Unduh PDF Unduh PDF

Merasa sedang terjebak dalam kegemaran membaca atau menonton objek pornografis secara berlebihan? Meski saat ini dampak negatifnya belum Anda sadari, cepat atau lambat perilaku tersebut dapat mengacaukan aktivitas sehari-hari dan merusak hubungan Anda dengan orang-orang terdekat, lho ! Alhasil, rasa malu pun tidak akan bisa Anda hindari setelahnya. Jika sudah menyadari dampak negatifnya tetapi masih kesulitan memutuskan rantai setan tersebut, cobalah berusaha lebih keras untuk menggantikan kebiasaan yang negatif dengan perilaku yang lebih positif. Baca artikel ini untuk menemukan kiat lengkapnya, ya!

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Mengevaluasi Masalah

Unduh PDF
  1. Secara umum, Anda perlu menyadari bahwa seksualitas yang sehat adalah salah satu bentuk komunikasi yang positif dan sangat kaya akan rasa. Dalam proses berkomunikasi tersebut, pihak-pihak yang ada di dalamnya akan memberi, menerima, dan merasakan kesenangan serta kenyamanan emosional yang positif. Seksualitas juga merupakan ekspresi diri yang dapat menguntungkan Anda secara fisik, emosional, dan spiritual jika berada dalam bentuk yang sehat. Sebaliknya, seksualitas yang tidak sehat terjadi jika Anda terus-menerus merasa malu karenanya, menggunakan seks sebagai alat untuk mengeksploitasi atau menyakiti seseorang, serta memanfaatkan kekuatan dan superioritas untuk memaksa orang lain memenuhi hasrat seksual Anda. [1]
    • Kecanduan terhadap objek pornografis mungkin merupakan cara seseorang untuk mengatasi kebosanan, kecemasan, atau emosi negatif lain yang tak kalah kuatnya. Selain itu, mereka mungkin juga menggunakan pornografi sebagai alat untuk merasa penting, kuat, atau diinginkan. [2]
  2. Sejatinya, kecanduan terhadap internet tidak memiliki indikator atau tolok ukur khusus. Namun, secara umum, ada beberapa penanda yang menunjukkan bahwa perilaku mengonsumsi internet dan objek pornografis Anda telah menjadi masalah yang mengganggu jalannya kehidupan. Beberapa di antaranya adalah: [3] [4]
    • Anda kerap lupa waktu saat menonton objek pornografis
    • Anda kesulitan menyelesaikan pekerjaan di kantor dan di rumah
    • Anda mulai mengasingkan diri dari kerabat dan sahabat terdekat
    • Perilaku mengonsumsi objek pornografis membuat Anda merasa bersalah atau bersikap defensif
    • Anda merasakan euforia tertentu saat mengonsumsi objek pornografis
    • Anda tidak bisa berhenti mengonsumsi objek pornografis meski sudah mengetahui atau merasakan dampak negatifnya
    • Anda kesulitan mengontrol perilaku mengonsumsi objek pornografis, dan tidak bisa berhenti melakukannya meski sudah melakukan berbagai upaya
    • Perilaku mengonsumsi objek pornografis mulai mendominasi pikiran Anda, dan Anda tetap ingin melakukannya meski sedang mengerjakan hal lain
    • Keintiman Anda dengan pasangan mulai terganggu akibat adanya perilaku tersebut
  3. Setelah menyadari dan mengakui eksistensi masalah Anda, segeralah mengidentifikasi hal-hal yang ingin Anda ubah. Misalnya, beberapa orang ingin benar-benar menghentikan kecanduannya, tetapi ada pula orang-orang yang hanya ingin mengubah cara dan/atau frekuensi konsumsinya. Atau, Anda mungkin hanya ingin berhenti menonton objek pornografis dengan genre tertentu. Pahami baik-baik keadaan yang ingin diubah karena hanya dengan cara itulah Anda bisa melanjutkan hidup ke arah yang lebih baik.
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Memutuskan Rantai Kecanduan

Unduh PDF
  1. Bagi sebagian orang, menggunakan internet dan mengonsumsi objek pornografis secara berlebih adalah alat untuk menenangkan diri dari stres, depresi, dan kecemasan yang menyerang. Atau, Anda mungkin pernah terjebak dalam masalah kecanduan terhadap alkohol dan obat-obatan terlarang di masa lalu, dan pornografi kemudian dimanfaatkan sebagai “obat” yang mampu memberikan efek “mati rasa” serupa dengan obat-obatan terlarang. [5]
  2. Jika pornografi Anda gunakan sebagai alat untuk mengelola emosi, pahamilah bahwa sejatinya ada lebih banyak cara yang lebih produktif untuk melakukannya. Selain itu, jika pornografi digunakan sebagai objek untuk melampiaskan rasa malu Anda saat harus berinteraksi dengan orang yang disukai, cobalah mengelola masalah tersebut dengan memperbaiki kemampuan bersosialisasi Anda. Jika pornografi dimanfaatkan sebagai alat untuk melampiaskan kemarahan dan rasa frustrasi Anda, cobalah mencari cara lain untuk mengelola keduanya tanpa melibatkan satu pun objek pornografis. [6]
    • Pelajari cara yang menyehatkan untuk mengendalikan kemarahan dan mengatasi rasa frustrasi Anda
    • Pertimbangkan untuk melibatkan diri dalam rutinitas harian yang lebih menyehatkan, seperti berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, bermeditasi, melakukan teknik relaksasi, berlatih yoga, atau melakukan latihan pernapasan dalam.
  3. Oleh karena mengonsumsi objek pornografis secara berlebihan merupakan sebuah kebiasaan, umumnya penyebab terbesarnya adalah kebosanan. Dengan kata lain, Anda menjadikan objek pornografis sebagai hiburan karena tidak memiliki aktivitas lain yang lebih bermanfaat. Untuk menanggulanginya, cobalah menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas yang lebih positif agar kebiasaan tersebut dapat hilang secara bertahap.
    • Salah satu cara yang ampuh untuk melawan kebosanan adalah dengan melibatkan diri secara aktif di dalam komunitas. Percayalah, langkah ini jauh lebih ampuh daripada sekadar mencari hobi baru, terutama karena anggota komunitas yang lain dapat menjadi sistem pendukung yang bisa diandalkan dan akan menyadari ketiadaan Anda. Oleh karena itu, cobalah bergabung dengan klub olahraga, klub membaca, atau lembaga sosial yang mencari sukarelawan.
  4. Sejatinya, rasa kesepian juga bisa memotivasi seseorang untuk mengonsumsi objek pornografis secara berlebihan, lho ! Jika Anda merasa terasing dari orang lain, cobalah mencari cara untuk bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang baru. Berfokuslah untuk membangun hubungan yang sehat dan memuaskan dengan orang lain agar Anda tidak harus terus-menerus sendirian.
  5. Luangkan lebih banyak waktu dengan kerabat terdekat, atau bertekadlah untuk membangun relasi pertemanan yang lebih kuat dengan orang lain. Miliki teman yang dapat membantu dan memotivasi Anda untuk mengatasi masalah kecanduan terhadap internet serta objek pornografis. Cari pula teman yang bisa Anda percaya dan dijadikan teman diskusi, lalu mintalah bantuannya untuk mengatasi masalah Anda. [7]
  6. Faktanya, salah satu pemicu kecanduan yang paling lazim adalah trauma di masa lalu. [8] Itulah mengapa, seseorang dengan trauma fisik atau emosional yang berhubungan dengan aktivitas seksual memiliki kemungkinan lebih besar untuk menjalin hubungan yang tidak sehat dengan objek pornografis. Jika situasi serupa juga Anda alami, segeralah mengonsultasikannya kepada ahli kesehatan mental dan mencari cara untuk mengatasi trauma tersebut.
    • Mintalah bantuan dokter untuk merujuk Anda kepada terapis yang tepercaya.
    • Sering kali, sekadar mengakui trauma dan menceritakannya kepada sahabat, kerabat, dan sesama penyintas pun ampuh membantu Anda untuk mengelola emosi yang muncul, dan bergerak menuju perilaku yang lebih positif.
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Memodifikasi Lingkungan

Unduh PDF
  1. Cek preferensi peramban yang Anda gunakan dan cobalah mengubah pengaturannya. Beberapa peramban menyediakan ekstensi yang dapat membantu penggunanya untuk menghindari situs web tertentu dengan melakukan pemblokiran secara menyeluruh. Oleh karena itu, cobalah mengutak-atik opsi pengaturan sampai peramban yang Anda gunakan benar-benar terlindungi dari aktivitas apa pun yang ingin Anda hindari.
  2. Pantau aktivitas berselancar Anda di dunia maya yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Kemudian, amati ada atau tidaknya waktu khusus yang cenderung lebih sering Anda gunakan untuk melakukan penelusuran web. Identifikasi pula jika penggunaan internet Anda kerap dilakukan setelah terjadinya suatu peristiwa khusus. Selain itu, catat pula berbagai pemicu yang membuat Anda betah berselancar di dunia maya selama berjam-jam. [9]
  3. Dengan kata lain, izinkan diri Anda untuk mengakses internet hanya pada waktu-waktu tertentu. Pasang pula alat penghitung waktu atau alarm sebelum Anda mengakses internet atau situs hiburan di dunia maya. Ketika alat penghitung waktu atau alarm sudah berbunyi, hentikan aktivitas Anda! [10]
  4. Kemungkinan besar, keinginan Anda untuk mengonsumsi objek pornografis akan menurun dengan pesat di tempat umum. Oleh karena itu, lindungi diri dari godaan tersebut dengan hanya menggunakan komputer di tempat umum. Ketika melakukan penelusuran web, lakukan itu di tempat yang bisa dilihat oleh orang lain.
    • Misalnya, letakkan komputer di ruang tamu alih-alih kamar tidur Anda, atau akses laptop di kedai kopi atau perpustakaan umum yang ramai akan pengunjung.
    • Tujuan Anda adalah memusnahkan privasi dan menahan dorongan impulsif untuk mengonsumsi objek pornografis.
  5. Terkadang, lingkungan sekitar adalah faktor terbesar yang memicu timbulnya kecanduan terhadap objek pornografis. Oleh karena itu, hindari teman yang terus-menerus memengaruhi Anda untuk mengonsumsi objek pornografis, dan bersihkan laptop atau komputer pribadi dari berkas-berkas yang berbau pornografis serta iklan dewasa yang muncul tanpa permisi ketika Anda melakukan penelusuran web.
  6. Ironisnya, cukup banyak pecandu objek pornografis yang sebenarnya sudah menikah atau menjalani hubungan romantis yang serius. Jika Anda pun mengalami situasi tersebut, cobalah mencari cara yang berbeda untuk menjalani kehidupan seksual Anda. Kemungkinan besar, Anda perlu berusaha lebih keras daripada sekadar mengubah posisi seks di atas ranjang! Alih-alih berusaha menghindari kerja keras tersebut, cobalah lebih berfokus untuk membangun keintiman emosional dengan pasangan dan mengukuhkan kepercayaan di antara Anda berdua. Saat melakukan aktivitas seksual dengan pasangan, berfokuslah pada momen tersebut dan nikmati setiap detik yang Anda berdua lalui bersama.
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Mencari Bantuan

Unduh PDF
  1. Jika seluruh upaya yang Anda lakukan tidak berhasil, pahamilah bahwa Anda selalu bisa mengonsultasikan masalah yang dialami kepada tenaga ahli. Dewasa ini, banyak terapis memiliki lisensi dan kemampuan untuk membantu Anda melepaskan diri dari kecanduan terhadap internet dan objek pornografis.
  2. Dewasa ini, ada cukup banyak sumber bacaan yang tersedia untuk membantu Anda mengatasi masalah tersebut. Umumnya, situs dan program tersebut ditujukan untuk membantu seseorang mengatasi kecanduannya terhadap internet dan objek pornografis, meski setiap program tentu saja mengantongi kredibilitas yang bervariasi. Selain itu, ada juga beberapa organisasi yang berfokus menangani kasus kecanduan terhadap seks dan pornografi, sebagaimana Alcoholic Anonymous ada untuk mewadahi para pecandu alkohol. Jika kecanduan Anda tak kunjung hilang meski sudah melakukan berbagai jenis upaya, pertimbangkan untuk mengunjungi dua situs berikut ini untuk mendapatkan bantuan daring:
  3. Pada akhirnya, faktor terbesar yang mampu mengubah perilaku negatif Anda adalah niat dan keinginan personal. Oleh karena itu, cari alasan yang kuat untuk menjaga komitmen Anda. Misalnya, Anda ingin menjalani hidup yang lebih sehat, memiliki lebih banyak waktu luang, menjalani hubungan personal yang menyenangkan dengan orang lain, atau membuat orang-orang terdekat lebih berbahagia. Percayalah, Anda memiliki banyak alasan yang positif untuk mengubah diri ke arah yang lebih baik!

Tips

  • Di awal prosesnya, Anda mungkin akan kesulitan untuk memfokuskan pikiran pada objek di luar materi pornografis. Meski pikiran Anda berkelana ke segala arah dan sulit untuk berfokus, cobalah untuk tetap bertahan!
  • Beberapa orang dapat mengatasi kecanduannya dengan melibatkan diri secara aktif di berbagai kegiatan keagamaan. Oleh karena itu, cobalah untuk lebih terlibat di dalam institusi keagamaan yang relevan untuk Anda jika perlu.
  • Membicarakan masalah kecanduan kepada orang lain juga dapat memudahkan Anda untuk mengatasinya.
  • Jangan bersikap terlalu keras kepada diri Anda sendiri. Sejatinya, cukup banyak situs pornografis menyembunyikan dirinya di balik situs yang terlihat legal dan resmi. Itulah mengapa, kemungkinan besar Anda tetap akan menemukan satu atau dua situs pornografis selagi berusaha mengatasi kecanduan yang muncul. Sejauh Anda tetap mampu berpegang pada program yang telah disusun, tidak perlu merasa terpuruk jika sesekali berbuat kesalahan.
  • Sejalan dengan pernyataan di atas, selalu ingat bahwa beberapa situs resmi di internet (seperti yang berisi informasi mengenai kesehatan rektal dan kolon, kesehatan payudara, atau kebersihan personal) memiliki kecenderungan lebih besar untuk menampilkan konten-konten dewasa. Oleh karena itu, berhati-hatilah saat harus menelusuri materi internet yang sah tetapi berpotensi memunculkan situs yang berbau pornografis. Jika meragukan keabsahan sebuah situs, sebaiknya jangan mengeklik tautan tersebut! Beberapa laman pencarian seperti Google , Bing , dan Yahoo menyediakan opsi bagi pengguna untuk menyaring hasil pencariannya agar objek yang berbau pornografis (seperti gambar, video, atau bahkan teks) tidak muncul ketika Anda melakukan pencarian.
  • Cobalah menghindari pemicu yang mendorong Anda untuk mengonsumsi objek pornografi. Jika pemicu tersebut tidak bisa dihindari, setidaknya susun rencana untuk menyikapinya dengan lebih bijaksana.
  • Jika ingin, Anda juga bisa mengunduh perangkat lunak untuk menyaring situs-situs pornografis dan materi serupa yang tidak pantas untuk dikonsumsi. Jangan khawatir, sebagian besar perangkat keamanan dan beberapa jenis router menyediakan fasilitas tersebut.

Peringatan

  • Mengonsumsi objek pornografi yang melibatkan anak-anak sebagai subjeknya adalah tindakan yang melanggar hukum. Ingat, anak-anak itu adalah korban eksploitasi dan kekerasan seksual! Oleh karena itu, segeralah mencari bantuan profesional jika objek kecanduan Anda adalah materi pornografi yang berkenaan dengan anak-anak.
  • Sejatinya, rasa malu merupakan emosi yang tidak akan membantu Anda untuk mengatasi kecanduan. Oleh karena itu, berusahalah mengabaikan rasa malu yang muncul untuk menciptakan kondisi emosional yang lebih sehat bagi mental Anda.
  • Jangan menggantikan kebiasaan membaca atau menonton objek pornografis dengan perilaku lain yang tak kalah negatifnya, seperti mengonsumsi alkohol dan/atau obat-obatan terlarang.

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 6.294 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?