Unduh PDF Unduh PDF

Siklus menstruasi wanita terjadi kira-kira tiap 28 hari, dengan 21 sampai 35 hari dianggap normal. Waktu menstruasi, atau “haid”, biasanya berlangsung selama 3 dan 8 hari. Keluar darah di tengah siklus, biasa disebut “flek”, bukanlah bagian siklus menstruasi, tetapi sebagian besar kasus dapat diatasi dengan mudah.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Mengontrol Flek

Unduh PDF
  1. Kontrasepsi oral atau pil biasanya digunakan untuk mengatasi flek. Pil kontrasepsi mengatur perubahan hormonal yang terjadi selama siklus menstruasi. [1]
    • Pil kontrasepsi dapat membantu membentuk siklus teratur dan menghindari pertumbuhan berlebih di lapisan uterus pada wanita yang tidak rutin berovulasi. Pada wanita yang berovulasi, pil kontrasepsi dapat mengatasi perdarahan abnormal, perdarahan hebat atau berlebih selama menstruasi. [2]
  2. Melewatkan satu pil atau penggunaan kontrasepsi oral yang tidak konsisten adalah salah satu penyebab utama keluar flek. Jika ini terjadi, dianjurkan untuk menggunakan metode kontrasepsi tambahan selama durasi siklus.
  3. Progestin adalah bentuk sintetis atau pabrikan dari progesteron. Progesteron adalah hormon alami yang dilepaskan oleh ovarium yang membantu mengatur jumlah perdarahan yang terjadi pada wanita yang tidak rutin berovulasi. Bentuk sintetis, atau progestin , biasanya diminum dalam bentuk tablet. [3]
    • Produk progestin yang berbentuk tablet mengandung bahan aktif yang disebut medroxyprogesterone dan norethindrone . Intervensi seperti ini mengharuskan Anda minum progestin sekali sehari selama 10 hingga 12 hari sebulan, selama beberapa bulan. Kadang, produk progestin diresepkan untuk diminum sekali sehari setiap hari. Bentuk lain progestin adalah suntikan, implan, atau intrauterine device (IUD).
  4. Bagi beberapa wanita yang mengalami episode perdarahan tidak normal, penggunaan IUD yang mengandung progestin adalah opsi yang bagus. IUD dimasukkan ke dalam uterus oleh dokter. Ada benang pengikat sehingga Anda dapat mengecek untuk memastikan IUD tidak bergerak. [4]
    • IUD pelepas progestin dapat membantu mengurangi perdarahan hebat hingga 50%, mengontrol flek, serta membantu meringankan sakit yang diasosiasikan dengan menstruasi. Dalam beberapa kasus, wanita yang menggunakan IUD pelepas progestin tidak menstruasi sama sekali. [5]
  5. Jika Anda sudah minum pil kontrasepsi, bicaralah dengan dokter tentang kemungkinan menggantinya dengan tipe kontrasepsi lain. Anda bisa menggunakan pil dengan formula berbeda, implan, IUD, diafragma, patch , atau suntik. [6]
    • Jika Anda menggunakan IUD yang tidak mengandung obat, tanyakan kepada dokter apakah Anda dapat mengganti IUD atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain. Pengguna IUD lebih sering mengalami flek daripada pengguna metode kontrasepsi lain.
  6. Agen tersebut berguna untuk meringankan rasa sakit dan tidak nyaman karena menstruasi, tetapi juga dapat mengencerkan darah. Ini memperbesar kemungkinan perdarahan atau keluar flek di antara menstruasi. [7]
  7. Stres berlebihan dapat membuat tubuh menunda atau melewatkan siklus sepenuhnya. Stres jangka pendek maupun panjang memengaruhi bagian otak yang disebut hipotalamus. [8]
    • Hipotalamus adalah kunci dalam mengatur pelepasan banyak zat kimia alami di seluruh tubuh, termasuk ovarium, yang mengatur kadar estrogen dan progesteron normal. Ketika stres timbul, ovarium tidak dapat melepaskan hormon dengan baik, seperti pelepasan progesteron. Jika progesteron tidak dilepaskan, penumpukan estrogen dapat mengeluarkan flek. [9] [10]
    • Baik stres mental maupun fisik dapat memengaruhi siklus menstruasi dan mengeluarkan flek. Pertimbangkan olahraga sedang, yoga, dan teknik relaksasi untuk mengendalikan stres.
  8. Obesitas meningkatkan risiko kanker rahim. Akan tetapi, aktivitas fisik berat atau penurunan berat badan drastis juga mengganggu siklus menstruasi sehingga haid tidak keluar atau tidak normal dan memicu flek. [11]
  9. Pemeriksaan tahunan meliputi pemeriksaan pelvis, pap smear , dan tes rutin lain untuk mengecek ketidaknormalan. Sampaikan kepada dokter jika Anda keluar flek. Kadang-kadang, pap smear dan pemeriksaan pelvis dapat menyebabkan flek, tetapi itu normal. [12]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Mengetahui Kapan Harus Mencari Pertolongan Medis

Unduh PDF
  1. Flek atau perdarahan bisa saja normal, tetapi juga mungkin merupakan tanda komplikasi dalam kehamilan, seperti keguguran atau kehamilan di luar rahim. [13]
  2. Tambahan rasa sakit, kelelahan, atau pusing membutuhkan evaluasi dokter. [14]
  3. Perdarahan hebat di antara haid, dan bahkan selama haid, bisa menjadi indikasi komplikasi yang sebagian besar dapat dirawat. Langkah pertama dalam menentukan penyebab perdarahan hebat dan menemukan opsi perawatan yang dapat dicoba adalah dengan menghubungi ginekolog. [15]
  4. Entah Anda menggunakan terapi hormon berkelanjutan, terapi hormon siklik, atau tidak menggunakan terapi hormon sama sekali, episode perdarahan yang tidak diharapkan bukanlah hal yang normal. Hubungi dokter jika terjadi perdarahan tidak diharapkan. [16]
    • Risiko kanker meningkat sekitar 10% pada wanita menopause yang mengalami perdarahan vaginal. [17]
  5. Jika Anda tidak haid selama 90 hari, hubungi dokter. [18]
  6. Hentikan penggunaan tampon dan hubungi dokter segera jika Anda demam, sakit otot, diare atau muntah, pusing atau pingsan, dan ruam yang tidak bisa dijelaskan, sakit tenggorokan, atau melihat kemerahan di mata. [19]
  7. Flek dapat disebabkan oleh kondisi atau penyakit yang berkaitan atau tidak berkaitan dengan masalah kesehatan wanita. Apa pun penyebabnya, dokter dapat membantu memastikan apakah benar memang ada hubungannya dengan penyakit atau kondisi lain. [20]
    • Penggunaan obat tertentu seperti kortikosteroid, pengencer darah, dan bahkan antidepresan memiliki kaitan dengan episode flek. Penyakit tiroid dan diabetes juga merupakan kontributor flek di antara haid.
    • Kondisi kesehatan wanita yang mungkin menyebabkan perdarahan abnormal meliputi fibroid uterus, polip uterus, sindrom ovarium polisistik, endometriosis, infeksi kandung kemih atau vaginal, dan kanker. Pap smear tidak normal dan infeksi seperti gonore dan chlamydia juga dapat menyebabkan flek tidak normal. Cari bantuan medis sesegera mungkin jika Anda terus mengalami perdarahan atau flek tidak normal. [21]
    Iklan

Tips

  • Anak perempuan di bawah usia 8 tahun dan wanita yang tidak menunjukkan tanda-tanda pubertas semestinya tidak mengalami perdarahan vaginal. Anda harus menghubungi dokter jika perdarahan terjadi.
  • Remaja putri mungkin akan mengalami siklus tidak teratur dan mungkin mengeluarkan flek selama beberapa tahun pertama.
  • Wanita yang baru mulai minum pil kontrasepsi mungkin mengeluarkan flek pada beberapa bulan pertama karena tubuhnya masih menyesuaikan perubahan hormonal.
  • Penyakit atau diare dapat mengganggu siklus menstruasi dan menyebabkan flek. Setelah Anda sembuh dan kembali pada siklus normal, flek akan berhenti.
  • Catat hari apa saja dan berapa banyak darah atau flek yang keluar di tengah-tengah siklus. Ini dapat membantu dokter menentukan perawatan terbaik.
  • Jangan mengabaikan perdarahan tidak normal. Carilah pertolongan medis jika Anda memperhatikan ada perubahan dalam siklus normal.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 10.029 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan