Unduh PDF Unduh PDF

Tentunya sulit mengetahui apa yang perlu dikatakan saat seseorang meminta maaf kepada Anda, terutama saat ia mengutarakannya melalui pesan singkat, dan bukan secara langsung. Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari cara mengenali permohonan maaf yang tulus dan mendapatkan beberapa kiat terkait cara membalas pesan dari yang bersangkutan, baik saat Anda menerima permohonan maafnya maupun tidak.

1

Berikan waktu bagi diri sendiri untuk merasa lebih tenang.

Unduh PDF
  1. Jika Anda masih marah kepadanya, Anda mungkin terdorong untuk menanggapi pesannya dengan kemarahan. Sayangnya, pesan berisi kemarahan sangat mudah keluar dari kendali dan berujung pada pertengkaran yang menyakitkan. [1] Agar Anda tidak sampai mengatakan sesuatu yang nantinya akan disesali, simpan ponsel Anda untuk sementara dan pikirkan apa yang Anda ingin katakan.
    • Luangkan beberapa menit (atau bahkan satu hingga dua hari jika perlu) untuk memproses perasaan Anda sebelum menanggapi pesan dari yang bersangkutan.
    Iklan
2

Cari tanda-tanda ketulusan dalam permohonan maaf yang Anda dapatkan.

Unduh PDF
  1. Akan sulit untuk mengetahui nada bicara seseorang melalui pesan singkat dan karena alasan ini, pesan singkat bukanlah media yang tepat untuk memohon maaf (atau menanggapi permintaan maaf). Meskipun demikian, ucapan permohonan maaf itu sendiri bisa membantu Anda mengetahui apakah si pemohon maaf memang tulus atau tidak. [2] Permohonan maaf yang baik harus: [3]
    • Mencerminkan penyesalan. Sebagai contoh, “Aku sangat menyesal atas apa yang kulakukan kemarin.”
    • Menunjukkan tanggung jawab atas apa yang dilakukan si pelaku dan kesadaran mengenai dampak perbuatannya. Sebagai contoh, “Aku sadar yang kulakukan sangat tidak sensitif, dan itu membuatmu terluka.”
    • Menjelaskan usaha untuk memperbaiki keadaan (mis. dengan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama atau menawarkan diri untuk menebus kesalahan).
    • Tidak memuat kilah, menyepelekan kesalahan yang dilakukan, atau menyalahkan Anda atas apa yang terjadi. Sebagai contoh, permohonan maaf yang baik tidak mencakup ucapan seperti, “Aku minta maaf, tetapi aku tidak akan sampai mengatakannya jika kamu tidak membuatku kesal sejak awal” atau “Aku minta maaf jika kamu tersinggung.” [4]
3

Berikan jawaban yang singkat dan tidak berbelit-belit.

Unduh PDF
  1. Pesan singkat didesain untuk komunikasi yang cepat dan mudah sehingga bukanlah media yang tepat untuk mengirimkan gambaran terperinci mengenai perasaan Anda. [5] Berikan yang bersangkutan jawaban singkat yang tidak berbelit-belit, baik saat Anda memaafkannya maupun tidak. [6]
    • Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, “Terima kasih sudah meminta maaf kepadaku. Permintaan maafmu sangat berarti” atau “Tidak masalah. Aku tidak apa-apa.”
    Iklan
4

Beri tahu yang bersangkutan bahwa Anda menghargai permohonan maafnya.

Unduh PDF
  1. Jika permohonan maaf tersebut tulus, beri tahu yang bersangkutan bahwa Anda melihat usahanya, meskipun Anda mungkin masih merasa kesal. [7] Coba ucapkan, misalnya:
    • “Aku menghargai permohonan maafmu.”
    • “Terima kasih sudah mengatakan hal ini.”
    • “Apa yang kamu lakukan memang menyakitkan, tetapi permintaan maafmu sangat berarti bagiku. Terima kasih.”
5

Terima permohonan maafnya jika Anda bisa memaafkannya.

Unduh PDF
  1. Tegaskan hal tersebut agar Anda berdua mendapatkan semacam pengakhiran dari masalah yang ada. [8] Anda bisa mengatakan, misalnya, “Terima kasih. Aku sudah memaafkanmu” atau “Tidak apa-apa kok. Ke depannya, tolong jangan bersikap seperti itu lagi, ya.”
    Iklan
6

Berikan tanggapan kasual jika kesalahannya bukanlah sesuatu yang besar atau serius.

Unduh PDF
  1. Sesuaikan nada atau gaya bahasa Anda dengan tingkat keseriusan masalah (dan perasaan Anda sendiri mengenai masalah tersebut). Jika ia mengirimkan permohonan maaf yang singkat mengenai kesalahan atau kesalahpahaman ringan, Anda bisa mengatakan:
    • “Tidak masalah!”
    • “Terima kasih. Jangan khawatir! Aku tidak marah kok.”
    • “Semua orang pernah melakukan kesalahan kok. Tidak masalah.”
7

Akui jika Anda masih merasa kesal.

Unduh PDF
  1. Meskipun Anda menerima permohonan maafnya, sangat wajar jika Anda masih merasa kesal atau terganggu dengan apa yang terjadi. Dalam situasi seperti ini, jujurlah mengenai apa yang Anda rasakan alih-alih berusaha menyembunyikan atau memendam perasaan. Dengan bersikap terbuka, Anda bisa merasa lebih baik dan yang bersangkutan pun mengetahui secara lebih jelas situasi yang ada.
    • Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, “Hai! Aku menghargai permohonan maafmu. Aku memang masih sedikit kesal dengan apa yang terjadi, tetapi semuanya akan baik-baik saja” atau “Oke. Terima kasih sudah meminta maaf. Aku memang masih membutuhkan waktu sebelum merasa lebih tenang, tetapi setidaknya permohonan maafmu sudah cukup membantu.”
    Iklan
8

Beri tahu yang bersangkutan jika Anda tidak menerima permohonan maafnya.

Unduh PDF
  1. Jika permohonan maafnya tidak tulus atau Anda merasa usahanya untuk memperbaiki keadaan belum cukup, beri tahu yang berrsangkutan. [9] Anda juga bisa mengatakan bahwa Anda menghargai permintaan maafnya, tetapi belum siap untuk menerimanya.
    • Sebagai contoh, jika Anda merasa bahwa permintaan maafnya tidak cukup tulus, Anda bisa mengatakan, “Tidak, aku tidak bisa menerima permintaan maafmu. Aku merasa kamu belum benar-benar bertanggung jawab atas apa yang terjadi.”
    • Atau, “Terima kasih sudah meminta maaf, tetapi aku masih kesal dan belum siap memaafkanmu. Tolong beri aku waktu.”
    • Jika permohonan maaf tersebut datang dari sosok yang sangat berarti, berikan ia kesempatan kedua untuk meminta maaf secara lebih tulus. Jelaskan apa yang Anda harapkan darinya agar bisa menerima permintaan maafnya (mis. “Aku ingin kamu memberi tahuku bahwa kamu memahami apa yang membuatku begitu terluka.”).
9

Beri tahu ia apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki keadaan.

Unduh PDF
  1. Luangkan waktu untuk membahas sesuatu yang bisa dilakukan untuk bangkit dari masalah. Anda bisa menyarankannya untuk berkompromi atau memintanya mengubah perilakunya di masa mendatang. [10]
    • Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, “Di lain waktu saat kamu kesal kepadaku, jelaskan apa yang kamu rasakan, dan bukan membentakku” atau “Aku mengerti kamu kesal karena aku terlalu lambat, dan aku akan berusaha menjadi lebih baik. Namun di lain waktu, coba hubungi aku terlebih dahulu dan jangan pergi begitu saja.”
    Iklan
10

Mintalah maaf atas tindakan Anda sendiri.

Unduh PDF
  1. Pikirkan apa yang terjadi di antara Anda dan yang bersangkutan, dan coba lihat situasi dari sudut pandangnya. Jika ada sesuatu yang Anda seharusnya bisa lakukan, akui saja. Dengan demikian, Anda berdua bisa keluar dari masalah yang ada dengan perasaan yang lebih lega atau baik. [11]
    • Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, “Terima kasih sudah meminta maaf. Aku sangat ingin mendengarnya. Aku juga minta maaf atas reaksiku. Aku tidak seharusnya membentakmu.”
11

Ucapkan terima kasih atas pesan berisi simpati jika Anda merasa siap atau mau.

Unduh PDF
  1. Namun, jika seseorang mengatakan, misalnya, “Aku ikut berduka atas kehilangan yang kamu alami” atau “Aku ikut menyesal atas apa yang terjadi”, Anda bisa mengirimkannya balasan singkat jika memang mau. Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan: [12]
    • “Terima kasih atas simpatimu.”
    • “Terima kasih. Ini sangat berarti bagiku.”
    • “Aku menghargai ucapanmu.”
    • “Terima kasih atas kehadiranmu.”
    Iklan
12

Hubungi ia jika Anda menginginkan diskusi yang lebih serius.

Unduh PDF
  1. Jika yang bersangkutan meminta maaf atas sesuatu yang ringan atau Anda tidak perlu mengatakan banyak hal, mengirimkan pesan singkat mungkin bukan masalah. Namun, jika Anda ingin menjalani obrolan dari hati ke hati dengannya, akan lebih baik jika Anda menghubunginya atau berbicara secara langsung. [13]
    • Anda bisa mengirimkan pesan seperti, “Apa yang terjadi kemarin sangat serius, dan aku tak ingin membahasnya lewat pesan singkat. Bolehkah aku menghubungimu?”
    • Anda juga bisa mengatakan, “Terima kasih atas pesanmu, tetapi kurasa kita perlu membahas ini secara langsung."

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 14.459 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan