Unduh PDF Unduh PDF

Akuilah, setiap hubungan pertemanan pasti akan mengalami pasang surut yang waktunya sulit untuk diprediksi. Jika merasa diabaikan oleh salah seorang atau beberapa teman Anda, cobalah mengidentifikasi situasinya untuk memahami masalah yang mungkin terjadi di dalam hubungan pertemanan Anda. Adakalanya masalah yang terjadi bisa diselesaikan, tetapi tidak jarang pula seseorang harus rela mengucapkan selamat tinggal kepada orang-orang yang pernah menjadi “temannya”. Jika teman Anda terus-menerus bersikap kasar atau memperlakukan Anda dengan tidak baik, kemungkinan besar situasi pertemanan Anda berdua memang sudah berubah. Setelahnya, lakukan apa yang menurut Anda tepat, entah memperbaiki hubungan tersebut atau meninggalkannya dan mencari teman baru.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Mengevaluasi Hubungan Pertemanan

Unduh PDF
  1. Merasa seseorang mulai lelah untuk berteman dengan Anda? Mungkin saja itu terjadi karena Andalah yang terlebih dahulu malas berteman dengannya! Cobalah mengajukan beberapa pertanyaan di bawah ini untuk mengidentifikasinya:
    • Apakah Anda tidak berupaya cukup keras untuk mempertahankan hubungan pertemanan tersebut? Misalnya, apakah Anda jarang menghubunginya atau mengajaknya bertemu?
    • Apakah Anda merasa bosan ketika sedang bersamanya?
    • Apakah Anda diam-diam berharap rencana yang sudah dibuat dengannya dibatalkan?
  2. Jika seseorang merasa enggan melanjutkan hubungan pertemanannya dengan Anda, kemungkinan besar dia akan mulai mengasingkan atau mengabaikan Anda dalam berbagai aspek. Misalnya, Anda akan menyadari bahwa dia mulai menarik dirinya secara perlahan dari kehidupan Anda. [1] Meski komunikasi tetap terjalin, kemungkinan besar sifatnya hanya basa-basi karena di sisi lain, dia tidak mau lagi repot-repot mengajak Anda beraktivitas bersama.
    • Misalnya, dia mungkin masih mau bergaul bersama Anda di sekolah, tetapi selalu mengabaikan Anda di akhir pekan.
    • Sebelum menyimpulkan bahwa teman Anda mulai menarik dirinya, cobalah memikirkan apakah selama ini Anda juga melakukan hal-hal yang diharapkan darinya. Jika Anda pun tidak pernah mengajaknya beraktivitas bersama, sangat wajar bukan, jika dia juga melakukan hal yang sama?
  3. Terkadang, konflik dapat bertransformasi menjadi jarak. Misalnya, jika Anda bertengkar dengan salah satu atau beberapa teman, kemungkinan mereka akan menarik diri dari Anda untuk menjernihkan pikirannya. Sejatinya, mengambil jarak adalah hal yang wajar jika terjadi ketidaksepakatan. Namun, jika waktu sudah cukup lama berlalu dan hubungan pertemanan Anda tak kunjung membaik, atau jika mereka mengaku sudah baik-baik saja tetapi tidak lagi mau berkomunikasi dengan Anda, artinya ada masalah lebih besar yang harus Anda waspadai.
    • Terkadang, memahami konteks yang lebih luas dapat membantu Anda untuk memahami alasan d balik perilaku menjauh seseorang.
    • Jika hubungan Anda memburuk karena suatu masalah, cobalah mengambil langkah pertama untuk memperbaikinya. Misalnya, jangan ragu meminta maaf setelah bertengkar dengannya.
  4. Sejatinya, mengarang alasan adalah cara untuk menyembunyikan isi hati seseorang yang sebenar-benarnya. Misalnya, saat ini Anda mungkin masih berinteraksi secara intens dengan orang tersebut. Namun ketika akan bersenang-senang, dia akan selalu mengarang alasan agar Anda tidak ikut serta. Jika alasannya semakin menumpuk dari hari ke hari, kemungkinan besar itu adalah caranya untuk menunjukkan keengganannya melanjutkan pertemanan dengan Anda.
    • Jika alasannya terdengar tidak masuk akal, mungkin itu merupakan caranya untuk menjaga jarak dari Anda.
  5. Jika Anda terus-menerus meminta persetujuan atau afirmasinya, sangat wajar jika teman Anda akan merasa muak pada satu titik. Apakah Anda kerap bertanya, “Kita bersahabat, kan?” atau “Kamu bakal mengajakku ke pesta itu, kan?” Meski ingin merasa diterima dan dilibatkan, tidak perlu terus-menerus mencari pengesahan seperti itu. [2]
    • Jika menyadari bahwa Anda memiliki perilaku tersebut, mundurlah sejenak untuk berpikir. Hati-hati, kekhawatiran tersebut dapat benar-benar terwujud jika tidak segera dihapuskan dari benak Anda!
    • Jangan terus-menerus berada di sisinya. Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang bermakna secara mandiri alih-alih selalu meminta orang lain mengesahkan rasa tidak aman Anda.
  6. Beberapa orang mungkin akan memperlakukan Anda dengan baik pada hari ini, tetapi bersikap benar-benar berbeda keesokan harinya. Jika orang tersebut terus-menerus mencemooh Anda, mencuri hak milik Anda, atau menggosipkan Anda di belakang, pahamilah bahwa seluruhnya bukanlah perilaku seorang teman. Alih-alih, perilaku tersebut lebih cocok disebut sebagai tindak perundungan! [3]
    • Perilaku perundungan lain adalah menggosipkan Anda, menyebarkan rumor yang tidak benar tentang Anda, atau mempermalukan Anda dengan sengaja.
  7. Kemungkinan, dia pernah melontarkan lelucon yang menyakitkan atau terus-menerus merendahkan Anda. Misalnya, jika lelucon tersebut Anda keluhkan, dia justru akan menuduh Anda terlalu sensitif atau tidak bisa diajak bercanda. Ingat, teman yang baik tidak akan mencemooh atau menyakiti hati Anda! Jika menerima perlakuan tersebut, kemungkinan besar dia memang sedang berusaha mengasingkan Anda. [4]
    • Meski ikut tertawa, kemungkinan besar setelahnya Anda akan merasa tidak bahagia atau kurang percaya diri akibat leluconnya.
    • Jika dia mengucapkan sesuatu yang menyakiti Anda, cobalah berkata, “Kata-katamu nggak lucu. Malah menurutku itu sangat kasar dan menyakitkan." Jika setelah itu dia masih melakukannya, artinya dia memang bukan teman yang baik untuk Anda.
    • Percayalah, Anda tidak layak diperlakukan demikian hanya untuk diterima di dalam pergaulan.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Menyikapi Teman yang Menjauh

Unduh PDF
  1. Jangan berpura-pura menutup mata terhadap situasi yang sedang terjadi dan masih menganggapnya teman baik setelah dia mengabaikan Anda atau terus-menerus menunjukkan ketidakpeduliannya. Meski sulit, terimalah kenyataan bahwa pertemanan Anda berdua sudah berubah dan bahwa orang yang pernah berhubungan begitu dekat ternyata tidaklah sebaik yang Anda pikirkan. Ingat, jangan bercengkerama dengan orang-orang yang negatif hanya karena Anda merasa “ingin diterima” di dalam pergaulan.
    • Jika dia terus-menerus bersikap kasar kepada Anda, jangan merasa membutuhkannya atau harus memenangkan hatinya kembali. Jika Anda tidak diperlakukan dengan baik, sebaiknya terimalah kenyataan bahwa pertemanan Anda berdua sudah berakhir dan berfokuslah untuk mencari teman baru.
  2. Cara yang paling dewasa untuk menyikapi situasi semacam ini adalah dengan mengomunikasikan situasi yang terjadi sejujur-jujurnya. Dengan kata lain, tanyakan alasan di balik sikapnya dan sampaikan perasaan Anda ketika menerima perlakuan tersebut. Kemungkinan, dia bahkan tidak menyadari bahwa perilakunya terasa kurang bersahabat di mata Anda. Kemungkinan lainnya, dia mungkin bersikap berbeda karena sedang sakit atau mengalami masalah pribadi sehingga tanpa sadar tidak bisa berpikir jernih dan melampiaskan rasa tidak nyamannya kepada Anda.
    • Gunakan ujaran “aku” dan jangan bersikap defensif atau mencoba menyalahkannya. Misalnya, Anda bisa berkata, “Aku merasa tersakiti kalau kamu abaikan seperti ini. Ada masalah apa, sih ?”
    • Jangan menyalahkannya, mengkritiknya, atau bersikap defensif.
  3. Ingat, tidak semua kritik ditujukan untuk menyinggung atau menyakiti Anda. Dengan kata lain, teman Anda mungkin bisa memberikan kritik yang bermanfaat untuk memperbaiki kualitas diri Anda ke depannya. Jika kritiknya disampaikan dengan jujur dan tidak disertai intensi yang negatif, cobalah menyelami perspektifnya. Misalnya, jika dia kerap mengaku enggan makan bersama Anda karena suara mengunyah Anda terlalu keras, berusahalah untuk tidak tersinggung. Alih-alih, cobalah memperbaiki diri dengan menurunkan volume mengunyah dan/atau mengunyah dengan bibir terkatup.
    • Jika kritiknya disampaikan dengan intensi yang negatif atau terdengar menyerang Anda, jangan ragu mengabaikannya.
  4. Jika hubungan Anda berdua terasa menjauh, cobalah mengundangnya ke rumah agar Anda berdua bisa bersenang-senang bersama. Misalnya, Anda bisa mengajaknya menginap, menonton film semalaman, atau bermain gim yang menarik. Percayalah, suasana yang menyenangkan tersebut ampuh memperbaiki hubungan pertemanan Anda dalam sekejap, lho ! Namun, pahamilah bahwa metode ini tidak bisa diterapkan ke orang-orang yang terus-menerus memperlakukan Anda dengan buruk.
    • Jika ajakan Anda terus-menerus ditolak olehnya, jangan ragu mengonfrontasinya atau bahkan melanjutkan hidup tanpanya.
  5. Kemampuan sosial dan pertemanan adalah dua hal yang sangat penting untuk mempertahankan hubungan yang Anda miliki saat ini. Oleh karena itu, cobalah mengidentifikasi kualitas yang harus ada di dalam diri teman Anda, lalu berupayalah untuk turut memilikinya. Kemudian, cari orang-orang yang mampu memperlakukan Anda sebagaimana yang yang Anda inginkan, dan berusahalah untuk memberikan perlakuan yang sama baiknya kepada mereka. [5]
    • Misalnya, berusahalah untuk menjadi teman yang perhatian, bisa diandalkan, dan mampu menjadi pendengar yang baik. Kemudian, cari teman baru yang juga memiliki kualitas serupa.
  6. Lanjutkan hidup dan jalin pertemanan baru . Setelah menyadari bahwa pertemanan lama Anda telah usai, kemungkinan besar Anda akan berkeinginan untuk mencari teman baru yang lebih baik. Proses menjalin pertemanan baru sejatinya bukan hanya menyenangkan, melainkan juga akan memberikan peluang kepada Anda untuk belajar dan bertumbuh ke arah yang lebih baik. Meski Anda mungkin memerlukan waktu yang tidak sebentar untuk memulihkan diri dan menjalin pertemanan baru, yakinlah bahwa cepat atau lambat, keinginan tersebut pasti akan terwujud. Yang terpenting, buka diri Anda untuk bergaul dan menjalin relasi dengan orang-orang yang memang ingin menjadi teman Anda dan memedulikan Anda. [6]
    • Jika tidak tahu harus mencari teman baru di mana, cobalah melakukan berbagai aktivitas yang menarik di dalam maupun di luar sekolah, seperti bergabung dengan tim olahraga, mencoba hobi baru, atau menjadi sukarelawan .
  7. Ingat, Anda hanya akan bisa bertemu dengan orang-orang yang positif jika menghabiskan waktu di lingkungan yang juga positif, seperti di organisasi amal, kegiatan ekstrakurikuler sepulang sekolah, atau kelompok rekreasional. Berkumpullah dengan orang-orang yang karakteristiknya sesuai dengan nilai hidup yang Anda anut, seperti kejujuran dan kebaikan.
    • Cobalah menelusuri situs meetup.com untuk bergabung dengan organisasi atau klub lokal.
    • Jika Anda masih duduk di bangku sekolah, cobalah mengikuti organisasi atau kelompok ekstrakurikuler yang sejalan dengan minat Anda, atau yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.239 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan