Diminta untuk membantu seorang teman atau kerabat di masa sulit merupakan situasi yang didapati banyak orang. Sebagian besar dari kita dengan senang hati membantu, setidaknya untuk jangka waktu singkat. Jika mendapati diri memiliki tamu menginap yang ternyata menjadi teman sekamar jangka panjang, dapat terasa sulit untuk mengusirnya tanpa memicu drama.
Langkah
-
Pastikan kenapa Anda ingin dia pergi. Pemikiran Anda sendiri harus jelas sebelum memulai pembicaraan dengannya. Tinjaulah persetujuan apa pun yang Anda buat saat dia pindah ke rumah Anda, atau janji apa pun yang telah dibuat/dilanggar. Nilailah situasi dan perilakunya saat ini, jadikan fakta sebagai dasar pemikiran Anda. Walaupun "Aku tidak suka tinggal bersamanya" merupakan alasan yang bisa diterima untuk meminta seseorang pindah, Anda memerlukan detail yang konkret seperti, "Dia tidak pernah mencuci piring", "Dia bilang dia akan pindah berbulan-bulan lalu", dsb sebelum bicara dengannya.
- Catatlah masalahnya saat terjadi, beserta tanggalnya. Anda memerlukan catatan detail dan spesifik mengenai perilakunya seandainya keadaan menjadi sulit.
- Pembicaraan tidak akan terasa mudah, dan kemungkinan akan merusak hubungan Anda dengannya. Namun, tinggal bersama dengan adanya perbedaan atau masalah serius juga akan merusak pertemanan, jadi Anda harus mengambil sikap jika dia sudah terlalu lama berada di rumah Anda.
Tip: Jika Anda telah menetapkan aturan sebelum mereka pindah ke rumah Anda, pembicaraan ini mungkin tidak akan terlalu sulit dilakukan. Sebaiknya, buatlah kontrak berisi ekspektasi Anda sebelum mengizinkannya pindah ke rumah Anda.
-
Bicaralah dengan nada suara yang wajar dan penuh hormat. Walaupun mungkin Anda merasa dilanggar, jemu, atau muak dan lelah, penting untuk tidak membiarkan emosi Anda meledak dan membuat permintaan yang tidak masuk akal. Jabarkan alasan Anda untuk memintanya pergi, dan katakan padanya Anda memahami betapa sulitnya keadaan ini. Bicaralah dengannya seperti berbicara dengan rekan kerja, dengan tetap menggunakan fakta dan bukan ledakan emosional.
- ”Kami senang menerimamu di sini, tetapi sayang sekali ruang ini perlu kami gunakan dan kami harus memintamu pergi dalam dua minggu ke depan.”
- Tergantung alasan mereka tinggal dengan Anda, Anda mungkin perlu mengumpulkan informasi bantuan sosial untuk membantu mereka keluar dari rumah tepat waktu. Jika mereka berisiko hidup menggelandang, coba hubungkan mereka dengan dinas sosial. Mereka mungkin boleh tinggal di panti sosial untuk sementara.
- Tetaplah gunakan alasan yang telah disusun sebelumnya. Jika dia sudah menyebabkan masalah atau melanggar janji, ingatkan bahwa dia tidak memenuhi kesepakatan dan perlu pindah ke lingkungan yang baru.
-
Berikan contoh yang detail dan tidak bersifat pribadi jika dia bertanya kenapa dia perlu pergi. Jangan merespons dengan kata-kata "Karena aku benci padamu", atau "Karena kamu malas". Berikan contoh nyata, dan bukan menghina dirinya. Ini merupakan bagian yang menjadikan daftar bermanfaat. Jika dia terus-menerus menjadi sumber masalah, catat setiap insiden dan tanggal hal itu terjadi. Saat dia menanyakan "kenapa", sebutkan 2-3 saat spesifik ketika dia melanggar janji atau menyebabkan masalah bagi Anda.
- Fokuskan pada alasan-alasan Anda memintanya pergi, jangan semua kekurangannya, kapan pun memungkinkan. "Kami membutuhkan ruang lebih", "Kami tidak bisa menyediakan tempat lagi untukmu di sini", dsb.
-
Berikan tanggal pasti kapan dia harus pergi. Memberitahunya bahwa dia harus pergi malam itu juga mungkin akan menimbulkan rasa stres dan ketegangan yang tinggi, dan teman atau kerabat Anda tersebut mungkin tidak memiliki tempat lain untuk dituju. Sebaliknya, pilihlah tanggal dirinya harus pergi dan beritahu dia bahwa ini merupakan tenggat yang ketat. Pada umumnya, coba berikan 1-2 minggu, atau hingga akhir bulan, agar dia memiliki waktu untuk mempersiapkan langkah selanjutnya.
- "Aku ingin kamu benar-benar pindah dari sini tidak lebih dari tanggal 20 April".
- Jika terdapat alasan yang jelas mengapa tanggal tersebut bukan waktu yang baik, Anda bisa bicara dengannya untuk menentukan tanggal yang lebih baik. Tetapi jangan bergeser lebih dari 3-5 hari.
-
Carilah informasi atau pilihan lain sebagai niat baik. Jika Anda memiliki sumber dayanya, kumpulkan sejumlah ide untuk membantu proses perpindahan tamu Anda. Anda bahkan dapat membawa informasi tersebut saat berdiskusi, memberitahunya bahwa dia harus pergi, namun terdapat pilihan yang tersedia. Dia mungkin akan menolak ide Anda, namun menunjukkan bahwa Anda masih peduli atas keadaannya dapat meredakan rasa terkejutnya.
-
Bersikaplah tegas, jelas, dan konsisten mengenai keputusan Anda. Setelah memutuskan untuk memintanya pergi, pertahankan sikap Anda. Pembicaraan ini dapat menjadi kacau, dan emosi akan meledak tidak peduli seberapa siapnya Anda. Namun Anda perlu memegang pendirian, dan tetap mempertahankan keputusan. Jika teman serumah Anda meyakinkan diri Anda untuk berubah pikiran, dia akan menyadari bahwa dia dapat terus melanggar peraturan dan janji tanpa pernah berubah. Jika keadaan begitu buruk sehingga Anda harus mengusirnya, Anda perlu bersiap untuk benar-benar mengusirnya.
-
Pahami bahwa ini dapat merusak atau menghancurkan hubungan Anda dengannya. Mengusir teman atau kerabat dapat menimbulkan rasa stres, dan kemungkinan akan menyebabkan perasaan sakit hati yang melekat. Namun pada akhirnya, Anda perlu mengingat bahwa membiarkannya berada di rumah Anda terlalu lama juga dapat merusak hubungan. Jika Anda terus-menerus terlibat di dalam konflik dengannya, teman/kerabat Anda memanfaatkan diri Anda, atau Anda sekadar bukanlah teman serumah yang cocok, hubungan hanya akan rusak jika terus-menerus tinggal di bawah atap yang sama. Walapun begitu, terdapat cara untuk mencoba menjaga agar pertemanan Anda tetap berjalan. Anda bisa:
- Membantunya mencari tempat tinggal atau pekerjaan baru.
- Menghindari hinaan, bahkan dalam situasi tegang. Jika dia marah, tetaplah tenang dan ulangi perkataan Anda soal mengapa penting bagi Anda bahwa dia menemukan tempat tinggal baru. Jangan mulai melempar hinaan.
- Menentukan waktu untuk bertemu, memintanya datang untuk makan malam, dan terus saling bertemu sebagai teman.
- Jika Anda terlibat dalam pertengkaran hebat dengan teman Anda, atau terdapat perselisihan yang serius, mungkin solusi terbaik adalah benar-benar memutus hubungan dengannya.
Iklan
-
Kirimlah surat resmi yang memintanya untuk pergi dalam 3 hari atau kurang. Walaupun tamu rumah pada dasarnya bukanlah penyewa tempat tinggal, hukum tertentu antara penyewa tempat tinggal dan pemilik rumah masih berlaku terhadap hubungan Anda dengannya jika dia telah tinggal bersama Anda lebih dari 30 hari. [1] X Teliti sumber Bicaralah dengan pengacara yang akan membantu Anda dalam menyusun dan mengirim pemberitahuan pengusiran. Memberikan peringatan awal, dalam bentuk tulisan, merupakan hal penting untuk melindungi liabilitas Anda.
- Peringatan ini akan menetapkan dirinya secara hukum sebagai "penyewa tempat tinggal sukarela". Anda memerlukan status ini jika Anda akan mengambil jalur hukum, jadi jangan melewatkannya.
- Berhati-hatilah menulis surat ini agar tidak disalahgunakan mereka untuk menuntut Anda. Bacalah peraturan yang berlaku dan tulis dengan jelas kesepakatan bersama Anda dengan mereka, terutama jika mereka tidak membayar sewa.
-
Ajukan perintah pengusiran penyewa tempat tinggal resmi pada pengadilan di daerah Anda jika dia masih belum pergi juga. Jika dia membayar untuk bahan makanan atau tagihan apa pun, dia dapat menjadi "penyewa tempat tinggal sukarela" secara hukum, yang menjadikannya jauh lebih sulit untuk mengusirnya secara hukum. [2] X Teliti sumber Jika dia mengabaikan peringatan tertulis yang pertama, Anda perlu mengajukan gugatan pengusiran resmi kepada pengadilan di wilayah Anda untuk mengusirnya. [3] X Teliti sumber
- Secara umum, surat Anda harus menjelaskan tempat baginya untuk menerima barang-barang miliknya seandainya dia tidak pindah, serta tanggal spesifik barang-barangnya akan dipindahkan dari rumah Anda. [4] X Teliti sumber
Catatan: Jika Anda berencana mengajukan perintah pengadilan, Anda harus menyiapkan daftar masalah dan pelanggaran (yang dikenal sebagai "alasan hukum pengusiran") serta salinan surat sewa dan kesepakatan apa pun.
-
Jangan mengganti kunci rumah kecuali Anda merasa khawatir akan keselamatan Anda. Jika tiba-tiba Anda menghalangi penyewa sukarela untuk masuk ke rumah Anda, terutama jika barang-barangnya masih berada di dalam, Anda dapat menjadi sasaran dari tuntutan perdata dan tindakan hukum yang sangat memakan biaya. Mengganti kunci untuk menghalangi tamu masuk, jika itu menyebabkan masalah atau memisahkan dirinya dari hak miliknya, bahkan dapat menyebabkan Anda dipenjara karena situasi yang salah. Terlebih lagi, hal ini sering kali membuat keadaan yang sangat tegang menjadi semakin memanas dan dapat menyebabkan masalah lebih lanjut. [5] X Teliti sumber
- Setelah Anda memperoleh perintah pengadilan, dan/atau telah memberitahu polisi bahwa Anda merasa khawatir akan keselamatan diri Anda, kunci dapat diganti dengan aman.
-
Hubungi polisi jika dia masih menolak untuk pergi. Kecuali dia adalah penghuni rumah sah, yang biasanya dipastikan jika dia menerima surat atau tercantum dalam surat perjanjian sewa, dia dapat dipindahkan dari tanah milik Anda sebagai "pelanggar". Tentunya, keterlibatan polisi adalah untuk kasus yang paling ekstrem, dan bahkan menyinggung soal 119 sering kali sudah cukup untuk mengusir seseorang dari rumah. Sebagian polisi akan menolak untuk terlibat dalam masalah seperti ini. Namun, jika Anda telah mengirim surat dan/atau mengajukan perintah pengusiran kepada pengadilan, mereka akan datang memindahkan tamu Anda sebagai pelanggar.Iklan
-
Tentukan aturan dan batasan dari awal. Jika Anda mulai merasa seseorang semakin menjadi seperti teman serumah dan tidak lagi seperti pengunjung, tentukan aturan dasar sesegera mungkin. Ini akan memberi pegangan saat akhirnya Anda perlu mengusirnya—Anda dapat merujuk pada aturan konkret yang dijabarkan di awal daripada merasa emosi.
- Tentukan ekspektasi Anda di minggu pertama. Apa dia perlu membayar sewa? Apa dia harus mencari kerja? Miliki patokan yang jelas untuk dipenuhinya jika dia ingin tinggal di rumah Anda.
- Kontrak informal tertulis yang ditandatangani adalah cara terbaik untuk menetapkan aturan dan apa yang masing-masing kalian harapkan. Lebih baik lagi jika dokumen ini disahkan oleh notaris.
-
Tetapkan batasan waktu perginya tamu. Sebelum memintanya pergi secara resmi, duduklah bersamanya dan tanyakan kapan dia berencana untuk pindah. Serahkan keputusan kepada dirinya, yang akan mempermudah Anda untuk berpegang pada tanggal pindah ketika waktunya sudah dekat. Jika garis waktu tidak terpikir olehnya, Anda harus menentukannya bersama. Tawarkan sesuatu yang konkret, seperti "saat dia mendapatkan pekerjaan", atau "setelah 6 bulan".
- Jika dia membutuhkan pekerjaan, bekerja samalah untuk menentukan tujuan spesifik yang harus diraihnya—melamar 1 pekerjaan dalam 1 hari, menulis ulang resume, dsb. Pastikan dia benar-benar berusaha mendapatkan pekerjaan dan tidak hanya menikmati tempat tinggal gratis.
Tip: Jika Anda tidak yakin apakah dia harus pindah ke rumah Anda atau tidak, tentukan waktu percobaan. Katakan padanya saat pindah ke rumah Anda bahwa dia memiliki waktu 2-3 bulan, yang setelah lewat perlu ditinjau kembali berkaitan dengan kebutuhannya tinggal. [6] X Teliti sumber
-
Catatlah isu dan masalah ketika muncul. Jika teman atau kerabat Anda melanggar peraturan, bersikap tidak sopan, atau mundur dari janjinya kepada Anda, catatlah kejadian tersebut beserta tanggal dan waktunya di buku catatan kecil. Sekali lagi, ini akan memberi Anda hal spesifik untuk diungkit saat Anda bicara dengannya mengenai keharusannya untuk pergi, daripada hal umum yang samar atau imbauan penuh emosi.
- Jagalah sebisa mungkin agar hal ini tetap tidak bersifat pribadi. Memintanya untuk pergi tidak harus merusak pertemanan, terutama jika Anda mendasarkan alasan Anda pada fakta dan bukan perasaan.
-
Bantu dirinya untuk kembali menata hidupnya. Sebagian orang akan keluar dengan sendirinya dengan sedikit dorongan yang hati-hati. Bacalah resume dan surat lamarannya saat dia melamar pekerjaan, kunjungi undangan open house bersamanya, dan dorong dirinya untuk keluar rumah dan menjadi mandiri. Jika Anda bisa membantu seseorang menjadi mandiri, dia dapat pergi tanpa menimbulkan konflik.
- Tinjau tujuan serta janji yang dibuatnya secara rutin dengan bekerja sama untuk mewujudkannya.
- Jika Anda bisa membantu membayari kepindahannya, mungkin inilah yang dibutuhkannya untuk pergi. [7] X Teliti sumber
Iklan
Tips
- Emosi harus dapat dikendalikan sebisa mungkin. Tujuan Anda bukanlah untuk tidak menciptakan pertengkaran namun untuk mendiskusikan permintaan Anda dengan lancar dan bagaimana tamu Anda harus menghormati hal tersebut.
- Dalam sebagian besar keadaan, Anda harus mencoba memiliki diskusi ini secara empat mata. Dikonfrontasi oleh orang banyak dapat membuat orang merasa diserang dan menyebabkan emosinya meledak.
Peringatan
- Pastikan Anda tidak marah. Jika merasa marah mengenai peristiwa atau keadaan tertentu, tunggulah sampai pikiran Anda jernih untuk berlanjut dengan diskusi apa pun.
- Pastikan tamu tidak memegang benda berharga milik Anda saat sedang membicarakan pengusiran.
Artikel Terkait
- Meminta Anggota Keluarga yang Keras Kepala Mengurus Diri Sendiri
- Bersabar
- Menyederhanakan Hidup Anda
- Membuat Rencana Hidup
- Menyelesaikan Masalah Keluarga
Referensi
- ↑ http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2007/11/30/AR2007113000936.html
- ↑ http://www.nolo.com/legal-encyclopedia/how-evict-roommate-not-the-lease.html
- ↑ http://www.lawqa.com/qa/how-do-i-kick-someone-out-of-my-home-that-not-on-lease
- ↑ http://www.nolo.com/legal-encyclopedia/how-evict-roommate-not-the-lease.html
- ↑ http://www.brickunderground.com/blog/2014/07/how_to_kick_out_a_roommate_without_bloodshed
- ↑ http://www.brickunderground.com/blog/2014/07/how_to_kick_out_a_roommate_without_bloodshed
- ↑ http://www.brickunderground.com/blog/2014/07/how_to_kick_out_a_roommate_without_bloodshed