PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Mengalami stres ketika menunggu hasil ujian adalah hal yang wajar, entah kamu baru saja mengikuti ujian akhir sekolah atau seleksi masuk perguruan tinggi. Namun, tidak ada gunanya stres sebab hasilnya akan sama saja. Setelah selesai ujian, sediakan waktu untuk merilekskan diri, memberikan hadiah kepada diri sendiri, dan bersenang-senang dengan orang-orang terdekat, tetapi jangan berusaha mencari tahu benar tidaknya jawabanmu atau membandingkan jawaban dengan teman-teman.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menenangkan Pikiran

PDF download Unduh PDF
  1. Tenangkan diri setelah mengikuti ujian, misalnya dengan bernapas panjang atau berjalan santai di tempat terbuka. Jangan langsung membahas jawaban soal ujian dengan teman-teman sebab kamu sudah menjawab pertanyaan dengan baik.
    • Contohnya, katakan kepada diri sendiri: “Aku sudah belajar sebaik mungkin dengan memanfaatkan waktu dan kemampuan yang aku miliki. Aku sudah menjawab sesuai apa yang aku ketahui saat itu dan aku bangga dengan hasil kerjaku.”
  2. Setelah selesai ujian, jangan menanyakan jawaban kepada teman-teman sebab jawaban mereka belum tentu benar, jadi, tidak perlu dibandingkan. Selain itu, kamu mungkin akan stres seandainya jawabannya mereka berbeda. [1] Alih-alih, berikan ucapan selamat kepada diri sendiri karena sudah bekerja dengan baik dan pelajari hal-hal yang masih bisa kamu perbaiki. [2]
  3. Bertemu teman setelah ujian tentunya sangat menyenangkan, terutama teman yang tidak mengikuti ujian. Dengan bertemu teman, kamu bisa mendapatkan dukungan dan meredakan stres. Melakukan aktivitas bersama yang menyenangkan adalah salah satu cara membebaskan pikiran dari ujian. [3] Saat bertemu teman, sepakati dahulu bahwa kamu boleh membahas ujian paling lama lima menit supaya kamu bisa meredakan stres, alih-alih terus memikirkan ujian. [4]
  4. Menyesal berarti terus memikirkan atau terobsesi oleh situasi negatif yang memicu depresi dan kecemasan. [5] [6] Jika kamu kurang puas dengan jawabanmu, lakukan beberapa langkah berikut:
    • Identifikasi ketakutan yang kamu alami. Apa yang kamu takutkan? Apakah kamu takut tidak lulus ujian? Apakah kamu takut nilai ujianmu akan memengaruhi peluang masuk perguruan tinggi? Tulislah jurnal untuk memastikan apa sebabnya kamu merasa takut.
    • Pikirkan skenario terburuk. Apakah kamu mampu mengatasi kegagalan? Jawabannya hampir selalu “ya”. Menyadari bahwa kamu siap menghadapi skenario terburuk membuat kamu terbebas dari akar masalah.
    • Lepaskan apa yang tidak mampu kamu kendalikan. Kamu tidak mampu mengendalikan hasilnya, jadi, jangan dipikirkan terus.
    • Manfaatkan kesalahan sebagai kesempatan belajar. Jika jawaban esaimu kurang baik, bagaimana memperbaikinya? Jika kamu ingin masuk perguruan tinggi, carilah petunjuk penulisan esai dengan membaca buku, bertanya kepada guru, atau melalui internet.
    • Berlatihlah menenangkan pikiran agar kamu bisa berfokus pada kekinian. Perhatikan keadaan sekitar saat kamu berjalan (kecuali melihat ponsel) sambil bernapas panjang dan mengamati berbagai sensasi yang kamu alami.
    • Ikuti terapi. Jika kamu terus menyesali diri, temui konselor yang mampu mengajarkan berbagai cara untuk mengatasi rasa sesal. [7]
  5. Setelah ujian, lakukan hal-hal menyenangkan agar kamu tidak lagi memikirkan ujian. Kunjungi mal atau toko favoritmu. Berjalan santai atau mentraktir diri sendiri. Atau, merilekskan diri sambil membaca novel. [8]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Merilekskan Tubuh

PDF download Unduh PDF
  1. Kamu bisa berolahraga dengan berjalan santai, joging, atau berenang. Selain untuk menjaga kesehatan tubuh, berolahraga juga bisa meredakan stres. Latihan fisik intensitas rendah sampai sedang bisa membantu mengurangi kelelahan, meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi, serta memperbaiki kemampuan berpikir. Berolahraga setelah ujian sangat bermanfaat untuk memulihkan diri sebab gangguan stres menyita banyak energi. Berlatih aerobik selama lima menit akan menstimulasi hormon di dalam tubuh yang menghilangkan kecemasan. [9]
    • Ketika stres memengaruhi otak yang penuh dengan jaringan saraf, dampaknya akan terasa di seluruh tubuh. Jika kondisi tubuh lebih nyaman, pikiran juga akan lebih tenang. Aktivitas fisik adalah pemicu hormon endorfin, yaitu senyawa kimia di dalam otak yang berfungsi menghilangkan rasa sakit secara alami. Olahraga juga bisa memperbaiki kualitas tidur. [10]
  2. Setelah ujian, punggung dan leher biasanya akan terasa pegal karena banyak belajar. Terapi pemijatan bisa merilekskan otot, menenangkan pikiran, dan memicu hormon endorfin. Kamu bisa datang ke terapis pijat atau meminta bantuan teman memijat punggungmu. Selain itu, akunpunktur juga merupakan salah satu cara meredakan stres dan memicu hormon endorfin. [11]
  3. Mungkin kamu lebih suka makan piza atau es krim setelah mengikuti ujian yang memicu stres. Akan tetapi, makanan berlemak membuat tubuhmu semakin lelah dan tidak mampu mengatasi stres. Selain itu, stres yang timbul karena makanan berlemak akan menimbulkan tekanan darah tinggi dan meningkatkan kolesterol dalam darah sehingga tubuh terasa tidak nyaman. Untuk mencegah stres, tubuh membutuhkan asupan makanan yang sehat dan seimbang, misalnya: daging rendah lemak, bahan makanan yang kaya serat, tinggi karbohidrat, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Selain itu, makanan yang sehat membuatmu merasa lebih tenang dan asupan nutrisi membantu meningkatkan kekebalan tubuh. [12] Pilihlah makanan yang baik, misalnya:
    • Makanan yang mengandung banyak serat dan tinggi karbohidrat, misalnya kentang panggang, sup sayuran dan pasta, atau sayur tumis dengan nasi putih. Karbohidrat membantu otak memproduksi serotonin, yaitu hormon yang menimbulkan rasa rileks. [13] Sushi juga pilihan menu yang sehat dan menyenangkan.
    • Buah-buahan dan sayur-sayuran. Stres berat bisa menurunkan kekebalan tubuh. Jika kamu pernah mengalami sakit menjelang ujian, hal ini mungkin disebabkan oleh stres. Untuk meningkatkan kekebalan tubuh, makanlah buah-buahan dan sayur-sayuran yang banyak mengandung antioksidan, misalnya nanas, mangga, wortel, atau brokoli. [14]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengatasi Stres

PDF download Unduh PDF
  1. Adakalanya, menunggu hasil ujian tetap memicu stres, walaupun sudah berusaha tetap rileks. Jika kamu mengalami hal ini, ceritakan apa yang kamu rasakan kepada orang tua atau konselor. Tanyakan cara mengatasi perasaan negatif dan stres melalui beberapa gejala berikut:
    • Kekurangan tidur
    • Kelelahan
    • Pelupa
    • Merasa sakit dan nyeri tanpa sebab yang jelas
    • Kehilangan selera makan
    • Tidak suka beraktivitas
    • Mudah cemas dan kesal
    • Detak jantung lebih cepat
    • Migrain
    • Penglihatan kabur
    • Pusing [15]
  2. Otak kita memiliki bias negatif sehingga menjadi lebih aktif saat memikirkan hal-hal negatif. Pikiran depresif lebih memengaruhi suasana hati daripada pikiran positif. [16] Untuk mencegah munculnya pikiran negatif, tulislah semua hal-hal yang kamu sukai dari diri sendiri. Apa hal-hal yang kamu lakukan dengan baik? Apa yang kamu sukai? Apa sebabnya kamu disukai orang? Kamu akan merasa lebih nyaman dengan memikirkan hal-hal positif.
  3. Ketika menerima hasil ujian, tariklah napas dalam-dalam. Jika hasilnya seperti yang kamu harapkan, bersyukurlah. Jika seharusnya masih bisa lebih baik, berusahalah memperbaikinya. Ingatlah bahwa nilai ujian tidak menentukan siapa kamu atau harga dirimu sebab nilai hanya ukuran performa yang kamu capai pada hari tertentu dalam hidupmu.
    • Tenangkan diri. Walaupun nilai ujian adalah hal yang penting, kamu selalu punya pilihan yang lain. Kamu masih bisa mengikuti ujian perbaikan, tes berikutnya, atau membuat makalah untuk memperbaiki nilai. Menyikapi nilai ujian dengan berpikir positif membuatmu tetap rileks.
  4. Jika nilaimu baik, gunakan cara belajar yang sama untuk menghadapi ujian yang akan datang. Jika nilaimu kurang baik, belajarlah dengan tekun. Pikirkan apa yang harus kamu persiapkan dan apa yang bisa kamu perbaiki dengan melakukan cara berikut:
    • Berkonsultasilah dengan guru dan tanyakan apa yang perlu kamu perbaiki. Ia akan memberikan masukan tentang kekuatan dan kelemahan yang kamu miliki.
    • Belajarlah dengan bimbingan tutor. Dapatkan bantuan profesional jika kamu akan mengikuti ujian yang sama. Perhatian khusus dalam belajar akan meningkatkan kepercayaan diri dan kamu bisa belajar lebih cepat.
    • Bentuklah kelompok belajar. Jika ada teman-teman yang akan mengikuti ujian ulang, belajarlah bersama. Kumpulkan buku pelajaran dan kartu catatan kalian. Ajukan pertanyaan satu sama lain. Adanya dukungan dari teman membuat bebanmu terasa lebih ringan.
    • Mintalah orang tua atau teman memberikan bantuan saat kamu belajar, misalnya dengan mengajukan pertanyaan. Mereka bisa bertanya menggunakan kartu catatan atau meminta kamu menjawab pertanyaan esai.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.918 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan