Mengamati ekspresi wajah untuk menentukan apakah seseorang sedang berbohong atau tidak, mungkin bisa menyelamatkan Anda agar tidak menjadi korban penipuan.Hal ini juga bisa membantu Anda untuk mempercayai kata hati secara aman saat mengenal orang yang masih asing. Para analis juri menggunakan deteksi kebohongan saat memilih seorang juri. Polisi menggunakannya saat melakukan interogasi. Bahkan para juri di pengadilan menggunakan deteksi kebohongan untuk menentukan pihak mana yang harus disetujui. Untuk menggunakan teknik ini, Anda perlu mempelajari bagaimana cara membaca ekspresi wajah dan tubuh yang tidak diperhatikan oleh kebanyakan orang. Hal ini membutuhkan sedikit latihan, namun jika bisa menguasainya, akan menyenangkan. Untuk memulainya, bacalah artikel berikut ini....
Langkah
-
Perhatikanlah ekspresi mikro seseorang. Ekpsresi mikro adalah ekspresi wajah yang terlihat sekilas pada wajah seseorang dan mengungkap emosi sebenarnya di balik suatu kebohongan. Sebagian orang secara alami sensitif terhadap hal ini namun hampir setiap orang bisa melatih diri untuk mendeteksi ekspresi mikro.
- Saat seseorang sedang berbohong, ekspresi mikro-nya adalah emosi tentang kesusahan. Hal ini ditandai dengan alis yang tertarik ke atas menuju bagian tengah dahi, sehingga muncul garis-garis pendek pada dahi.
-
Perhatikan hidung yang disentuh dan mulut yang menutup. Orang cenderung sering menyentuh hidungnya ketika sedang berbohong, namun ketika berkata jujur ia tidak terlalu sering melakukannya. [1] X Teliti sumber Hal ini mungkin terjadi karena adrenalin yang meningkat ke daerah pembuluh kapiler hidung sehingga menyebabkan hidung gatal. [2] X Teliti sumber [3] X Teliti sumber Orang yang sedang berbohong sering menutup mulutnya dengan tangan atau meletakkan tangannya dekat mulut, seolah-olah menutupi kebohongan yang akan keluar. Jika mulut terlihat tegang dan bibir mengerut, hal ini mengindikasikan ia dalam keadaan yang sulit. [4] X Teliti sumber Joe Navarro and John R Schafer, <i>Detecting Deception</i>, FBI Law Enforcement Bulletin, July 2001 [5] X Teliti sumber
-
Perhatikan gerakan mata seseorang. Biasanya kebohongan bisa ditandai berdasarkan gerakan mata saat seseorang sedang mengingat-ingat sesuatu atau mengarang cerita. Ketika orang sedang mengingat detail sesuatu, matanya bergerak ke kiri jika ia tidak kidal. Jika orang tidak kidal sedang mengarang cerita, matanya akan bergerak ke kanan. Kebalikannya terjadi pada orang kidal. Orang kidal cenderung berkedip lebih cepat ketika sedang berbohong. Hal ini lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita. Tanda kebohongan lainnya adalah sering menggosok-gosokkan mata. [1] X Teliti sumber
- Perhatikan kelopak mata. Ketika seseorang melihat atau mendengar sesuatu yang tidak disetujui, saat berkedip kelopak matanya cenderung terpejam lebih lama daripada biasanya. [4] X Teliti sumber Joe Navarro and John R Schafer, <i>Detecting Deception</i>, FBI Law Enforcement Bulletin, July 2001 Namun, hal ini bisa berubah dalam hitungan menit, jadi Anda perlu tahu bagaimana seseorang berkedip secara normal dalam situasi yang tidak tertekan untuk perbandingan yang lebih akurat. Jika tangan atau jarinya mengarah ke mata, hal ini mungkin bisa menjadi indikator lain untuk mencoba “menutupi” kebenaran. [4] X Teliti sumber Joe Navarro and John R Schafer, <i>Detecting Deception</i>, FBI Law Enforcement Bulletin, July 2001
- Hati-hati dalam menilai kejujuran pernyataan seseorang hanya berdasarkan gerakan mata saja. Beberapa kajian ilmiah terbaru meragukan pendapat bahwa mata yang melihat ke arah tertentu merupakan petunjuk yang tepat bahwa seseorang sedang berbohong. [6] X Teliti sumber [7] X Teliti sumber Banyak ahli percaya bahwa arah mata adalah indikator kejujuran yang secara statistik tergolong lemah.
-
Jangan gunakan kontak mata atau ketiadaan kontak mata sebagai satu-satunya indikator kejujuran. Kebalikan dengan kepercayaan umum, seorang pembohong tidak selalu menghindari kontak mata. [1] X Teliti sumber Manusia secara alami menghentikan kontak mata lalu memandang obyek tak bergerak agar bisa fokus dan mengingat-ingat sesuatu. Seorang pembohong bisa saja secara sengaja melakukan kontak mata agar terlihat lebih tulus. Hal ini bisa dilatih untuk mengatasi ketidaknyamanan dan sebagai cara untuk “membuktikan” bahwa apa yang dikatakannya itu benar.
- Banyak kejadian yang menunjukkan para pembohong cenderung meningkatkan frekuensi kontak mata karena para penyelidik seringkali menganggap kontak mata sebagai petunjuk kebohongan. [4] X Teliti sumber Joe Navarro and John R Schafer, <i>Detecting Deception</i>, FBI Law Enforcement Bulletin, July 2001 Untuk lebih jelasnya, gunakan penghindaran kontak mata hanya sebagai satu indikator dalam konteks kecemasan yang meningkat secara umum ketika pembohong mendapat pertanyaan yang sulit. [4] X Teliti sumber Joe Navarro and John R Schafer, <i>Detecting Deception</i>, FBI Law Enforcement Bulletin, July 2001
Iklan
-
Perhatikan suaranya. Suara seseorang bisa menjadi indikator kebohongan yang baik. Ia tiba-tiba mulai bicara lebih cepat atau lebih lambat dari biasanya. Ketegangannya akan membuat suaranya menjadi lebih tinggi atau nadanya gemetar. Berbicara gagap juga menjadi tanda kebohongan. [8] X Teliti sumber
-
Perhatikan detail yang berlebihan. Perhatikan jika seseorang berbicara terlalu banyak. Contohnya, “Ibuku tinggal di Perancis, di sana indah, kan? Kamu suka menara Eiffel, kan? Bersih sekali di sana.” Terlalu banyak hal detail menunjukkan kegusaran seseorang yang berusaha membuat Anda percaya dengan apa yang dikatakannya.
-
Berhati-hatilah dengan respon emosional yang impulsif. Waktu dan durasi cenderung hilang ketika seseorang sedang berbohong. Hal itu terjadi karena orang yang sedang ditanya telah melatih jawabannya (atau sedang berharap untuk ditanya) atau menghafal sesuatu atau apapun untuk mengisi kekosongan.
- Jika Anda bertanya pada seseorang dan ia langsung menjawab setelah diberi pertanyaan, maka ada kemungkinan orang tersebut sedang berbohong. Hal ini karena pembohong telah melatih jawaban atau sudah memikirkan jawaban untuk mengatasi situasi.
- Petunjuk lain adalah penghilangan fakta waktu yang relevan seperti “Aku berangkat kerja jam 5 pagi dan ketika pulang ke rumah jam 5 sore, ia sudah meninggal.” Pada contoh kebohongan yang cerdik ini, apa yang terjadi di antara kedua waktu tersebut bergerak terlalu mulus.
-
Perhatikan baik-baik reaksi seseorang terhadap pertanyaan Anda. Seseorang yang berkata jujur tak merasa perlu mempertahankan diri karena ia memang berkata jujur. Seseorang yang berbohong perlu mengkompensasikan kebohongannya dengan taktik menyerang, mengelak, atau taktik menghindar lainnya.
- Orang yang jujur akan sering memberi penjelasan yang mendetail terhadap ekspresi ketidakpercayaan orang lain terhadap cerita yang disampaikannya. Seseorang yang bermaksud untuk berbohong tidak akan siap untuk mengungkapkan banyak fakta namun terus mengulang-ulang apa yang telah diucapkannya. [5] X Teliti sumber
- Dengarkan penundaan jawaban yang halus saat menjawab pertanyaan. Jawaban yang jujur keluar dengan cepat dari pikiran. Kebohongan memerlukan analisa mental yang cepat terhadap apa yang diungkapkan pada orang lain untuk menghindari inkonsistensi dan untuk mengarang cerita baru ketika dibutuhkan. Ingatlah, ketika orang sedang berusaha berpikir untuk mengingat sesuatu, itu tidak berarti bahwa mereka sedang berbohong. Ini mungkin hanya sebuah insting alami saja.
-
Sadarilah penggunaan kata-kata seseorang. Ekspresi verbal dapat memberikan petunjuk apakah seseorang sedang berbohong atau tidak. Petunjuk-petunjuk tersebut adalah:
- Mengulangi persis kata-kata Anda ketika menjawab sebuah pertanyaan.
- Melakukan taktik untuk menghindar, seperti menanyakan pertanyaan yang diulang-ulang. [4] X Teliti sumber Joe Navarro and John R Schafer, <i>Detecting Deception</i>, FBI Law Enforcement Bulletin, July 2001 Taktik menghindar lain adalah seperti menyatakan bahwa pertanyaan yang ditanyakan itu luar biasa, jawabannya tidak sesederhana seperti ya atau tidak, atau merespon dengan gaya konfrontasi seperti “Tergantung dengan apa yang kamu maksud dengan X” atau “Kamu tahu cerita ini dari mana?” [4] X Teliti sumber Joe Navarro and John R Schafer, <i>Detecting Deception</i>, FBI Law Enforcement Bulletin, July 2001
- Menghindari penggunaan kalimat-kalimat singkat seperti “Sumpah, saya tidak tahu!” dan bukan “tidak tahu!” Hal ini merupakan usaha untuk memperjelas apa yang dimaksudkannya. [4] X Teliti sumber Joe Navarro and John R Schafer, <i>Detecting Deception</i>, FBI Law Enforcement Bulletin, July 2001
- Berbicara dengan kalimat yang berantakan dan tidak masuk akal; pembohong sering berhenti di tengah kalimat, memulai lagi, dan kemudian gagal menyelesaikan kalimatnya. [5] X Teliti sumber
- Menggunakan humor dan/atau sarkasme untuk menghindari subyek pertanyaan.
- Menggunakan pernyataan seperti “jujur saja”, “terus terang”, “Aku sungguh-sungguh jujur” “Aku tidak pernah dididik untuk berbohong”, dan sebagainya. Pernyataan-pernyataan ini merupakan tanda kebohongan. [4] X Teliti sumber Joe Navarro and John R Schafer, <i>Detecting Deception</i>, FBI Law Enforcement Bulletin, July 2001
- Pertanyaan positif yang tegas akan dijawab dengan cepat dengan pernyataan negatif, seperti “Apakah kau malas-malasan mencuci pot-pot itu?” lalu dijawab “Tidak, aku tidak malas-malasan mencucinya,” sebagai usaha untuk menghindari kesan jawaban yang ditunda. [4] X Teliti sumber Joe Navarro and John R Schafer, <i>Detecting Deception</i>, FBI Law Enforcement Bulletin, July 2001
-
Perhatikan ketika seseorang mengulang kalimat. Jika seseorang hampir selalu menggunakan kata-kata yang sama persis, maka kemungkinan ia sedang berbohong. Saat seseorang sedang menyusun kebohongan, ia sering mencoba mengingat frasa atau kalimat tertentu yang terdengar menyakinkan. Ketika diminta untuk menjelaskan lagi, pembohong akan menggunakan kalimat “meyakinkan” yang persis sama.
-
Perhatikan lompatan di pertengahan kalimat. Lompatan di pertengahan kalimat terjadi ketika seorang pembohong yang pintar berusaha untuk mengalihkan perhatian dari dirinya dengan memotong kalimat dan berbicara tentang hal lain. Seseorang berusaha mengubah subyek percakapan dengan cara yang pintar: “Aku akan---Hei, apakah kamu potong rambut akhir pekan lalu?”
- Hati-hati dengan pujian terutama yang ada dalam pertanyaan. Pembohong tahu bahwa orang akan memberikan respon yang baik terhadap pujian. Situasi ini akan memberinya kesempatan untuk terhindar dari interogasi dengan cara memuji seseorang. Waspadalah pada orang yang memberi pujian secara tiba-tiba.
Iklan
-
Amati saat berkeringat. Orang cenderung berkeringat lebih banyak saat berbohong. [9] X Teliti sumber Sebenarnya, mengukur keringat adalah salah satu cara yang dilakukan pada uji poligraf (“pendeteksi kebohongan” dalam film-film) untuk mendeteksi kebohongan. [10] X Teliti sumber Lagipula, hal ini tidak selalu menjadi indikasi kebohongan yang bisa diandalkan. Sebagian orang mungkin banyak berkeringat karena gugup, malu, atau dalam kondisi yang menyebabkannya berkeringat lebih banyak dari orang normal. Ini adalah satu indikator yang harus dibaca bersama dengan sejumlah tanda lain seperti tubuh gemetar, wajah memerah, dan sulit untuk menelan.
-
Perhatikan saat seseorang mengangguk. Jika ia mengangguk atau menggeleng sebagai kebalikan dari apa yang sedang dikatakan, hal ini bisa menjadi tanda kebohongan. Kondisi ini disebut dengan “ketidaksesuaian.”
- Misalnya, jika seseorang berkata ia melakukan sesuatu seperti “Aku membersihkan pot-pot sampai bersih” sementara menggelengkan kepalanya, ini berarti pot-pot itu hanya dilap saja namun tidak digosok. Kecuali ia telah berlatih dengan baik, tindakan ini adalah kesalahan yang tak disadari yang mudah dilakukan. Respon fisik semacam itu seringkali merupakan sebuah bentuk kejujuran. [1] X Teliti sumber [4] X Teliti sumber Joe Navarro and John R Schafer, <i>Detecting Deception</i>, FBI Law Enforcement Bulletin, July 2001
- Seseorang mungkin juga ragu-ragu sebelum mengangguk ketika memberi jawaban. Orang yang jujur cenderung mengangguk untuk mendukung pernyataan atau jawabannya pada saat yang bersamaan saat sebuah pertanyaan dilontarkan padanya. Ketika seseorang mencoba berbohong, maka akan muncul sebuah penundaan jawaban. [1] X Teliti sumber
-
Perhatikan gerak-gerik yang tidak bisa diam. Tanda seseorang sedang berbohong adalah, ia tidak bisa diam. Entah tubuhnya yang tidak bisa diam atau memainkan hal-hal di sekelilingnya. Gerak-gerik tidak bisa diam terjadi karena adanya energi kecemasan yang dihasilkan oleh perasaan takut ketahuan. Untuk melepaskan energi cemasnya, pembohong sering memain-mainkan kursi, saputangan, atau bagian tubuhnya.
-
Amatilah tingkat peniruan perilaku. Secara alamiah kita meniru perilaku orang lain saat berinteraksi. Tindakan ini adalah cara untuk membangun hubungan dan menunjukkan ketertarikan. Ketika berbohong, peniruan perilaku bisa tidak terjadi karena seorang pembohong mengerahkan usaha yang besar untuk menciptakan realitas lain pada pendengarnya. Beberapa contoh peniruan yang gagal yang dapat membuat Anda waspada saat terjadi sesuatu yang tidak beres adalah:
- Bersikap menjauh. Ketika seseorang sedang berkata jujur atau tidak menyembunyikan sesuatu, ia cenderung condong ke arah lawan bicaranya. Sebaliknya, seorang pembohong akan lebih menjauh, sebagai tanda tidak ingin memberikan informasi lebih banyak dari dibutuhkan. Menjauh juga bisa berarti tidak suka atau tidak tertarik. [4] X Teliti sumber Joe Navarro and John R Schafer, <i>Detecting Deception</i>, FBI Law Enforcement Bulletin, July 2001 Leaning away can also mean dislike or disinterest.
- Saat orang berkata jujur, gerakan kepala dan gestur tubuhnya cenderung untuk ditiru sebagai bagian dari sikap saling mempengaruhi antara pembicara dan pendengarnya. Seseorang yang mencoba untuk berbohong mungkin enggan melakukan hal ini, jadi tanda-tanda untuk tidak meniru gestur atau gerakan kepala dapat mengindikasikan usaha untuk menutupi sesuatu. Anda bahkan mungkin memperhatikan tindakan yang disengaja untuk memundurkan tangan ke arah lain atau mengalihkan cara lain.
-
Perhatikan bagian tenggorokannya. Seseorang secara terus-menerus akan berusaha membasahi tenggorokannya saat berbohong dengan cara menelan ludah atau membersihkan tenggorokannya. Berbohong menyebabkan tubuh meningkatkan produksi adrenalin, sehingga ludah tersedot dan jumlahnya menjadi sedikit. Ketika ludah terkumpul, maka ia akan menelannya. Ketika produksi ludah menipis, ia akan membersihkan tenggorokannya.
-
Amatilah napasnya. Seorang pembohong cenderung bernapas lebih cepat, ditandai dengan serangkaian napas pendek yang diikuti dengan satu tarikan napas yang dalam. [4] X Teliti sumber Joe Navarro and John R Schafer, <i>Detecting Deception</i>, FBI Law Enforcement Bulletin, July 2001 The mouth may appear dry (causing much throat clearing). Mulut tampak kering (membuat tenggorokan juga menjadi kering ). Sekali lagi, hal ini terjadi karena tubuh yang stres sehingga jantung berdebar lebih kencang dan paru-paru membutuhkan lebih banyak udara.
-
Perhatikan gerakan bagian-bagian tubuh lain. Perhatikan tangan, lengan, dan kaki. Pada situasi yang tidak tertekan, orang cenderung nyaman dan mengambil ruang dengan cara membuka tangan dan lengan lebar-lebar. Bisa juga dengan membentangkan kaki dalam posisi yang nyaman. Pada orang yang sedang berbohong, gerakan-gerakan tubuh ini cenderung terbatas, kaku, dan dan diarahkan sendiri. [4] X Teliti sumber Joe Navarro and John R Schafer, <i>Detecting Deception</i>, FBI Law Enforcement Bulletin, July 2001 Tangannya menyentuh wajah, telinga, atau tengkuk. Tangan dan kaki yang terlipat serta kurangnya gerakan tangan bisa menjadi tanda tidak ingin memberi informasi.
- Pembohong cenderung menghindari gestur tangan yang dianggap normal pada saat diskusi atau bercakap-cakap. Dengan hati-hati, mereka juga menghindari gerakan menunjuk jari, membuka telapak tangan, stippling (ujung jari saling menyentuh dalam bentuk segitiga, seringkali diasosiasikan sebagai tanda sedang berpikir keras), dan sebagainya. [4] X Teliti sumber Joe Navarro and John R Schafer, <i>Detecting Deception</i>, FBI Law Enforcement Bulletin, July 2001
- Amati buku jarinya. Pembohong yang diam saja hanya akan memegang pinggiran kursi atau benda lain sampai buku jarinya memutih. Ia bahkan tidak memperhatikan apa yang sedang terjadi. [4] X Teliti sumber Joe Navarro and John R Schafer, <i>Detecting Deception</i>, FBI Law Enforcement Bulletin, July 2001
- Perilaku seolah-olah sedang berdandan juga biasa muncul pada orang yang sedang berbohong seperti memainkan rambut, membetulkan dasi, atau memainkan kerah kemeja. [5] X Teliti sumber [11] X Teliti sumber
- Dua jenis kewaspadaan yang perlu diperhatikan:
- Pembohong bisa secara sengaja terlihat bersikap “santai”. Menguap dan bersikap bosan mungkin adalah tanda untuk berusaha bersikap biasa saja untuk menutupi kebohongan. Hanya karena ia terlihat santai, maka bukan berarti ia tidak sedang berbohong.
- Ingatlah bahwa sinyal-sinyal ini mungkin merupakan pertanda kecemasan dan bukan tanda kebohongan. Orang yang sedang ditanya-tanya mungkin tidak merasa perlu untuk cemas karena mereka sedang berbohong.
Iklan
-
Berhati-hatilah. Meskipun mendeteksi ketidakjujuran dan kebohongan adalah sesuatu yang mungkin dilakukan, namun bisa saja terjadi salah penafsiran. Sejumlah faktor dapat menyebabkan seseorang seolah-olah sedang berbohong. Padahal “tanda-tanda” itu mungkin muncul karena malu, kaku, canggung, atau rendah diri. Orang yang stres seringkali dikira berbohong, karena beberapa tanda stres mirip dengan indikator kebohongan. Untuk alasan ini, maka observasi apapun pada orang yang dicurigai berbohong harus meliputi pengumpulan sejumlah perilaku dan respon kebohongan, karena tidak ada satu tanda saja. [4] X Teliti sumber Joe Navarro and John R Schafer, <i>Detecting Deception</i>, FBI Law Enforcement Bulletin, July 2001
-
Lihatlah masalah secara lebih luas. Ketika menilai bahasa tubuh seperti respon verbal dan indikator lain yang menunjukkan kebohongan, pertimbangkan faktor-faktor berikut ini: [1] X Teliti sumber
- Apakah secara umum orang tersebut terlalu stres, bukan hanya karena sedang berada dalam situasi saat ini?
- Apakah ada faktor budaya yang menjadi penyebabnya? Mungkin sikap tersebut sesuai menurut suatu budaya namun terlihat tidak jujur bagi budaya lain.
- Apakah Anda secara pribadi berprasangka terhadap orang tersebut? Apakah Anda menginginkan orang tersebut berbohong? Hati-hati, Anda bisa jatuh dalam jebakan!
- Apakah ada sejarah kalau orang tersebut pernah berbohong? Apakah ia berpengalaman dalam urusan berbohong?
- Apakah ada motif dan Anda memiliki alasan yang tepat untuk mencurigai kebohongannya?
- Apakah sesungguhnya Anda pandai membaca kebohongan? Apakah Anda memperhitungkan seluruh konteks dan tak sekadar memusatkan pada satu atau dua indikator yang memungkinkan?
-
Luangkan waktu untuk membangun hubungan dengan orang yang diduga berbohong dan ciptakan atmosfir yang menenangkan. Caranya adalah dengan tidak menunjukkan tanda-tanda kecurigaan pada orang tersebut dan berusaha untuk meniru bahasa tubuh dan irama percakapan. Ketika bertanya pada orang tersebut, bersikaplah penuh pengertian dan tidak memaksa. Pendekatan ini akan membantu melepaskan pertahanan orang tersebut dan dapat membantu Anda untuk membaca tanda-tanda lebih jelas.
-
Membangun perilaku dasar. Perilaku dasar adalah bagaimana seseorang bersikap ketika ia tidak sedang berbohong. Hal ini akan membantu Anda mendapatkan petunjuk bahwa cara orang tersebut bersikap saat ini berbeda dengan sikapnya di hari-hari biasa. Mulailah dengan mengenal orang tersebut jika Anda belum mengenalnya. Biasanya orang akan menjawab pertanyaan dasar tentang dirinya dengan jujur. Kepada orang yang sudah dikenal, mengamati perilaku dasar adalah dengan menanyakan pertanyaan yang Anda sudah tahu jawabannya.
-
Belajarlah untuk mengamati penghindaran. Biasanya, ketika orang berbohong, ia akan bercerita tentang sesuatu yang benar, namun sengaja ditujukan untuk tidak menjawab pertanyaan Anda. Jika seseorang merespon pertanyaan “Apakah Anda pernah memukul istri Anda?” Lalu menjawab “Saya mencintai istri saya, untuk apa saya melakukan hal itu?” Orang tersebut secara teknis mengatakan kebenaran, namun menghindari pertanyaan Anda yang sebenarnya. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa ia sedang berbohong atau mencoba menutupi sesuatu dari Anda.
-
Mintalah orang tersebut untuk mengulangi lagi ceritanya. Jika Anda tidak terlalu yakin apakah seseorang berkata jujur atau tidak, mintalah ia untuk mengulangi cerita beberapa kali. Sangat sulit untuk merekam informasi yang tidak benar. Dalam proses pengulangan cerita bohong itu, pembohong akan mengatakan sesuatu yang tidak konsisten, sama sekali palsu, atau meragukan.
- Mintalah orang tersebut untuk menceritakan kisahnya dari belakang. [5] X Teliti sumber Ini sangat sulit dilakukan, terutama ketika memerlukan detail. Bahkan seorang pembohong profesional menganggap pendekatan terbalik ini sebagai sesuatu yang sulit untuk diatasi secara efektif.
-
Pandanglah orang yang diduga berbohong tersebut dengan pandangan tidak percaya. Jika orang tersebut sedang berbohong, ia akan merasa tidak nyaman. Jika seseorang sedang berkata jujur, ia akan sering marah atau frustrasi (bibir mengatup, alis menurun, kelopak mata bagian atas tegang, dan menurunkan pandangannya).
-
Manfaatkan kekosongan. Sangat sulit bagi seorang pembohong untuk menghindari kekosongan yang Anda ciptakan. Ia ingin Anda mempercayai kebohongannya; kekosongan tak memberikan umpan balik apakah Anda menerima ceritanya atau tidak. Dengan bersikap tenang dan diam, banyak pembohong akan terus berbicara untuk mengisi kekosongan, membumbui cerita, dan mengacaukan proses kejadian bahkan tanpa ditanyakan apa-apa!
- Pembohong mencoba untuk menerka pikiran Anda untuk melihat apakah Anda mengetahui tanda-tanda kebohongannya. [5] X Teliti sumber Jika Anda tidak menunjukkan tanda-tanda apapun, banyak pembohong akan merasa tidak nyaman.
- Jika Anda seorang pendengar yang baik, Anda akan menghindari interupsi, yang mana hal tersebut merupakan teknik untuk membiarkan segalanya terungkap. Berlatihlah untuk tidak menginterupsi orang jika Anda memiliki kecenderungan ini—hal ini tak hanya membantu Anda untuk mendeteksi kebohongan namun akan membuat Anda menjadi pendengar yang lebih baik.
-
Lanjutkan penyelidikan. Jika Anda memiliki strategi, selidiki fakta di balik apa yang dikatakan si pembohong. Seorang pembohong yang trampil akan memberi sejumlah alasan mengapa Anda tidak seharusnya berbicara pada orang yang dapat mengonfirmasi atau menyangkal cerita. Hal ini mungkin adalah kebohongan itu sendiri, jadi mungkin akan berguna untuk mengatasi keengganan Anda dan menyelidiki orang yang telah Anda peringatkan. Segala sesuatu yang faktual yang bisa diselidiki maka harus diselidiki.Iklan
Tips
- Pembohong tidak banyak bicara. Jika Anda bertanya, apakah kamu melakukannya? Maka ia akan menjawab dengan ya dan tidak saja. Berhati-hatilah! Juga saat bertanya “Apakah kamu memecahkan pot itu?” “Bagaimana kamu melakukannya?” Maka tak ada jawaban yang jujur.
- Mereka yang terbentuk sebagai psikopat atau sosiopat klinis akan berbohong untuk kehidupannya, seperti mereka memanipulasi realitas agar bisa sesuai dengan apa yang lebih mereka inginkan. Daripadaberusaha untuk menjebak orang-orang semacam itu, jagalah diri Anda dan jangan terjebak perangkap kebohongan mereka. Mereka tidak peduli sama sekali dengan orang lain kecuali dirinya sendiri dan tidak ragu-ragu untuk menimbun kebohongan di atas kebohongan. Mereka tak peduli seberapa besar rasa sakit hati yang menimpa Anda.
- Ketika seseorang berusaha berbohong, ia mulai gelisah dan sangat berusaha agar Anda mempercayainya seperti menangis atau memohon. Ia juga sangat berusaha melakukan kontak mata sehingga Anda mungkin memperhatikannya.
- Pembohong akan menggunakan obyek di sekitar mereka untuk membantu memberikan detail kebohongannya. Misalnya, jika ada pulpen di atas meja, maka ia akan menyertakan puplen tersebut dalam ceritanya. Hal ini akan mengungkap bahwa orang tersebut sedang berbohong.
- Anda juga harus menyelidiki apakah kebohongan itu masuk akal. Ketika berbohong, orang akan lebih cemas dan cenderung mengarang cerita yang tak masuk akal. Jika ia bercerita dengan banyak detail, maka mungkin ia berbohong. Mintalah padanya untuk bercerita beberapa kali dan pastikan ia menceritakan garis besar cerita yang sama seperti sebelumnya.
- Sejumlah perilaku pembohong yang tercantum di atas mirip dengan reaksi dan perilaku seseorang yang mungkin sama sekali tidak sedang berbohong. Orang yang cemas, malu, mudah takut, dihantui rasa bersalah karena beberapa alasan tertentu, dan sebagainya akan menunjukkan reaksi cemas dan memprihatiankan ketika diinterogasi atau berada di bawah tekanan. Orang-orang semacam itu dapat dengan mudah menjadi defensif jika dituduh berbohong, terutama mereka yang memiliki perasaan jujur dan keadilan yang kuat. Tampaknya mereka sedang berbohong, namun seringkali hanya syok atau malu berada di tengah pusat perhatian tanpa disangka-sangka.
- Pastikan Anda sudah memiliki kesimpulan positif saat seseorang berbohong sebelum Anda mengungkapkan hal tersebut padanya. Anda tentu tidak ingin menghancurkan persahabatan/hubungan tanpa alasan.
- Perhatikan pula gerakan mata yang cepat. Pembohong akan berusaha memandang Anda, namun bukan melakukan kontak mata. Ia juga akan memandangi sekeliling ruangan.
- Kebanyakan orang akan menceritakan kebenaran sepanjang waktu dan bangga akan hal tersebut. Sementara pembohong akan “berlayar mendekati angin”. Mereka memperkuat reputasinya secara semu sehingga seolah-olah tampak lebih meyakinkan atau menarik daripada kondisi sebenarnya.
- Cara yang bagus untuk melatih kemampuan mendeteksi kebohongan adalah dengan menonton siaran persidangan di televisi. Dengan begitu Anda dapat mengetahui siapa yang berbohong. Percayalah dengan insting Anda. Amati dengan teliti apakah Anda dapat mendeteksi petunjuk kebohongan seseorang yang paling Anda curigai dalam kasus itu (meskipun kadang-kadang kedua belah pihak sedang berbohong!) Jika Anda sepakat dengan putusan juri, maka kemungkinan Anda telah mendeteksi tanda-tanda yang sama.
- Sebagian perilaku yang dijelaskan di atas bisa muncul jika seseorang berkonsentrasi secara mendalam pada percakapan (misalnya, jika topiknya rumit atau orang yang dianggap berbohong itu tertekan).
- Ketika orang sedang mengingat-ingat peristiwa, pandangannya akan beralih ke arah lain ketika berpikir. Jika ia tetap memandang Anda dan tidak memikirkan hal itu, maka berarti ceritanya bisa diulang dan ia sedang berbohong.
- Mudah mengetahui orang yang Anda kenal baik pribadinya jika sedang berbohong.
- Beberapa orang sangat berpengalaman dalam urusan berbohong bahkan sangat profesional. Ia telah menceritakan cerita karangannnya berulang-ulang sehingga tampak bisa dipercaya, sampai hari, tanggal, dan waktu kejadiannya! Kenyataannya, ingatan kita sedikit disatukan kembali setiap kali kita menceritakan berbagai kejadian. Jadi, mengarang cerita untuk menipu orang lain begitu biasa. Kadang-kadang, Anda perlu menerima bahwa Anda tidak dapat selalu berhasil berbohong.
- Suntik botoks atau operasi plastik juga dapat bercampur baur dengan tanda-tanda kebohongan dan memberikan kesan positif yang keliru. Sulit untuk mengekspresikan diri Anda jika wajah Anda kaku karena tindakan kosmetik.
- Sebagian orang memiliki reputasi dalam urusan berbohong. Camkan hal ini, namun jangan menggiring opini Anda. Orang bisa berubah kapan pun dan efek membalikkan lembaran baru dapat dihancurkan oleh berkurangnya kepercayaan pada seseorang karena reputasi masa llaunya. Reputasi sebelumnya bukanlah segalanya. Seperti halnya tanda-tanda kebohongan, reputasi seseorang harus dipandang sebagai bagian dari konteks yang lebih luas, berdasarkan kasus per kasus. Pertimbangkan juga bahwa kadang-kadang mereka yang memiliki reputasi buruk sebelumnya telah dimanfaatkan oleh seseorang yang sengaja mengambil keuntungan, agar si pemilik reputasi buruk itu berada di posisi yang salah.
Hal-hal yang Harus Diperhatikan
- Bahasa tubuh adalah satu indikator, bukan fakta. Jangan menghakimi seseorang karena Anda membaca bahasa tubuhnya dan tanda-tanda ia sedang berbohong. Carilah selalu bukti kongkrit sebelum menarik kesimpulan akhir. Jangan menggiring pembohong ke dalam situasi “Aku akan bertindak bodoh jika aku tidak menganggap serius hal ini.”Tanggalkan sikap merasa paling benar dan carilah fakta-fakta, motif, dan konsekuensi yang lebih luas. Walaupun Anda memiliki hak untuk merasa terkhianati dan sakit hati jika seseorang telah berbohong, maka menginginkan seseorang untuk menjadi pembohong karena ia memiliki tanda-tanda yang sesuai dengan prasangka dapat menutupi keputusan Anda.
- Ingatlah bahwa kontak mata dianggap sesuatu yang kasar dalam beberapa kebudayaan, jadi hal ini dapat menjelaskan mengapa seseorang enggan memandang mata Anda secara konsisten. Selain itu, orang yang pernah mengalami pengasuhan/hubungan yang sulit atau kekerasan yang menyebabkan ia harus patuh, dan sebagainya, akan menghindari kontak mata sebagai sebuah kebiasaan atau karena kurangnya rasa percaya diri. Orang yang pemalu atau memiliki kecemasan sosial seringkali memiliki bahasa tubuh yang sama dengan seorang pembohong (misalnya, menghindari kontak mata, tak suka berada di antara orang lain, cemas, dan sebagainya). Jadi, sebelum membuat kesimpulan dan menghakimi orang yang tidak bersalah, tempatkanlah fakta di atas fakta, bukan pada apa yang Anda pikirkan berdasarkan teori semata.
- Sebagian orang menjadi gelisah ketika ingin ke toilet atau merasa kepanasan/kedinginan.
- Memaksa untuk tersenyum seringkali merupakan usaha untuk bersikap sopan, jangan diambil hati. Jika seseorang berpura-pura tersenyum pada Anda, maka hal itu bisa berarti bahwa ia ingin memberikan kesan yang baik pada Anda, menghargai Anda sebagai manusia dan menunjukkan respeknya.
- Berhati-hatilah, seberapa sering Anda menilai kebenaran seseorang. Jika Anda selalu mencari kebohongan, orang akan menghindari Anda karena takut ditanya terus-menerus. Bersikap menyerang dan mencurigai seseorang terus-menerus bukanlah sebuah sikap waspada, melainkan tanda ketidakpercayaan pada orang lain secara obsesif.
- Sebagian orang memiliki tenggorokan yang kering dan secara otomatis akan sering menelan dan membersihkan tenggorokannya.
- Seseorang yang tuli atau sulit mendengar mungkin akan mengamati mulut dan bukan mata Anda agar dapat membaca gerakan bibir atau memahami lebih baik apa yang Anda katakan.
- Orang dengan gangguan bipolar seringkali berbicara lebih cepat ketika sedang dalam kondisi “gila”.
- Beberapa peneitian menunjukkan bahwa interogasi terhadap orang yang dicurigai berbohong harus selalu dilakukan dengan bahasa ibunya. Bahkan orang yang ahli berbicara bahasa asing pun tidak akan menunjukkan reaksi yang sama (dalam bahasa lisan juga bahasa tubuh) jika ditanya pertanyaan menggunakan bahasa asing itu.
- Waspadalah, ada orang-orang yang suka memandang mata Anda. Mereka mungkin berlatih melakukan hal ini dan menggunakannya sebagai cara untuk membuat orang lain jengkel. Mereka mungkin juga berpikir tindakan tersebut adalah sopan karena sebelumnya telah diajarkan untuk melakukan kontak mata sebagai cara untuk menghargai orang lain.
Referensi
- ↑ 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 Martin Soorjoo, The Black Book of Lie Detection , http://www.customerexpressions.com/cex/cexweb.nsf/%28GetPages2%29/Effective-Lie-Detection-Techniques , retrieved July 24, 2012
- ↑ http://www.healthcentral.com/drdean/408/12504.html
- ↑ http://www.forbes.com/sites/carolkinseygoman/2012/04/11/12-ways-to-spot-a-liar-at-work/2/
- ↑ 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 Stuart Wolpert, How to Tell When Someone's Lying , http://newsroom.ucla.edu/portal/ucla/how-to-tell-when-someone-s-lying-202644.aspx , retrieved July 24, 2012
- ↑ http://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-2172119/Lying-eyes-myth--looking-right-DOESNT-mean-fibbing-say-scientists-video-study.html
- ↑ http://healthland.time.com/2012/07/13/is-that-a-bluff-looking-for-lies-in-peoples-shifty-eyes/
- ↑ http://science.yourdictionary.com/articles/what-are-the-signs-when-someone-is-telling-a-lie.html
- ↑ http://pachanka.org/?redir+howto_read_lies