PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Ada begitu banyak wilayah yang mengalami kekeringan di planet ini. Oleh karena itu, sudah saatnya kita menghemat penggunaan air. Di negara maju, proses mencuci saja bisa menghasilkan air kotor dalam volume besar. Padahal, air limbah cuci masih bisa digunakan untuk menyirami sebagian besar tanaman. Dengan mendaur ulang air limbah, Anda bisa berkontribusi menjaga kelestarian bumi sekaligus menghemat tagihan air atau listrik. Sama sekali tidak ada ruginya.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Mengumpulkan Air untuk Didaur Ulang

PDF download Unduh PDF
  1. Air limbah jenis ini meliputi seluruh air yang hanya sedikit terkontaminasi dan tidak terpapar tinja, lemak, ataupun minyak. Air limbah nonkakus adalah jenis limbah yang paling mudah dan aman untuk didaur ulang. Sumber air limbah nonkakus, antara lain:
    • Pancuran air dan bak mandi
    • Saluran pembuangan air di kamar mandi (tidak termasuk bak cuci piring di dapur)
    • Air buangan mesin cuci (perhatikan keterangan di bawah ini)
  2. Sebagian besar sabun cuci pakaian mengandung senyawa natrium dan klorida dalam kadar tinggi, padahal kedua bahan ini berbahaya bagi tanaman. Jadi, cobalah beralih ke detergen yang dapat terurai secara alami ( biodegradable ) jika Anda ingin mendaur ulang air buangan mesin cuci untuk berkebun. [1] Sama halnya, hindarilah penggunaan produk pembersih yang mengandung boron, bahan pemutih, atau natrium di area yang terhubung dengan penampung air limbah nonkakus. [2] Produk pembersih yang mengandung amonia cukup aman digunakan sebagai penggantinya.
    • Jangan gunakan produk pelembut pakaian atau detergen yang diklaim memiliki efek melembutkan. Beralihlah menggunakan lembaran pelembut pakaian sebagai gantinya. [3]
  3. Air limbah nonkakus yang keluar dari mesin cuci mungkin terkontaminasi serabut kain dari pakaian yang Anda cuci. Serabut mikro ini tidak dapat terurai secara alami dan sering kali dilapisi bahan kimia. Jadi, Anda harus memfilter serabut ini dari air limbah nonkakus sebelum digunakan untuk berkebun. [4]
    • Anda juga bisa menggunakan bola cuci berserat mikro untuk mengumpulkan serabut mikro yang terlepas di mesin cuci.
  4. Jangan mencuci apa pun di kamar mandi, wastafel kamar mandi, atau mencuci apa pun yang terkena bensin, cat, kamper, atau bahan kimia keras lainnya dengan mesin cuci. Selain itu, hindari membuang minyak atau lemak ke dalam saluran ini karena gumpalan lemak bisa menyumbat dan menghambat aliran air. [5]
    • Air buangan mesin cuci dari pakaian yang terkena urine atau darah tidak boleh didaur ulang tanpa bantuan sistem pengolahan profesional. Air limbah ini disebut black water , yaitu air yang mengandung bahan berbahaya secara biologi ( biohazard ) atau berisiko menyebabkan masalah kesehatan serius. [6]
  5. Inilah cara paling mudah untuk mulai mendaur ulang air. Cukup letakkan ember di bawah pancuran air atau lepas pipa di bawah wastafel kamar mandi kemudian letakkan ember di bawahnya. Meskipun belum ada dampak kesehatan serius yang telah diketahui disebabkan oleh pengelolaan air limbah nonkakus, organisasi kesehatan menganjurkan beberapa langkah pencegahan berikut ini: [7]
    • Jangan pernah menyimpan air limbah nonkakus selama lebih dari 24 jam, atau bakteri di dalamnya bisa memperbanyak diri hingga mencapai kadar yang berbahaya. Oleh karena air limbah ini mungkin akan mulai berbau dalam waktu beberapa jam (terutama air limbah mandi), ada baiknya Anda mempersingkat waktu penyimpanan ini. [8]
    • Hindari kontak antara kulit dengan air limbah nonkakus. Kenakan sarung tangan saat Anda membawa ember penampungnya. [9]
  6. Gunakan air limbah nonkakus untuk menyiram toilet. Namun, jangan masukkan air limbah ini ke dalam tangki toilet karena bisa mengalir kembali ke sumber air bersih atau menyumbat mekanisme penyiramnya. [10]
  7. Pipa saluran ini bisa mengalirkan air buangan mesin cuci secara langsung ke pipa berukuran 2,5 cm di halaman. Dengan begitu, air buangan mesin cuci bisa langsung masuk ke baskom berisi mulsa di halaman. [11] Meskipun bukanlah cara paling efisien untuk mengirigasi halaman, pipa saluran ini adalah pilihan yang paling mudah dan murah.
    • Bacalah petunjuk pemakaian pipa saluran ini untuk berkebun sebelum memasangnya.
    • Pasanglah filter dalam sistem ini dan bersihkan secara teratur.
  8. Alih-alih harus menggotong ember ke kebun, Anda bisa saja mengubah saluran air agar bisa langsung mengalirkan air limbah nonkakus untuk dimanfaatkan lagi, contohnya ke penyiram air di kebun. Berikut ini adalah beberapa langkah dasarnya: [12]
    • Cari tahu aturan pemerintah setempat. Sebagai contoh, negara bagian California di AS menerapkan perizinan khusus untuk hal ini. [13]
    • Berikan label penanda yang jelas pada pipa saluran air limbah nonkakus dan pisahkan dari pipa air bersih. Kelebihan air limbah nonkakus harus dialirkan ke saluran pembuangan yang dilengkapi katup untuk mencegah aliran balik.
    • Untuk mengurangi kemungkinan saluran ini tersumbat, gunakan pipa berdiameter 4-5 cm dan hindari menggunakan pipa berbentuk U.
    • Jika Anda ingin menyimpan air limbah nonkakus selama lebih dari 24 jam, mintalah bantuan tukang leding untuk memasang alat pengolahan air limbah nonkakus. Oleh karena membutuhkan biaya, alat ini umumnya hanya digunakan oleh perusahaan. Namun, alat ini juga tersedia untuk kebutuhan rumah tangga.
  9. Limbah dark water meliputi limbah yang lebih sulit didaur ulang daripada air limbah nonkakus. Meskipun begitu, bukan berarti air limbah ini sama sekali tidak bisa dimanfaatkan seperti air limbah kakus ( black water ). Jika Anda tinggal di area dengan sumber air yang sangat terbatas, Anda mungkin juga bisa memanfaatkan dark water . [14]
    • Dark water umumnya bersumber dari dapur dan mengandung lemak, serpihan makanan, serta detergen kuat dari mesin cuci piring.
    • Paling tidak, Anda harus memasang filter dan perangkap lemak sebelum bisa menggunakan air limbah ini untuk berkebun. Anda juga mungkin membutuhkan alat pengolahan limbah untuk membersihkannya dari kontaminan lainnya.
    • Meskipun wastafel di kamar mandi menghasilkan air limbah nonkakus, menghubungkan pipa wastafel dengan sistem pengolahan limbah dark water bisa membantu mendorong air dengan kandungan partikel yang tinggi.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Menyiram Tanaman dengan Air Limbah Nonkakus

PDF download Unduh PDF
  1. Sebagian besar air limbah nonkakus mengandung sedikit senyawa natrium dan klorida dari sabun dan detergen. Kedua senyawa ini bisa terakumulasi di tanah, dan merusak tanaman jika terlalu sering disiram dengan air limbah nonkakus. Untuk meminimalkan risikonya, mulailah dengan menggunakan air limbah nonkakus dan air bersih secara bergantian, atau dengan menyiramkan air limbah nonkakus ke area yang luas menggunakan sistem irigasi tetes.
    • Air limbah nonkakus juga mengandung bahan kimia yang bermanfaat seperti nitrogen dan fosfor. Untuk menghindari kelebihan kadar fosfor, kurangilah penggunaan pupuk di kebun.
  2. Tanaman muda dan tanaman dalam wadah kecil lebih rentan terhadap akumulasi natrium. Jadi, siramkan air limbah nonkakus ke tanaman yang sudah dewasa saja. [15]
    • Jangan pernah menyirami sayuran yang tumbuh langsung di atas tanah atau sayuran berdaun hijau yang bisa dimakan dengan air limah nonkakus.
    • Peraturan penggunaan air limbah nonkakus untuk menyirami tanaman berbuah mungkin berbeda-beda di setiap wilayah. Misalnya, di California AS, air limbah nonkakus hanya boleh digunakan untuk menyirami pohon jeruk dan pohon kacang. Sementara itu, di Queensland Australia, air limbah nonkakus boleh digunakan untuk menyirami segala jenis pohon buah asalkan sistem irigasinya dihentikan 2 minggu sebelum buah dipanen dan tidak ada buah yang diambil dari permukaan tanah. [16]
    • Air limbah nonkakus cenderung meningkatkan pH tanah . Jadi, jauhkan air limbah ini dari tanaman yang tumbuh lebih subur di tanah yang cenderung asam seperti Rhododendron , pakis, dan azalea. [17]
  3. Idealnya, air limbah nonkakus dialirkan melalui saluran irigasi di bawah tanah. Irigasi di permukaan tanah juga boleh digunakan asalkan manusia dan hewan peliharaan dapat meminimalkan kontak dengan tanah, dan air limbah bisa mengalir dengan cepat. Oleh karena kandungan bakterinya, jangan sampai air limbah ini menggenang di permukaan tanah ataupun masuk ke penampung air hujan atau sumber air. Jangan gunakan sistem penyemprot air karena akan melemparkan air limbah ke udara. [18]
  4. Jika Anda melihat seperti ada bekas terbakar di tepi daun, daun muda dengan warna yang pucat, ranting yang mulai mati, atau tanaman yang kerdil, kembalilah menggunakan air bersih. [19] Lama-kelamaan, senyawa berbahaya bisa terakumulasi. Jadi, terus perhatikan tanaman secara teratur.
  5. Anda bisa mengurangi risiko kerusakan sekaligus mengatasi kerusakan yang telah terjadi dengan beberapa langkah berikut ini: [20] [21]
    • Sedikit lembapkan permukaan air agar natrium bisa mengalir melewatinya.
    • Turunkan pH tanah dengan menambahkan tanah hingga pH-nya sekitar 7.
    • Berikan lapisan mulsa setebal 5 cm di permukaan tanah.
    Iklan

Tips

  • Sistem pengolahan air limbah nonkakus rumahan sederhana terdiri atas tangki untuk mengendapkan partikel, klorin untuk mendisinfeksi, serta beragam filter untuk mengurangi kontaminannya. [22] Sistem ini hanya berfungsi untuk mengurangi potensi bahaya air limbah nonkakus, tetapi tidak cukup membuat air layak minum.
  • Mengurangi penggunaan air juga adalah cara untuk menghemat air.
Iklan

Peringatan

  • Jika Anda juga menampung air panas, biarkan hingga dingin terlebih dahulu sebelum digunakan untuk berkebun.
  • Air limbah nonkakus tidak cocok digunakan untuk menyiram tanaman yang sangat sensitif terhadap kadar garam (misalnya tanaman holly , atau pohon redwood ) atau fosfor (misalnya tanaman spesies Proteaceae ). [23]
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 9.195 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan