Unduh PDF Unduh PDF

Sewaktu kita kecil, kita pasti mengalami gigi goyang yang akhirnya terlepas sendiri. Lantas bagaimana jika situasi serupa juga menimpa Anda yang sudah berusia dewasa? Kemungkinan besar, kebersihan dan kesehatan gigi Anda sedang terancam. Ingat, gigi Anda terbentuk dari beberapa lapis sel yang dilindungi dengan lapisan sangat keras bernama enamel. Sejatinya, enamel gigi terbentuk dari mineral yang dapat dengan mudah terkikis oleh bakteri ketika Anda mengonsumsi makanan dan minuman yang bersifat asam. Akibatnya, risiko gigi berlubang atau masalah gigi lain pun harus siap Anda hadapi setelahnya. Untuk mencegah risiko pembusukan gigi dan masalah gigi lan seperti gingivitis atau peridontitis, cobalah mengubah pola makan dan menjaga kebersihan gigi serta gusi Anda dengan lebih baik!

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Menjaga Kebersihan Gigi

Unduh PDF
  1. Jika Anda tidak memiliki masalah gigi yang serius seperti gingivitis, cukup temui dokter gigi dua kali setahun untuk membersihkan gigi dan memeriksa kesehatannya. [1] Umumnya, dokter akan membersihkan sela-sela gigi dan bagian lain yang sulit dibersihkan jika Anda hanya menggunakan sikat atau benang gigi. [2]
    • Karang gigi yang menumpuk di bawah gusi dapat meningkatkan jumlah bakteri jahat di dalam mulut dan memicu terjadinya peradangan pada gusi, resesi gusi (gusi turun), dan kehilangan tulang gigi.
    • Jika Anda mengalami gingivitis atau periodontitis, tingkatkan frekuensi pembersihan gigi di dokter.
  2. Gunakan sikat gigi berbulu halus dan letakkan dengan kemiringan 45°C di permukaan gigi. Setelah itu, gosok dengan lembut permukaan gigi yang menghadap keluar pun menghadap ke dalam, serta permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah selama setidaknya 10 kali. Lalu, genggam sikat gigi dengan posisi tegak lurus dan gosok sela-sela di antara gigi depan dengan gerakan vertikal; gosok pula lidah Anda setelahnya. Kemudian, buang pasta gigi yang tersisa dan jangan membilas busa yang tertinggal di dalam mulut. [3]
    • Gunakan pasta gigi yang mampu menghilangkan tartar atau kerak pada gigi, setidaknya dua kali sehari.
    • Mengapa Anda tidak perlu membilas busa yang terbentuk setelah menggosok gigi? Sejatinya, melakukannya akan memberikan kesempatan kepada gigi untuk menyerap mineral yang terkandung dalam pasta gigi, terutama jika pasta gigi Anda mengandung lebih dari 1.200 ppm fluorida.
  3. Siapkan setidaknya benang gigi sepanjang 45 cm, dan ikatkan setiap ujungnya di jari tangan kanan dan kiri Anda. Setelah itu, bentangkan benang, jepit kedua ujungnya dengan jempol dan jari telunjuk Anda sampai teksturnya menegang, dan gerakkan perlahan ke sela-sela gigi dengan gerakan vertikal dan horizontal; pastikan benang tidak putus! Longgarkan sedikit benang untuk membersihkan sela gigi yang lain. [4]
    • Jika ingin, Anda juga bisa menggunakan waterpik (alat pembersih gigi yang mampu menyemprotkan air untuk membersihkan plak dan sisa makanan di sela-sela gigi). Pilih metode ini jika Anda kesulitan atau tidak suka membersihkan gigi dengan benang, memakai kawat gigi, serta mengenakan dental bridge (salah satu jenis gigi tiruan). Isi waterpik dengan 1 bagian air dan 1 bagian cairan kumur untuk memaksimalkan manfaat perlindungannya.
  4. Kemungkinan, dokter gigi akan meresepkan obat kumur yang mengandung zat antibiotik atau antiseptik jika Anda mengalami gangguan gusi. Selain meresepkan obat kumur, Anda mungkin juga perlu mengonsumsi antibiotik oral seperti doxycycline berdosis rendah untuk mengontrol produksi bakteri yang mampu merusak gusi, umumnya sampai dengan tiga bulan ke depan. [5]
    • Kemungkinan lainnnya, dokter akan meminta Anda memasukkan chip antiseptik atau kantong gel berisi obat di celah antara gigi dan gusi untuk mengontrol pertumbuhan bakteri di area tersebut. Jika kesulitan melakukannya sendiri, cobalah meminta bantuan orang-orang terdekat atau bahkan dokter gigi Anda.
  5. Herba dan minyak yang mengandung properti antiradang alami mampu membunuh bakteri jahat dalam mulut dan oleh karenanya, mengurangi peradangan pada gusi. Cobalah memijat gusi Anda dengan salah satu dari beberapa herba di bawah ini untuk memperbaiki kesehatan gigi dan gusi:
    • Kunyit: mengandung properti antiradang, antioksidan, antibiotik. [6]
    • Lidah buaya: mengandung properti antiradang yang sangat baik untuk penderita gingivitis atau periodontitis.
    • Minyak moster: mengandung properti antibiotik dan antiradang. [7]
    • Minyak pepermin: mengandung properti antibiotik dan antiradang, serta mampu menyegarkan napas. [8]
    • Minyak oregano: mengandung properti antibiotik dan mampu meningkatkan kekebalan tubuh. [9]
    • Amla ( Goosebery dari India): mengandung properti antiradang dan antioksidan, serta sangat kaya akan vitamin C. [10]
    • Garam laut: mencegah pertumbuhan bakteri dan mampu mengencangkan gusi di sekitar gigi. [11]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Mengubah Pola Makan untuk Mengurangi Risiko Pembusukan Gigi

Unduh PDF
  1. Gula dapat memicu perkembangbiakan bakteri dalam mulut. Oleh karena itu, kurangi kadar gula yang masuk ke dalam tubuh untuk mencegahnya! [12] Dengan kata lain, berusahalah menghindari makanan kemasan dan olahan, serta minuman manis. Selalu baca label yang tertera pada kemasan dan hindari produk yang mencantumkan gula, sirop gula tinggi fruktosa, sirop tebu, atau pemanis lain sebagai bahan baku utamanya. Kurangi atau hindari pula makanan dan minuman di bawah ini, yang berisiko memperburuk kesehatan gigi jika dikonsumsi secara berlebihan:
    • Camilan, biskuit, atau keripik dalam kemasan.
    • Roti atau keik.
    • Minuman bersoda, minuman rasa buah-buahan, teh manis.
  2. Kapan pun ingin menyantap makanan bercita rasa manis, gunakan pemanis alami seperti stevia atau madu yang kaya akan properti antibakteri. Stevia sendiri merupakan herba yang tidak mengandung kalori tetapi rasa manisnya 200 kali lipat melebihi gula! [13]
    • Hindari pemanis buatan seperti aspartam yang mampu mengubah keseimbangan bakteri dalam lambung dan berisiko menyebabkan terjadinya intoleransi terhadap glukosa (prediabetes). [14]
  3. Untuk mengurangi kadar asam dalam tubuh, jangan terlalu banyak mengonsumsi buah-buahan citrus seperti jeruk atau lemon, dan pastikan Anda selalu berkumur dan menggosok gigi setelah menyantap buah-buahan tersebut.
    • Faktanya, kandungan fruktosa (jenis gula alami yang terkandung dalam buah-buahan) pada buah segar seperti apel, pir, atau peach tidak terlalu tinggi. Selain itu, fruktosa juga tidak akan meningkatkan pertumbuhan bakteri jahat dalam mulut. Oleh karena itu, jangan takut mengonsumsi buah-buahan segar, ya! [15]
  4. Untuk meningkatkan produksi air liur dalam mulut, pastikan Anda tidak mengunyah makanan dengan terburu-buru. [16] Ingat, air liur mengandung mineral alami yang mampu melindungi gigi dari kerusakan. Agar jumlah air liur bertambah, pastikan Anda selalu mengunyah makanan dengan lambat. Selain itu, minum pula 6-8 gelas air putih setiap hari. Sejatinya, Anda tidak harus mengonsumsi air mineral karena kandungan mineral juga bisa diperoleh dari makanan yang Anda konsumsi. Dengan kata lain, Anda juga boleh mengonsumsi air sumur atau bahkan air keran, karena keduanya juga mengandung zat mineral yang jenis dan kandungannya bervariasi pada setiap wilayah. [17]
    • Faktanya, air keran pada sebagian besar wilayah di Amerika Serikat mengandung fluorida yang mampu membantu mencegah pembusukan gigi. Sayangnya, belum ada penelitian yang menyatakan bahwa air keran di Indonesia memiliki kandungan yang sama. Oleh karena masyarakat Indonesia lebih sering mengonsumsi air kemasan, pahamilah bahwa kemungkinan besar, air kemasan yang dibubuhi keterangan de-ionized (tidak terionisasi), purified (dimurnikan), demineralized (tidak mengandung mineral), atau distilled (melalui proses distilasi atau penyulingan) tidak lagi mengandung fluorida alami yang dibutuhkan oleh gigi Anda. [18] [19]
    • Menenggak air putih adalah cara termudah untuk menghidrasi tubuh tanpa harus mengonsumsi zat yang berisiko merusak gigi Anda.
    • Saat mengonsumsi makanan yang asam, cobalah memperlambat tempo mengunyah untuk meningkatkan produksi air liur yang keluar.
  5. Pilih multivitamin yang mengandung mineral, terutama kalsium dan magnesium. Secara khusus, magnesium memegang peranan penting untuk mencegah terjadinya kekurangan kalsium yang mampu melemahkan kekuatan tulang dan gigi. [20] Setiap harinya, berusahalah untuk mengonsumsi 1.000 mg kalsium, serta 300-400 mg magnesium jika Anda tidak mengonsumsi susu dan produk olahannya (seperti keju dan yoghurt) untuk mengurangi jumlah karang pada gigi. Jika Anda adalah pria berusia di atas 71 tahun atau wanita berusia di atas 51 tahun, berusahalah mengonsumsi 1.200 mg kalsium setiap harinya.
    • Untuk anak-anak, berikan vitamin dengan kandungan magnesium yang berbeda. Faktanya, anak-anak yang baru lahir sampai dengan usia 3 tahun membutuhkan 40-80 mg magnesium setiap harinya. Sementara itu, anak-anak berusia 3-6 tahun membutuhkan 120 mg setiap hari, dan anak-anak berusia 6-10 tahun membutuhkan 170 mg magnesium setiap hari. [21]
  6. Sejatinya, vitamin D yang berpadu dengan kalsium adalah kombinasi sempurna untuk memperkuat tulang dan gigi Anda. Selain itu, vitamin D juga mampu membantu membunuh bakteri yang memicu terjadinya pembusukan gigi. [22] Setiap harinya, cobalah mengasup tubuh dengan 600 IU (unit internasional) vitamin D. Orang yang berusia di atas 70 tahun bahkan membutuhkan sekitar 800 IU vitamin D setiap harinya! Salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk menambah jumlah vitamin D dalam tubuh adalah dengan berjemur tanpa mengenakan krim tabir surya selama 10-15 menit pada sore hari, setidaknya tiga hari sekali. Jika memungkinkan, kenakan pakaian yang tidak menutup area lengan, kaki, dan punggung Anda. Selain berjemur, konsumsi pula makanan yang kaya akan vitamin D seperti:: [23]
    • Ikan salmon, ikan kakap, ikan berdaging putih, ikan makerel.
    • Susu kedelai yang diberi tambahan vitamin D.
    • Santan.
    • Susu sapi.
    • Telur.
    • Yoghurt.
    Iklan

Tips

  • Jika terjadi perdarahan, pembengkakan, atau timbul rasa sakit setelah Anda mencoba menerapkan salah satu atau beberapa kiat yang tertera dalam artikel ini, berhentilah melakukannya dan segeralah memeriksakan diri ke dokter!
  • Ingat, soda bersifat asam dan dapat merusak enamel gigi. Oleh karena itu, berusahalah menghindari minuman bersoda atau mengurangi konsumsinya! [24]
Iklan

Referensi

  1. https://www.humana.com/learning-center/health-and-wellbeing/healthy-living/teeth-cleaning
  2. http://www.merckmanuals.com/home/mouth-and-dental-disorders/periodontal-diseases/periodontitis
  3. http://www.mouthhealthy.org/en/az-topics/b/brushing-your-teeth
  4. http://www.mouthhealthy.org/en/az-topics/f/Flossing%20Steps
  5. http://www.nidcr.nih.gov/oralhealth/Topics/GumDiseases/PeriodontalGumDisease.htm
  6. Hu P, Huang P, Chen MW., Curcumin attenuates cyclooxygenase-2 expression via inhibition of the NF-κB pathway in lipopolysaccharide-stimulated human gingival fibroblasts. Cell Biol Int. 2013 May;37(5):443-8.
  7. Komorowski RC, Torneck CD, Hu JW. Neurogenic inflammation and tooth pulp innervation pattern in sympathectomized rats. J Endod. 1996 Aug;22(8):414-7.
  8. Duss C, Lang NP, Cosyn J, Persson GR. A randomized, controlled clinical trial on the clinical, microbiological, and staining effects of a novel 0.05% chlorhexidine/herbal extract and a 0.1% chlorhexidine mouthrinse adjunct to periodontal surgery. J Clin Periodontol. 2010 Nov;37(11):988-97.
  9. Ok E, Adanir N, Ozturk T. Antibacterial and smear layer removal capability of oregano extract solution. Eur J Dent. 2015 Jan-Mar;9(1):20-4.
  1. Singh A, Purohit B. Tooth brushing, oil pulling and tissue regeneration: A review of holistic approaches to oral health. J Ayurveda Integr Med. 2011 Apr;2(2):64-8.
  2. Sun XW, Sun GL, Xiao LJ. [Evaluation of gingival inflammation related to different retraction agents]. [Article in Chinese].Hua Xi Kou Qiang Yi Xue Za Zhi. 2008 Feb;26(1):53-5.
  3. http://www.mouthhealthy.org/en/az-topics/d/decay
  4. http://www.diabetes.org/food-and-fitness/food/what-can-i-eat/understanding-carbohydrates/artificial-sweeteners/?referrer=https://www.google.com/
  5. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3727955/
  6. https://www.dentalhealth.org/tell-me-about/topic/sundry/diet
  7. https://books.google.com/books?id=PhdtLQVtCMMC&pg=PA519&lpg=PA519&dq=chew+slowly+to+increase+saliva&source=bl&ots=YxwlM3j3zL&sig=GsaWBneTbNB-TgoZTIn8ifTGhEc&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjg8JWT-s_KAhVWzGMKHdppAbcQ6AEISTAH# v=onepage&q=chew%20slowly%20to%20increase%20saliva&f=false
  8. http://www.ars.usda.gov/SP2UserFiles/Place/80400525/Articles/NDBC32_WaterMin.pdf
  9. http://www.cdc.gov/fluoridation/faqs/bottled_water.htm
  10. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10728111
  11. http://oralhealth.deltadental.com/adult/Nutrition/22,HD8
  12. http://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/magnesium-supplement-oral-route-parenteral-route/proper-use/drg-20070730
  13. https://www.vitamindcouncil.org/health-conditions/dental-caries/
  14. http://www.dietitians.ca/Your-Health/Nutrition-A-Z/Vitamins/Food-Sources-of-Vitamin-D.aspx
  15. http://www.mouthhealthy.org/en/az-topics/d/decay

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 3.903 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan