PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Ia mungkin mengatakan bahwa ia mencintaimu, tetapi bagaimana kamu bisa yakin ? Bagaimana jika ia tidak bersungguh-sungguh dengan ucapannya? Meskipun rumit, kamu tetap bisa mencari tahu apakah ia mencintaimu atau tidak. Kamu perlu memperhatikan tanda-tanda yang berbeda, seperti lamanya waktu yang ia luangkan bersamamu atau seberapa besar usaha yang ia curahkan untuk hubungannya denganmu. Perlu diingat bahwa setiap pria berbeda sehingga tidak semua kiat dalam artikel wikiHow ini bisa diterapkan/sesuai dengan pasanganmu.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengamati Tindakannya

PDF download Unduh PDF
  1. Jika ia mencintaimu, ia akan memperlakukanmu dengan rasa hormat. Ini artinya ia akan mendengarkanmu dan peduli terhadap hal-hal yang terjadi dalam hidupmu. Ia mengamati hal-hal kecil yang kamu sukai dan berusaha untuk memberikan hal-hal tersebut kepadamu. Ia menghargaimu sebagai seorang individu dan mendengarkan pendapatmu dengan tulus. Hal-hal seperti ini menunjukkan bahwa ia dengan tulus peduli kepadamu.
  2. Jika ia memang mencintaimu, kamu tidak perlu mempertanyakan hal tersebut. Dalam hal ini, ia akan membuatmu “merasakan” atau melihat cintanya dalam cara apa pun (mis. dengan menunjukkan perasaannya dan mengatakannya kepadamu). [1]
    • Di sisi lain, kamu perlu memastikan bahwa kegelisahan yang kamu rasakan tidak sampai mengalahkan emosi seseorang yang benar-benar mencintaimu. Dengan kata lain, kamu mungkin merasa bahwa ia tidak mencintaimu, tetapi hal itu sebenarnya hanya kecemasanmu. Jika mantan kekasihmu pernah mengatakan bahwa kamu terkadang terlalu “menempel” kepadanya, ucapannya menandakan bahwa kamu memiliki kegelisahan atau keraguan. Kamu juga mungkin merasa harus menjadi sosok yang sangat baik untuk memenangkan cintanya atau mencoba memenuhi semua kebutuhannya setiap saat, tanpa memikirkan kebutuhanmu sendiri. [2]
    • Satu cara untuk melawan kegelisahan seperti ini adalah memperhatikan perasaanmu sendiri, daripada berfokus kepada perasaan orang lain. Luangkan waktu untuk mengenali setiap emosi yang dirasakan. Sambil mengenalinya, perhatikan dampak emosi tersebut terhadap perilakumu. Jika kamu merasa kesal dan mulai cemas bahwa kekasihmu tidak mencintaimu, mungkin kamu akan langsung mencoba untuk memberinya lebih banyak kebahagiaan/kepuasan. Sering kali, kecemasan seperti ini tidak mendasar, terutama jika ia memang selalu berusaha untuk menunjukkan rasa cintanya kepadamu. [3]
    • Selain itu, penting bagimu untuk mengenali sumber ketidakamanan atau kegelisahanmu. Mungkin kamu sudah “menyerap” kritik atau ucapan orang tuamu, atau mengalami kegagalan dalam hubungan sebelumnya dengan pria yang selalu memperlakukanmu dengan buruk. Jangan biarkan hal-hal tersebut dalam dirimu merajalela. Sebaliknya, lawan balik hal-hal tersebut. Ketika kamu mulai meragukannya atau diri sendiri, cobalah untuk mengendalikan dan memutarbalik kondisi. Sebagai contoh, jika kamu mengatakan, “Duh, dia tidak menghubungiku lagi. Mungkin ia tidak mencintaiku lagi,” cobalah hentikan pikiran-pikiran seperti itu. Kamu bisa melawannya dengan mengatakan, “Tidak. Itu tidak benar. Dia mencintaiku dan mengatakan hal itu setiap hari. Mungkin ia sedang sibuk saat ini." [4]
  3. Pria yang mencintaimu tentunya ingin meluangkan waktunya bersamamu. Jika ia bisa meluangkan waktunya untukmu secara berkala dan berusaha untuk menemuimu, ada kemungkinan ia memang mencintaimu. [5]
    • Perhatikan apakah ia sering mengingkari janjinya. Jika ia tidak peduli kepadamu, ada kemungkinan ia sering membatalkan rencananya denganmu. Ini artinya ia tidak akan meluangkan waktunya sesering yang kamu lakukan untuknya, dan jika ia meluangkan waktunya untukmu, mungkin ia akan membatalkan rencana di menit-menit terakhir. Jika ia tidak konsisten dalam menyisihkan waktunya, mungkin ia tidak mencintaimu. [6]
    • Tentu saja terkadang pria memiliki alasan yang jelas untuk membatalkan janjinya. Namun, ia harus memberimu pemberitahuan sesegera mungkin. Ia juga harus mau menjadwalkan ulang rencananya. Jika tidak, mungkin ia tidak tertarik kepadamu.
  4. Ini artinya ia pun turut andil merencanakan aktivitas atau kencan, dan bukan hanya kamu sendiri. Kamu tidak harus merencanakan semuanya sendiri. Jika ia berinisiatif dalam membuat rencana (setidaknya sesekali), mungkin ia memang peduli kepadamu. [7]
    • Salah satu cara untuk memastikan bahwa ia memiliki inisiatif adalah dengan tidak membuat rencana sama sekali. Biarkan ia yang merencanakan kencan untukmu. Ia harus mau mengambil inisiatif jika ia memang peduli kepadamu. [8]
  5. Dalam menjalin hubungan, satu pihak terkadang harus berkorban dengan berkompromi. In artinya pada satu waktu, ialah sosok yang memberi dan di waktu yang lain, kamulah yang memberi. Sebagai contoh, mungkin ia mau menonton film yang tidak ia sukai (sementara kamu sangat menyukainya). Di saat yang berbeda, kamu mau mengunjungi kafe bertema olahraga bersamanya karena ia menyukainya, meskipun secara pribadi kafe olahraga bukanlah tempat kesukaanmu. Jika ia mau berpartisipasi dalam hal memberi dan menerima, ia mungkin memang jatuh cinta kepadamu.
  6. Sebagai contoh, mungkin ia bertanya apakah kamu ingin minum saat ia pergi ke dapur. Ia juga mungkin mengisi daya ponselmu ketika sudah lemah. Jika ia mengantisipasi kebutuhanmu dan melakukan hal-hal kecil yang “memudahkan” hidupmu, ada kemungkinan ia mencintaimu. [9]
  7. Jika ia mencintaimu dan ingin bersamamu, ia tidak perlu merasa malu dengan kehadiranmu. Ini artinya ia setidaknya harus mau memperkenalkanmu kepada teman-teman dan keluarganya. Jika ia enggan melakukannya, mungkin ia belum yakin dengan perasaannya terhadapmu. Meskipun ia mungkin memiliki alasan lain untuk tidak memperkenalkanmu kepada orang lain (mis. karena perbedaan agama), rasa malu yang ia rasakan dapat menjadi tanda peringatan untukmu.
  8. Langkah ini sejalan dengan langkah sebelumnya. Jika ia merasa malu denganmu, ia akan menjaga jarak denganmu di tempat umum. Dengan kata lain, perhatikan apakah ia sering menarik atau merangkulmu di tempat umum atau menunjukkan rasa sayangnya secara terang-terangan (mis. dengan berpegangan tangan atau memelukmu). Jika tidak, mungkin ia tidak menyukaimu. Namun, hal tersebut juga mungkin menandakan bahwa ia adalah sosok pemalu yang belum berani menunjukkan rasa cintanya secara terang-terangan di depan umum. [10]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menafsirkan Komunikasinya

PDF download Unduh PDF
  1. Jika ia hanya menghubungimu seminggu sekali dan tidak memiliki banyak hal yang bisa diceritakan, ada kemungkinan ini bukanlah pertanda yang baik. Namun, jika ia sering mengirimimu pesan singkat atau surel secara spontan dan meneleponmu secara berkala, ia tidak bisa menghilangkanmu dari pikirannya dan (kemungkinan besar) menyayangimu. [11]
    • Perlu diingat bahwa setiap pria berbeda. Mungkin ia adalah seorang introver yang tidak begitu senang meluangkan waktunya bersama orang lain, bahkan seseorang yang ia cintai. Pastikan kamu mengetahui karakter atau kepribadiannya sebelum membuat kesimpulan.
  2. Ini artinya ketika sedang bersamanya, apakah ia menanyakan tentangmu dan kabarmu? Apakah ia tampak secara tulus peduli dengan hal-hal dalam kehidupanmu? Jika ia tampak tertarik dengan kehidupanmu, ada kemungkinan ia pun peduli kepadamu. [12]
  3. Secara umum, pria (dan semua orang) tentu saja pernah dan akan melupakan beberapa hal, termasuk tanggal-tanggal penting dan obrolan terdahulu. Namun, jika ia berusaha mengingat tanggal-tanggal penting dan memperhatikan obrolan terdahulu dengan membahasnya kembali, ada kemungkinan ia jatuh cinta kepadamu. [13]
  4. Untuk benar-benar bertengkar dengan seseorang, kamu harus peduli kepadanya, kemudian mencari cara untuk berbaikan. Jika ia tidak ingin bertengkar atau mengabaikan argumen, ia mungkin tidak benar-benar peduli kepadamu.
    • Kamu tidak perlu bertengkar hebat (mis. pertengkaran fisik). Namun, kalian berdua harus bisa mengemukakan pendapat dan pikiran, bahkan jika pada akhirnya kalian harus bertengkar. Jika ia tampak tidak ingin terlibat, mungkin ia tidak menyukaimu.
  5. Ini artinya jika ia mulai menggunakan pronomina “kita” secara berkala, daripada sekadar “aku”, mungkin ia mencintaimu. “Kita” menandakan bahwa ia mulai memikirkanmu sebagai satu kesatuan atau pasangan, yang juga berarti bahwa ia mulai berkomitmen untuk menjalin hubungan bersamamu. [14]
  6. Jika kalian memiliki bahasa atau istilah sendiri, termasuk nama hewan panggilan unik dan lelucon yang hanya diketahui kalian berdua, ini dapat menjadi pertanda baik. Ini artinya ia peduli denganmu dan ingin menjalin hubungan secara penuh. Jika ia memiliki nama panggilan untukmu (dan hanya untukmu), ini artinya setidaknya ia tertarik kepadamu.
  7. Jika kamu menjalin hubungan yang sehat, kamu bisa langsung mengobrol tentang perasaanmu. Bicaralah mengenai apa yang kamu sukai darinya, dan beri tahu apa yang kamu rasakan. Setelah itu, tanyakan apakah ia memiliki perasaan yang sama kepadamu.
    • Sebagai contoh, kamu bisa mengatakan, "Kurasa aku suka kepadamu. Aku tidak tahu jika kamu merasakan hal yang sama. Aku merasa sedikit gelisah."
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Pahami Alasannya Tidak Mengatakan "Aku Mencintaimu"

PDF download Unduh PDF
  1. Mengutarakan rasa cinta membuatmu merasa rentan karena ada kemungkinan lawan/pasanganmu tidak membalas perasaanmu. Ia mungkin takut bahwa kamu akan menolak cintanya, bahkan setelah kamu menunjukkan rasa cintamu kepadanya. [15]
  2. Jika ia pernah menjalin hubungan yang buruk di masa lalu, ia mungkin tidak ingin langsung terlibat secara emosional dalam hubungan baru. Oleh karena itu, jangan langsung beranggapan bahwa ada hal yang salah jika ia belum mengatakan/menunjukkan rasa cintanya. Ia mungkin sedang menunggu hingga merasa siap untuk berkomitmen denganmu. [16]
  3. Mungkin saja ia tidak senang membicarakan tentang emosi yang ia rasakan. Sebaliknya, ia lebih senang menunjukkan perasaannya kepadamu dengan menjadikanmu prioritas dalam hidupnya.
    Iklan

Tips

  • Ketika ia sudah cukup percaya kepadamu untuk berbagi masalah dan kegelisahannya, serta meminta saran darimu, ada artinya pikiran atau pendapatmu sangat berharga baginya.
  • Bicaralah kepadanya dan beri tahu ia perasaanmu.
  • Jangan beranggapan bahwa ia tidak mencintaimu jika kamu tidak ingin bertanya.
  • Jangan salah membaca situasi. Pastikan ia memang menyukaimu sebelum kamu membuat kesimpulan.
  • Hanya karena ia tidak mengatakan “Aku mencintaimu” setiap saat, tidak berarti ia tidak mencintaimu. Terkadang ia hanya gugup untuk mengatakannya, meskipun ia tahu kamu akan membalas ucapannya dengan hal yang sama.
  • Cobalah adakan obrolan yang baik mengenai apa yang ingin kalian lakukan di masa depan dan jika ia menolak/menjauhi topik tersebut, ada kemungkinan ia tidak menyukaimu. Topik tersebut juga mungkin merupakan topik yang sensitif untuknya. Kamu perlu memberi tahunya bahwa segala sesuatunya baik-baik saja dan ia masih memilikimu. Katakan bahwa kamu akan selalu ada untuknya jika ia perlu membicarakan hal tersebut. Dengan begini, ia bisa membuka diri untuk percakapan tersebut. Jika ia ingin membicarakannya, ingatlah bahwa kemampuan bercakap yang baik dibutuhkan dalam hubungan yang sehat.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 30.659 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan