PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Bagi beberapa orang, berkompromi dengan mertua dan berusaha memahami mereka adalah hal yang mustahil untuk dilakukan. Anda pun merasa demikian? Biasanya, situasi semacam itu terjadi jika mertua memiliki sifat yang manipulatif, gemar melakukan kekerasan, atau sulit menghargai anak maupun menantunya. Jika terjebak dalam kondisi semacam itu, tidak ada yang melarang Anda untuk mengakhiri hubungan dengan mertua. Namun, pastikan keputusan tersebut tidak dibuat dengan tergesa-gesa! Alih-alih, berdiskusilah terlebih dahulu dengan pasangan Anda, dan pikirkan dampaknya terhadap hubungan Anda berdua dengan kerabat yang lain. Setelah itu, jika keputusan Anda berdua sudah bulat, silakan melakukannya dengan cara yang santun.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Membuat Keputusan untuk Mengakhiri Hubungan dengan Mertua

PDF download Unduh PDF
  1. Melepaskan diri dari sistem keluarga besar adalah langkah yang sangat berani dan serius. Itulah mengapa, sebelum melakukan tindakan apa pun, pastikan Anda benar-benar yakin dengan keputusan tersebut. Jika perlu, berkonsultasilah dengan ahli kesehatan mental untuk mengidentifikasi alasan di balik keinginan Anda, pun memastikan bahwa keputusan tersebut memang tepat adanya. Pertimbangkan pula apakah masalah yang Anda alami memang layak untuk dijadikan alasan. [1]
    • Buat keputusan tersebut jika hubungan Anda dan mertua dipenuhi oleh kenegatifan, atau jika hubungan Anda dan mereka merusak pernikahan Anda.
    • Buat keputusan tersebut jika mertua terus-menerus melakukan perundungan atau kekerasan terhadap Anda, yang menyebabkan hancurnya harga diri dan/atau kepercayaan diri Anda.
  2. Pikirkan pengaruh keputusan Anda untuk mengakhiri hubungan dengan mertua terhadap relasi Anda dengan pasangan, maupun dengan kerabat pasangan. Mungkinkah relasi-relasi Anda yang lain akan terkena dampak negatifnya? Jika iya, sudah siapkah Anda untuk menghadapinya? [2]
    • Misalnya, jika selama ini Anda telah menjalin hubungan yang sangat dekat dengan beberapa kerabat suami, memutuskan kontak dengan mertua juga dapat membuat Anda kehilangan mereka.
    • Jika Anda memiliki anak, menjauhkan mereka dari kakek dan neneknya dapat memengaruhi kondisi psikologis mereka secara negatif.
    • Jika kondisi finansial keluarga Anda bergantung kepada kerabat, atau jika Anda berharap akan menerima warisan dari mertua di kemudian hari, memutuskan kontak dengan mereka hanya akan membuat Anda kehilangan seluruh keuntungan tersebut.
  3. Jika kata-kata atau tindakan mertua membuat Anda kesal, tarik napas dalam-dalam dan luangkan waktu untuk menenangkan diri alih-alih memberikan reaksi yang spontan. Hati-hati, hubungan Anda dan mereka bisa makin memburuk karenanya. Lagi pula, Anda tentu tidak ingin mengucapkan atau melakukan sesuatu yang nantinya akan disesali, bukan? [3]
    • Tunggulah beberapa hari sebelum kembali menghubungi mertua, atau setidaknya beberapa bulan sebelum membuat keputusan yang besar terkait relasi dengan mertua. Selagi menunggu waktu itu tiba, redakan kemarahan Anda dengan bermeditasi, berolahraga, atau menuangkan keluh kesah dalam jurnal khusus.
    • Kemarahan akan membuat Anda melihat dunia dari kacamata kuda. Itulah mengapa, Anda tidak boleh membuat keputusan ketika sedang marah!
  4. Mengakhiri hubungan dengan mertua memang tidak mudah, terutama jika Anda dan mereka harus bertemu di hari raya atau acara keluarga lain. Oleh karena itu, cobalah mencari cara yang lebih praktis, seperti menjaga jarak dari mertua secara implisit dan melakukan interaksi hanya ketika benar-benar diperlukan. [4]
    • Misalnya, Anda bisa memutuskan untuk membatasi kontak semaksimal mungkin dengan mertua, tetapi tidak keberatan menemui mereka di berbagai acara yang melibatkan keluarga besar. Dalam acara-acara tersebut, mintalah pasangan berperan sebagai penengah untuk memudahkan proses komunikasi yang terjalin.
    • Menghindari mertua adalah solusi yang paling mudah untuk diterapkan, terutama jika Anda dan mereka hanya perlu bertemu satu atau dua kali setahun.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mendiskusikan Masalah yang Mungkin Muncul

PDF download Unduh PDF
  1. Pertama-tama, ajak pasangan untuk mengobrol dalam situasi yang privat dan minim gangguan. Setelah itu, singgung perasaan Anda terhadap mertua kepada pasangan dan mintalah pendapat mereka. Kemudian, bekerja samalah untuk mencari solusi yang bisa menguntungkan seluruh pihak. Kemungkinan besar, solusi yang tepat tidak akan serta-merta muncul dalam satu percakapan. Itulah mengapa, topik tersebut harus terus Anda perbincangkan dengan pasangan, setidaknya sampai ditemukan solusi yang paling cocok. [5]
    • Jangan menjelek-jelekkan mertua di hadapan pasangan. Jika hubungan pasangan dengan mereka masih baik-baik saja, kemungkinan besar pasangan akan langsung membela orang tuanya. Alih-alih, berfokuslah untuk mengekspresikan perasaan Anda dengan cara senetral mungkin.
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “Sayang, aku tahu kamu sayang sama orang tuamu. Tapi jujur saja, aku benar-benar nggak sanggup mendengar kritikan mereka setiap kali kita bertemu. Kamu juga menyadari itu, nggak ? Kira-kira, apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah itu?”
  2. Sejatinya, mengakhiri hubungan dengan mertua tidak semudah membalikkan telapak tangan jika Anda dan pasangan sudah memiliki anak. Dalam kondisi tersebut, pikirkan apakah anak-anak Anda boleh terus menemui mertua di kemudian hari. Jika iya, pikirkan pula jadwal dan frekuensinya. [6]
    • Identifikasi jenis perilaku yang layak dijadikan alasan untuk memutuskan hubungan di antara mertua dan anak-anak Anda. Misalnya, Anda tidak bisa menoleransi jika mertua melakukan kekerasan, menetapkan standar yang tidak masuk akal, atau melakukan aktivitas yang membahayakan anak-anak Anda.
  3. Diskusikan situasi yang mengharuskan Anda dan pasangan untuk berkunjung ke rumah mertua atau menghabiskan waktu dengan mereka. Secara khusus, pertimbangkan kesediaan Anda untuk menghabiskan waktu di bawah atap yang sama dengan mertua. Jika tidak, tanyakan kesediaan pasangan untuk tetap menghadiri acara keluarga tanpa Anda. [7]
    • Misalnya, Anda mungkin tidak akan datang ke acara keluarga tahunan yang dihadiri oleh mertua, tetapi tetap mengizinkan pasangan dan anak-anak Anda berdua untuk menghadirinya.
  4. Pikirkan pula alasan di balik batasan-batasan tersebut, dan jangan lupa mendiskusikannya dengan pasangan untuk memastikan Anda berdua satu suara di hadapan mertua. [8] Secara berkala, luangkan waktu untuk mengevaluasi kembali batasan-batasan tersebut. Jika ada batasan yang ternyata kurang efektif, silakan melakukan perubahan yang diperlukan.
    • Misalnya, Anda dan pasangan mungkin merasa keberatan dengan mertua yang terlalu ikut campur dalam aktivitas membesarkan anak. Jika situasinya demikian, jadikan rasa keberatan tersebut salah satu batasan yang perlu dikomunikasikan kepada mertua.
    • Batasan lainnya, mertua mungkin tidak diizinkan untuk ikut campur dalam masalah finansial Anda dan pasangan atau menginap di rumah Anda ketika berkunjung. Jika rumah Anda dan mereka berjauhan, cobalah memesankan kamar di hotel untuk mertua.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengakhiri Hubungan dengan Mertua

PDF download Unduh PDF
  1. Ketika menghadapi mertua, satu-satunya orang yang bisa mendukung Anda di sepanjang prosesnya adalah pasangan. Sekalipun pasangan tetap ingin mempertahankan relasi dengan orang tuanya, dia tetap harus memberikan dukungan yang Anda perlukan dan mendukung pilihan Anda. [9]
    • Latih respons yang asertif dengan pasangan agar dia tahu harus bersikap seperti apa jika orang tuanya mulai menyinggung masalah yang Anda dan mereka alami.
    • Jika pasangan juga ingin mengakhiri hubungan dengan orang tuanya, biarkan dia yang memimpin seluruh prosesnya.
  2. Sampaikan keinginan Anda untuk mengakhiri hubungan dengan mertua berikut alasannya. Pastikan percakapan berlangsung dengan singkat, lugas, dan faktual. Dengan kata lain, jangan membuang-buang waktu untuk berdebat dengan mertua atau membiarkan emosi Anda menguasai percakapan. [10]
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “Aku nggak mau bertemu lagi sama Ayah dan Ibu karena kalian selalu merendahkanku di depan anak-anakku. Perilaku tersebut sangat menyakitiku, dan aku nggak mau anakku mencontohnya ketika sudah dewasa nanti.”
    • Kemungkinan besar mertua tidak akan menyetujui keputusan Anda. Namun, selalu ingat bahwa Anda tidak perlu mempertimbangkan pendapat mereka maupun menjustifikasi keputusan Anda di hadapan mereka.
  3. Jika benar-benar ingin membatasi interaksi dengan kerabat yang memberikan pengaruh kurang sehat, jangan ragu menghapus mertua dari berbagai media yang selama ini menghubungkan Anda dengan mereka. Misalnya, hapus pertemanan dengan mertua di Facebook dan jika perlu, blokir pula alamat surel dan nomor telepon mereka. [11]
  4. Jika benar-benar ingin menjauhkan diri dari mertua, berhentilah menghadiri acara sosial maupun aktivitas keluarga besar yang kerap melibatkan mertua. Misalnya, Anda mungkin perlu mengakhiri keanggotaan klub yang melibatkan mertua, berbelanja di supermarket lain, atau bahkan menolak menghadiri undangan pernikahan.
    • Menolak undangan dan mencari komunitas atau rutinitas baru memang tidak mudah, tetapi sejatinya cukup efektif untuk menghindari mertua Anda.
  5. Jika mertua mulai memancing pertengkaran atau perdebatan, tegaskan batasan Anda berikut alasan di balik keputusan Anda untuk mengakhiri hubungan dengan tenang. Jika kerabat lain mengkritik pilihan Anda atau berusaha membuat Anda merasa bersalah, cobalah menjelaskan bahwa keputusan tersebut dibuat untuk melindungi kesejahteraan Anda dan relasi Anda dengan orang lain. Tidak perlu memberikan penjelasan yang terlalu panjang, ya! [12]
  6. Ingat, suatu hari nanti Anda mungkin akan berjumpa kembali dengan mertua, baik secara sengaja maupun tidak. Jika hari itu tiba, tetaplah memperlakukan mereka dengan baik, dan jangan mengucapkan kata-kata yang mampu menyakiti mereka secara sengaja. Bantu diri Anda untuk tidak menambah rasa bersalah, dan selalu ingat bahwa Anda memiliki hak penuh untuk mengontrol emosi. Tetaplah menghargai mertua, seburuk apa pun perlakuan mereka kepada Anda!
    • Jika kerabat lain menanyakan alasan di balik keputusan Anda untuk mengakhiri hubungan dengan mertua, berikan jawaban yang jujur. Namun, jangan menggosipkan atau merendahkan mertua di hadapan kerabat Anda maupun pasangan. [13]
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 3.867 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan