Kapasitor adalah perangkat penyimpan muatan listrik yang digunakan dalam sirkuit elektronik, seperti yang ada di dalam motor kipas dan kompresor pendingin ruangan di rumah Anda. Ada 2 jenis kapasitor: elektrolit, yang dipakai dalam tabung alat penyedot debu dan saluran daya transistor, serta nonelektrolit yang dipakai untuk mengatur lonjakan arus searah. Kapasitor elektrolit bisa rusak karena mendapat aliran arus yang terlalu tinggi atau kehabisan elektrolit sehingga tidak bisa menahan arus yang masuk. Sementara itu, kapasitor nonelektrolit sering kali rusak akibat kebocoran daya. [1] X Teliti sumber www.angelfire.com/electronic/funwithtubes/Testing_caps.html Ada beberapa cara untuk mengetes apakah sebuah kapasitor masih berfungsi sebagaimana mestinya.
Langkah
-
Lepaskan kapasitor dari sirkuit apabila masih tersambung.
-
Bacalah nilai kapasitas di bagian luar kapasitor. Satuan kapasitas yang dipakai adalah farad. Satuan ini memiliki simbol huruf “F” besar. Anda mungkin juga melihat alfabet Yunani (µ) yang tampak seperti huruf “u” kecil dengan ekor di bagian depannya. (Karena farad adalah satuan besar, kebanyakan pengukur kapasitas kapasitor memakai satuan mikrofarad; satu mikrofarad sama dengan seperjuta farad.)
-
Atur multimeter ke pengaturan kapasitas.
-
Sambungkan ujung multimeter ke terminal kapasitor. Sambungkan kabel positif (merah) pada multimeter ke kepala anode kapasitor dan kabel negatif (hitam) ke kepala katode kapasitor. (Pada kebanyakan kapasitor, terutama kapasitor elektrolit, kepala anode biasanya lebih panjang daripada kepala katode.) [2] X Teliti sumber
-
Periksa hasil pembacaan pada multimeter. Jika hasil pembacaan kapasitas pada multimeter hampir sama dengan nilai yang tertera di unit kapasitor, kondisinya masih bagus. Jika angka yang terbaca jauh lebih rendah daripada nilai yang tertera di unit kapasitor, atau nol, kapasitor tersebut sudah mati. [3] X Teliti sumberIklan
-
Lepaskan kapasitor dari sirkuitnya.
-
Atur multimeter ke pengaturan resistansi. Pengaturan ini biasanya ditandai dengan tulisan “OHM” (satuan resistansi daya) atau alfabet omega Yunani omega (Ω yang merupakan kependekan dari ohm.
- Jika pengaturan rentang resistansi pada multimeter Anda dapat diubah, atur ke angka 1000 ohm = 1K atau lebih tinggi.
-
Sambungkan ujung multimeter ke terminal kapasitor. Sekali lagi, sambungkan ujung berwarna merah ke terminal positif (berukuran lebih panjang) dan sambungkan ujung berwarna hitam ke terminal negatif (lebih pendek).
-
Perhatikan hasil pembacaan multimeter. Catat nilai resistansi awalnya, jika mau. Nilai tersebut akan kembali ke nilai asalnya seperti sebelum Anda menyambungkan ujung terminal.
-
Lepas dan sambungkan kembali kapasitor sebanyak beberapa kali. Anda harus mendapat hasil yang sama seperti tes pertama. Jika benar, kondisi kapasitor dapat dipastikan masih bagus.
- Namun, apabila nilai resistansinya tidak berubah, kapasitor tersebut sudah mati. [4] X Teliti sumber
Iklan
-
Lepaskan kapasitor dari sirkuitnya.
-
Pasang pengaturan resistansi pada multimeter. Sama seperti multimeter digital, pengaturan ini biasanya ditandai dengan tulisan “OHM” atau omega (Ω).
-
Sambungkan ujung multimeter ke terminal kapasitor. Sambungkan ujung merah ke kutub terminal positif (lebih panjang) dan ujung hitam ke terminal negatif (lebih pendek).
-
Perhatikan hasil pengukuran. Multimeter analog memakai jarum untuk menampilkan hasil pembacaan. Gerakan jarum akan menunjukkan bagus-tidaknya kondisi kapasitor tersebut.
- Jika jarum menunjukkan nilai resistansi rendah, lalu berangsur-angsur bergerak ke angka yang lebih besar tanpa berhenti, kondisi kapasitor masih bagus.
- Jika jarum menunjukkan nilai resistansi rendah dan tidak bergerak, kapasitor sudah rusak dan Anda harus menggantinya.
- Jika jarum tidak menunjukkan nilai resistansi sama sekali atau menunjukkan nilai resistensi besar tanpa bergerak sedikit pun, kapasitor tersebut sudah mati. [5] X Teliti sumber
Iklan
-
Lepaskan kapasitor dari sirkuitnya. Jika mau, Anda dapat melepas satu dari dua sambungan yang menempel ke sirkuit. [6] X Teliti sumber www.angelfire.com/electronic/funwithtubes/Testing_caps.html
-
Periksa rating voltase kapasitor. Informasi ini biasanya tertera di bagian luar kapasitor. Carilah angka yang diikuti huruf “V” besar atau simbol “volt”.
-
Isi daya kapasitor dengan voltase yang lebih kecil, tetapi mendekati voltase aslinya. Untuk kapasitor berkapasitas 25V, Anda bisa memakai daya sebesar 9 volt, sedangkan untuk kapasitor berkapasitas 600V, Anda perlu memakai daya minimal sebesar 400 volt. Biarkan daya kapasitor terisi selama beberapa detik. Pastikan Anda menyambung kutub positif (merah) dari sumber daya ke terminal kapasitor positif (berukuran lebih panjang) dan kutub negatif (hitam) ke terminal negatif (berukuran lebih pendek).
- Makin besar perbedaan antara rating voltase kapasitor dengan voltase yang Anda pakai, makin lama waktu yang diperlukan untuk melakukan pengisian daya. Pada umumnya, voltase tinggi pada sumber daya yang dipakai akan memudahkan Anda mengetes rating voltase pada kapasitor berkapasitas besar. [7] X Teliti sumber www.angelfire.com/electronic/funwithtubes/Testing_caps.html
-
Atur voltmeter untuk membaca voltase DC (jika alat tersebut mampu membaca voltase AC dan DC).
-
Sambungkan ujung voltmeter ke kapasitor. Sambungkan ujung positif (berwarna merah) ke terminal positif (berukuran lebih panjang) dan ujung negatif (hitam) ke terminal negatif (berukuran lebih pendek).
-
Catat hasil pembacaan voltase awal. Hasil tersebut harus mendekati besaran voltase yang Anda pakai untuk menyuplai daya ke kapasitor. Jika tidak, kapasitor sudah rusak.
- Kapasitor akan melepaskan voltase ke dalam voltmeter sehingga hasil pembacaannya akan kembali ke nol setelah beberapa waktu. Hal ini normal. Anda hanya perlu khawatir apabila hasil pembacaan ternyata jauh lebih rendah daripada besaran voltase yang Anda pakai. [8] X Teliti sumber
Iklan
-
Lepaskan kapasitor dari sirkuitnya.
-
Sambungkan ujung terminal ke kapasitor. Sekali lagi, sambungkan kutub positif (merah) ke terminal positif (berukuran lebih panjang) dan kutub negatif (hitam) ke terminal negatif.
-
Sambungkan ujung kabel daya dalam waktu singkat. Anda tidak boleh membiarkannya tersambung lebih dari 1 sampai 4 detik.
-
Lepaskan ujung terminal dari sumber daya. Cara ini dilakukan untuk mencegah kerusakan pada kapasitor saat Anda melakukan perbaikan dan mengurangi risiko tersengat listrik.
-
Setrum terminal kapasitor. Pastikan Anda mengenakan sarung tangan insulasi dan tidak menyentuh metal secara langsung dengan tangan saat melakukannya.
-
Perhatikan percikan api yang keluar saat Anda menyentrum terminal. Intensitas percikan tersebut dapat mengindikasikan kapasitas dari kapasitor.
- Metode ini hanya bekerja untuk kapasitor yang mampu menahan energi untuk memproduksi percikan api saat disetrum.
- Metode ini tidak direkomendasikan karena hanya berguna untuk menentukan kemampuan kapasitor untuk menyerap daya dan menimbulkan percikan api saat disetrum. Cara ini tidak dapat dipakai untuk mengetes apakah kapasitas daya dalam kapasitor masih sesuai spesifikasi awalnya.
- Memakai metode ini pada kapasitor besar dapat menyebabkan luka serius atau bahkan kematian!
Iklan
Tips
- Kapasitor nonelektrolit biasanya tidak terpolarisasi. Saat mengetes kapasitor jenis ini, Anda dapat menyambungkan ujung dari voltmeter, multimeter, atau alat penghasil listirk ke kutub mana saja yang ada pada terminal kapasitor. [9] X Teliti sumber
- Kapasitor nonelektrolit terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan material dasarnya – keramik, mika, kertas, atau plastik – dan kapasitor berbahan plastik dibagi lagi menjadi beberapa jenis sesuai tipe plastiknya. [10] X Teliti sumber www.angelfire.com/electronic/funwithtubes/Testing_caps.html
- Kapasitor yang dipakai untuk sistem penghangat dan pendingin ruangan dari segi fungsi dibagi menjadi dua jenis. Kapasitor jenis run berfungsi untuk menjaga aliran voltase dari motor kipas dan kompresor pada tungku pembakar, pendingin ruangan, dan pompa pemanas. Sementara itu, kapasitor start dipakai pada motor bertorsi tinggi pada pompa pemanas dan pendingin ruangan untuk memberi energi ekstra ketika dinyalakan. [11] X Teliti sumber
- Kapasitor elektrolit biasanya memiliki toleransi sebesar 20%. Dengan kata lain, kapasitor yang masih bagus mungkin memiliki kapasitas 20% lebih besar atau lebih rendah daripada kapasitas normalnya.
- Pastikan Anda tidak menyentuh kapasitor yang dayanya sedang diisi karena hal tersebut dapat membuat Anda tersetrum.
Hal yang Anda Butuhkan
- Multimeter analog atau digital (atau ohmmeter terpisah)
- Voltmeter
- Sarung tangan insulasi
- Sumber daya listrik, sebaiknya pakailah yang dayanya dapat disesuaikan
- Peralatan berbahan metal untuk melakukan pengetesan daya kapasitor (seperti obeng)
- Kapasitor yang akan diuji
Referensi
- ↑ www.angelfire.com/electronic/funwithtubes/Testing_caps.html
- ↑ http://www.learningaboutelectronics.com/Articles/How-to-test-a-capacitor
- ↑ http://electricaltechnology.org/2013/06/how-to-check-capacitor-with-digital.html
- ↑ http://electricaltechnology.org/2013/06/how-to-check-capacitor-with-digital.html
- ↑ http://electricaltechnology.org/2013/06/how-to-check-capacitor-with-digital.html
- ↑ www.angelfire.com/electronic/funwithtubes/Testing_caps.html
- ↑ www.angelfire.com/electronic/funwithtubes/Testing_caps.html
- ↑ http://www.learningaboutelectronics.com/Articles/How-to-test-a-capacitor
- ↑ http://www.learningaboutelectronics.com/Articles/How-to-test-a-capacitor
- ↑ www.angelfire.com/electronic/funwithtubes/Testing_caps.html
- ↑ http://www.hvac-for-beginners.com/capacitor-testing.html