Unduh PDF Unduh PDF

Semakin diterimanya komunitas LGBTQ di masyarakat menyebabkan semakin banyak orang merasa nyaman untuk mengakui orientasi seksual mereka. Namun, masih banyak orang yang tidak tahu bagaimana merespons teman yang menyatakan orientasi seksualnya pada mereka. Jika Anda tidak tahu bagaimana merespons sang kawan, ingatlah bahwa teman Anda tidak berubah. Informasi tersebut hanya merupakan informasi tambahan bagi Anda. Terimalah orientasi seksual sang kawan dengan memberikan reaksi yang tepat, berempati dengannya, dan menemukan cara untuk memperkuat pertemanan.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Bereaksi saat Mendengar Kabar

Unduh PDF
  1. Memerlukan waktu untuk menerima kabar mengagetkan tersebut adalah hal yang wajar. Tarik napas Anda, kemudian ingatlah perasaan Anda kepada sang teman sebelum ia mengakui orientasi seksualnya. Teman Anda masih merupakan orang yang sama, dan tidak ada alasan bagi Anda untuk menjauhinya sekarang. [1]
    • Untuk menenangkan diri, tutuplah mata Anda, dan hitunglah hingga 10 dalam hati. Tariklah napas panjang melalui hidung, dan keluarkan melalui mulut. Anda boleh meminta waktu pada si teman setelah ia memberi kabar; katakan saja bahwa Anda ingin mendengar musik atau berjalan kaki.
    • Terkadang, pengakuan tersebut justru akan melegakan Anda. Orientasi seksual adalah topik yang sensitif, dan Anda berdua mungkin merasa ragu untuk membahasnya.
  2. Teman Anda mungkin merasa cemas dan tidak percaya diri sehingga pastikan Anda mengatakan bahwa pertemanan Anda tetap berharga. Jika Anda tahu bahwa ia menyukai kontak fisik, peluklah ia untuk menyatakan penerimaan dan rasa sayang. [2]
    • Untuk meyakinkan teman, Anda mungkin dapat mengatakan "Aku senang kamu memberitahuku tentang hal ini, dan pertemanan kita tidak akan berubah. Aku tetap akan peduli padamu."
  3. Mengakui orientasi seksual bisa jadi merupakan hal yang menakutkan, terutama jika seseorang baru merasa nyaman dengan orientasi seksualnya. Katakan bahwa Anda merasa senang karena ia telah memercayai Anda. [3]
    • Katakan hal-hal seperti "Wah, sulit memang mengakui hal ini. Terima kasih karena kamu sudah memercayaiku dan memberitahuku tentang hal ini. Kejujuran dan keberanianmu hebat."
  4. Teman Anda mungkin telah yakin akan orientasi seksualnya sebelum ia mengatakannya pada orang lain, dan mereka mungkin tidak akan mengubah pikirannya begitu saja. Mempertanyakan orientasi seksual si teman justru mungkin akan menyebabkan sakit hati. Mereka mungkin menganggap bahwa Anda tidak menganggap serius pernyataan mereka. [4]
    • Hindari pertanyaan seperti "Kamu yakin?" atau "Ini kan cuma fase biasa".
  5. Percakapan yang baik dapat membantu Anda dan teman memproses perasaan dan tindakan. Dengarkan teman Anda, dan cobalah memahami sudut pandangnya. Jangan ragu untuk bertanya jika Anda tidak memahami perkataan si teman, tetapi hormati batasan teman Anda jika ia merasa tidak nyaman untuk membahas suatu hal. [5]
    • Anda mungkin ingin menanyakan hal seperti "Sudah berapa lama kamu menyukai sesama jenis?", atau "Apa yang dapat aku lakukan untuk membantumu? Aku akan mencoba melakukannya."
  6. Berfokuslah pada perasaan dan kebutuhan si teman. Anda mungkin merasa kaget saat ini, tetapi perasaan teman Anda tentunya lebih berkecamuk. Ingatlah bahwa Anda tetap memiliki waktu untuk memikirkan dan mengatasi perasaan. [6]
    • Mengatakan apa yang Anda rasakan tentu boleh dilakukan, terutama jika sang teman meminta Anda berbagi. Namun, jangan jadikan perasaan Anda sebagai topik utama pembicaraan.
    • Misalnya, jika Anda merasa bingung, katakan "Aku mungkin perlu beberapa saat untuk membiasakan diri, tetapi kamu tetaplah temanku. Apa yang kamu perlukan dariku saat ini?"
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Berempati dengan Teman

Unduh PDF
  1. Jika Anda heteroseksual, bayangkan hidup di dunia yang memberi cap negatif terhadap heteroseksual. Pikirkan bagaimana hal tersebut memengaruhi hidup Anda, dan bagaimana Anda ingin diperlakukan. Kemudian, ketahui hal-hal yang dihadapi sang kawan setiap harinya, dan pikirkan bagaimana Anda dapat mengubah hidupnya dengan cara menjadi teman yang baik.
    • Meskipun kini kaum LGBTQ lebih diterima secara sosial, mereka tetap menghadapi masalah seperti diskriminasi di tempat kerja, kesulitan mencari rumah, masalah kesehatan mental, kekerasan, dan cap buruk dari keluarga dan teman. Selain itu, beberapa kaum LGBTQ juga ditolak dari keluarganya. Mengetahui masalah tersebut dapat membantu Anda mendukung si teman. [7]
  2. Memahami sejarah komunitas LGBTQ dan masalah yang mereka hadapi dapat membantu Anda memahami dan menerima kondisi sang kawan. Berbicara dengan teman Anda adalah awal yang baik untuk mulai memahami kehidupan LGBTQ. Atau, Anda juga dapat menemukan berbagai sumber daya di internet. [8]
  3. Jika Anda tidak memahami sesuatu, jangan ragu untuk bertanya. Berbicara dengan teman akan membantu Anda memahami hal-hal yang perlu diklarifikasi. Namun, ingatlah bahwa teman Anda hanyalah seorang individu, dan tidak mewakili pendapat dari seluruh kaum LGBTQ. [9]
    • Jika Anda menanyakan suatu hal dan teman Anda tidak mengetahui jawabannya, cobalah menemukan jawaban bersama.
    • Berusahalah untuk mempelajari sendiri hal-hal terkait LGBTQ. Teman Anda tentu akan mengapresiasi usaha Anda.
  4. Jika Anda merasa tidak nyaman atau terganggu karena orientasi seksual teman, pikirkan mengapa Anda merasakan hal tersebut. Apakah kepercayaan dan tindakan Anda membuat Anda berpikir negatif terhadap kaum LGBTQ? Jika ya, carilah cara untuk mengatasi hal tersebut. [10]
    • Misalnya, Anda dapat berbicara dengan orang lain tentang perasaan, atau mencari lebih banyak informasi tentang masalah Anda.
    • Ingatlah bahwa perasaan dan kepercayaan Anda merupakan tanggung jawab Anda, bukan tanggung jawab sang teman.
    • Cobalah untuk tidak merasa marah pada diri sendiri. Ketidaktahuan Anda adalah wajar, selama Anda mau belajar. Terimalah teman Anda apa adanya, dan berusahalah mengatasi perasaan Anda.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Merawat Pertemanan

Unduh PDF
  1. Ia telah yakin akan orientasi seksualnya, dan mempertanyakan keputusan hidup sang teman tentu saja sudah tidak lagi relevan. Jika Anda ingin menjaid teman yang baik, percayai seluruh perkataannya. Anggaplah orientasi seksual sang teman sebagai fakta sederhana, layaknya tinggi badan, dan hindari menggunakan perkataan yang mengarah bahwa orientasi seksual merupakan gaya hidup. [11]
  2. Anda tidak perlu mengabaikan atau melupakan orientasi seksual sang teman, tetapi Anda juga tidak perlu membesar-besarkannya. Perlakukan teman Anda sama seperti sebelumnya, dan lakukan hal-hal yang sama seperti sebelum ia menyatakan orientasi seksualnya. [12]
    • Ingatlah bahwa layaknya Anda, teman Anda juga tidak dapat didefinisikan dengan orientasi atau kehidupan seksualnya.
  3. Saat ia memerlukan teman atau dukungan emosional, hadirlah. Ajak ia saat Anda merencanakan sesuatu, dan tawarkan bantuan saat ia ingin mengakui orientasi seksualnya pada orang lain. Jika seseorang menindasnya, lawanlah si penindas. [13]
    • Jika teman Anda telah memacari seseorang, temui pacarnya untuk menunjukkan bahwa Anda peduli dengan kehidupan sang teman.
  4. Saat teman Anda mengakui orientasi seksualnya, Anda mungkin terpancing untuk berpikir bahwa ia "menaksir" Anda. Cobalah mengabaikan pemikiran tersebut. Toh, Anda tidak "menaksir" sembarang lawan jenis, bukan? Karena itu, percayalah bahwa teman Anda mengakui orientasi seksualnya bukan karena ia "menaksir" Anda. [14]
    • Terkadang, teman Anda mungkin menyukai Anda. Jika hal ini terjadi, jangan membesar-besarkannya. Katakan saja bahwa Anda tidak tertarik padanya. Jika ia teman yang baik, ia akan menghormati perasaan Anda.
    • Jangan melakukan eksperimen seksual dengan si teman meskipun Anda merasa penasaran. Teman Anda mungkin akan merasa diperalat, terutama jika Anda tidak serius. Saat bereksperimen, Anda berisiko kehilangan pertemanan.
  5. Jangan menyebarkan orientasi seksual si teman kepada orang lain. Tanyakan siapa saja yang telah ia beri tahu, dan pastikan Anda meyakinkan si teman bahwa Anda tidak akan menyebarkan orientasi seksualnya. [15]
    • Meskipun Anda memutuskan untuk tidak melanjutkan pertemanan, hormati privasi teman Anda, dan simpan alasan Anda melepas pertemanan dalam hati saja. Jika seseorang bertanya mengapa Anda dan si teman menjauh, katakan bahwa Anda memang sudah tidak cocok dengan si teman.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.061 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan