Unduh PDF
Unduh PDF
Kebocoran oli lazim terjadi pada setiap mobil. Sering kali, masalahnya ringan dan mudah diperbaiki. Namun, kebocoran oli dapat menjadi pertanda masalah serius pada mesin mobil. Berikut beberapa panduan dasar dalam mengatasi kebocoran oli sebelum membawa mobil ke bengkel.
Langkah
-
Cek oli mobil. Keluarkan tongkat pengukur ( dipstick ) oli, yang biasanya berwarna merah, oranye, atau kuning. Anda tidak perlu membuka penutup oli untuk mengecek tongkat pengukur. Usap oli pada tongkat menggunakan kain lap atau tisu sampai Anda bisa melihat meterannya. Setelah itu, celupkan tongkat ke reservoar oli dan keluarkan kembali. Setelah itu, lihat ukuran ketinggian oli mesin yang ditunjukkan meteran di ujung tongkat pengukur.
- Idealnya oli mesin diperiksa sekali seminggu.
- Tambahkan oli jika level oli dalam mesin cukup rendah atau kosong. Teruskan mengecek setiap 30 menit. Oli yang terus berkurang dapat menandakan adanya kebocoran pada wadah oli.
-
Gunakan sistem pendeteksi kebocoran fluoresen. Kombinasi sinar ultraungu atau lampu biru dan cat fluoresen dapat membantu Anda menemukan kebocoran oli pada mobil. Masukkan cat ke dalam reservoar oli dan biarkan mobil menyala selama 10 menit. Pastikan isi kap mobil dalam keadaan gelap, dan sorotkan lampu fluoresen pada mesin mobil. Area yang berkilau menandakan lokasi kebocoran.
-
Cuci mesin mobil dengan steam cleaner untuk mempermudah pencarian titik kebocoran. Balutkan selofan (plastik pengemas) di sekeliling konektor sensor, dan kekang kabel serta eratkan dengan lakban . Semprotkan degreaser (produk pembersih minyak) pada mesin, sasis, dan suspensi, lalu diamkan sesuai waktu yang ditentukan pada kemasan produk. Gunakan pencuci steam cleaner (alat pembersih menggunakan uap) untuk membersihkan minyak dan kotoran yang mengeras. Keringkan komponen dan sensor listrik dengan udara terkompresi.
-
Usapkan selapis tipis bedak talk di sekitar mesin. Berkendaralah sekitar 15 menit. Oli yang ada di permukaan akan tampak pada bedak sehingga Anda menelusuri asal kebocoran.
-
Cari beberapa titik kebocoran. Kebocroan bisa terjadi di beberapa tempat karena segel penahan oli mengusang secara alami. Tidak jarang pula gasket penutup katup, segel camshaft , dan gasket wadah oli turut mengalami kebocoran. Semua segel karet yang menahan cairan dalam mesin terpapar oleh panas dan pendinginan yang sama di mesin, dan bisa rusak secara bersamaan.Iklan
Tips
- Sistem pendeteksi kebocoran fluoresen bisa dibeli di bengkel atau toko otomotif.
- Kebocoran berbeda dengan rembesan. Kebocoran merupakan tetesan konstan yang terjadi baik mesin dalam keadaan mati maupun hidup. Rembesan adalah kebocoran pelan yang seiring waktu membuat oli keluar dari segelnya. Rembesan perlu diperhatikan untuk menentukan tingkat keparahan kebocoran yang dapat terjadi. Jika Anda terus melihat adanya tetesan atau genagan oli di bawah kendaraan, jangan gunakan kendaraan dan hubungi jasa profesional supaya mobil Anda diperiksa dan mencegah kerusakan mesin.
- Waktu terbaik untuk mengecek oli adalah setelah mesin mati selama 10 menit (ketika dingin).
- Cat fluoresen akan tinggal di sistem mobil sehingga Anda bisa mengecek ulang kebocoran oli jika diperlukan.
- Anda bisa mencari toko yang menyewakan alat steam cleaner .
- Gunakan degreaser yang aman untuk plastik dan silikon.
- Letakkan karton kering dan bersih di bawah mobil untuk menentukan apakah mobil mengalami kebocoran, atau genangan oli memang sudah ada di lantai.
Iklan
Peringatan
- Jangan kendarai mobil jika lampu oli menyala.
Iklan
Hal yang Anda Butuhkan
- Kain lap dan tisu dapur
- Cat fluoresen
- Lampu biru atau ultraungu
- Bedak talk
- Selotip silikon
- Alat steam cleaner
- Degreaser
- Selofan
- Lakban
- Udara terkompresi
Referensi
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 4.758 kali.
Iklan