Unduh PDF Unduh PDF

Jika pasangan Anda menghindari intimasi emosional dan sulit didekati, Anda mungkin merasa frustrasi dan meragukan peran Anda dalam hubungan tersebut. Saat memiliki pasangan tak acuh , sangat penting untuk mengingat bahwa tindakan si dia bukanlah refleksi dari diri Anda sebagai manusia. Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mendorong pasangan berbagi dengan Anda dan menghabiskan waktu bersama sekaligus memastikan kebutuhan emosional Anda terpenuhi. Anda dan pasangan harus sama-sama berusaha untuk membangun hubungan yang sehat, tetapi meningkatkan kualitas intimasi dan komunikasi pasti bisa dilakukan!

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Memahami dan Berkomunikasi dengan Pasangan

Unduh PDF
  1. Jangan bersikap pasif-agresif atau meminta pasangan mengambil inisiatif dalam hubungan. Jika Anda menjalin komitmen dengan seseorang berpembawaan cuek, sampaikan kebutuhan emosional Anda secara verbal dan komunikasikan hal tersebut dengan jelas.
    • Sebagai contoh, mungkin Anda ingin pasangan menginisiasi malam kencan yang lebih sering. Cobalah mengatakan sesuatu seperti “Aku akan merasa dicintai jika kamu mau menjadwalkan satu atau dua malam khusus kencan setiap bulan.”
    • Atau, Anda mungkin perlu mengatakan sesuatu seperti “Aku tahu kamu suka menyendiri dan aku menghargainya. Kita juga butuh waktu bersama. Bisakah kita menjadikan malam Jumat sebagai malam khusus untuk berkencan?”
    • Jika Anda mengalami hari buruk dan perlu memprosesnya dengan pasangan, katakanlah sesuatu seperti “Hariku sangat buruk dan aku perlu membicarakannya.”

    Mengenai Sifat Tak Acuh: Jika pasangan memiliki sifat ini, ia mungkin adalah orang yang sangat mandiri dan takut berkomitmen penuh, baik dalam hubungan intim mau pun hubungan pertemanan. Ia biasanya tidak suka menghabiskan waktu secara berkelompok dan sering kali “terlalu sibuk” untuk menemui orang lain. Ia mungkin percaya bahwa ia tidak membutuhkan orang lain dan tidak ingin terlihat lemah.

  2. Jika Anda terlalu memaksakan kehendak kepada pasangan, ia mungkin akan makin menjauh dan tidak ingin berkomunikasi dengan Anda. Ia dapat menerjemahkan keinginan Anda untuk membangun intimasi sebagai ancaman terhadap otonomi diri, lalu memutuskan untuk tidak mendekatkan diri kepada Anda. Saat ingin berbicara, cobalah melakukannya saat pasangan merasa aman dan tenang, bukan saat kalian bertengkar atau saat ia stres. [1]
    • Sebagai contoh, jika pasangan Anda pendiam dan suka memendam perasaan, jangan memaksanya apabila ia sudah berkata “tidak”. Jangan memaksanya untuk mengungkapkan sesuatu. Jika mau, ia sendiri yang akan mencari Anda.
    • Jika ia tak kunjung membalas pesan dari Anda, berikan ia waktu sebelum mengirim pesan lagi.
    • Demi kesehatan mental Anda, sangat penting untuk mencari cara meluapkan emosi dan orang yang bisa mendukung Anda. Karena Anda tidak bisa mengandalkan pasangan untuk menjadi pendukung, pastikan Anda memiliki teman-teman yang baik.
    • Menghormati ruang milik pasangan adalah cara bagus untuk membuatnya makin memercayai dan mencintai Anda.
  3. Pasangan Anda harus mau mengubah diri sendiri. Mendorong atau memaksanya tidak akan berhasil, terutama karena ia tidak mengerti alasan di balik watak yang ada dalam dirinya. Oleh sebab itu, pahamilah kepribadiannya dan berusahalah untuk memahami perilaku pasangan berdasarkan hal tersebut.
    • Sebagai contoh, jika Anda frustrasi karena pasangan tidak ingin keluar di akhir pekan, jangan membuatnya merasa bersalah sehingga ia harus menghabiskan lebih banyak waktu bersama Anda. Namun, mundurlah sedikit dan anggaplah bahwa ia butuh sesuatu yang lebih lambat dan tenang untuk merasa aman.
    • Jika pasangan Anda kesulitan mencari teman, jangan terus memaksanya untuk melakukan kencan ganda. Namun, akui bahwa pasangan mungkin takut mengalami penolakan atau memiliki kepercayaan diri yang rendah.
  4. Sangat sulit untuk tidak memandang perilaku pasangan sebagai refleksi dari caranya memandang Anda. Namun, percayalah bahwa ia akan tetap bersikap seperti itu meskipun ia berhubungan dengan orang lain. Sifat tak acuh padanya berasal dari pengembangkan rasa tak aman pada diri sendiri sejak masih kanak-kanak. [2]
    • Terkadang, Anda mungkin tertarik untuk memikirkan hal-hal seperti “Jika saja aku lebih baik, hubungan kita pasti sempurna,” atau “Ia tidak ingin menghabiskan waktu denganku. Pasti karena aku menyebalkan.” Anda tidak bisa menyalahkan diri sendiri atas sifat pasangan. Si dia akan terus bersikap seperti itu, tak peduli dengan siapa ia sedang menjalin hubungan.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Memulai dan Mengembangkan Intimasi

Unduh PDF
  1. Cobalah untuk menyentuh bahu pasangan saat Anda berjalan melewatinya atau cium kepalanya secara tak terduga. Belikan kue kesukaannya sebelum pulang ke rumah dari tempat kerja, atau bangunlah lebih pagi untuk membuatkan secangkir kopi untuknya. Katakan bahwa ia tampak menawan atau Anda terkesan dengan sesuatu yang ia lakukan. Pikirkan hal-hal kecil yang bisa Anda lakukan setiap hari untuk menunjukkan kepada pasangan bahwa Anda peduli kepadanya – melakukan hal ini dapat membantu mengatasi dinding yang mereka bangun karena takut dengan penolakan. [3]
    • Sangat sulit untuk menyediakan kebutuhan emosional pasangan yang cenderung tertutup atau menarik diri. Berkonsultasi dengan konselor profesional dapat membantu Anda menjaga batasan yang sehat bagi diri sendiri sehingga Anda tidak tersakiti.
  2. Pasangan Anda mungkin sudah siap merasa kecewa, meskipun tidak mengakuinya. Bersikaplah konsisten dengan pendekatan Anda dan tepati perkataan Anda untuk membangun fondasi kepercayaan yang kuat atas hubungan kalian. [4]
    • Sebagai contoh, jika Anda mengatakan bahwa Anda hendak memasak makan malam, pastikan Anda melakukannya. Hal ini mungkin terdengar simpel, tetapi tidak menepati hal-hal kecil dapat membuat orang dengan sikap tak acuh merasa bahwa Anda tidak bisa diandalkan untuk melakukan hal-hal besar.
  3. Terkadang, Anda mungkin tergoda untuk fokus pada hal-hal yang membuat Anda tidak senang dalam sebuah hubungan. Namun, melakukan hal ini bisa memberi dampak negatif terhadap koneksi Anda dan pasangan. Pastikan Anda menyadari hal-hal positif dan merayakan sebuah pencapaian secara verbal, baik pencapaian besar atau pun kecil, dalam hidup Anda. [5]
    • Sebagai contoh, jika Anda atau pasangan menghadapi hari kerja yang melelahkan di kantor, buatlah inisiatif untuk mengajaknya keluar, entah untuk minum-minum atau makan malam, untuk merayakan keberhasilan kalian melewati situasi tersebut.
    • Cobalah untuk memperhatikan hal-hal yang dilakukan pasangan kepada Anda – entah itu memuji Anda, memasak sesuatu, membersihkan rumah, membelikan oleh-oleh, atau hal kecil lainnya.
  4. Salah satu hal penting untuk menjalin hubungan yang sehat adalah dengan menghabiskan waktu bersama dan hal ini pun berlaku bagi Anda yang memiliki pasangan bersifat tak acuh. Sekalipun ia sangat senang menyendiri, harus ada kesepakatan untuk menghabiskan waktu bersama. Sekadar menonton televisi bersama setiap malam dapat menjadi cara bagus untuk membangun koneksi.
    • Duduklah bersama pasangan dan tanyakan apakah ia punya aktivitas atau hobi yang ingin ditekuni.
    • Hal ini bisa berupa aktivitas yang dilakukan di rumah sehingga tidak perlu mengajaknya pergi keluar. Sebagai contoh, jika pasangan Anda suka film lama, Anda bisa mengajaknya menonton pemenang kategori “Film terbaik” di penghargaan Oscar mulai dari tahun 1928.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Memenuhi Kebutuhan Emosional Sendiri

Unduh PDF
  1. Lakukan kencan mingguan dengan teman dan berusahalah untuk bersikap terbuka kepada mereka mengenai apa yang terjadi dalam hubungan asmara Anda. Buat panggilan telepon, kirimkan pesan, atau tulis surel untuk terus berkomunikasi dengan teman dan membangun hubungan emosional yang sehat. [6]
    • Jika pasangan Anda senang menyendiri, Anda mungkin akan merasa tidak terlalu frustrasi apabila memiliki komunikasi yang baik dengan orang lain.
    • Pertemanan dekat, pertemanan secara berkelompok, atau bahkan kelompok dukungan atau kelompok sosial bisa membantu memenuhi kebutuhan emosional Anda.
  2. Hubungan Anda dengan pasangan memang penting, tetapi Anda pun harus meluangkan waktu untuk menekuni hal-hal yang Anda sukai. Habiskan waktu untuk mengatur prioritas dan jadwal keseharian atau jadwal mingguan untuk melakukan hal-hal yang Anda sukai. [7]
    • Sebagai contoh, jika Anda senang membaca, luangkan waktu makan siang untuk membaca buku yang bagus.
    • Pertimbangkan untuk mengambil kelas demi mempelajari sesuatu yang baru atau mengembangkan kemampuan yang sudah Anda miliki, seperti memanggang, memasak, berolahraga, atau membuat kerajinan tangan.

    Keuntungan Ganda Menekuni Hobi: Mengembangkan minat memang bagus untuk kesehatan emosional, tetapi hal ini pun bagus untuk hubungan pribadi Adna. Saat seorang pasangan yang tak acuh melihat Anda melakukan sesuatu secara mandiri alih-alih mengandalkannya untuk memenuhi kebutuhan emosional, ia akan merasa lebih rileks. Hal ini bisa membantunya memercayai bahwa hubungan kalian aman dan ia tidak bertanggung jawab atas kebutuhan emosional Anda.

  3. Sekalipun Anda bisa mendorong pasangan untuk pergi ke terapis, pertimbangkan juga untuk mencari bantuan profesional demi diri sendiri. Seorang terapis dapat menjadi sumber informasi yang kredibel dan memberikan tips mengenai cara membangun hubungan dengan orang berkepribadian tak acuh. Ia juga bisa membantu Anda menjaga kesehatan emosional. Hal ini sangat penting. [8]
    • Mencari sudut pandang lain terhadap situasi Anda dapat memperjelas pola yang tidak bisa Anda lihat sendiri dari dalam.
    • Jika hubungan Anda tidak sehat dan menyakitkan, seorang terapis mungkin bisa membantu Anda mencari tahu langkah yang tepat untuk menghadapinya.
  4. Batasan yang dimaksud biasanya berbeda-beda, tergantung dari hubungan Anda. Hanya Anda yang bisa menentukan hal terbaik untuk kesehatan emosional Anda. Sebuah batasan dapat membantu memperkuat pilihan yang telah dibuat untuk menghargai diri Anda. [9]
    • Sebagai contoh, jika Anda kesal karena tidak mendapat sambutan dari pasangan saat pulang ke rumah. Anda bisa bilang “Kita perlu menyapa satu sama lain saat pulang ke rumah. Tidak baik untuk mengabaikanku saat aku pulang dari kantor.”
    • Atau, Anda bisa mengatakan sesuatu seperti “Aku senang menghabiskan waktu denganmu, tetapi aku perlu bertemu dengan teman-temanku. Hal ini tidak berarti bahwa aku lebih peduli kepada mereka.”
  5. Supaya sebuah hubungan berhasil, Anda dan pasangan harus bertanggung jawab atas peran masing-masing. Jika pasangan menolak berinteraksi dengan Anda, tidak mau berkonsultasi dengan profesional, dan terus mengabaikan kebutuhan Anda, ia mungkin tidak mampu bertanggung jawab atas kepribadian tak acuhnya.
    • Memilih untuk mengakhiri hubungan adalah keputusan sulit. Anda mungkin takut membuat pasangan merasa ditolak dan diabaikan, atau takut memulai dari awal dengan orang baru. Ini adalah hal wajar. Ingat, Anda pantas berada dalam hubungan yang sehat dan suportif.
    Iklan

Tips

  • Cari tahu tentang gaya berhubungan diri sendiri. Setelah mengetahuinya, Anda bisa mempelajari cara memadukan gaya berhubungan Anda dengan sifat pasangan. Hal ini dapat membantu Anda menghindari pola hubungan tidak sehat atau kesalahan umum saat menjalin sebuah hubungan.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.462 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan