Unduh PDF Unduh PDF

Orang-orang pemalu cenderung terlihat membentengi dirinya dalam berbagai situasi sosial. Mereka kerap menghindari interaksi sosial dengan orang lain, dan enggan membagi informasi yang bersifat pribadi kepada siapa pun. Anda memiliki sahabat atau kerabat yang sangat pemalu? Terkadang, sifatnya tersebut dapat membuat Anda sangat frustrasi, terutama jika Anda ingin menjalin hubungan yang lebih dekat dengannya. Jangan khawatir, ikuti langkah-langkah di bawah ini dan bersabarlah. Seiring berjalannya waktu, Anda pasti bisa mendorongnya untuk lebih terbuka kepada Anda.

Metode 1
Metode 1 dari 5:

Mencairkan Suasana

Unduh PDF
  1. Jangan salah menduga, orang-orang pemalu juga ingin berinteraksi dengan orang lain. Hanya saja, keinginan tersebut kerap terhalang rasa takut dan cemas yang berlebihan. [1] Inilah kenapa mereka jarang sekali memulai percakapan dengan orang lain. Jadi jika Anda ingin mendekatkan diri kepada mereka, berinisiatiflah untuk mengajak mereka berbicara duluan.
    • Perlahan, dekati teman atau kerabat Anda yang pemalu. Jangan lupa untuk menjaga sikap Anda agar tetap santai. Pendekatan dan pengenalan diri yang terlampau formal justru dapat membuatnya semakin grogi dan canggung.
    • Jika Anda sedang berada di tempat yang kurang familier, dekati dia dan katakan padanya bahwa Anda senang karena akhirnya bisa bertemu seseorang yang Anda kenal.
    • Jika kalian memang belum pernah atau sangat jarang berinteraksi, jelaskan terlebih dahulu dari mana Anda mengenalnya.
  2. [2] Berfokuslah pada gagasan dan/atau tindakan, bukan pada perasaan. Ini akan membuatnya lebih mudah menanggapi Anda.
    • Lontarkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak hanya bisa dijawab dengan “ya” dan “tidak”. Selain itu, rancang percakapan sedemikian rupa agar Anda bisa melontarkan pertanyaan lanjutan. Trik ini akan semakin mempermudah proses komunikasi Anda dengannya.
      • Misalnya, cobalah bertanya, “Kau mau membuat apa untuk tugas kelas seni nanti?”. Setelah dia menjawab pertanyaan Anda, mintalah dia menjelaskan lebih detail dan lontarkan pertanyaan lanjutan.
  3. Sikap ini mampu menunjukkan ketertarikan Anda tanpa perlu terlihat agresif. [3] Meniru juga akan menguatkan sinyal keterikatan dan membantu mempercepat proses perkembangan hubungan kalian. [4]
    • Namun ingat, sebaiknya Anda lebih berfokus untuk meniru suasana hati dan gerakan-gerakan samarnya. Meniru perilakunya dengan gerakan-gerakan yang tegas dan eksplisit dapat diartikan secara negatif olehnya. [5]
    • Misalnya, jika dia menyandarkan punggungnya di tembok, cobalah melakukan hal serupa namun jangan terang-terangan meniru seluruh detail gerakannya pada saat itu.
  4. Jika teman atau kerabat Anda benar-benar pemalu, dia pasti enggan memberi tahu Anda mengenai ketidaknyamanannya saat itu. Amati bahasa tubuhnya; perhatikan apakah dia terlihat nyaman dan relaks, atau justru canggung dan tegang. [6] [7]
    • Jika tangannya disilangkan di depan dada atau dimasukkan ke dalam saku celana, bisa jadi dia memang sedang merasa tidak nyaman. Sebaliknya, jika kedua tangannya digantungkan di sisi tubuh dengan relaks, tandanya dia sudah merasa cukup nyaman dengan Anda.
    • Jika posisi tubuhnya diarahkan menjauhi Anda, kemungkinan besar dia ingin segera menghentikan percakapannya dengan Anda. Sebaliknya, jika posisi tubuhnya diarahkan mendekati Anda (termasuk posisi kakinya), kemungkinan besar dia sudah merasa cukup nyaman.
    • Jika gerakan-gerakannya terlihat canggung atau tegang, kemungkinan besar dia sedang merasa tidak nyaman. Sebaliknya, jika gerakan-gerakannya terlihat tenang dan pasti, Anda bisa mengasumsikan bahwa dia baik-baik saja.
    • Jika dia melakukan kontak mata secara konsisten dengan Anda, kemungkinan besar dia tertarik untuk terus bercakap-cakap dengan Anda. Sebaliknya, jika dia kerap memalingkan tatapannya atau terlihat tidak fokus, tandanya dia sedang merasa tidak nyaman.
  5. Percakapan Anda dengannya harus mampu bergerak perlahan ke hal-hal yang bersifat personal agar dia mampu mengelola rasa nyamannya. Menanyakan perasaan atau pandangannya terhadap topik yang sedang kalian bahas adalah cara termudah untuk menyelinap perlahan ke ranah yang lebih personal dengan wajar.
    • Untuk mengubah percakapan ke ranah yang lebih personal secara implisit, tanyakan “Apa yang membuatmu tertarik pada proyek itu?” atau “Mengapa kau memilih proyek itu?”.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 5:

Mengarahkan Perhatiannya ke Hal-Hal yang Bersifat Eksternal

Unduh PDF
  1. Orang-orang yang pemalu cenderung lebih berfokus pada diri mereka sendiri dan ketidakcakapan mereka. [8] Dengan mengalihkan perhatiannya ke hal-hal yang bersifat eksternal, kemungkinan besar dia akan merasa lebih relaks dan mampu berkomunikasi dengan lebih bebas.
    • Rasa malu seseorang akan semakin meningkat ketika dia merasa dipermalukan atau dihina. [9] Mendiskusikan kejadian atau subjek terkait lingkungan sekitar mengurangi kemungkinan Anda mempermalukannya tanpa sengaja.
  2. Berfokuslah pada hal-hal eksternal setidaknya sampai percakapan kalian terasa lebih natural, dan lawan bicara Anda terlihat lebih relaks. Orang-orang pemalu sangat sadar diri; akibatnya, mereka kerap menghindari gerakan-gerakan tangan atau ekspresi wajah dalam situasi percakapan yang membuat mereka tidak nyaman. Ketika tubuh dan ekspresi mereka terlihat lebih relaks, kemungkinan besar kesadaran diri mereka sudah berkurang.
    • Terlalu cepat menjangkau ranah personal hanya akan membuatnya merasa kewalahan dan semakin menarik diri dari Anda. [10]
  3. Cara ini berguna jika percakapan Anda masih terasa kaku dan kurang lancar. Melakukan sesuatu bersama-sama mampu memperlancar alur komunikasi serta mengurangi tekanan yang dirasakannya ketika berkomunikasi dengan Anda.
    • Bermain game bersama adalah cara yang tepat untuk memfokuskan perhatiannya pada hal-hal yang bersifat eksternal.
      • Misalnya, Anda bisa bertanya, “Kau mau bermain game untuk menghabiskan waktu?”. Kemungkinan besar dia akan bertanya game apa yang akan kalian mainkan, jadi pastikan Anda sudah mempersiapkan jawabannya. Jika dia merekomendasikan game lain yang kurang familier bagi Anda, jangan khawatir. Memberinya kesempatan untuk menyampaikan instruksi permainan akan melatihnya untuk berdialog dengan lebih nyaman.
  4. Ingat, lakukan ini hanya ketika percakapan sudah terasa lebih natural dan tidak menyulitkan kedua belah pihak. Tandanya, Anda mampu bercakap-cakap dengannya selama beberapa menit tanpa perlu terus-menerus memikirkan cara membuatnya bicara.
    • Pertanyaan bagus yang bisa memancingnya bercerita mengenai dirinya adalah, “Apa yang biasanya kau lakukan ketika senggang?”. Setelahnya, Anda bisa melontarkan pertanyaan lanjutan mengenai hobinya.
      • Jika dia terlihat membentengi diri, kembalikan pembicaraan ke hal-hal yang bersifat eksternal dan teruslah mengamati situasi. Jika dia sudah terlihat lebih nyaman, cobalah kembali mendekati ranah personalnya.
      • Jika Anda tetap kesulitan menyentuh ranah personalnya setelah beberapa kali mencoba, sampaikan kepadanya bahwa Anda senang menghabiskan waktu dengannya, lalu ajak dia untuk melakukan aktivitas yang sama lagi di lain kesempatan. Ini akan memberinya waktu tambahan untuk menyamankan diri dengan interaksi Anda.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 5:

Mengungkapkan Diri demi Menciptakan Relasi Emosional

Unduh PDF
  1. Ini menunjukkan bahwa Anda rela “melemahkan” diri di hadapannya dengan memberikan kepercayaan Anda sepenuhnya. Akibatnya, akan timbul rasa aman dan nyaman dalam dirinya untuk melakukan hal serupa. Pertama-tama, ceritakan terlebih dahulu mengenai hobi dan pandangan-pandangan Anda.
    • Mulailah dengan menceritakan apa yang biasanya Anda lakukan di waktu senggang.
    • Setelah membagi informasi-informasi faktual, cobalah untuk mulai membagi informasi-informasi emosional demi mewujudkan relasi emosional yang lebih kuat. [11]
    • Jangan terburu-buru. Jika dia masih terlihat grogi atau tidak nyaman, jangan buru-buru membagi informasi emosional Anda. Mulailah dengan memberikan detail-detail sederhana yang positif, seperti “Aku menonton film bagus minggu lalu. Suasana hatiku jadi benar-benar baik sampai beberapa hari setelahnya”. [12]
  2. Selain untuk mengungkapkan emosi Anda, sikap tersebut juga akan menekan kekhawatirannya; dia akan sadar bahwa dia bukanlah satu-satunya orang yang mengalami kecemasan sosial. [13] Keuntungan lainnya, perlahan keakraban yang natural dalam percakapan akan terbangun, terutama karena Anda telah bersedia mengungkapkan perasaan Anda untuknya.
    • Misalnya, Anda bisa berkata, "Sebenarnya aku sangat gugup saat harus bicara denganmu”. Kemungkinan besar dia akan bertanya mengapa. Jika Anda merasa sebuah pujian justru akan membuatnya malu, jelaskan saja bahwa Anda memang kerap merasa gugup ketika harus mendekati orang lain.
    • Jangan langsung meloncat ke pengakuan yang emosional; kemungkinan besar dia belum siap mendengarnya, merasa tidak nyaman, dan beralih menarik diri dari Anda.
  3. Selalu hargai batasan-batasan yang dibuatnya dan jangan berharap terlalu banyak. Tujuan Anda adalah untuk membuatnya belajar terbuka kepada Anda. Jadi, meski dia belum bisa membuka rahasia terbesarnya kepada Anda, setidaknya keakraban kalian sudah meningkat secara bertahap.
    • Cobalah menanyakan perasaannya pada situasi tersebut. Setidaknya, pertanyaan ini lebih ringan ketimbang jika Anda menanyakan perasaannya terkait Anda atau pertemanan kalian.
    • Cara yang tepat untuk menyelami perasaannya secara tidak berlebihan adalah dengan bertanya, “Seberapa nyamannya kau sekarang?”
    • Kemudian Anda bisa menanyakan pertanyaan terbuka (yang tidak terbatas pada jawaban “ya” dan “tidak”). Misalnya, Anda bisa memulai dengan bertanya, “Dalam situasi ini, apa yang membuatmu merasa…?”. Jika dia mulai terlihat menarik diri, kembalilah pada pertanyaan yang lebih aman dan “dangkal”.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 5:

Mengajaknya Berinteraksi Daring

Unduh PDF
  1. Terkadang, orang-orang pemalu merasa lebih nyaman menjalin relasi sosial dengan orang lain melalui internet. [14] Di dunia maya, mereka memiliki kemampuan untuk mengubah diri sekaligus mengelola kesan orang lain terhadap mereka; akibatnya, kecemasan mereka pun berkurang karena mereka merasa memiliki kemampuan untuk mengontrol. [15]
    • Situs jejaring sosial memungkinkan orang-orang pemalu untuk mengembangkan hubungannya dengan orang lain, tanpa harus takut memberikan respons cepat seperti yang terjadi dalam komunikasi tatap muka.
    • Jika Anda ingin membicarakan hal-hal personal dengannya, pastikan Anda menggunakan jaringan pribadi (entah melalui WhatsApp, Line, atau pesan singkat di Facebook). Dia mungkin merasa kurang nyaman jika harus memberikan segala informasi personal dan sensitif di ruang publik.
  2. Selain menyediakan topik untuk diperbincangkan, ini juga akan mencairkan suasana di antara kalian. Berkomunikasi di dunia maya juga mengizinkan Anda untuk berbagi video, foto, game , atau pengetahuan umum kepadanya.
    • Hindari memulai percakapan, sekalipun daring, dengan menceritakan atau menanyakan informasi-informasi yang bersifat personal. Kemungkinan besar, dia akan merasa tidak nyaman dan langsung menarik diri dari Anda.
  3. “Melemahkan” diri Anda di hadapannya akan membuatnya merasa aman untuk melakukan hal serupa. Jika dia masih kesulitan membuka diri, pegang kendali dan mintalah dia untuk berbagi kepada Anda.
    • Mengharapkan balasan adalah tindakan yang wajar dan layak Anda lakukan. Namun selalu ingat, tidak perlu menentukan standar tertentu dan menuntutnya memenuhinya. Pertimbangkan pula batasan-batasan yang dibuatnya. Bagi Anda, mungkin itu hanyalah pengungkapan diri kecil-kecilan yang tidak menyulitkan. Namun baginya, bisa jadi itu merupakan tindakan luar biasa yang melampaui zona nyamannya.
    • Pertimbangkan pula kerentanan Anda. Jika menurut Anda dia tidak akan membalas tindakan Anda, pertimbangkan untuk tidak benar-benar membuka segala hal mengenai diri Anda.
    Iklan
Metode 5
Metode 5 dari 5:

Memahami Kepribadian Introver

Unduh PDF
  1. Terkadang, ketika seseorang dianggap “pemalu”, sesungguhnya mereka adalah orang introver. Meski pemalu dan orang introver memiliki karakteristik yang serupa, namun kedua istilah ini sejatinya berbeda. [16]
    • Orang yang pemalu cenderung merasa takut atau cemas jika harus menjalin interaksi sosial dengan orang lain. Ketakutan atau kecemasan ini akan membuat mereka menghindari berbagai interaksi sosial, sekalipun mereka ingin terlibat di dalamnya. Sering kali, sifat pemalu bisa diperbaiki jika yang bersangkutan mau mengubah perilaku dan pola pikirnya.
    • Sementara itu, introver merupakan jenis kepribadian yang cenderung tidak akan berubah dalam jangka waktu yang lama. Orang-orang introver tidak banyak berinteraksi dengan orang lain karena mereka sudah merasa cukup puas dengan pola interaksinya selama ini (yang diasumsikan berada pada tingkatan lebih rendah dari ekstrover). Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena cemas atau takut, melainkan karena mereka memang tidak merasa perlu terlalu sering bersosialisasi.
    • Penelitian menunjukkan bahwa orang pemalu dan orang introver tidak memiliki korelasi yang kuat. Anda bisa saja pemalu namun sesungguhnya sangat ingin berinteraksi dengan orang lain. Di sisi lain, Anda juga bisa menjadi orang introver namun dapat benar-benar terbuka pada beberapa sahabat terdekat. [17]
    • Anda dapat mengukur kadar malu dan mengikuti kuis berdasarkan penelitian tersebut pada situs Wellesley College. [18]
  2. Sebagian besar orang berada di tengah-tengah kepribadian "introver" and "extrover". Kepribadian tersebut bahkan dapat berubah-ubah dalam situasi tertentu. [19] Jika Anda menduga Anda teman Anda sesungguhnya merupakan orang introver, cobalah mengamati beberapa karakteristik di bawah ini: [20]
    • Dia lebih suka sendirian. Dalam banyak kasus, orang-orang yang introver lebih suka sendirian. Mereka tidak akan merasa kesepian dan kerap tidak membutuhkan “waktu sendiri” mengembalikan energi. Orang-orang introver tidak antisosial; mereka hanya memiliki kebutuhan yang lebih rendah untuk bersosialisasi. [21]
    • Dia terlihat sangat peka terhadap stimulus. Ini bukan hanya berlaku pada stimulasi sosial, melainkan juga stimulasi fisik! Ketimbang orang ekstrover, respons biologis orang introver lebih peka terhadap rangsangan suara, cahaya yang terang, dan keramaian. [22] Karena itulah mereka cenderung menghindari lingkungan yang sarat stimulus seperti kelab malam atau karnaval.
    • Dia membenci proyek berkelompok. Biasanya, orang introver lebih suka mengerjakan segala sesuatunya sendiri, atau setidaknya hanya dengan satu atau dua orang lainnya. Mereka lebih suka menyelesaikan masalah tanpa bantuan pihak luar. [23]
    • Dia suka bersosialisasi dalam lingkungan yang tidak terlalu ramai. Terkadang, orang-orang introver juga menikmati kehadiran orang lain di sekitarnya. Namun interaksi sosial yang terlalu ramai (semenarik apa pun itu) dapat membuat mereka kelelahan dan merasa perlu “menimbun” energi sendirian. Itulah kenapa mereka kerap menghindari ingar-bingar dan lebih memilih berkumpul bersama beberapa sahabat terdekat. [24]
    • Dia menyukai rutinitas. Orang-orang ekstrover gemar mencoba hal baru, namun orang-orang introver justru sebaliknya. Mereka lebih menyukai sesuatu yang stabil dan bisa diprediksi. Mereka gemar merencanakan sesuatu dari jauh-jauh hari, melakukan hal yang sama setiap harinya, dan berpikir masak-masak sebelum bertindak. [25]
  3. Anda mungkin kerap tergoda untuk memintanya berubah . Namun perlu diingat, sekalipun orang introver bisa “mengubah” dirinya untuk menjadi lebih ramah dan terbuka, penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan sistem biologis pada otak orang introver dan ekstrover yang tidak akan bisa diubah sampai kapan pun.
    • Misalnya, orang-orang ekstrover cenderung memberikan respons yang lebih kuat kepada hormon dopamin – “hadiah” kimiawi yang diberikan oleh otak Anda – ketimbang orang-orang introver. [26]
    • Amigdala (bagian otak yang bertanggung jawab untuk memproses emosi dan merespons stimulus) pada orang-orang ekstrover juga berbeda dari orang-orang introver.
  4. Percayalah, menyenangkan rasanya jika kalian bisa sama-sama belajar untuk mengenali kepribadian masing-masing. The Myers-Briggs Personality Inventory adalah salah satu tes paling populer untuk menilai jenis kepribadian Anda. Namun untuk mengambil tes resminya, Anda perlu benar-benar didampingi oleh ahli kesehatan mental. [27] Meski demikian, versi tidak resminya sudah banyak beredar di internet. Tentu saja hasilnya tidak akan benar-benar sahih, namun setidaknya dapat memberikan sedikit gambaran mengenai kepribadian Anda.
    • 16Personalities adalah tes berbasis MBTI yang cukup populer. Tes ini juga dapat memberikan gambaran umum mengenai kelebihan dan kelemahan seseorang terkait “tipe” kepribadiannya.
    Iklan

Tips

  • Selalu bawa permainan kartu atau semacamnya untuk Anda mainkan bersamanya kapan pun diperlukan.
Iklan

Peringatan

  • Bagi sebagian orang, celaan dan candaan adalah cara ampuh untuk semakin mendekatkan hubungan pertemanan mereka. Namun ingat, perilaku tersebut dapat membuat orang-orang pemalu merasa semakin dipermalukan. Hindari interaksi semacam ini jika ikatan di antara kalian belum terlalu kuat.
Iklan
  1. http://www.calmclinic.com/anxiety/detachment
  2. https://www.psychologytoday.com/blog/let-their-words-do-the-talking/201503/self-disclosures-increase-attraction
  3. https://hbr.org/2013/05/the-science-of-sharing-and-ove
  4. https://socialanxietyinstitute.org/what-is-social-anxiety
  5. http://scholarworks.lib.csusb.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1089&context=ciima
  6. http://www.nytimes.com/2008/01/03/fashion/03impression.html?pagewanted=print&_r=0
  7. https://www.psychologytoday.com/blog/the-introverts-corner/200910/introversion-vs-shyness-the-discussion-continues?collection=101164
  8. Cheek, J. M., & Melchior, L.A. (1990). Shyness, self-esteem, and self-consciousness. In H. Leitenberg (Ed.), Handbook of Social and Evaluation Anxiety (pp. 47-82). New York: Plenum Publishing.
  9. http://academics.wellesley.edu/Psychology/Cheek/research.html
  10. http://psychcentral.com/blog/archives/2013/09/11/7-persistent-myths-about-introverts-extroverts/
  11. http://www.myersbriggs.org/my-mbti-personality-type/mbti-basics/extraversion-or-introversion.htm
  12. https://www.psychologytoday.com/articles/200703/field-guide-the-loner-the-real-insiders?collection=101164
  13. http://www.scientificamerican.com/article/the-power-of-introverts/
  14. http://www.myersbriggs.org/my-mbti-personality-type/mbti-basics/extraversion-or-introversion.htm
  15. https://www.psychologytoday.com/articles/200703/field-guide-the-loner-the-real-insiders?collection=101164
  16. http://www.myersbriggs.org/my-mbti-personality-type/mbti-basics/extraversion-or-introversion.htm
  17. http://www.bbc.com/future/story/20130717-what-makes-someone-an-extrovert
  18. http://www.myersbriggs.org/my-mbti-personality-type/take-the-mbti-instrument/

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 2.809 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan