Unduh PDF Unduh PDF

Kamu punya gebetan dan ingin mengajaknya berkencan. Pastikan kamu mengenal gebetanmu sebelum mengajaknya berkencan, dan pastikan apakah si dia cukup tertarik denganmu. Santai saja. Kumpulkan keberanianmu. Kamu pasti bisa.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mengenal Gebetanmu

Unduh PDF
  1. Akan lebih mudah mengajaknya berkencan jika kalian sudah saling mengenal, sehingga lebih besar kemungkinan si dia mengiyakan ajakanmu. Mulailah dengan percakapan ringan. Dengan santai sapalah si dia, lalu perkenalkan dirimu.
    • Jika kalian sekelas, coba bertanya tentang pekerjaan rumah atau ajak si dia membantu memperdalam materi pelajaran. Jika kalian satu klub, mulailah mengobrol tentang tema di klub tersebut.
    • Ajukan pertanyaan soal dirinya. Tanyakan bagaimana kabarnya. Tanyakan apakah ada yang membuatnya gembira akhir pekan ini. Mudah, bukan?
  2. Kalian tak perlu bersahabat baik, dan kalian tidak perlu saling menceritakan segalanya. Namun, dalam persahabatan harus ada kepercayaan, dan hal itu akan membuatmu lebih dikenal oleh si dia. Cobalah berjalan masuk kelas bersama si dia, atau nongkrong bersama dengan teman-teman. Kalau kalian saling cocok, si dia mungkin akan mulai naksir kamu! [1]
  3. Jujur dan jadilah dirimu sendiri ! Berusahalah menjadi dirimu sendiri di depan gebetanmu. Mengelabuhi si dia bukan cara terbaik dan juga bukan cara yang paling tepat untuk membuatnya tetap mau berkencan denganmu. Kalau kamu menipu, kelak akan ketahuan. Kalau kamu mencoba sok "keren" atau meniru orang yang kamu anggap "keren", kamu mungkin justru membuat si dia tidak nyaman. Jangan dipusingkan dengan ilusi.
    • Kalau kamu menjadi diri sendiri dan melakukan sesuatu yang memang kamu inginkan, kamu akan melakukan hal-hal itu dengan penuh semangat. Banyak orang orang menganggap semangat adalah hal yang menarik.
  4. Jika kamu ingin mengetahui nomor telepon si dia, tanyakan langsung nomornya–jangan mencari-cari di sumber lain atau bertanya pada orang lain. Kalau kamu ingin tahu apa yang dilakukan si dia pekan ini, jangan menguntitnya di Facebook–tanyakan langsung. Mengikuti terus si dia atau terlalu mengaguminya sampai kamu mengabaikan kekurangannya bukan awal yang baik untuk relasi yang sehat. [2]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengatur Suasana

Unduh PDF
  1. Hanya kalau perlu, sampaikan ajakan pada si dia lewat telepon, atau lewat telepon video–tetapi jangan coba-coba menyampaikan ajakan lewat SMS. Memang jauh lebih mudah berkomunikasi dengan orang lewat SMS atau pesan singkat, terutama orang yang kamu taksir, tetapi menyampaikan ajakan berkencan secara tatap muka jauh lebih romantis. Kalau yang kamu inginkan adalah relasi kasual dan tanpa komitmen, boleh saja kamu mengirim pesan singkat–tetapi jangan harap si dia terkesan. [3]
  2. Cari waktu ketika kalian berdua tidak ada kegiatan. Jangan ajak ketika ia sedang capek atau terburu-buru. Jika memungkinkan, pilih tempat yang nyaman untuk kalian berdua, dan tempat nongkrong yang biasa kalian kunjungi atau tempat ketika kalian bertemu tak sengaja. Sebisa mungkin ciptakan momen yang ringan dan santai .
  3. Percakapan ini mungkin akan jauh lebih mudah bagi kalian jika kamu tidak menyampaikan ajakan di depan banyak orang. Banyak orang merasa kesulitan menyampaikan perasaannya secara empat mata, apa lagi jika ada banyak orang di sekitarnya. Jika kamu tidak biasa berduaan dengan si dia, kamu harus menciptakan kesempatan. Akan jauh lebih mudah untuk berduaan jika kamu berteman, atau setidaknya melakukan percakapan santai. [4]
    • Ajak si dia berjalan bersamamu: pulang sekolah, atau berjalan di antara kelas-kelas, atau berjalan keliling blok. Ajak gebetanmu keluar bersamamu selama beberapa saat. Kamu bisa berkata, "Bisakah aku berbicara berdua denganmu sebentar?" atau "Maukah kamu masuk kelas bersamaku?"
    • Yang penting jangan sampaikan ajakan berkencan di depan teman-temannya! Gebetanmu mungkin merasa malu, atau ia mungkin tidak mau membicarakan hal ini di depan banyak orang. Kamu mungkin ditolak karena gebetanmu merasa tidak nyaman.
  4. Sebaiknya, ajak gebetanmu berkencan saat kalian sudah sempat jalan berdua. Kamu tak perlu langsung mengajukan pertanyaan besar. Untuk membantu mengatur suasana hati, kamu bisa bertanya kepada si dia tentang hari yang dijalaninya, bergurau, dan mendengarkan apa yang hendak dikatakannya. Kalian berdua sebaiknya sama-sama merasa nyaman dan santai.
  5. Rencana yang disusun dengan sangat baik pun bisa saja menghadapi halangan. Mungkin kamu sudah mencoba pulang sekolah bersama dengan si dia, tetapi beberapa teman kalian ingin ikut. Bersabarlah. Kamu bisa selalu bisa mengajak berkencan si dia besok, tetapi akan sulit memperbaiki saat-saat canggung yang terjadi kalau kamu tergesa-gesa. Carilah waktu yang tepat.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengajak Gebetanmu Berkencan

Unduh PDF
  1. Mungkin rasanya sulit sekali mengakui perasaanmu kepada seseorang yang sangat kamu sukai. Kamu mungkin akan berkeringat dan gugup, gemetar, takut–tetapi kamu mungkin akan merasa jauh lebih baik setelah melewatinya. Bertanyalah dalam hati apakah kamu akan menyesal jika kamu tidak pernah mengajaknya berkencan. Kalau kamu akan menyesal, ajaklah dia.
    • Bayangkan seperti melompat ke air yang dingin. Kamu bisa sepanjang hari memandangi air, menyentuhnya dengan ujung jemari kakimu, dan membayangkan seberapa dingin air tersebut. Sebaliknya, kamu bisa mengesampingkan pikiranmu dan terjun–saat itu kamu hanya perlu bisa berenang, menyesuaikan diri, atau keluar dari air.
    • Kalau kamu tidak mampu melakukannya, tetapkan hadiah untuk dirimu sendiri. Katakan, "Saya harus mengajak [gebetan saya] berkencan sebelum Jumat, kalau tidak, saya tidak akan ke pesta hari Jumat malam." Beri alasan pada dirimu sendiri untuk menghentikan keragu-raguan dan bertindaklah.
  2. Tidak usah berputar-putar dan nyatakan perasaanmu kepada si dia. Hal ini mungkin menakutkan, tetapi kamu juga akan mendapati bahwa hal ini akan membuat tugasmu jauh lebih sederhana. Katakan, "Hm, saya ingin memperjelas. Saya sangat menyukaimu, dan saya ingin lebih sering menghabiskan waktu bersamamu. Bagaimana menurutmu?" [5]
  3. Jangan hanya bilang mengajaknya "keluar". Itu tidak jelas. Jangan memintanya menjadi pacarmu jika kalian belum pernah berkencan. Ajak dia melakukan sesuatu yang menyenangkan dan murah meriah, yang bisa kalian nikmati berdua: menonton bioskop, jalan kaki lintas alam, menonton pertunjukan, atau datang ke acara sekolah. Kalau kamu mengajak si dia pergi ke suatu tempat berdua saja denganmu, ia mungkin akan menganggapnya pergi berkencan–tetapi jangan dulu memintanya menjadi "pacar".
    • Kalau di sekolah ada acara dansa, ajak si dia pergi bersamamu untuk berkencan. Hal ini bisa menjadi kesempatan besar untuk menunjukkan bagaimana perasaanmu kepada si dia. Ingatlah bahwa kecuali kalian secara eksplisit sepakat, berkencan satu kali dalam acara dansa bukan berarti kalian berdua sudah "berkencan".
  4. Ajak gebetanmu untuk berkencan, dan jadikan hal itu benar-benar sesuatu yang mengesankan. Jika kamu pernah pergi berkencan dengannya, dan kamu ingin si dia hanya berkencan denganmu, berarti kalian sudah melangkah lebih serius. Kalau si dia baru gebetan, kamu tidak perlu terlalu menekan dan tak usah buru-buru.
  5. Jika kamu mengajak si dia berkencan, dan ia menolak, kamu tidak perlu memaksa. Berkeras hati karena kamu benar-benar menyukai seseorang adalah satu hal. Hal itu berbeda dengan menguntit seseorang, mendesaknya, dan membuatnya tidak nyaman. Dunia tidak selebar daun kelor. Hargailah orang lain!
    Iklan

Tips

  • Selalu ada kemungkinan kamu akan ditolak. Ini risiko–tetapi hidup memang penuh risiko.
  • Jadilah dirimu sendiri. Kalau kamu tidak menjadi dirimu sendiri, mungkin kamu jadi orang yang berubah-ubah setiap hari. Si dia bisa saja meninggalkanmu karena kamu tampak berubah-ubah.
  • Jangan menanyainya berulang-ulang setelah ia menolakmu. Hargai si dia dan teruslah melangkah.
  • Setiap kali kamu mengajak keluar si dia, kamu harus membuatnya merasa nyaman. Tunjukkan kepadanya bahwa kamu benar-benar peduli padanya.
  • Ingat, masih ada banyak orang lain selain si dia yang mau bersama kamu.
  • Jangan membuatnya takut. Ia akan menganggapmu aneh.
  • Jika si dia menolak, ada kemungkinan ia menyukaimu, tetapi tidak bisa berkata "iya" karena alasan lain. Mungkin orang tuanya tidak mengizinkannya pergi berkencan, ia berpikir hal itu bisa merusak persahabatan kalian, atau ia malu. Jika kamu mencurigai hal ini, coba cari tahu alasannya–tetapi selalu hargai "penolakan".
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.614 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan