Unduh PDF Unduh PDF

Menghafalkan pidato untuk kelas, presentasi kerja, atau keperluan lain kadang memang menggentarkan bagi sebagian orang. Untungnya, ada beberapa metode untuk menghafal pidato, baik yang berupa monolog panjang maupun laporan singkat. Teknik visualisasi adalah opsi paling baik untuk menghafal ide utama pidato, sementara metode chunk paling baik untuk menghafal pidato kata demi kata.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Membagi Pidato Jadi Bagian-Bagian

Unduh PDF
  1. Untuk menanamkan pidato ini dalam kepala, Anda harus menulisnya dalam bentuk lengkap. Ini termasuk pendahuluan, isi, dan kesimpulan. Membaca pidato dengan lantang juga memungkinkan Anda mendengar bunyinya secara tematik, juga melibatkan semua indra dalam proses menghafal. [1]
    • Anda harus menulis keseluruhan pidato meskipun tidak berencana menghafal kata demi kata. Tujuannya bukan untuk menghafal saat itu juga, tetapi mengetahui bagaimana bunyi dan alur pidato tersebut.
    • Jika memungkinkan, cobalah membaca pidato di tempat Anda akan menyampaikannya. Suasana dan pengaturan tiap ruang pasti berbeda, jadi membaca pidato di lokasi sebenarnya dapat membantu Anda terbiasa dengan bagaimana suara Anda terdengar di tempat tersebut. Selain itu, Anda juga bisa mengakrabkan diri dengan penataan ruang sehingga dapat melatih gerakan dan kata-kata.
  2. Bagian ini biasanya disebut chunk , dan dapat berupa pembagian dalam topik yang sama atau diatur berdasarkan kesulitan untuk dihafal. Tujuannya adalah mengetahui bagian mana yang perlu upaya paling ekstra untuk dihafalkan.
    • Sisihkan waktu untuk menandai tiap bagian informasi dalam catatan. Ini akan memudahkan Anda mengingat akhir satu bagian dan awal bagian berikutnya, dan Anda tidak akan mudah melupakan atau meninggalkan bagian tersebut.
  3. Berlatihlah menyampaikan bagian informasi pertama dengan lantang dengan melihat catatan seminimal mungkin. Setelah bisa menyampaikan seluruh bagian tanpa melihat catatan sama sekali, anggap bagian tersebut sudah berhasil dihafalkan.
    • Kalau lupa, jangan langsung melihat catatan. Mulai dari awal dan coba lagi. Kalau masih gagal juga, usahakan mengingat-ingat informasi tersebut. Setelah beberapa lama Anda memutuskan tidak bisa mengingatnya, lihat catatan dan periksa bagian tersebut secara singkat.
    • Setelah selesai menghafal satu bagian pidato, baca lagi untuk memastikan semuanya benar.
  4. Setelah berhasil menghafal bagian pertama, tambahkan bagian kedua, ulang keduanya sampai bagian kedua dapat dihafalkan juga. Pastikan untuk menghafal bagian yang berurutan dalam pidato karena urutan itulah yang harus Anda ingat nanti saat berpidato pada waktunya.
    • Penting sekali mengulang bagian sebelumnya supaya tidak lupa. Selain itu, mengingat semua bagian pidato juga membantu Anda mengingat kecocokan tiap bagian.
  5. Teruslah berlatih dengan bersuara tanpa melihat catatan. Jika Anda kesulitan mengingat bagian tertentu, fokuslah mengingatnya sebelum melanjutkan pidato keseluruhan.
    • Terlepas dari taktik menghafal seperti apa yang Anda gunakan dan bagaimana keefektifannya, yang paling penting adalah berlatih sesering mungkin.
    • Latihlah pidato dengan menghafal sebaik mungkin. Anda bisa melihat catatan apabila lupa, tetapi usahakan agar sebisa mungkin tidak melihat catatan.
    • Cobalah berlatih dengan menghafal paling tidak setengahnya, dan sebaiknya lebih dari setengah.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menggunakan Teknik Visualisasi

Unduh PDF
  1. Tipe kerangka seperti ini akan menyentuh semua bagian besar pidato sehingga memudahkan Anda membaginya jadi bagian-bagian yang dapat dihafal. Gunakan poin-poin yang menggambarkan tema utama tiap bagian pidato, juga tema atau poin yang lebih kecil dalam bagian tersebut. [2]
    • Misalnya, daripada menulis “Waktu kecil saya diserang anjing. Anjing itu memang galak dan sudah tua, milik tetangga saya. Sejak itu, saya jadi takut anjing,” tulis saja “cerita diserang anjing”.
    • Penulisan kerangka seperti ini akan mencegah hafalan kata demi kata yang biasanya membuat penyampaian pidato terdengar seperti robot dan tidak alami.
    • Kerangka harus memuat semua ide utama dan semua ide pendukung utama. Jika Anda memiliki contoh spesial atau analogi yang ingin digunakan dalam pidato, cantumkan juga dalam poin.
  2. Tiap ide utama atau detail pendukung utama yang ditulis sebagai poin dalam kerangka harus dianggap sebagai bagian terpisah. Jika ada beberapa poin yang sangat mirip, gabungkan dalam satu bagian. [3]
    • Misalnya, jika satu poin berbunyi “satu semester di Tiongkok” dan poin berikutnya adalah “sekolah di Tiongkok”, keduanya bisa digabungkan jadi satu bagian yang berbunyi “pengalamanku di Tiongkok”.
    • Bagian ini harus mengalir secara logis dalam format naratif yang lancar. Anggap sebagai urutan babak cerita yang Anda sampaikan kepada audiens.
    • Jika Anda tidak menulis kerangka atau tidak menyukai informasi yang diatur sebagai poin dalam kerangka, silakan bagi pidato berdasarkan paragraf, bukan poin. Tujuannya adalah membagi satu ide utama per bagian.
  3. Pilih gambaran yang berkaitan dengan tema bagian pidato, tetapi juga agak tidak biasa atau janggal. Makin absurd dan unik gambaran itu, makin mudah diingat. [4]
    • Misalnya, jika satu bagian pidato menyebut bahwa minyak kelapa dapat membantu rambut tumbuh lebih cepat, Anda bisa membayangkan Rapunzel duduk di atas menara kelapa atau tinggal di kamar penuh kelapa. Rapunzel menekankan ide rambut panjang, sementara kelapa berhubungan dengan minyak kelapa.
  4. Pilih area rumah, seperti wastafel dapur, meja kerja, meja kopi, dan cocokkan area tersebut dengan bagian pidato. Tempat-tempat ini tidak perlu berhubungan langsung dengan tema bagian pidato, hanya perlu dilekatkan dengan satu lokasi. [5]
    • Misalnya, bagian tentang pengalaman Anda di luar negeri dapat dikaitkan dengan wastafel kamar mandi.
    • Anda bisa memilih lokasi lain selain rumah kalau mau, seperti kantor atau jalan yang Anda tempuh ke tempat kerja. Lokasi bisa jauh atau dekat, terserah Anda. Namun, pada akhirnya Anda harus bisa mengaitkan keduanya dalam benak.
    • Atau, Anda juga bisa menggunakan tubuh manusia sebagai peta. Gambaran tersebut bisa “ditatokan” di tubuh dalam benak, dan ketika Anda menelusuri batang tubuh dalam visualisasi, Anda akan menemukan gambaran tersebut dengan urutan yang lebih alami.
  5. Setelah menentukan lokasi dan visualisasi, Anda harus mulai berlatih pidato dengan mengandalkan visual tersebut sebagai panduan. Sambil berlatih, bayangkan Anda berjalan dari satu lokasi ke lokasi lain, melihat tiap gambar dalam urutan yang sesuai dengan poin-poin pidato. [6]
    • Tentukan tautan naratif antara tiap gambaran mental. Misalnya, jika visual cerita diserang anjing adalah plester dan visual untuk pengalaman di Tiongkok adalah pangsit, bayangkan Anda menempelkan plester di kamar mandi, lalu jalan ke dapur untuk menemukan pangsit di meja dapur.
    • Anda harus menentukan kaitan erat yang menghubungkan satu visualisasi dengan visualisasi berikutnya. Kalau tidak, Anda bisa lupa urutan tiap informasi tersebut.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menggunakan Metode Lain

Unduh PDF
  1. Apabila menulis dan menyampaikan pidato adalah dua latihan penting untuk menghafal pidato, merekam dan memutarnya lagi juga dapat membantu. Dengan rekaman, Anda juga bisa melihat dan mendengarkan seperti apa penyampaian pidato itu nantinya, dan itu juga sangat penting. [7]
    • Gunakan rekaman ini untuk mendengarkan pidato ketika Anda tidak punya kesempatan untuk berlatih dengan suara keras. Anda bisa putar di mobil atau sebelum tidur, misalnya.
  2. Jika satu kata kunci membuat Anda mengingat suara, aroma, atau rasa tertentu, kaitkan sensasi yang dibayangkan itu dalam proses visualisasi atau ingatan. Gambaran mental sering kali menjadi indra paling kuat untuk menanamkan memori, tetapi indra lain tetap dapat membantu dengan signifikan. [8]
    • Misalnya, jika Anda mengatakan bahwa peristiwa bersejarah tertentu menciptakan ledakan atau percikan, Anda bisa membayangkan suara ledakan hebat atau bunyi dan perasaan sesuatu yang berat jatuh ke dalam air.
  3. Akronim menggunakan huruf pertama tiap butir untuk menyusun kalimat atau kata, yang kemudian bisa digunakan untuk mengingat huruf pertamanya. Kalimat atau kata akronim ini tidak perlu berkaitan dengan isi daftar, yang penting adalah bisa diingat. [9]
    • Misalnya, Anda bisa menggunakan akronim HOMES untuk mengingat nama danau besar di Amerika, yang terdiri dari H untuk Huron, O untuk Ontario, M untuk Michigan, E untuk Erie, dan S untuk Superior.
    Iklan

Tips

  • Menghafal pendahuluan pidato juga ide bagus karena mengetahui apa yang harus disampaikan di awal pidato dapat menenangkan dan membuat Anda lebih nyaman.
  • Menghafal kesimpulan juga akan membantu karena mencegah pengulangan pada kata-kata penutup.
Iklan

Peringatan

  • Jangan tunggu sampai menit terakhir untuk menghafal pidato. Akan jauh lebih mudah jika Anda menghafal ketika masih ada beberapa hari, bukan beberapa jam.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 22.091 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan