Unduh PDF Unduh PDF

Bagi orang dewasa, konsep tentang sebab dan akibat sepertinya sangat alami dan bisa dipahami dengan jelas, tetapi bagi anak-anak, terutama anak kecil, ide ini masih sulit mereka pahami. Namun konsep sebab dan akibat harus diajarkan kepada anak-anak sedini mungkin sebab konsep ini sangat penting jika mereka nanti bersekolah, bahkan yang lebih penting untuk kehidupan mereka sehari-hari. Orang tua berperan penting dalam membantu anak mereka memahami konsep ini.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Mengajari Bayi dan Anak Balita Mengenal Sebab dan Akibat

Unduh PDF
  1. Bahkan bayi yang baru lahir sudah dapat mengerti sebab dan akibat. Contohnya, jika mereka menangis, akan ada seseorang yang datang menghampiri untuk memberi mereka makan, mengganti popok, atau membuat mereka nyaman. Manfaatkan situasi ini semaksimal mungkin dengan merespons bayi Anda dan berinteraksi dengan mereka dalam berbagai cara yang alami agar mereka bisa mulai belajar. Perlihatkan ekspresi wajah yang lucu agar bayi Anda tertawa atau gendonglah jika mereka menginginkan Anda mengendong mereka.
  2. Bayi dan anak balita suka belajar sambil bermain. Oleh sebab itu sediakan bermacam-macam mainan yang sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Bayi Anda bisa belajar bahwa bunyi kan muncul jika mereka mengguncangkan kerincingan, atau anak balita Anda dapat belajar bahwa lampu mainan mereka akan menyala atau ada suara jika mereka menekan tombol tertentu.
  3. Setelah anak Anda tumbuh dan mengerti lebih banyak hal, Anda dapat mengembangkan pemahaman mereka secara verbal. Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, “Oh, kamu tidak menghabiskan makan siangmu, inilah sebabnya mengapa sekarang kamu sudah lapar lagi” atau “Oh, kamu terlalu kuat memegang balon itu sehingga pecah.”
  4. Anak balita akan lebih mampu memahami sebab dan akibat melalui tindakan nyata. Tusuklah balon dengan jarum lalu perlihatkan apa yang terjadi atau ajaklah anak Anda ke wastafel lalu isilah gelas dengan air sampai melimpah. Setelah itu, bertanyalah kepada anak Anda apa yang terjadi dan mengapa. Ulangi lagi dengan menggunakan benda-benda yang lain di rumah dan dengan cara yang berbeda.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Mengajari Anak-Anak Usia Prasekolah dan yang Lebih Besar untuk Memahami Sebab dan Akibat

Unduh PDF
  1. Jelaskan bahwa sebuah sebab adalah kejadian atau tindakan yang membuat sesuatu terjadi dan akibat atau konsekuensi adalah sesuatu yang terjadi sebagai hasil dari sebab yang baru saja dijelaskan.
    • Setelah anak Anda lebih besar, ajarkan lebih banyak kosa kata baru. Sebagai contoh, Anda bisa mengajarkan kata “pengaruh,” “hasil,” dan “penyebab,” juga kata-kata yang diperlukan untuk menyusun kalimat sebab dan akibat misalnya “oleh sebab itu,” “akibatnya,” “sehingga,” dan sebagainya.
  2. Tunjukkan hubungan antara sebab dan akibat dengan menggunakan kata “karena” dalam percakapan agar dapat memberikan pemahaman yang lebih baik bagi anak-anak. Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, “Sepatumu kotor karena kamu menginjak lumpur,” atau “Udara di dalam rumah kita terasa dingin karena kita membiarkan jendela terbuka.”
  3. Jika anak Anda sudah lebih besar, perlihatkan pentingnya prinsip sebab dan akibat dengan berbagai cara. Kita berusaha menemukan penyebab dari hal-hal yang buruk agar kita bisa menghilangkannya dan menciptakan kehidupan yang lebih baik; kita berusaha menemukan penyebab dari hal-hal yang baik agar kita bisa menerapkannya dan memaksimalkan akibatnya.
    • Pada saat anak Anda mulai bersekolah, berusahalah untuk menekankan penerapan ilmiah dari prinsip sebab dan akibat. Para ilmuwan selalu menggunakan prinsip ini (Apa yang menyebabkan pemanasan global? Mengapa banyak tanaman yang mati? Apa yang akan terjadi jika kita mencampur cuka dan soda kue?). Begitu juga dengan para sejarawan (Mengapa koloni Amerika memberontak? Apa yang terjadi setelah Cortez menaklukkan suku Astek?)
  4. Tabel T sangatlah sederhana dan terdiri dari dua kolom. Tulislah sebabnya di kolom sisi kiri, dan tulislah akibatnya di kolom sisi kanan. Contohnya, di kolom kiri tulislah “Saat ini sedang turun hujan.” Mintalah anak Anda memikirkan akibat yang mungkin terjadi, tanah jadi berlumpur, tumbuh bunga, istirahat sekolah di dalam kelas, jalan akan macet. Tulislah hal-hal ini di kolom kanan tabel.
    • Anda juga bisa menggunakan tabel T ini untuk menulis masing-masing sebab dan akibat melalui penyusunan kalimat. Sesuai contoh tadi, tulislah di atas tabel T “Saat ini sedang turun hujan” bukan di kolom kiri. Setelah itu, tulislah di kolom kiri, “Tanah jadi berlumpur karena saat ini sedang turun hujan.” Di kolom kanan, tulislah, “Saat ini sedang turun hujan, maka tanah akan berlumpur.” Cara ini mengajarkan dua bentuk untuk menyatakan sebab dan akibat: bentuk “karena” dan bentuk “maka” selain mengajarkan konsepnya juga.
  5. Salah satu permainan ini adalah rantai sebab dan akibat. Pilihlah sebuah akibat (katakan, “celana kotor”) lalu mintalah anak Anda memikirkan sebabnya (contohnya, “Saya jatuh di lumpur.”) Setelah itu, Anda (atau anak yang lain) melanjutkan dengan mengatakan penyebab dari akibat tersebut (“waktu itu sedang turun hujan dan tanah menjadi licin.”) Lanjutkan terus selama masih bisa. Permainan ini akan membantu anak Anda mengembangkan pemahaman mereka tentang konsep sebab dan akibat.
    • Anda juga bisa melakukan permainan yang lebih mudah dengan menggunakan akibat dalam bentuk imajinasi (misalnya, “anjing itu menggonggong sangat keras”) lalu mintalah anak Anda memikirkan penyebabnya sebanyak mungkin. Contohnya antara lain “anjing itu menggonggong sangat keras karena ada tukang pos yang datang,” “anjing itu menggonggong sangat keras karena seseorang menarik ekornya,” atau “anjing itu menggonggong sangat keras karena ada anjing lain di dekatnya.”
  6. Carilah buku bergambar dengan tema yang dirancang untuk mengajarkan konsep sebab dan akibat. Bacalah buku ini bersama anak Anda lalu bahaslah situasi yang diceritakan.
  7. Untuk anak-anak yang sudah lebih besar, Anda bisa menggambar garis waktu menggunakan selembar kertas. Pilihlah peristiwa sejarah, misalnya perang, lalu beri tanda momen penting ini pada garis waktu. Hubungkan peristiwa-peristiwa ini dengan konsep sebab dan akibat.
  8. Setelah anak Anda lebih besar, pemahaman mereka tentang konsep sebab dan akibat akan menjadi lebih baik, sehingga Anda bisa mulai menanamkan pemikiran yang lebih mendalam dan bersifat analitis. Tanyakan mengapa suatu hal terjadi, lalu ikuti dengan “Bagaimana kamu bisa mengetahuinya?” atau “Apa bukti yang bisa kamu berikan?” Cobalah mengajukan pertanyaan “Bagaimana jika?” untuk lebih mengembangkan daya imajinasi anak Anda: “Bagaimana jika kita tidak sengaja memakai gula bukannya garam pada resep ini?,” “Bagaimana jika koloni jajahan Amerika tidak memberontak?”
    • Ajarkan juga pandangan bahwa korelasi bukanlah hubungan kausal. Jika tidak ada bukti bahwa sebab tertentu menimbulkan kejadian tertentu, ini berarti tidak ada hubungan kausal antara sebab dan akibat tadi.
    Iklan

Tips

  • Ada banyak sekali cara untuk mengembangkan pengertian anak Anda tentang konsep sebab dan akibat. Pilihlah metode yang paling sesuai dengan minat mereka.
  • Konsep sebab dan akibat mungkin dianggap sebagai konsep yang sederhana dan mudah dipahami, padahal sangat penting. Dengan memahami konsep ini, akan tumbuh keingintahuan di dalam diri anak Anda tentang cara kehidupan ini berlangsung, yang pada akhirnya akan membuat mereka lebih siap untuk mengatasi masalah-masalah yang lebih rumit.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 17.981 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan