PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Memasukkan benda asing ke dalam mata bukan hal yang mudah, begitu juga saat Anda perlu menggunakan obat tetes. Obat tetes mata dijual secara bebas untuk mengatasi mata merah, alergi, iritasi, mata kering ringan, sementara yang berguna untuk mengatasi mata kering berat hingga infeksi glaukoma bisa dibeli dengan menggunakan resep. Terlepas dari alasan penggunaan obat tetes mata, Anda harus memahami teknik yang benar untuk menggunakannya secara aman serta efektif, baik pada mata sendiri ataupun orang lain.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menggunakan Obat Tetes di Mata Sendiri

PDF download Unduh PDF
  1. Cuci tangan Anda secara menyeluruh dengan sabun dan air. [1]
    • Pastikan Anda mencuci area di sela-sela jari dan setidaknya hingga sepanjang lengan dari pergelangan serta lengan bagian bawah. [2]
    • Keringkan tangan dengan handuk bersih. [3]
  2. Pastikan Anda benar-benar memahami petunjuk pada kemasan atau panduan yang diberikan dokter. [4]
    • Identifikasi mata yang harus diobati dan ketahui berapa tetes yang harus Anda berikan pada setiap kali penggunaan. [5] (Biasanya hanya 1 tetes karena mata hanya mampu menampung volume kurang dari 1 tetes cairan).
    • Lihat jam untuk memastikan waktunya sudah tepat, atau catat waktu saat ini agar Anda tahu kapan berikutnya harus kembali meneteskan obat. [6]
  3. Lihat cairan di dalam wadahnya dengan saksama. [7]
    • Pastikan tidak ada apa pun yang mengapung di dalamnya (terkecuali jika obat tetes mata itu memang seharusnya mengandung partikel). [8]
    • Pastikan produk tersebut memiliki tulisan “ ophthalmic ” pada labelnya. Terkadang, orang kesulitan membedakan obat tetes telinga berlabel “ otic ” dengan obat tetes mata. [9]
    • Periksa wadah untuk memastikan wadah tersebut tidak rusak. Periksa ujungnya tanpa menyentuh. Pastikan tidak ada kerusakan atau perubahan warna. [10]
  4. Jangan gunakan obat tetes mata yang telah kedaluwarsa. [11]
    • Obat tetes mata mengandung pengawet untuk membantu menjaga agar cairannya selalu bebas bakteri. Akan tetapi, setelah tanggal kedaluwarsa lewat, produk tersebut tetap berisiko terkontaminasi. [12]
    • Beberapa jenis obat tetes mata hanya boleh digunakan dalam waktu tidak lebih dari 30 hari sejak wadahnya dibuka. Pastikan Anda bertanya kepada dokter atau apoteker mengenai berapa lama produk tersebut bisa digunakan setelah dibuka.
  5. Gunakan kain bersih untuk membersihkan semua kotoran atau keringat dari area mata secara lembut. [13]
  6. Jangan keras-keras. [18]
    • Kocok botol perlahan, atau gulirkan di antara kedua tangan. Pastikan obat tetes mata tercampur dengan rata. [19] Beberapa obat ini mengandung partikel, sehingga mengocok akan meratakan semuanya.
    • Lepas tutup dari botolnya dan tempatkan di area yang bersih, seperti di atas handuk yang kering serta bebas kotoran. [20]
  7. Saat bersiap meneteskan obat, berhati-hatilah dalam setiap langkah agar Anda tidak menyentuh mata, termasuk bagian bulu matanya, dengan ujung wadah. [21]
    • Menyentuhkan ujung wadah ke mata dapat menyebarkan kuman ke dalam cairan tetes mata, sehingga obat tersebut terkontaminasi. [22]
    • Dengan melanjutkan penggunaan obat tetes mata yang terkontaminasi, Anda berisiko menginfeksi mata kembali. [23]
    • Jika Anda tidak sengaja menyentuhkan ujung wadah ke mata, bersihkan dengan bantalan isopropil alkohol 70% untuk mensterilkan, atau belilah botol baru dan beri tahu dokter bahwa Anda perlu stok obat tambahan.
  8. Tempatkan di kulit tepat di atas area alis sembari memegang wadah di tangan. Ini membantu menyeimbangkannya saat Anda meneteskan obat. [24]
    • Posisikan wadah tetes mata sekitar ¾ inci (1,85 cm) di atas kelopak mata bagian bawah untuk membantu menghindari tersentuh secara tidak sengaja pada area mata. [25]
  9. Dengan kepala yang mendongak ke atas, tarik kelopak mata bagian bawah menggunakan jari telunjuk secara perlahan. [26]
    • Menarik kelopak mata ke bawah akan membantu menciptakan ruang, atau kantung yang dapat menampung obat mata. [27]
    • Tatap sebuah titik tertentu di atas Anda. Berfokuslah pada suatu area di langit-langit atau sesuatu di atas Anda dan jaga agar kedua mata tetap terbuka. Ini dapat membantu untuk menghindari mata berkedip. [28]
  10. Tekan botol obat mata perlahan-lahan hingga ada setetes obat yang masuk ke kantung dari lipatan mata bagian bawah. [29]
    • Tutup mata tetapi jangan kencang-kencang. Biarkan selama setidaknya dua hingga tiga menit. [30]
    • Tundukkan kepala ke depan seolah-olah Anda akan menatap lantai. Jaga agar kedua mata tetap tertutup selama dua hingga tiga menit. [31]
    • Tekan kelenjar air mata secara perlahan, yang terletak di bagian dalam mata, selama 30 hingga 60 detik. Trik ini membantu agar obat tetap berada di area mata, [32] sehingga tidak masuk ke belakang tenggorokan dan membuat Anda merasakannya.
    • Gunakan tisu bersih untuk menyerap semua cairan yang terkumpul di bagian luar mata atau atas pipi. [33]
  11. Jika resep mengharuskan lebih dari satu tetes untuk setiap dosisnya, tunggu lima menit sebelum Anda meneteskan di kali kedua. Ini penting agar tetes pertama terserap. [34] Jika Anda melakukannya secara langsung, tetes kedua akan membilas tetes pertama sebelum terserap.
    • Jika Anda akan meneteskan obat di kedua mata, lanjutkan dengan melakukannya di mata satunya. Biarkan selama sekitar dua hingga tiga menit setelah mata ditutup dalam waktu yang disarankan. [35]
  12. Letakkan kembali pada tempatnya tanpa menyentuh bagian ujung botol obat. [36]
    • Jangan lap bagian ujungnya dan jangan biarkan bagian ini menyentuh apa pun. Obat tetes harus bebas dari zat-zat penyebab kontaminasi. [37]
    • Cuci tangan untuk membasmi kuman atau membersihkan sisa-sisa obat. [38]
  13. Jika dokter meresepkan lebih dari satu jenis obat, tunggu setidaknya 10 hingga 15 menit sebelum menggunakan obat yang berikutnya. [39]
    • Dalam beberapa kasus, salep ophthalmic juga diresepkan bersamaan dengan obat tetes mata. Gunakan obat tetes terlebih dulu, kemudian tunggu 10 hingga 15 menit sebelum menggunakan salep mata. [40]
  14. Umumnya, obat ini harus disimpan pada suhu kamar, sedangkan sebagian lainnya harus disimpan dalam lingkungan yang lebih sejuk. [41]
    • Banyak obat tetes mata resep harus disimpan di kulkas. Pastikan Anda tahu cara menyimpan obat Anda. Bertanyalah dengan dokter atau apoteker jika Anda tidak yakin. [42]
    • Jangan simpan obat tetes mata di area yang terkena sinar matahari langsung. [43]
  15. Meski tanggal kedaluwarsa produsen mungkin belum terlewati, beberapa jenis obat harus dibuang dalam jangka waktu empat minggu setelah dibuka. [44]
    • Catat tanggal saat Anda pertama kali membuka wadah obat. [45]
    • Tanyakan kepada apoteker atau periksa panduan penggunaan obat untuk menentukan apakah obat Anda harus dibuang dan diganti dalam waktu empat minggu setelah dibuka. [46]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mengetahui Saat yang Tepat untuk Mencari Pertolongan Medis

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda mengalami tanda-tanda seperti rasa nyeri atau mata sangat berair, beri tahu dokter. [47]
    • Kondisi-kondisi lain yang mengharuskan Anda untuk menghubungi dokter termasuk perubahan penglihatan, mata memerah atau membengkak, dan jika ada nanah atau cairan tidak biasa yang keluar dari bagian mata mana pun. [48]
  2. Jika kondisi Anda tidak membaik, atau gejala-gejala itu justru bertambah parah, beri tahukan kepada dokter. [49]
    • Jika Anda sedang dalam perawatan untuk infeksi, waspadalah terhadap gejala pada mata satunya. Beri tahu dokter jika Anda mulai melihat bukti bahwa infeksi tersebut sudah menyebar. [50]
  3. Jika kulit mulai menunjukkan perubahan seperti ruam atau gatal-gatal, Anda kesulitan bernapas, merasa tenggorokan atau dada mengencang, ini berarti Anda mungkin sedang menderita reaksi alergi. [51]
    • Reaksi alergi merupakan situasi medis gawat darurat. Hubungi 112 atau carilah tindakan medis secepat mungkin. Jangan menyetir sendirian ke rumah sakit. [52]
  4. Jika Anda mengalami reaksi alergi karena obat tetes, bilas mata dengan produk pembersih/pencuci mata. [53]
    • Jika Anda tidak punya produk seperti ini, gunakan air biasa untuk membilas obat tetes agar tidak terserap lebih lanjut. [54]
    • Miringkan kepala ke samping, pertahankan mata agar tetap terbuka, dan biarkan air bersih membilas sisa obat tetes dari mata. [55]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Meneteskan Obat pada Mata Anak

PDF download Unduh PDF
  1. Pastikan Anda membersihkan tangan secara menyeluruh, seperti ketika hendak meneteskan obat ke mata sendiri. [56]
  2. Sebelum mempersiapkan anak, pastikan produk Anda tepat, Anda tahu mata yang harus diobati, dan berapa dosis yang diperlukan. Terkadang, obat mungkin harus diteteskan ke kedua mata. [58]
  3. Jelaskan apa yang akan Anda lakukan. Berbicaralah kepada si anak dan beri tahu ia bahwa Anda akan meneteskan obat ke matanya. [62]
    • Anda mungkin perlu meneteskan obat dalam dosis kecil ke punggung anak agar ia bisa melihat bahwa obat tersebut tidak akan menyakitinya. [63]
    • Biarkan anak menyaksikan Anda meneteskan obat ke mata sendiri atau mata orang dewasa lainnya. Pastikan tutup wadah rapat saat Anda berpura-pura melakukan hal ini. [64]
  4. Biasanya, meneteskan obat mata untuk seorang anak mengharuskan keberadaan dua orang dewasa. Salah satu akan memegangi anak secara lembut dan menjaga agar tangannya tidak menutupi mata. [65]
    • Berhati-hatilah agar anak tidak takut. Jika ia sudah cukup besar untuk memahami, beri tahukan bahwa ia harus menjaga tangannya agar jauh dari mata. Pertimbangkan meminta keputusan anak mengenai cara terbaik dalam memastikannya agar ia tidak merasa terjebak.
    • Sarankan anak duduk di atas kedua tangan atau berbaring menimpa lengannya. Orang dewasa yang membantu juga harus menolong menjauhkan tangan anak dari matanya, serta memastikan kepala anak berada dalam posisi setenang mungkin. [66]
    • Bekerjalah seaman mungkin untuk meminimalkan stres serta kecemasan yang dirasakan anak. [67]
  5. Pastikan matanya tidak kotor dan bebas dari material endapan, debu, atau keringat. [68]
  6. Memegang atau menggantung mainan mungkin berguna untuk membantu ia berfokus. [71]
    • Dengan pandangan mata yang mengarah ke atas, tarik kelopak mata bagian bawah secara perlahan, dan tempatkan satu tetes obat dalam kantung yang sudah dibuat. [72]
    • Angkat kelopak bagian bawah agar anak dapat menutup matanya. Minta ia tetap menutup mata selama beberapa menit. Tekan kelenjar air mata secara perlahan agar cairan tetap berada di dalamnya selama mungkin. [73]
    • Dalam beberapa kasus, Anda mungkin harus menahan kedua kelopak mata bagian atas dan bawah agar tetap terbuka, sembari meneteskan obat. [74]
  7. Jangan biarkan semua bagian mata, termasuk bulu mata, menyentuh ujung wadah. [75]
    • Menyentuhkan ujung wadah ke mata membuat kuman masuk ke dalam obat, sehingga botol dan seluruh isinya akan terkontaminasi. [76]
  8. Lakukan untuk menghindari sentuhan ujung wadah dengan materi apa pun. [77]
  9. Biarkan ia tahu bahwa ia berhasil bertindak dengan baik untuk membantu mengobati matanya. [80]
    • Bahkan jika perilakunya tidak terlalu kooperatif, tetaplah memberikan pujian karena ia telah membantu. Dengan begini, pujian akan mempermudah pemberian obat di kali berikutnya. [81]
    • Memberikan sejenis hadiah dapat diberikan dalam bentuk pujian verbal. [82]
  10. Bagi anak-anak yang selalu terganggu dengan penggunaan obat tetes mata, pertimbangkan menggunakan cara lain. [83]
    • Menyadari bahwa metode ini tidak memberikan tingkat pemaparan yang sama terhadap mata jika dibandingkan dengan pengobatan lain membuatnya menjadi cara yang lebih baik. [84]
    • Baringkan anak secara mendatar, tutup matanya, kemudian teteskan obat di sudut bagian dalam mata, yaitu pada area kelenjar air matanya. [85]
    • Minta anak membuka mata dan obat akan bergulir di dalamnya. [86]
    • Kemudian, minta anak menutup mata selama dua hingga tiga menit dan tekan area kelenjar air mata dengan lembut. [87]
    • Beri tahukan kepada dokter anak bahwa ini merupakan satu-satunya cara untuk memberikan obat. Ia mungkin menyesuaikan resep atau mengizinkan lebih dari satu tetes pada setiap dosis, karena obat yang masuk ke mata akan lebih sedikit. [88]
    • Jangan berikan obat dalam dosis berlebih tanpa mengonfirmasikannya dengan dokter terlebih dulu. Menggunakan lebih banyak daripada yang disarankan dapat menyebabkan iritasi, atau terkadang, sensasi terbakar ringan karena obat tetes mengandung pengawet. [89]
  11. Bayi atau batita mungkin harus dibalut dengan aman di dalam selimut agar lebih mudah diberikan obat tetes mata. [90]
    • Membalut tubuh bayi akan membantu menjaga lengannya tetap berada dalam posisi yang aman sehingga ia tidak mampu menyentuh mata saat Anda meneteskan obat. [91]
    • Anda mungkin perlu menahan agar kedua kelopak tetap terbuka pada bayi yang masih sangat kecil, terutama jika ia tidak mampu berfokus pada sebuah obyek saat Anda menyentuh kelopak bagian bawahnya.
  12. Setelah meneteskan obat, tawarkan sesuatu yang membantu bayi merasa lega. [92]
    Iklan

Tips

  • Jangan gunakan obat tetes yang dirancang untuk mengobati sebuah kondisi mata tertentu saat Anda menggunakan lensa kontak. Meski beberapa obat tetes lembap dirancang untuk digunakan bersama lensa kontak, banyak produk ini dapat merusaknya atau mengiritasi mata.
  • Jika mengenakan lensa kontak, bertanyalah kepada dokter atau apoteker tentang semua produk obat tetes yang Anda ingin gunakan. Pastikan Anda jelas mengenai cara penggunaan produk yang tepat dengan lensa kontak, atau jika Anda perlu menghindari lensa kontak dalam jangka waktu tertentu saat menggunakan obat tetes.
  • Jika Anda menggunakan baik obat tetes dan salep ophthalmic , selalu pakai obat tetesnya terlebih dulu.
  • Jika Anda kesulitan meneteskan obat ke dalam mata, cobalah berbaring mendatar agar kepala Anda tidak bergerak.
  • Pertimbangkan melakukannya di depan cermin. Beberapa orang lebih mudah meneteskan obat saat menggunakan cermin.
  • Jangan pernah menggunakan obat tetes yang diresepkan untuk, atau sudah digunakan oleh orang lain. Jangan izinkan siapa pun menggunakan obat tetes milik Anda.
Iklan
  1. http://www.drugs.com/
  2. http://www.drugs.com/
  3. http://www.drugs.com/
  4. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  5. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  6. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  7. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  8. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  9. http://www.drugs.com/
  10. http://www.drugs.com/
  11. http://www.cc.nih.gov/ccc/patient_education/pepubs/eyedrops.pdf
  12. http://www.drugs.com/
  13. http://www.drugs.com/
  14. http://www.drugs.com/
  15. http://www.cc.nih.gov/ccc/patient_education/pepubs/eyedrops.pdf
  16. http://www.cc.nih.gov/ccc/patient_education/pepubs/eyedrops.pdf
  17. http://www.drugs.com/
  18. http://www.drugs.com/
  19. http://www.cc.nih.gov/ccc/patient_education/pepubs/eyedrops.pdf
  20. http://www.cc.nih.gov/ccc/patient_education/pepubs/eyedrops.pdf
  21. http://patient.info/health/how-to-use-eye-drops
  22. http://www.safemedication.com/
  23. http://www.cc.nih.gov/ccc/patient_education/pepubs/eyedrops.pdf
  24. http://www.cc.nih.gov/ccc/patient_education/pepubs/eyedrops.pdf
  25. http://www.cc.nih.gov/ccc/patient_education/pepubs/eyedrops.pdf
  26. http://www.drugs.com/
  27. http://www.safemedication.com/
  28. http://www.safemedication.com/
  29. http://www.safemedication.com/
  30. http://www.drugs.com/
  31. http://www.drugs.com/
  32. http://www.drugs.com/
  33. http://www.cc.nih.gov/ccc/patient_education/pepubs/eyedrops.pdf
  34. http://www.cc.nih.gov/ccc/patient_education/pepubs/eyedrops.pdf
  35. http://patient.info/health/how-to-use-eye-drops
  36. http://patient.info/health/how-to-use-eye-drops
  37. http://patient.info/health/how-to-use-eye-drops
  38. http://www.drugs.com/
  39. http://www.drugs.com/
  40. http://www.everydayhealth.com/vision-center/right-way-to-use-eye-drops.aspx
  41. http://www.everydayhealth.com/vision-center/right-way-to-use-eye-drops.aspx
  42. http://www.drugs.com/
  43. http://www.drugs.com/
  44. http://www.drugs.com/
  45. http://www.drugs.com/
  46. http://www.drugs.com/
  47. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  48. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  49. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  50. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  51. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  52. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  53. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  54. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  55. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  56. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  57. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  58. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  59. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  60. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  61. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  62. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  63. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  64. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  65. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  66. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  67. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  68. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  69. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  70. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  71. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  72. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  73. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  74. http://patient.info/health/how-to-use-eye-drops
  75. http://patient.info/health/how-to-use-eye-drops
  76. http://patient.info/health/how-to-use-eye-drops
  77. http://patient.info/health/how-to-use-eye-drops
  78. http://patient.info/health/how-to-use-eye-drops
  79. http://patient.info/health/how-to-use-eye-drops
  80. http://patient.info/health/how-to-use-eye-drops
  81. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  82. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  83. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
  84. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 18.956 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan