Unduh PDF Unduh PDF

Vitamin D adalah vitamin larut dalam lemak yang dihasilkan tubuh sebagai respons terhadap sinar matahari. Vitamin ini membantu penyerapan kalsium dan mengatur kadar fosfat. Kekurangan Vitamin D dapat menyebabkan penyakit serius pada anak-anak maupun orang dewasa, seperti lemah tulang, kelainan pertumbuhan, dan kekurangan imun. [1] Namun, gejala-gejalanya sulit dideteksi dan mungkin tidak muncul sebelum kondisinya serius. [2] Mempelajari faktor risiko dan potensi gejala akan membantu Anda menentukan apakah perlu dilakukan pengujian medis untuk memastikan diagnosis kekurangan vitamin D.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Evaluasi Fator-Faktor Risiko

Unduh PDF
  1. Balita dan manula biasanya lebih berisiko kekurangan vitamin D. Balita biasanya kurang sering terkena sinar matahari dan tidak mengonsumsi vitamin D, terutama jika diberi ASI dan tidak memakan suplemen. [3] Manula membutuhkan lebih banyak vitamin D dibandingkan dewasa muda dan tidak menghabiskan waktu di udara terbuka karena keterbatasan gerak.
    • Dosis harian yang disarankan oleh Institute of Medicine, adalah 600 IU/hari untuk orang dewasa dan 800 IU/hari untuk manula. [4]
  2. Oleh karena tubuh dapat membentuk vitamin D saat terpapar sinar matahari, orang-orang yang pekerjaan atau gaya hidupnya jarang berada di udara terbuka, atau mengenakan pakaian yang melindungi tubuh dari sinar matahari, kemungkinan tidak memperoleh cukup paparan sinar matahari untuk menghasilkan kadar vitamin D yang memadai. [5]
    • Orang-orang yang tinggal di daerah yang jarang mendapat sinar matahari juga berisiko tinggi. Contohnya negara-negara di Eropa Utara dan Asia, Kanada, AS bagian utara, Argentina bagian selatan dan Cili. [6]
    • Anak-anak di negara maju, misalnya AS, cenderung jarang menghabiskan waktu di luar ruangan, dan sering menggunakan tabir surya saat berada di udara terbuka, yang mengurangi pembentukan vitamin D.
  3. Orang-orang dengan warna kulit gelap memiliki kadar melanin lebih tinggi, yang dapat menghalangi produksi vitamin D di kulit. Sebagai contoh, di AS tingkat kekurangan vitamin D lebih tinggi pada masyarakat Afrika-Amerika. [7]
  4. Penderita obesitas cenderung kekurangan vitamin D dalam jumlah besar karena tubuh mereka tidak mampu mengubah vitamin menjadi bentuk hormon aktif, tidak peduli seberapa sering mereka berada di udara terbuka dan terpapar sinar matahari. [8] [9]
  5. Jika Anda menderita sistik fibrosis, penyakit hati atau ginjal, kondisi usus yang menyebabkan malabsorpsi seperti IBS, penyakit Crohn atau celiac , Anda berisiko tinggi kekurangan vitamin D. Oleh karena kondisi-kondisi ini, tubuh Anda tidak bisa menyerap vitamin D dari asupan makanan dengan baik. [10]
  6. Sumber asupan vitamin D dari makanan sangat terbatas. Ikan berlemak seperti salmon, sardin, atau tuna, kuning telur, hati sapi, dan sebagian keju merupakan sumber vitamin D3 (salah satu dari 2 bentuk vitamin D) alami. Vitamin D2 terdapat dalam gandum dan suplemen. [11]
    • Pertimbangkan tes kekurangan vitamin D jika Anda vegetarian atau vegan, dan pastikan Anda menyertakan makanan fortifikasi seperti serealia dan jus jeruk dalam menu diet Anda. [12]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengecek Tubuh Anda

Unduh PDF
  1. Kekurangan vitamin D memengaruhi kekuatan otot. Perasaan lemah, terutama tanpa alasan, dapat menjadi gejala kurangnya kadar vitamin D. [13]
  2. Oleh karena vitamin D diperlukan untuk kesehatan struktur tulang, kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan kelainan bentuk pada anak-anak dan penurunan kepadatan tulang pada orang dewasa. [14]
  3. Anak-anak yang tidak menerima cukup vitamin D dapat menunjukkan kelainan tulang dan memiliki rakitis. Rakitis adalah istilah untuk pelunakan tulang yang terjadi ketika mineralisasi tulang gagal akibat kekurangan vitamin D, kalsium, atau fosfat
    • Jika dibiarkan saja, rakitis dapat menyebabkan tulang punggung melengkung, kelainan kerangka, masalah gigi, dan kejang-kejang. [15]
    • Sebaiknya Anda bicara dengan dokter anak jika anak Anda tidak tumbuh dengan konsisten, dan cek apakah hal ini disebabkan kekurangan vitamin D.
  4. Mungkin, hal ini adalah pertanda osteomalacia , kecacatan mineralisasi tulang pada orang dewasa yang dihubungkan dengan rendahnya kadar vitamin D. [16]
    • Kadar vitamin D yang rendah juga menjadi penyebab nyeri atau lambatnya pemulihan setelah sesi olahraga.
  5. Hal ini juga bisa menjadi pertanda rendahnya kadar vitamin D, terutama jika kondisinya seharusnya tidak membuat Anda berkeringat, misalnya temperatur rendah atau sedang tidak beraktivitas.
    • Walaupun cara ini mungkin terlalu samar bagi orang dewasa, dahi berkeringat pada bayi yang baru lahir merupakan bukti kekurangan vitamin D yang jelas. [17]
  6. Rendahnya kadar vitamin D juga berdampak pada hormon yang mengatur suasana hati, misalnya serotonin. Oleh karenanya, kekurangan vitamin D terkadang salah didiagnosis sebagai depresi. [18]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menguji Kecukupan Vitamin D Anda

Unduh PDF
  1. Setelah Anda mengecek gejala dan faktor-faktor risiko Anda, tanyakan dokter apakah masalah ini berhubungan dengan kekurangan vitamin D. Jangan lupa menyinggung gaya hidup Anda yang mungkin terkait, misalnya kekurangan paparan sinar matahari atau pola makan.
  2. Tes ini hanya berupa tes darah biasa, yaitu pemeriksaan kadar darah dari vitamin D 25-hidroksi Anda. Tes ini, yang disebut juga sebagai 25(OH)D, adalah satu-satunya cara untuk menentukan hubungan gejala dengan kekurangan vitamin D. [19]
    • Orang sehat biasanya memiliki kadar antara 20 ng/ml untuk 50 ng/ml. Kadar di bawah 12 ng/mL adalah gejala kekurangan vitamin D. [20]
  3. Di AS, tes vitamin D bisa dilakukan tanpa berkonsultasi dengan dokter. Sebagian laboratorium memungkinkan Anda memesan tes 25(OH)D di internet dan dilakukan di rumah (dengan menusuk jari dan mengambil sampel darah) atau di fasilitas terdekat. [21]
    Iklan

Peringatan

  • Suplemen vitamin D dapat bermanfaat, tetapi Anda harus mematuhi saran dosis dari dokter. Layaknya vitamin lain, vitamin D bisa menjadi racun jika dikonsumsi berlebihan.
  • Jika Anda berisiko tinggi terhadap kanker kulit, diskusikan strategi dengan dokter untuk memperoleh cukup vitamin D. Jangan paparkan diri ke matahari secara berlebihan karena ada opsi lain untuk meningkatkan asupan vitamin D.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 13.923 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan