Unduh PDF Unduh PDF

Protein adalah salah satu nutrisi terpenting dan melaksanakan berbagai tugas di dalam tubuh, termasuk menjalankan peran sebagai enzim dan hormon (di antaranya insulin). Angka Kecukupan Gizi (AKG) protein adalah jumlah kebutuhan protein rata-rata untuk orang sehat yang dapat menjadi rujukan untuk kurang lebih 97% populasi. [1] Jumlah protein yang dibutuhkan tergantung pada kebutuhan kalori pribadi, yang mempertimbangkan usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan secara keseluruhan, tingkat aktivitas, dan apakah Anda perlu menambah atau mengurangi berat badan tubuh. Menghitung jumlah protein yang tepat sangat penting karena jika berlebihan maka zat ini bisa menyebabkan masalah. Protein yang berlebih dapat menekan dan membebani ginjal, diubah menjadi lemak badan, menyebabkan dehidrasi, dan bahkan meningkatkan risiko diabetes, penyakit ginjal, dan kanker prostat. [2]

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Menentukan Asupan Protein

Unduh PDF
  1. Oleh karena setiap orang berbeda-beda dan dipengaruhi berbagai faktor, pertimbangkan menggunakan jasa Ahli Gizi dan Nutrisi berlisensi dan terampil dalam menentukan kebutuhan diet khusus Anda.
    • Minta rujukan ahli gizi dari dokter untuk memperoleh ahli gizi yang terdaftar di Persagi (Persatuan Ahli Gizi Indonesia). [3]
  2. Timbang berat badan di pagi hari setelah buang air. Lakukan selama lima hari, dan hitung rata-ratanya. Kalikan berat badan rata-rata dalam kg dengan 0,8. Hasilnya adalah asupan protein yang disarankan dalam gram karena AKG tubuh untuk protein adalah 0,8 gram per kilogram berat badan tubuh.
  3. Cara lain untuk menemukan asupan protein adalah dengan melihat persentasenya. Bergantung pada usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan, tingkat aktivitas, dan apakah Anda perlu menambah atau mengurangi berat badan, sasaran protein harus sekitar 10–25% asupan kalori total Anda. [4]
    • Walaupun jumlah ini tampaknya banyak saat menghitung persentase, ahli gizi mengingatkan bahwa AKG adalah jumlah minimum yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi. Sebagian besar warga Amerika memperoleh 16% kalori dari protein, walaupun seharusnya lebih banyak lagi. [5]
  4. Sebagian orang membutuhkan lebih banyak protein dibandingkan lainnya. Secara umum, anak-anak dan remaja membutuhkan lebih banyak protein (20–25% kalori) dibandingkan orang dewasa. Pria membutuhkan lebih banyak protein dibandingkan wanita. Ibu hamil atau menyusui membutuhkan lebih banyak protein dari wanita yang tidak hamil (sekitar 75-100 gram per hari). [6] Lansia membutuhkan lebih banyak protein untuk mencegah sarkopenia (berhentinya pertumbuhan massa otot tulang), kira-kira sebanyak 1,2 gram protein per kg.
    • Apabila Anda menderita penyakit ginjal atau hati, sebaiknya kurangi asupan protein sesuai petunjuk dokter. [7]
  5. Protein dapat berfungsi sebagai hormon yang bertugas menjadi kurir kimiawi yang memberi tahu sel apa yang perlu dikerjakan dan kapan saatnya. Protein juga memiliki enzim, yaitu zat yang dapat melakukan reaksi kimia secara berulang-ulang. Sebagai tambahan, protein dapat berperan sebagai antibodi yang mengikat partikel asing dan menyebabkan infeksi. Antibodi merupakan salah satu garis pertahanan utama tubuh. [8]
    • Protein juga membentuk struktur dan menopang setiap sel dalam tubuh. Pemindahan protein memungkinkan zat keluar dan masuk sel.
  6. Ketika kita memakan protein lengkap, sekelompok asam amino dipecah menjadi individu, yang kemudian diurutkan ulang menjadi tipe asam amino apa pun yang dibutuhkan tubuh saat itu. Asam amino ditautkan dan dilipat dalam berbagai cara. Ada dua jenis asam amino dalam protein yang digolongkan dalam tiga kategori utama: [9]
    • Asam amino esensial: Anda harus mendapatkannya dari makanan karena zat ini tidak bisa dihasilkan tubuh.
    • Asam amino nonesensial: Asam amino yang bisa diproduksi tubuh.
    • Asam amino kondisional: Asam amino ini merupakan bisa diproduksi tubuh dalam jumlah tertentu, tetapi kebutuhan asam amino ini meningkat selama stres atau sakit.
    Iklan


Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Menyertakan Protein dalam Diet

Unduh PDF
  1. Khasiat protein berkualitas tinggi atau padat nutrisi bagi tubuh lebih besar dibandingkan protein kualitas rendah. Sebagai contoh, khasiat protein yang kaya lemak jenuh tidaklah sebesar protein yang turut mengandung nutrisi lainnya. Selagi menekankan daging rendah lemak dan sumber protein lainnya, jangan pikir Anda sama sekali tidak boleh memakan daging.
    • Sebagai contoh, walaupun mengandung protein, daging merah juga dapat meningkatkan tekanan darah dan kolesterol. Sebaiknya pilih daging rendah lemak seperti daging kalkun atau buncis.
  2. Daging sapi dan babi kaya akan protein, tetapi tidak boleh dikonsumi terlalu banyak. Alih-alih, tambah asupan daging rendah lemak, misalnya ayam atau kalkun tanpa kulit. Anda juga bisa memakan ikan seperti tuna atau salmon. [10] [11]
    • Telur memiliki kandungan biologis terbesar dari semua protein. Nilai biologis menunjukkan ukuran efisiensi tubuh memanfaatkan protein yang dikonsumsi dari menu makan. Telur dan protein hewani lainnya dianggap sebagai protein “lengkap” karena mengandung semua asam amino penting. [12] Dua butir telur mengandung 13 gram protein.
  3. Vegetarian membutuhkan minimal 105 gram protein setiap hari (untuk diet 2.000 kalori). Anda bisa mendapatkan protein sehat dengan mudah dari telur dan produksi olahan susu. Jika Anda adalah seorang vegan, dapatkan protein dari berbagai sumber nabati, misalnya: [13] [14]
    • Produk kacang kedelai (makan 75 gram tahu untuk memperoleh 21 gram protein)
    • Pengganti daging
    • Kacang-kacangan (cobalah 3/4 cangkir miju-miju matang untuk mendapatkan 13 gram protein)
    • Kacang (cobalah 1/4 cangkir almon untuk memperoleh 8 gram protein)
    • Biji-bijian
    • Gandum asli (makan 1/2 cangkir pasta gandum utuh untuk asupan 4 gram protein)
  4. Walaupun kandungan proteinnya tidak sebanyak daging atau produk olahan susu, buah dan sayuran dapat menjadi sumber protein yang baik bersama nutrisi penting lainnya. Berikut beberapa buah dan sayuran dengan kandungan protein tertinggi.: [15] [16]
    • Kentang bersama kulitnya (5 gram protein)
    • 1/2 cangkir brokoli (2 gram protein)
    • Avokad (3 gram protein)
    • Pisang (1 gram protein)
  5. Produk olahan susu merupakan sumber protein yang bagus bagi vegetarian dan nonvegetarian. Penelitian menunjukkan bahwa protein dari susu lebih mudah dicerna dibandingkan protein dari daging, kacang kedelai, atau gandum. [17] Pertimbangkan mengonsumsi:
    • 1 cangkir susu (8 gram protein)
    • 1/2 cangkir keju cottage (15 gram protein)
    • 55 gram keju cheddar (12 gram protein)
    • 3/4 cangkir yoghurt (8 gram protein)
  6. Lacaklah jumlah protein dalam makanan yang dikonsumsi sepanjang hari. Lembaga di Amerika bernama Agricultural Research Service di bawah naungan USDA memiliki pangkalan data ( database ) nutrisi di sini: http://ndb.nal.usda.gov/ndb/foods . Dengan demikian, Anda bisa melacak banyaknya protein yang dimakan.
    • Sebagai contoh, rincian asupan protein dari sarapan biasa seperti havermut dengan blueberry , susu, dan yoghurt adalah sebagai berikut:
      • 1 cangkir gandum (11 gram protein), 1/2 cangkir blueberry (0 protein), 1 cangkir susu rendah lemak (4 gram protein), dan 1/2 cangkir yoghurt Greek biasa (10 gram protein) = 25 gram protein.
  7. Setelah memantau semua protein dalam sehari, tentukan apakah Anda sudah mengonsumsi cukup protein. Sebagai contoh, jika berat badan Anda sebesar 70 kg, sebaiknya konsumsi protein sebanyak minimal 56 gram per hari. Apabila jumlah asupan protein masih kurang, misalnya hanya 50 gram, tambahkan protein dalam menu diet Anda.
    • Ingatlah bahwa ada situasi khusus yang membuat Anda butuh lebih banyak protein dalam menu diet. Sebagai contoh, jika Anda memiliki berat badan 70 kg dan sedang menyusui, sebaiknya konsumsi protein minimal 90 gram per hari.
    Iklan


Tips

  • Banyak atlet dan binaraga yang memakan lebih banyak protein setiap hari. Namun, para ahli medis dan sains masih meragukan manfaat menambah asupan protein terhadap pembentukan massa otot. [18] [19]
  • Kalkulator nutrisi daring juga dapat menentukan jumlah asupan yang disarankan untuk karbohidrat, mineral, lemak, dan kolesterol. Kalkulator ini juga bisa menentukan Indeks Massa Tubuh ( Body Mass Index alias BMI). Cobalah pakai kalkulator USDA di sini: http://fnic.nal.usda.gov/fnic/interactiveDRI/
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 16.517 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan