Unduh PDF
Unduh PDF
Kematian orang tua mungkin merupakan hal tersulit yang harus Anda hadapi dalam hidup. Meskipun Anda tidak akan pernah benar-benar “melupakan” hal tersebut, ada banyak cara yang bisa diikuti untuk menghormati kenangan orang tua Anda sambil tetap melanjutkan hidup. Yang terpenting adalah Anda harus memberi diri sendiri waktu untuk menerima kepergiannya dan tidak memaksakan diri untuk menjadi tabah jika memang sangat sulit (atau dibutuhkan waktu yang lama) bagi Anda untuk menerima kepergiannya. Ingatlah bahwa tidak ada batasan waktu untuk merasa sedih dan, pada akhirnya, Anda bisa kembali melanjutkan hidup dan merasa lebih baik setelah Anda siap.
Langkah
-
Hadapi dan lewati kesedihan yang ada, tanpa harus terburu-buru untuk merasa “tabah”. Jangan memaksakan diri untuk menjadi tegar dan menetapkan batasan waktu untuk melupakan kehilangan yang terjadi. Orang-orang di zaman Viktoria meratapi kematian selama dua sampai empat tahun. Meskipun Anda tidak harus berduka selama itu, jangan berharap bahwa Anda bisa kembali merasa lebih baik dan beraktivitas seperti biasa (tanpa bayang-bayang kesedihan) dalam beberapa minggu, satu bulan, atau jangka waktu yang Anda “rasa” diperlukan. Sebaliknya, cobalah bersabar dan lepaskan ekspektasi-ekspektasi yang Anda miliki untuk diri sendiri (dalam hal ini, harapan untuk kembali pulih dalam waktu cepat).
- Ingatlah bahwa kesedihan yang dialami merupakan sebuah proses. Mungkin Anda akan berduka dalam waktu yang sangat lama, meskipun semoga saja Anda tidak harus mengalami kesedihan selama itu. Jalani dan berusahalah untuk kembali tegar tanpa harus memaksakan diri dan terburu-buru.
-
Terimalah bahwa orang tua ingin Anda tetap menjalani hidup. Meskipun wajar jika Anda merasa tertekan, ingatlah bahwa orang tua mencintai Anda dan tidak ingin kepergiannya menghancurkan hidup Anda selamanya. Sembari pulih dari luka kehilangan, cobalah lakukan kembali hal-hal yang Anda sukai. Tentu saja hal ini memang lebih mudah dikatakan daripada dilakukan, namun hal itu tidak berarti bahwa Anda harus melupakan kenyataan bahwa orang tua pun akan merasa bahagia ketika Anda merasa bahagia. Ini juga tidak berarti Anda harus mengabaikan atau menyembunyikan semua perasaan-perasaan negatif yang muncul, namun cobalah tunjukkan usaha untuk sebisa mungkin kembali menikmati hal-hal kecil yang ada.
- Jika Anda benar-benar merasa “hancur” akibat kepergian orang tua dan tidak bisa segera beraktivitas dengan normal seperti biasanya, jangan biarkan kenangan tentang orang tua membuat Anda merasa bersalah karena belum bisa bangkit dari kesedihan yang ada.
-
Kenanglah orang tua Anda. Mereka akan selalu menjadi bagian besar dalam hidup, apa pun yang terjadi, bahkan ketika mereka telah tiada. Tuliskan kenangan Anda bersama mereka karena ketika Anda melanjutkan hidup, Anda tidak boleh sampai melupakan momen-momen kebersamaan tersebut. Anda hanya perlu mengetahui bahwa mereka tidak akan pernah meninggalkan ruang di hati Anda. Nikmati kenangan-kenangan yang ada bersama mereka, tanpa harus memaksakan diri untuk mengingat setiap hal-hal kecil yang pernah terjadi. Cukup lakukan semampunya saja. [1] X Teliti sumber
- Anda bisa mengobrol dengan orang-orang yang mengenal orang tua Anda agar kenangan tentang mereka tetap terjaga. Anda juga bisa menceritakan cerita tentang mereka pada orang-orang yang tidak mengenal mereka, dari waktu ke waktu.
- Anda juga bisa bertanya pada anggota keluarga atau kerabat lain tentang orang tua agar Anda bisa memahami semua pengalaman hidup mereka. Ini dapat memperdalam hubungan Anda dengan orang tua, dan membuat kenangan tentang mereka menjadi lebih jelas dan berwarna.
-
Rawatlah diri sendiri. Cobalah untuk bersikap lebih baik pada diri sendiri dibandingkan biasanya. Luangkan lebih banyak waktu untuk merilekskan diri, mencoba pengalih perhatian yang membangun, dan berhenti mengkritik diri sendiri pada saat ini. Meskipun mungkin Anda merasa terlalu sedih dan terbebani untuk merawat diri sendiri, penting bagi Anda untuk tidak selama tujuh sampai delapan jam, makan tiga kali sehari, dan berolahraga (setidaknya) 30 menit setiap hari. Ada kemungkinan Anda membutuhkan energi setelah meratapi kepergian orang tua. Dengan menjaga kesehatan tubuh, Anda tidak akan mudah merasa lesu.
- Tidur dan makan memang tidak akan membuat Anda melupakan orang tua secara mutlak. Akan tetapi, keduanya bisa memudahkan Anda untuk beraktivitas sembari menghadapi dan menerima kepergian mereka.
-
Kenali hal-hal pemicu yang ada. Penting bagi Anda untuk menyadari kapan Anda merasa paling kesal dan mengetahui bahwa Anda membutuhkan dukungan tambahan. Sebagai contoh, jika Anda kehilangan ayah, Anda mungkin perlu meluangkan lebih banyak waktu bersama orang-orang tercinta di Hari Ayah; jika Anda kehilangan ibu, mungkin Anda merasa kesal atau sedih ketika melakukan aktivitas-aktivitas tertentu (mis. berbelanja) yang biasanya Anda lakukan bersamanya. Dengan mengetahui hal-hal yang bisa membuat kesal, Anda bisa mempersiapkan diri untuk tidak merasa sendiri ketika hal-hal tersebut muncul atau terjadi. [2] X Teliti sumber
-
Jangan terlalu bergantung pada lima tahapan kesedihan. Memang benar bahwa ada lima tahapan dalam kesedihan: penyangkalan, kemarahan, penawaran, depresi, dan penerimaan. Akan tetapi, tidak berarti bahwa Anda harus melalui semua tahapan tersebut secara berurutan untuk benar-benar menghadapi dan bangkit dari kesedihan. Mungkin Anda merasa marah atau tertekan pada awalnya, lalu menyangkal perasaan yang ada, atau mencoba “menawar” keadaan setelah merasa tertekan, dan tidak ada yang salah jika Anda tidak mengikuti urutan tahapan yang ada. Setiap orang mengalami dan menjalani kesedihan dengan cara dan waktunya masing-masing. [3] X Teliti sumber
-
Jangan membuat keputusan-keputusan besar untuk saat ini. Kematian orang tua mungkin membuat Anda menyadari bahwa pernikahan yang Anda jalani hanyalah sebuah kebohongan, karier yang digeluti tidak berarti, atau Anda seharusnya meninggalkan segalanya dan pindah ke desa untuk menjadi petani. Meskipun terkadang ada beberapa hal yang mungkin benar, Anda tidak boleh membuat keputusan atau tindakan yang impulsif sampai Anda benar-benar siap untuk membuat keputusan yang rasional. Perubahan besar dalam hidup mungkin tidak akan membantu Anda bangkit dari kesedihan dengan cepat dan, justru, bisa mendorong Anda melakukan sesuatu yang pada akhirnya akan disesali.Iklan
-
Bicaralah dengna teman dekat. Siapa pun tidak boleh ditinggalkan sendiri ketika sedang berduka. Ketika Anda menghadapi kematian orang tua, Anda mungkin ingin menyendiri dan meringkuk di atas tempat tidur. Memang tidak masalah jika Anda perlu menyendiri sejenak, namun pada akhirnya Anda tetap harus mencoba menemui teman-teman yang lain. Dengan begitu, Anda bisa kembali bersosialisasi, berhenti terlalu memikirkan kesedihan yang dirasakan, dan memiliki seseorang yang bisa membantu Anda menghadapi perasaan yang muncul. Cobalah temui teman-teman yang peduli pada Anda, daripada justru mendiamkan dan menutup diri dari mereka.
- Ingatlah bahwa teman-teman Anda juga mungkin merasa kehilangan, dan tidak tahu apa yang harus mereka lakukan atau katakan pada Anda. Cobalah hargai usaha mereka untuk menghibur Anda.
- Ini tidak berarti bahwa Anda harus bersenang-senang di klub malam atau pergi ke pesta ulang tahun meriah kenalan Anda yang ke-30 tahun. Jika Anda belum siap, Anda tidak harus pergi menemui banyak orang.
-
Bicaralah dengan anggota keluarga yang lain. Salah satu cara terbaik untuk mencari dukungan setelah mengalami kehilangan orang tua adalah dengan berbicara pada anggota keluarga yang lain. Jika Anda kehilangan salah satu orang tua (mis. ayah atau ibu), namun masih memiliki yang lain, luangkan sebanyak mungkin waktu Anda dengannya. Ia juga pasti sedang berduka dan kemungkinan membutuhkan dukungan Anda. Meskipun berada bersama anggota keluarga yang lain membuat Anda terasa sakit karena mengingatkan Anda akan orang yang dicintai, hal tersebut jauh lebih baik daripada menghadapi rasa sakit yang ada sendirian.
- Mengobrol atau membicarakan tentang orang tua juga dapat mengurangi luka yang dirasakan. Pada awalnya, Anda mungkin tidak siap untuk bercerita tentang orang tua Anda. Akan tetapi, setelah beberapa waktu, Anda akan merasa lebih nyaman ketika berbicara tentangnya.
-
Cobalah minta bantuan dari konselor duka. Beberapa terapis dan konselor secara khusus menangani dan membantu orang-orang yang menghadapi kehilangan. Jika Anda merasa bahwa duka yang dialami benar-benar menjebak dan mencegah Anda untuk bangkit dan kembali melanjutkan hidup, Anda perlu menghubungi seseorang untuk mendapatkan bantuan. Berbicara dengan teman-teman dan anggota keluarga Anda bisa menjadi bantuan yang besar. Akan tetapi, terkadang perspektif dan bantuan dari seseorang yang tidak terikat dengan Anda (dan tidak mengetahui latar belakang Anda sebelumnya) bisa membantu Anda mengambil pendekatan baru dalam hidup. Terapi memang tidak bisa diikuti oleh sembarang orang, namun hal itu tidak berarti bahwa Anda harus memandang pendekatan ini secara skeptis.
- Konselor dapat menyarankan beberapa pendekatan baru untuk menghadapi duka yang dialami. Meskipun tidak ada solusi ajaib yang bisa langsung mengubah segalanya dalam waktu cepat, adanya beberapa opini berbeda bisa membantu Anda menemukan jalan yang tepat.
-
Bergabunglah dengan kelompok dukungan. Ada banyak kelompok dukungan bagi orang-orang yang menderita akibat kehilangan orang tua. Anda mungkin merasa bahwa teman-teman atau, bahkan, orang tua dan anggota keluarga yang lain hanya bisa mencetuskan komentar kosong karena mereka tidak benar-benar memahami perasaan Anda. Jangan merasa malu ketika Anda membutuhkan bantuan dari luar, dan carilah kelompok dukungan yang ada di kota atau daerah tempat tinggal Anda. Anda bisa menemui orang-orang yang mampu membantu Anda untuk bangkit dan melanjutkan hidup.
-
Temukan ketenangan jiwa dengan mengikuti ajaran agama. Jika Anda adalah sosok yang religius, cobalah luangkan lebih banyak waktu di organisasi atau rumah ibadah yang sesuai dengan agama Anda, seperti gereja, vihara, atau masjid, agar Anda bisa mendapatkan gambaran yang lebih besar tentang apa yang dialami. Selain itu, hal tersebut juga membantu Anda merasa lebih tenang ketika melewati situasi penuh duka. Organisasi keagamaan yang diikuti biasanya mengadakan banyak kegiatan, dari mulai kegiatan makan bersama hingga bakti sosial yang dapat diikuti. Cobalah tunjukkan keaktifan Anda dalam organisasi tersebut dan luangkan waktu bersama orang-orang dengan pola pikir yang sama, serta berusahalah untuk berbuat lebih banyak kebaikan.
-
Cobalah miliki hewan peliharaan. Meskipun terdengar konyol, tidak ada seorang pun yang berkata bahwa seekor anak kucing bisa (dan akan) menggantikan sosok ibu atau ayah. Akan tetapi, dengan merawat hewan peliharaan, Anda bisa merasa lebih baik dan dibutuhkan, serta tidak terlalu kesepian. Selain itu, hewan peliharaan juga bisa membawa banyak kebahagiaan. Jika Anda merasa sangat kesepian (terutama jika sebelumnya Anda pernah berbicara tentang memelihara hewan seperti kucing atau anjing), cobalah kunjungi pusat penampungan hewan di kota Anda dan bawa pulang seekor anak anjing atau anak kucing untuk dipelihara. [4] X Teliti sumberIklan
-
Ubahlah rutinitas Anda. Setelah Anda mencoba kembali beraktivitas seperti biasanya, cobalah ubah atau campur rutinitas harian Anda. Jika Anda melakukan hal-hal sama yang biasa dilakukan sebelumnya, ada kemungkinan Anda akan tetap meratapi kepergian orang tua pada waktu-waktu tertentu. Oleh karena itu, carilah cara untuk mengubah jadwal atau rutinitas harian, misalnya dengan mengunjungi kedai kopi baru untuk mengerjakan tugas, atau meluangkan waktu yang dulu biasa digunakan untuk menelepon ibu dengan berlatih yoga. Akan tetapi, ini tidak berarti bahwa Anda harus menghindari segala sesuatu yang mengingatkan Anda pada orang tua. Perubahan jadwal sehari-hari bisa membuat Anda bangkit dari kesedihan lebih cepat.
- Cobalah hal yang benar-benar baru bagi Anda. Jika Anda ingin mengubah rutinitas, cobalah lakukan hal-hal baru seperti mengikuti kelas melukis yang sejak dulu ingin Anda ikuti, mengunjungi kedai kopi bersama tetangga yang belum pernah Anda ajak pergi bersama, atau bahkan menonton acara televisi yang belum pernah ditonton sebelumnya. Manjakan diri Anda. Hal-hal yang dilakukan tidak harus berupa aktivitas yang dapat mengembangkan pikiran dan tubuh.;
-
Lakukan hal-hal yang dulu Anda sukai. Meskipun mengubah rutinitas merupakan hal yang baik, penting bagi Anda untuk tetap melakukan aktivitas yang disukai jika Anda ingin kembali merasa “utuh”. Jangan menyangkal hal-hal yang Anda sukai (mis. melukis, menulis puisi, atau bekerja di dapur umum) hanya karena Anda merasa terlalu sedih untuk kembali melakukannya. Cepat atau lambat, Anda akan menemukan kebahagiaan (meskipun sedikit) ketika melakukan hal-hal yang Anda sukai.
- Jika Anda belum siap untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang biasa dilakukan bersama orang tua, seperti menjelajahi alam atau berlari bersama, cobalah ajak teman untuk melakukannya jika Anda benar-benar ingin kembali melakukannya.
-
Hindari konsumsi minuman beralkohol untuk sementara. Masa-masa berduka bukanlah waktu yang tepat untuk mengonsumsi banyak minuman beralkohol dan berdansa di klub bersama teman-teman. Meskipun keduanya tampak bisa membuat Anda melupakan masalah untuk sementara, alkohol merupakan zat depresan yang, justru, bisa membuat Anda merasa lebih buruk (baik pada saat itu juga atau keesokan harinya). Jika Anda mau, Anda bisa menikmati satu atau dua gelas minuman beralkohol, namun jangan sampai Anda mencoba untuk mengubah keadaan pikiran Anda dengan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. Selain itu, jika Anda ingin mengonsumsi obat-obatan berresep untuk mengatasi rasa sakit yang ada, cobalah bicarakan dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui apakah hal tersebut tepat dilakukan.
-
Sibukkan diri Anda (namun jangan sampai terlalu sibuk). Isilah jadwal sehari-hari dengan beragam aktivitas yang bermakna. Cobalah kunjungi teman Anda setidaknya beberapa kali sehari, dan lakukan aktivitas sosial sesering mungkin. Selain itu, pastikan Anda meninggalkan rumah (setidaknya) dua kali sehari untuk tujuan apa pun. Penting juga bagi Anda untuk meluangkan waktu dengan bekerja atau belajar di sekolah, berolahraga, dan melakukan hal-hal yang penting bagi Anda. Jika ada kegiatan atau acara menarik yang akan datang, tandai tanggal di kalender agar ada kegiatan atau acara yang bisa Anda nantikan. Kehidupan yang sibuk dan aktif bisa membuat Anda merasa lebih baik, bahkan ketika Anda sendiri perlu memotivasi diri untuk tetap tegar.
- Ini tidak berarti bahwa Anda harus memaksakan diri untuk beraktivitas seharian penuh, sampai Anda tidak memiliki waktu untuk duduk dan memikirkan tentang mendiang orang tua. Daripada seperti itu, pastikan Anda meluangkan sedikit waktu untuk menyendiri dalam jadwal yang dibuat. Penting bagi Anda untuk meluangkan waktu sendiri dan memikirkan tentang beberapa hal (termasuk yang menyedihkan), selama Anda tidak benar-benar menghabiskan seluruh waktu Anda untuk menyendiri.
-
Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang menenangkan. Penting bagi Anda untuk berfokus pada hal-hal yang menenangkan sembari Anda melewati masa-masa berduka. Ini merupakan waktu bagi Anda untuk sedikit memanjakan diri dan meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang membuat Anda merasa lebih baik (meskipun hanya sedikit). Ada beberapa hal yang bisa Anda coba lakukan:
- Tuliskan pikiran Anda dalam jurnal. Dengan menulis setiap hari, Anda bisa tetap terhubung dengan pikiran-pikiran yang ada.
- Cobalah lakukan yoga atau meditasi. Kedua aktivitas tersebut bisa membantu Anda memusatkan pikiran dan tubuh.
- Luangkan waktu untuk beraktivitas di luar rumah. Keluarlah dari kedai kopi langganan Anda dan membacalah di luar ruangan. Sedikit udara segar dan cahaya matahari dapat memberikan dampak yang baik untuk jangka panjang.
- Baca kembali novel-novel favorit Anda dan temukan ketenangan dengan membaca novel-novel tersebut.
- Dengarkan musik-musik yang menenangkan. Cobalah untuk tidak mendengarkan musik-musik yang terlalu menggelegar.
- Pergilah berjalan-jalan di sekitar tempat tinggal Anda. Berolahragalah sembari tetap terhubung dengan pikiran-pikiran yang ada.
-
Bersabarlah dengan diri sendiri. Sembari mulai menikmati kembali hidup, pastikan Anda tidak terlalu membebani diri sendiri. Mungkin diperlukan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk pulih dari kesedihan dan kembali menjadi sosok Anda yang sebelumnya. Tentunya penting bagi Anda untuk tidak terburu-buru kembali menjadi sosok tersebut. Selama Anda memiliki tujuan dan ingin mencapai masa depan, tidak masalah jika Anda harus menjalani hidup atau mengambil langkah-langkah kecil menuju masa depan tanpa kehadiran orang tua. Anda harus menyadari bahwa meskipun Anda tidak akan pernah bisa melupakan kehilangan tersebut, Anda pada akhirnya akan mengembangkan atau memiliki hubungan baru dengannya.
- Jangan memaksakan diri. Dengarkan pikiran dan kata hati Anda. Jika Anda belum siap untuk membuat perubahan atau langkah yang besar, maka jangan terburu-buru. Ini lebih baik daripada terlalu memaksakan atau mendorong diri sendiri dan, pada akhirnya, Anda justru merasa lelah dan semakin terpuruk. Hal terpenting yang harus Anda ketahui adalah segala sesuatu akan membaik, meskipun mungkin diperlukan waktu yang lama.
Iklan
Tips
- Bacaan-bacaan tentang bagaimana orang lain menghadapi masa-masa berduka dapat membantu Anda menemukan jalan sendiri. Tanyakan pada orang-orang di sekitar, bacalah memoar mengenai kematian orang terkasih, atau mintalah bantuan dari petinggi-petinggi agama (mis. imam atau pendeta).
- Lihatlah foto-foto atau hal-hal yang orang tua Anda sukai untuk mengenangnya. Dengarkan band atau penyanyi kesukaannya dan cobalah bicarakan tentang hal tersebut, tanpa harus menyembunyikan perasaan Anda.
- Catat kenangan yang Anda miliki bersama mereka. Catatan tersebut adalah kunci untuk melihat atau mengingat kembali masa lalu. Dengan begitu, Anda bisa menghargai kenangan-kenangan tentang mereka.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.cancercare.org/publications/68-helping_yourself_as_you_cope_with_the_loss_of_a_parent
- ↑ http://www.cancercare.org/publications/68-helping_yourself_as_you_cope_with_the_loss_of_a_parent
- ↑ http://www.webmd.com/depression/guide/depression-grief
- ↑ http://www.xojane.com/family/8-simple-rules-on-what-to-do-when-your-parent-dies
- http://www.webmd.com/mental-health/mental-health-coping-with-grief
- http://www.webmd.com/depression/guide/depression-grief
- http://www.oprah.com/spirit/When-a-Parent-Dies-Dealing-with-the-Death-of-a-Parent/5
- http://www.xojane.com/family/8-simple-rules-on-what-to-do-when-your-parent-dies
- http://www.cancercare.org/publications/68-helping_yourself_as_you_cope_with_the_loss_of_a_parent
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 50.389 kali.
Iklan