Unduh PDF Unduh PDF

Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk mengadopsi kucing dan mengira Anda sudah siap, pertimbangkan terlebih dahulu. Pikirkan benar-benar jenis kucing yang ingin Anda miliki. Pertimbangkan jenis kelamin, usia, dan kepribadiannya, lalu kunjungi kucing yang Anda idam-idamkan sebelum membawanya pulang. Pastikan rumah Anda sudah siap menyambutnya dan bersiaplah, Anda harus merawat kucing Anda seumur hidupnya.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Melakukan Riset

Unduh PDF
  1. Apa Anda ingin kucing ras murni atau kucing blasteran dengan riwayat keturunan yang tidak jelas? Kucing ras murni lebih cenderung mengalami banyak masalah kesehatan, Anda harus melakukan riset dan bersiap menghadapinya. Sebaliknya, kucing blasteran mungkin tidak mengalami masalah kesehatan yang diturunkan. Pastikan semua calon kucing Anda diperiksakan terlebih dahulu sebelum diadopsi. Penting untuk mengetahui apakah kucing-kucing tersebut memiliki masalah kesehatan, misalnya leukemia kucing. [1]
    • Jika Anda tertarik mengadopsi kucing ras murni, carilah dari para peternak yang tepercaya dan pastikan bahwa kucing tersebut berasal dari peternak yang berpengalaman dalam bidang genetis dan pengawinan kucing, sehingga ia akan benar-benar peduli pada kucing yang dijualnya.
    • Jika Anda mengadopsi kucing dari tempat penampungan atau kelompok pencinta hewan, kucing biasanya sudah diperiksa dan diberikan vaksin secara rutin. Kucing juga mungkin telah disterilkan.
  2. Lakukan riset untuk menemukan ras yang akan cocok dengan keinginan Anda. Ras yang berbeda akan memiliki tingkat aktivitas serta keriangan yang berbeda pula. Pertimbangkan sifat setiap sifat ras di bawah ini untuk menentukan ras kucing yang tepat bagi Anda: [2]
    • tingkat energi
    • kebutuhan akan perhatian
    • kasih saying terhadap pemilik
    • kegemaran mengeong
    • tingkat ketenangan perilaku
    • kepintaran dan kemandirian
    • keperluan perawatannya (misalnya apakah bulu kucing mudah rontok atau tidak)
    • kecocokan dengan hewan peliharaan lain yang Anda miliki
  3. Untuk melakukan ini, pertimbangkan karakteristik kucing yang Anda inginkan terlebih dahulu. Anak kucing biasanya sangat bersemangat dan belum mandiri. Kucing dewasa biasanya lebih mampu merawat diri sendiri dan tidak senakal anak kucing. Jika ada anak kecil atau bayi di keluarga Anda, jangan adopsi anak kucing, karena anak-anak kucing ini tidak boleh diperlakukan dengan kasar. Anak kucing akan merespons dengan menggigit dan mencakar ketika dikasari. [3]
    • Pertimbangkan mengadopsi kucing yang lebih tua jika Anda sendiri adalah seorang lansia. Kucing yang lebih tua di tempat penampungan biasanya tidak dipilih oleh calon pemiliknya, tetapi kucing-kucing ini sangat cocok untuk menjadi teman hidup di usia lanjut. Kucing yang lebih tua tidak senakal kucing muda dan lebih tenang.
  4. Setelah kucing disterilkan, kepribadian serta perilakunya tidak akan jauh berbeda antara satu dengan yang lain. Kedua jenis kelamin ini bisa bersikap manis, ramah, bersemangat, atau nakal. Jika Anda tidak ingin mengadopsi kucing yang telah disterilkan, ada beberapa perbedaan perilaku yang harus Anda pertimbangkan:
    • Kucing jantan: biasanya kencing pada permukaan vertikal (seperti gorden, dinding, dan pintu), senang berjalan-jalan dan berkelahi sehingga lebih mudah sakit dan tidak cocok untuk menjadi hewan peliharaan di dalam ruangan.
    • Kucing betina: sering mengeong saat berahi dan akan berusaha sekuat tenaga untuk kabur dari rumah agar bisa kawin. Jika ia hamil, selalu ada risiko saat melahirkan. Anda akan membutuhkan bantuan dokter hewan dengan biaya yang mahal. Anda juga harus mencari tempat tinggal untuk anak-anak kucing yang akan dilahirkannya. [4]
  5. Banyak kucing senang ditemani kucing lainnya. Jika Anda mengadopsi dua kucing, Anda tidak harus khawatir bahwa satunya akan bosan, kesepian, atau menimbulkan terlalu banyak masalah saat Anda meninggalkannya di rumah. Selain itu, jika Anda mengadopsi dari tempat penampungan, ini berarti Anda telah menyelamatkan nyawa dua ekor kucing, bukan hanya satu. [5]
    • Pastikan rumah Anda cukup luas dan Anda punya cukup uang untuk merawat lebih dari satu kucing.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menemukan Kucing yang Cocok

Unduh PDF
  1. Jika Anda ingin kucing ras, buat janji dengan pihak peternak untuk mulai mencari kucing yang Anda inginkan. Bertanyalah pada para pemilik kucing ras lainnya mengenai dari mana mereka mendapatkan kucing atau mintalah saran dokter hewan. Biasanya, orang-orang mencari kucing dari tempat penampungan terdekat. Staf di tempat penampungan tersebut umumnya cukup mengenal kucing-kucing yang mereka rawat dan bisa membantu Anda menemukan seekor yang sesuai dengan keadaan keluarga Anda.
    • Anda juga bisa mencari dari iklan di situs web atau koran untuk menemukan kucing. Cara ini mungkin lebih murah tetapi berisiko, karena Anda tidak akan mengetahui sejarah atau asal usul si kucing. Di sisi lain, mencari dari toko hewan peliharaan juga bisa membuat Anda tidak mengetahui sejarah kucing, kecuali pihak toko bisa menghubungkan Anda dengan peternaknya.
  2. Tanda-tanda ini antara lain: kedua matanya harus bersinar jernih dan tidak berair, hidungnya tidak boleh mengeluarkan cairan atau lendir, dan kucing tidak boleh bersin atau batuk-batuk. Bulu kucing juga harus bersih, halus, dan tidak boleh kusut. Gunakan tangan Anda untuk meraba bulunya dan mencari kutu (biasanya berupa serangga kecil yang berwarna cokelat dan bergerak dengan cepat). [6]
    • Anak kucing yang memiliki “perut buncit” berarti mungkin ia baru saja makan atau cacingan di ususnya. Anda juga harus mencari tanda-tanda diare (baik melalui kotak kotoran atau sisa-sisa feses di sekitar bokong kucing).
  3. Kunjungi kucing-kucing ini di tempat penampungan, peternakan, atau sumber lainnya. Bermainlah dengan semua kucing yang Anda suka untuk mencaritahu apakah kepribadian Anda akan cocok dengannya. Pertimbangkan jenis kucing yang akan pas untuk dipelihara di rumah Anda. Saat Anda ragu mengenai kepribadian seekor kucing, bertanyalah pada pekerja di tempat penampungan, pihak peternak, atau pemilik sebelumnya. [7]
    • Misalnya, jika Anda menginginkan kucing ramah yang senang berinteraksi, pastikan calon kucing Anda akan senang dibelai atau duduk di pangkuan Anda. Jika Anda ingin kucing yang mandiri, carilah kucing yang tidak terlalu aktif bersosialisasi. Beberapa kucing lainnya mungkin malah senang berinteraksi dengan manusia.
  4. Proses ini mungkin berbeda tergantung dari apakah Anda akan mengadopsi kucing dari tempat penampungan, membeli dari peternak, atau mendapatkan dari sumber lainnya. Anda mungkin harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dan membayar sejumlah uang sebelum Anda bisa membawa kucing pulang dari tempat penampungan. Jika Anda membeli kucing dari peternak, harganya mungkin lebih mahal.
    • Beberapa tempat penampungan dan peternak juga mungkin mengajukan pertanyaan tentang lingkungan tempat tinggal Anda sebelum mengizinkan Anda mengadopsi seekor kucing. Beberapa lainnya bahkan mungkin melakukan kunjungan rumah atau meminta daftar orang yang bisa memberikan referensi mengenai keadaan rumah Anda. Jika Anda mengontrak, Anda mungkin harus meminta izin tertulis dari tuan rumah sebelum diperbolehkan memelihara kucing.
  5. Kucing harus mendapatkan pemeriksaan leukemia kucing jika belum pernah. Telinganya juga akan diperiksa untuk mencari kutu (hal ini sering terjadi pada anak kucing) dan dirawat jika dirasa perlu. Kulit kucing juga harus diperiksa atas masalah kutu atau parasit lainnya. Anda juga harus memastikan kucing mendapatkan pemeriksaan cacing. [8]
    • Bahkan jika hasil pemeriksaan cacingannya negatif, Anda mungkin tetap harus melakukan langkah pencegahan.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Membawa Pulang Kucing

Unduh PDF
  1. Jika Anda mengadopsi kucing dari tempat penampungan, mungkin ia telah mendapatkan semua jenis perawatan tersebut. Jika tidak, Anda harus melakukannya sebelum kucing mencapai usia tertentu. Kucing harus divaksinasi terhadap penyakit distemper dan rabies kucing, tetapi mungkin ia juga membutuhkan vaksinasi lainnya, tergantung pada apa yang disarankan oleh dokter hewan Anda. Jika kucing Anda belum disterilkan, Anda bisa memanfaatkan kunjungan dokter hewan pertamanya untuk melakukan operasi ini. [9] Anda juga disarankan menanamkan mikrocip (yang biasanya diletakkan di bawah kulit) untuk berjaga-jaga jika kucing Anda hilang.
    • Merawat kucing tidaklah murah, tetapi ketahuilah bahwa perawatan darurat untuk kondisi-kondisi medis yang seharusnya bisa dicegah akan jauh lebih mahal. Anda juga bisa mempertimbangkan asuransi hewan peliharaan jika tersedia di wilayah tempat tinggal Anda.
  2. Pilih kotak plastik dan isi kotak tersebut dengan alas kotoran agar kucing bisa menggunakannya sebagai “toilet” di dalam ruangan. Letakkan kotak ini dalam area yang tenang di rumah Anda dan pastikan kucing mudah mendatanginya. Saat Anda membawa pulang kucing, tunjukkan lokasi kotak ini agar ia tahu ke mana ia harus pergi saat ingin buang hajat. [10]
    • Anda bisa meletakkan kotak ini di lorong yang sunyi atau kamar mandi kedua Anda.
  3. Kucing dewasa mungkin sudah bisa melakukan hal ini, tetapi Anda harus melatih anak kucing untuk menggunakan kotak kotoran dengan benar. Hal ini cukup mudah dilakukan. Pastikan otak Anda berada di lokasi yang mudah dijangkau dan persiapkan anak kucing. Biasanya, ia akan menggunakannya berdasarkan insting dan mulai terbiasa setelah beberapa kali buang hajat. Pastikan kotak ini tidak terlalu tinggi agar ia bisa mengaksesnya dengan mudah. [11]
    • Pastikan Anda membersihkan kotak setiap hari dan mengganti alas kotorannya setiap minggu agar kotak tetap bersih. Jika Anda membiarkan kucing pergi keluar rumah, mungkin ia sering buang hajat di luar, yang berarti Anda tidak harus membersihkan kotak kotoran tersebut sesering seharusnya (atau bahkan Anda mungkin tidak akan memerlukan kotak kotoran).
  4. Siapkan piring air dan makanan yang selalu bisa diakses oleh kucing Anda. Pilihlah makanan kucing berkualitas terbaik. Harganya mungkin memang lebih mahal, tetapi harga ini masih tergolong murah untuk memastikan kucing Anda tetap sehat. Jika Anda menggunakan makanan kering, pastikan Anda juga memberikan makanan basah sesekali. [12] Pastikan mangkuk airnya selalu bersih dan hanya berisikan air yang segar dan bebas kotoran. Hindari memberikan susu atau krim, karena kucing bisa mengalami diare dan perut kembung karenanya.
    • Ikuti instruksi pemberian makanan pada kemasan makanan kucing. Kucing bisa makan apa saja (selama tidak berlebihan) atau diberi makan tiga kali sehari. Berikan kudapan sesedikit mungkin, karena kucing bisa mengalami obesitas, yang akan menghasilkan masalah kesehatan yang lebih serius (seperti diabetes).
    • Berikan makanan khusus anak kucing hingga ia berusia 1 tahun. Lalu, mulailah melakukan transisi ke makanan kucing dewasa dalam periode 7 hingga 10 hari. [13]
  5. Kucing perlu mengasah kukunya untuk menjaga kesehatan perilaku mereka. Jika Anda tidak menyiapkan tiang garukan, kucing akan mencakar perabot kayu dan benda-benda lainnya. Jika Anda menemukan kuku-kuku yang rontok di sekitar tiang garukan Anda, tidak usah khawatir. Hal ini adalah hal yang normal, kuku kucing akan lepas dan berganti dengan yang lebih baru dan tajam. Jika Anda ingin memotong kuku kucing untuk memastikan keamanan anggota keluarga Anda, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter hewan terlebih dahulu agar tidak menyakiti atau menakuti si kucing. Potong kukunya hanya jika diperlukan, karena kucing menggunakan cakarnya untuk berbagai hal. Bagi kucing, hidup menjadi lebih mudah saat kukunya tajam dan tidak dipotong. [14]
    • Mainan tikus-tikusan atau lainnya bisa menghibur kucing Anda dan membuatnya berolahraga.
  6. Jika Anda memperbolehkannya, pastikan Anda memasang pintu kucing agar ia bisa kembali masuk ke dalam rumah. Jenis pintu kucing yang disarankan adalah yang menggunakan magnet, agar Anda bisa mencegah kucing lain memasuki rumah Anda. Pertimbangkan aspek bahaya bagi kucing yang bepergian ke luar, walau biasanya kucing akan mampu menghindari bahaya setelah berkeliaran selama beberapa saat (adapun contoh bahaya ini adalah jalanan yang ramai dan anjing-anjing yang berkeliaran). Kucing yang pergi keluar rumah mungkin membawakan 'hadiah tak terduga' untuk Anda saat ia pulang, tetapi ketahuilah bahwa hal ini normal dan merupakan bagian dari insting berburunya. Jika kucing Anda juga mulai buang hajat di luar rumah, Anda tidak perlu terlalu sering membersihkan kotak kotorannya.
  7. Beberapa kucing yang tidak terbiasa menjalin hubungan dengan manusia mungkin merasa tidak nyaman berada di sekitar orang. Jika ia lari, bersembunyi, mendesis atau meludah saat tidak bisa kabur, ini bukan berarti ia bertindak agresif, ia hanya takut. Masukkan kucing ke kandang yang diletakkan di ruangan yang penuh aktivitas manusia, seperti dapur atau ruang keluarga, agar ia bisa terbiasa dengan TV, radio, dan aktivitas normal sehari-hari yang dilakukan manusia.
    • Jangan terburu-buru. Jangan paksa kucing untuk berinteraksi dengan Anda. Biarkan ia mendatangi Anda secara bertahap. [15]
  8. Berikan ia makanan kucing kalengan dalam porsi yang sedikit (kurang dari seujung jari) untuk menggodanya agar mendekati Anda. Bagi anak-anak kucing yang sangat penakut dan senang mendesis serta mencoba kabur, gunakan sarung tangan kulit agar Anda tidak terluka jika mereka menggigit. Bungkus kucing dengan handuk dan biarkan hanya kepalanya yang terbuka. Hal ini akan menenangkan kucing dan melindungi diri Anda dari luka cakar. [16]
    • Pegang anak kucing dekat dengan tubuh Anda agar ia merasa tenang karena kehangatan dan detak jantung Anda. Lakukan selama beberapa jam setiap hari untuk memastikan ia terbiasa akan kehadiran Anda. Anda akan tahu saat Anda telah sukses saat anak kucing merasa cukup nyaman untuk meregangkan tubuh dan tertidur saat Anda memegangnya.
  9. Setelah Anda punya kucing baru di rumah, pastikan semua anggota keluarga Anda tahu cara merawatnya. Perkenalkan kucing dengan hewan lain agar ia tidak ketakutan. Jika Anda punya anak kucing, pastikan anak-anak tidak bermain kasar dengannya. Perhatikan perilaku dan pola makan serta buang hajat kucing Anda agar Anda tahu saat ada sesuatu yang janggal (yang bisa menandakan bahwa ia mungkin sedang sakit). [17]
    • Sering-seringlah bermain dengan kucing Anda dan penuhi kebutuhannya. Anda akhirnya akan bersyukur karena ia menjadi teman yang baik.
    Iklan

Tips

  • Atas faktor banyaknya kucing liar dan untuk kesehatan serta kebahagiaan kucing Anda, Anda disarankan melakukan tindakan steril pada kucing Anda.
  • Semakin dini Anda mulai melatih kucing untuk bersosialisasi maka akan semakin baik. Anak kucing yang berusia 12 hingga 16 minggu akan lebih mudah disosialisasikan.
  • Kucing tidak perlu dimandikan kecuali ia kotor atau mengalami masalah kulit. Kucing bisa membersihkan dirinya sendiri.
  • Anak kucing harus dibawa ke dokter hewan secara rutin untuk menyelesaikan proses vaksinasinya. Kucing dewasa yang sehat harus diperiksa oleh dokter hewan setiap tahunnya. Kucing lansia atau yang mengalami masalah kesehatan kronis akan memerlukan kunjungan ke dokter hewan dengan lebih sering.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 16.984 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan