Unduh PDF Unduh PDF

Tidak tega rasanya melihat balita yang bibirnya kering dan pecah-pecah. Untungnya, ada banyak cara mengatasi masalah tersebut. Anda bisa memperbaiki kesehatan bibir balita dengan mencukupi kebutuhan cairannya dan melindungi mulutnya dari cuaca dingin. Oleskan pelembap bibir, gel petroleum, atau salep lain untuk mengurangi bengkak dan iritasi. Bibir pecah pada balita akan hilang dalam beberapa hari kemudian.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Menggunakan Obat Oles

Unduh PDF
  1. Ada jenis salep dan minyak yang dapat mengatasi bibir pecah. Misalnya, Anda bisa mengoleskan gel petroleum, minyak zaitun, atau minyak sayur tipis-tipis. Selain itu, cobalah meneteskan sedikit isi kapsul vitamin E pada bibir balita. [1]
  2. Gunakan cotton bud bersih untuk mengoleskan pelembap bibir secukupnya. Lakukan satu kali di pagi hari dan satu kali lagi sebelum tidur malam. Pakai lagi tepat sebelum keluar rumah. [2]
    • Pelembap yang paling efektif adalah yang mengandung lilin lebah atau petroleum.
    • Jangan mengoleskan pelembap bibir dengan jari karena dapat mentransfer kuman pada bibir balita yang sudah pecah-pecah. [3]
    • Jangan menggunakan pelembap bibir wangi atau mengandung perasa yang dapat mendorong balita menjilat bibir.
    • Jangan menggunakan pelembap bibir mengandung kamper atau fenol yang dapat membuat bibir makin kering. [4]
  3. Paparan sinar matahari berlebih dapat mengakibatkan bibir pecah-pecah. Pelembap yang mengandung SPF 15 atau lebih dapat melindungi bibir balita dari sinar matahari. [5]
    • Tabir surya hanya bisa diterima pada bibir balita jika terkandung dalam pelembap bibir. Jangan mengoleskan tabir surya secara langsung pada bibirnya.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Mengubah Perilaku dan Kebiasaan

Unduh PDF
  1. Balita biasanya tidak mengikuti perintah dengan patuh. Menyuruhnya berhenti menjilat bibir hanya akan membuat dia makin sering melakukannya alih-alih mengurangi. [6]
  2. Udara dari mulut akan terus melewati bibir sehingga makin kering. Ketika melihat anak bernapas melalui mulut, tunjukkan teknik bernapas yang benar. [7]
  3. Cuaca dingin berkontribusi membuat bibir kering karena hilangnya kelembapan. Syal dapat melindungi bibir pecah-pecah yang diperparah oleh udara kering dan dingin. [8]
    • Saat cuaca dingin, usahakan agar anak bermain di dalam rumah saja.
  4. Bibir balita biasanya dehidrasi saat cuaca kering dan dingin. Tempatkan alat pelembap udara di dalam rumah atau kamarnya supaya udara tidak terlalu kering. [9]
  5. Dehidrasi adalah penyebab utama bibir pecah. Jika tidak mendapat cukup cairan, bibirnya mungkin akan pecah-pecah. Berikan air saat dia makan dan main sepanjang hari untuk mencegah dehidrasi. [10]
  6. Biasanya, rasa cemas menimbulkan impuls untuk menjilat bibir. Sering-seringlah mengajak anak bicara dengan cara yang manis dan menenangkan. Sediakan lingkungan bermain yang aman dan stabil, dan jauhkan dia dari penyebab stres (misalnya, anjing yang menggonggong atau anak lain yang membuat dia takut). [11]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Mengatasi Penyebab Iritasi

Unduh PDF
  1. Ada beberapa jenis wewangian, pewarna, dan alergen lain yang dapat menyebabkan bibir pecah-pecah. Jika Anda tahu anak punya alergi, kurangi eksposurnya. Selain itu, jangan mengaplikasikan kosmetik seperti lipstik pada balita karena kosmetik biasanya mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan reaksi alergi yang membuat bibir anak jadi kering. [12]
    • Jika anak punya alergi, bawa ke dokter. Dokter dapat melakukan tes untuk mengetahui apa tepatnya yang memicu reaksi anak.
  2. Pasta gigi yang mengandung bahan aktif sodium lauryl sulfate dapat membuat bibir kering dan bahkan menyebabkan iritasi, yang kemudian berujung pada bibir pecah. Cek label bahan pada pasta gigi anak untuk memastikan tidak ada kandungan sodium lauryl sulfate di dalamnya. [13]
    • Pastikan pasta gigi anak juga tidak mengandung cinnamate yang tidak nyaman untuk orang yang bibirnya pecah-pecah.
  3. Asam dalam jeruk cenderung mengiritasi bibir dan membuat bibir anak sensitif terhadap sinar matahari. Akibatnya, kelembapan bibir menguap dan mengakibatkan pecah-pecah. [14]
    • Selain jeruk biasa, yang juga perlu dihindari adalah lemon, grapefruit , jeruk mandarin, jeruk bali, dan jeruk nipis.
    • Jika Anda mengkhawatirkan kecukupan asupan vitamin C anak, berikan kale , paprika, brokoli, atau stroberi. Untuk sumber vitamin C yang lain, tanyakan kepada dokter.
  4. Defisiensi vitamin B dapat mengakibatkan bibir pecah-pecah. Tambah asupan makanan yang mengandung vitamin B, seperti daging, ikan, sayur berdaun hijau seperti bayam dan kale , gandum, dan kacang-kacangan. [15]
    • Jumlah persis vitamin B yang dibutuhkan anak bergantung pada berat badan dan usianya. Silakan berkonsultasi dengan dokter anak untuk menentukan jumlah vitamin B yang harus diberikan.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Mengatasi Kasus yang Lebih Serius

Unduh PDF
  1. Gejala-gejala ini bisa jadi merupakan indikasi kondisi yang lebih serius, tetapi hanya dokter yang dapat membuat diagnosis akurat. Walaupun langka, masalah serius harus diatasi segera. [16]
    • Balita juga harus dibawa ke dokter jika bibir pecah disertai gejala sakit (misalnya, batuk, mengi, atau sesak napas) atau jika ada ruam di bagian tubuh lain.
    • Jika minumnya kurang dari biasa, cari tanda-tanda dehidrasi. Ini termasuk ketidakmampuan menahan cairan di dalam perut, kurang energi, jarang buang air kecil, atau air matanya sedikit ketika menangis.
  2. Jika bibir anak pecah-pecah dan tidak membaik setelah dirawat dua minggu, jadwalkan janji dengan dokter. Apabila bibir pecah juga berdarah, segera hubungi dokter. [17]
  3. Carilah petak putih di lidah, bagian dalam pipi, bagian dalam bibir, dan gusi. Apabila petak putih disertai bibir pecah (terutama pecah-pecah di sudut mulut), itu bisa jadi tanda Candida atau infeksi jamur. Dokter dapat memberikan cairan atau krim antijamur untuk mengatasi infeksi tersebut. [18]
    • Metode pemberian obat yang disarankan dokter bergantung pada produk itu sendiri. Konsultasikan dengan dokter atau petunjuk dari produsen untuk mengetahui panduan penggunaan spesifik.
  4. Jika ada petak merah dan bersisik di bibir, pada kulit di atas dan bawah bibir, dan di tepi bibir, mungkin itu bukan kasus bibir pecah biasa. Itu merupakan gejala medis yang disebut dermatitis akibat menjilat bibir. Dokter dapat menyarankan perawatan terbaik yang biasanya berupa gel petroleum yang dioleskan tipis-tipis. [19]
    • Jika kasus balita Anda adalah dermatitis penjilat bibir, biasanya di bagian tubuhnya yang lain akan muncul petak eksem (kulit kering dan bersisik). Jadi, perhatikan dan hubungi dokter jika Anda menemukan petak seperti itu.
    • Dalam kasus langka, anak mungkin membutuhkan steroid ringan jenis oles, krim antijamur, atau krim antibiotik. [20] Dokter akan memberi perawatan tambahan ini jika diperlukan.
    • Jika masalahnya adalah dermatitis, minta anak untuk berhenti menjilat bibir.
  5. Rosen’s Ointment, yang juga disebut 1-2-3 Ointment, terbuat dari Burrow’s Solution, obat oles yang digunakan untuk mengatasi bengkak, ruam, dan iritasi kulit. Obat oles ini juga mengandung pelembap kulit Aquaphor dan zink oksida. Oleskan pada bibir anak yang pecah-pecah. [21]
    • Rosen’s Ointment tidak tersedia secara komersial, tetapi apotek dapat menyediakannya.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 908 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan