Unduh PDF Unduh PDF

Saraf vagus, yang juga dikenal sebagai saraf kranial kesepuluh yang menghubungkan otak dengan organ tubuh lain, sejatinya merupakan saraf kranial yang paling kompleks. Salah satu fungsi saraf vagus adalah memberikan isyarat kepada otot perut untuk berkontraksi dan mencerna makanan yang masuk ke dalam tubuh. Jika fungsi tersebut memburuk, Anda dapat mengalami gangguan kesehatan yang disebut gastroparesis, yaitu sebuah kondisi ketika kemampuan perut untuk mengosongkan dirinya melambat. [1] Untuk mendiagnosis adanya kerusakan saraf vagus di dalam tubuh Anda, segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Memahami Gejala Gastroparesis

Unduh PDF
  1. Gastroparesis mencegah makanan bersirkulasi dengan pola yang normal di dalam tubuh Anda. Oleh karena itu, waspadalah jika frekuensi buang air besar Anda menurun secara drastis. Kemungkinan besar, kondisi tersebut merupakan salah satu gejala gastroparesis. [2]
  2. Keduanya merupakan gejala umum gastroparesis yang terjadi karena makanan di dalam perut tidak tercerna dengan baik. Faktanya, kemungkinan besar Anda bahkan akan memuntahkan makanan dalam bentuk yang masih utuh dan belum tercerna. [3]
    • Kemungkinan besar, gejala tersebut akan Anda rasakan setiap hari.
  3. Kondisi tersebut merupakan salah satu gejala umum kerusakan saraf vagus yang disebabkan oleh asam lambung yang naik. Kemungkinan besar, gejala ini akan muncul secara berkala. [4]
  4. Memburuknya fungsi pencernaan akibat kerusakan saraf vagus dapat mengurangi nafsu makan Anda secara drastis. Oleh karena makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak bergerak ke mana-mana, Anda pun akan sulit merasa lapar dan hanya akan mengonsumsi makanan dengan porsi sangat kecil jika diperlukan. [5]
  5. Oleh karena asupan makanan ke dalam tubuh berkurang, berat badan Anda pun berpotensi menurun setelahnya. Selain itu, sistem pencernaan Anda juga tidak bekerja sebagaimana mestinya. Alhasil, tubuh tidak akan mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk menjadi “bahan bakar” energi dan menjaga stabilitas berat badan Anda. [6]
  6. Oleh karena fungsi pencernaan memburuk, makanan yang Anda santap akan bertahan lebih lama di dalam perut. Akibatnya, perut pun akan terasa kembung dan nyeri setelahnya. [7]
  7. Sejatinya, kerusakan saraf vagus lebih sering menyerang penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2. Jika kadar gula darah Anda lebih fluktuatif daripada biasanya, kemungkinan besar kondisi tersebut merupakan indikator terjadinya kerusakan saraf vagus. [8]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Memeriksakan Diri ke Dokter

Unduh PDF
  1. Jika gejala-gejala di atas Anda alami selama lebih dari satu minggu, kemungkinan telah terjadi komplikasi di dalam tubuh yang berisiko mengancam kesehatan jangka panjang Anda. Misalnya, Anda rentan mengalami dehidrasi atau malnutrisi karena fungsi pencernaan tubuh memburuk. [9]
  2. Lakukan ini untuk memastikan tidak ada gejala yang lupa Anda sampaikan kepada dokter. Selain itu, tuliskan pula kapan Anda mengalami gejala-gejala tersebut secara spesifik agar dokter dapat memberikan diagnosis yang lebih akurat. [10]
  3. Kemungkinan besar, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda dan melakukan berbagai pemeriksaan fisik seperti mendengarkan detak di perut menggunakan stetoskop dan melakukan pemindaian tubuh yang relevan.
    • Sampaikan seluruh faktor risiko yang Anda miliki kepada dokter, termasuk jika Anda memiliki riwayat diabetes dan pernah melakukan operasi abdomen sebelumnya. Faktor risiko lain yang juga patut diwaspadai adalah hipotiroidisme, infeksi, gangguan saraf, dan scleroderma. [11]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Melakukan Tes yang Diperlukan

Unduh PDF
  1. Kemungkinan besar, dokter akan terlebih dahulu melakukan tes tersebut untuk memastikan Anda tidak mengalami penyumbatan perut, terutama karena kondisi penyumbatan perut dapat menimbulkan gejala yang serupa dengan gastroparesis. [12]
    • Pada prosedur endoskopi, dokter akan memasukkan sebuah tabung elastis yang memiliki lampu dan kamera optik kecil di ujungnya ke dalam kerongkongan. Jangan khawatir, pasien akan terlebih dahulu menerima bius lokal dan obat semprot untuk mematikan saraf tenggorokan secara temporer sebelum melakukan prosedur tersebut. Setelah itu, dokter akan mendorong tabung ke dalam tenggorokan hingga memasuki esofagus dan saluran pencernaan atas Anda. Kamera yang dipasang di ujung tabung dapat membantu dokter untuk mengamati situasi yang terjadi di dalam lambung dengan lebih baik dan akurat daripada menggunakan X-ray. [13]
    • Kemungkinan, Anda juga akan melakukan tes manometri esofagus untuk mengukur tingkat kontraksi perut. Pada prosedur tersebut, dokter akan memasukkan tabung kecil ke lubang hidung dan mendiamkannya di sana sselama 15 menit. [14]
  2. Umumnya, tes ini akan dilakukan jika dokter tidak menemukan adanya penyumbatan pada hasil tes sebelumnya. Sebelum melakukan tes, pasien diminta untuk mengonsumsi makanan yang memiliki dosis radiasi rendah (seperti roti isi telur). Setelah itu, dokter akan mengamati jangka waktu yang diperlukan oleh tubuh Anda untuk mencernanya melalui mesin pemindai tubuh. [15]
    • Umumnya, dokter akan memberikan diagnosis gastroparesis (kelumpuhan lambung akibat kerusakan saraf vagus) jika sebagian makanan masih tersisa di dalam perut dalam waktu satu sampai satu setengah jam setelah makan.
  3. Sejatinya, mesin ultrasonografi mampu mendeteksi apakah gejala-gejala yang Anda alami diakibatkan oleh gangguan kesehatan lain. Secara khusus, dokter akan memeriksa kesehatan ginjal dan kantong empedu Anda melalui prosedur tersebut. [16]
  4. Jika gejala yang Anda alami sulit didiagnosis, kemungkinan besar dokter akan melakukan electrogastrogram , yaitu tes khusus untuk mendengarkan suara perut Anda selama satu jam menggunakan alat khusus bernama elektrode. Ingat, prosedur ini harus dilakukan saat perut pasien sedang kosong. [17]
    Iklan

Tips

  • Metode pengobatan kerusakan saraf vagus yang paling umum adalah mengonsumsi obat-obatan dan mengubah gaya hidup. Kemungkinan besar, dokter akan meresepkan obat-obatan yang mampu menstimulasi otot perut serta mengurangi rasa mual dan keinginan untuk muntah.
  • Pada kasus yang sangat parah, pasien perlu menggunakan pipa makanan secara temporer. Umumnya, pipa makanan tersebut hanya akan dipasang jika kondisi pasien sedang sangat parah dan segera dilepas jika kondisinya mulai membaik.
  • Sejatinya, ada beberapa cara untuk menstimulasi saraf vagus yang bisa dengan mudah Anda lakukan sendiri di rumah.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 9.780 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan