 35.269 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan