PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Kita semua pernah melihatnya – artikel atau meme di lini masa atau umpan kabar yang terdengar gila atau sulit dipercaya. Pasalnya, ada banyak disinformasi saat ini. Jadi, jika ada klaim atau “fakta” yang terdengar terlalu sensasional atau membuat Anda risau, ada kemungkinan tulisan tersebut salah atau menyesatkan. Namun, ada kabar baik: Anda punya perangkat yang dapat dipakai untuk menyortir disinformasi dan mengenali mana informasi yang benar dan mana yang salah. Disinformasi sangat menyebalkan, serta mungkin berbahaya. Namun, dengan mengenalinya, Anda dapat membantu menghentikan penyebarannya.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Artikel yang Salah atau Menyesatkan

PDF download Unduh PDF
  1. Kapan pun Anda menemukan artikel atau informasi yang belum pernah dilihat, luangkan waktu beberapa detik untuk mengamatinya. Jangan sekadar menerima informasi tersebut sebagai fakta atau membagikannya ke orang lain tanpa bersikap skeptis terlebih dahulu. [1]
    • Jangan segan bersikap ragu! Sebaiknya periksalah informasi untuk memastikan kebenarannya sebelum menyebarkannya.
    • Disinformasi dapat menjadi berbahaya, terutama jika berhubungan dengan hal serius seperti COVID-19.
  2. Carilah informasi sumbernya untuk memastikan apakah hal tersebut benar-benar tercantum di sana. Periksa kembali tanggal penulisan artikel atau informasi yang memastikan hal itu masih akurat. Biasanya, tanggal penulisan tertera di sebelah nama penulis artikel. [2]
    • Sebagai contoh, jika Anda melihat kutipan atau kiriman yang mengatakan bahwa ada organisasi tertentu yang mengirimkan artikel mengenai serangan terorisme, bukalah situs web resmi mereka untuk memastikan kebenarannya.
    • Tanggal bisa menjadi faktor penting. Sebagai contoh, sebuah artikel baru mengenai kasus virus korona dari 6 bulan yang lalu mungkin sudah tidak akurat saat ini.
    • Anda bisa memeriksa tanggal foto melalui pencarian terbalik lewat Google atau Bing. Seret gambar ke kotak pencarian, lalu klik tombol cari. Metadata foto juga bisa menunjukkan kapan foto tersebut dibuat.
  3. Carilah informasi mengenai penulis informasi dengan mengamati artikel atau mencari namanya. Periksa untuk memastikan apakah penulis tersebut adalah pakar atau jurnalis yang sering menulis subjek terkait untuk memastikan ia tahu apa yang dibicarakan. [3]
    • Jika sebuah artikel atau informasi tidak mencantumkan nama penulis, hal tersebut adalah tanda bahwa informasi tersebut salah atau menyesatkan.
    • Sebagai contoh, sebuah artikel tentang kesehatan dan kebugaran yang ditulis oleh dokter berlisensi jauh lebih kredibel daripada artikel tanpa nama penulis.
  4. Carilah klaim atau informasi secara daring untuk memastikan apakah ada organisasi atau kanal berita yang mengatakan hal yang sama. Apabila hanya ada 1 sumber yang menyebutkan sesuatu, itu bisa menjadi tanda informasi yang dibagikan salah atau menyesatkan. [4]
    • Sebagai contoh, jika Anda melihat artikel mengenai kebakaran hutan, carilah informasi di internet untuk memastikan kanal berita lainnya juga menayangkan berita itu demi memverifikasi kebenarannya.
  5. Disinformasi sering kali didesain untuk membuat Anda merasa marah, sedih, takut, atau emosional. Jika Anda melihat ada klaim, artikel, judul berita, atau informasi apa pun yang memicu emosi kuat, waspadalah. Hal tersebut bisa jadi adalah tanda bahwa informasi yang disajikan palsu dan dibuat untuk memancing emosi Anda. [5]
    • Sebagai contoh, jika Anda menemukan judul berita bertuliskan “HUKUM BARU MELARANG WARGA MEMELIHARA ANJING”, hal tersebut kemungkinan besar adalah informasi palsu atau minimal menyesatkan.
  6. Informasi yang bagus yang berkualitas akan ditampilkan secara profesional dengan bahasa yang jelas dan langsung. Saat Anda menemukan informasi baru, bacalah secara perlahan dan perhatikan bahasa yang didesain untuk memancing emosi terhadap subjek tertentu. [6]
    • Sebagai contoh, sebuah artikel berkualitas biasanya berbunyi seperti “pihak berwajib belum mengetahui penyebab kecelakaan dan masih melakukan penyelidikan” sedangkan artikel dari sumber tidak jelas kerap menulis sesuatu seperti “kepolisian tidak tahu penyebab kecelakaan dan mungkin tidak akan pernah menemukan jawabannya.”
    • Perhatikan juga bahasa bernada menghina atau menyinggung.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Meme dan Foto-Foto Palsu

PDF download Unduh PDF
  1. Ada banyak meme yang menyebutkan kutipan dari seseorang secara spesifik. Carilah kutipan tersebut di internet untuk mencari tahu siapa penulis sebenarnya. Apabila tidak sesuai dengan meme, hal tersebut kemungkinan adalah disinformasi. [7]
    • Sebagai contoh, jika Anda melihat meme bertuliskan “Semua mobil harus bermesin hibrida pada tahun 2022” dan dikaitkan dengan Kementerian Transportasi, ambil langkah aman dengan melakukan pencarian di internet untuk memastikan kebenarannya.
    • Jika sebuah meme membuat klaim dan tidak didukung oleh sumber lain, hal tersebut kemungkinan adalah palsu atau menyesatkan.
  2. Kapan pun Anda menemukan klaim atau informasi melalui meme, infografik, atau foto, carilah informasi tersebut melalui situs web pemeriksa fakta untuk mencari keberadaannya. Bacalah deskripsi pada situs tersebut untuk mencari tahu kebenaran klaim tersebut. [8]
    • Sebagai contoh, jika Anda menemukan meme yang mengatakan bahwa pemerintah akan mengirim warga ke Mars, periksa kebenarannya melalui situs web pemeriksa fakta.
    • Carilah daftar situs web pemeriksa fakta di sini: https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_fact-checking_websites
    • Tidak semua meme atau klaim yang tersebar di internet dan media sosial masuk ke dalam cakupan situs web pemeriksa fakta, tetapi sebaiknya cobalah untuk memakainya.
  3. Pakailah petunjuk dari foto dan gambar untuk membantu menentukan kebenaran sebuah informasi. Perbesar gambar dan perhatikan detailnya, seperti rambu-rambu jalan, pelat mobil, bendera di latar belakang, atau petunjuk lain yang dapat menunjukkan asal foto atau gambar tersebut. Jika informasi yang ada tidak sama dengan lokasinya, hal tersebut kemungkinan adalah informasi palsu. [9]
    • Sebagai contoh, jika sebuah meme atau foto mencantumkan nama jalan di Bandung, tetapi fotonya menampilkan gambar jalan di Jakarta atau pelat mobil luar negeri, informasi di dalamnya kemungkinan adalah disinformasi.
  4. Mesin pencari seperti Google dan Bing membuat Anda dapat menyalin URL foto untuk mencari tahu kapan dan di mana gambar tersebut diambil. Jika foto tersebut adalah foto lama yang diedarkan sebagai foto baru, hal tersebut termasuk disinformasi. Anda mungkin bisa mencari tahu dari mana foto tersebut berasal dan mencocokkannya dengan informasi yang tertera. [10]
    • Jadi, jika Anda melihat meme atau foto yang diklaim sebagai bukti keberadaan pesawat alien, Anda bisa melakukan pencarian foto terbalik. Jika gambar tersebut ternyata berasal dari 5 tahun lalu atau dikirimkan ke situs web satir, informasinya mungkin tidak akurat.
    • Pakailah peralatan seperti RevEye untuk mencari gambar serupa yang muncul di internet dan memastikan gambar tersebut tidak dipakai untuk mendorong isu palsu.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Bot dan Akun Palsu

PDF download Unduh PDF
  1. Sekalipun tidak pasti, apabila nama pengguna atau nama yang ditampilkan terdiri dari campuran angka dan huruf acak, itu bisa menunjukkan bahwa nama tersebut dibuat oleh program komputer. Carilah nama profil atau informasi pengirim untuk memeriksa keasliannya. [11]
    • Lebih mencurigakan apabila ada deretan angka atau huruf acak pada akun selebritas atau politisi terkenal. Sebagai contoh, jika “TomHolland458594” mengirimkan sesuatu, akun tersebut mungkin adalah akun palsu atau bot .
    • Ingat, ini tidak menjamin apa pun. Namun, bisa menjadi pertanda bahwa sebuah akun tidak asli.
  2. Kebanyakan akun media sosial memiliki area bio berisi informasi mengenai diri pengguna beserta deskripsi pendek. Bacalah bionya untuk memeriksa kecocokan antara seseorang dengan konten yang dibagikan. Jika tampak janggal, akun tersebut mungkin palsu. [12]
    • Sebagai contoh, jika sebuah akun membagikan banyak artikel tentang kriminalitas dan kekerasan, tetapi bionya menampilan hal-hal berbau perdamaian dan cinta, akun tersebut mungkin palsu.
    • Gunakan akal sehat Anda. Apakah akun ini tampak palsu? Akun bot tampak nyata, tetapi mungkin saja ada sesuatu yang terasa janggal di sana. Percayalah pada insting Anda.
  3. Beberapa kanal media sosial mencantumkan tanggal pembuatan akun di halaman profil. Cari tahu apakah akun tersebut baru dibuat. Jika iya, akun tersebut mungkin palsu dan dibuat untuk menyebarkan disinformasi. [13]
    • Sebagai contoh, jika sebuah akun baru dibuat selama 2 bulan dan terus membagikan klaim sensasional, akun tersebut kemungkinan palsu.
  4. Pakailah mesin pencarian seperti Google atau Bing untuk mengunggah foto profil dan melakukan pencarian foto. Jika ada foto stock atau gambar yang tidak sesuai dengan profil seseorang, hal tersebut mungkin adalah akun palsu atau bot . [14]
    • Penggunaan foto stock adalah pertanda besar bahwa sebuah profil tidak dikelola oleh orang sungguhan.
    • Foto profil milik selebritas, kartun, atau gambar nonmanusia berarti bahwa profil tersebut anonim dan tidak terpercaya.
  5. Jika ia terus mengirimkan sesuatu sepanjang hari, mengirimkan sesuatu dari belahan bumi yang berbeda, dan mencantumkan konten politik dari akun lain, akun tersebut mungkin adalah bot atau akun palsu. [15]
    • Sebagai contoh, jika sebuah akun mengirimkan sesuatu secara konstan 24 jam sehari, akun tersebut mungkin adalah bot .
    Iklan

Tips

  • Percayalah pada insting Anda saat menjelajahi internet. Periksa informasi yang Anda dapat sebelum menerimanya dan membagikannya dengan orang lain.
  • Waspadalah saat mengonsumsi jurnalisme politik karena beberapa portal berita tidak melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. Beberapa telewicara politik dan artikel opini disamarkan sebagai laporan berita untuk membuat penonton berpihak ke satu sisi.
Iklan

Peringatan

  • Membagikan disinformasi dapat menjadi berbahaya dan merusak kepercayaan publik. Disinformasi terkadang sulit dikenali. Jadi, pastikan Anda meluangkan waktu untuk mengonfirmasi sebuah klaim atau fakta sebelum menyebarkannya.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.617 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan