Unduh PDF Unduh PDF

Frekuensi absolut adalah konsep yang mudah dimengerti karena hanya menyatakan berapa kali nilai tertentu muncul dalam rangkaian data spesifik (kumpulan objek atau nilai). Akan tetapi, frekuensi relatif agak lebih sulit. Frekuensi relatif mengacu pada proporsi berapa kali nilai tertentu muncul dalam rangkaian data spesifik. Dengan kata lain, frekuensi relatif adalah perbandingan banyaknya suatu kejadian dengan jumlah total kejadian. Jika data sudah diatur lebih dahulu, menghitung dan menyajikan frekuensi relatif akan mudah.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mempersiapkan Data

Unduh PDF
  1. Di luar kelas atau tugas matematika yang datanya sudah tersedia, menghitung frekuensi relatif umumnya menyiratkan Anda untuk mengumpulkan data. Lakukan eksperimen atau studi, dan kumpulkan datanya. Putuskan bagaimana Anda akan melaporkan hasil penghitungan.
    • Sebagai contoh, Anda mengumpulkan data usia orang yang menonton film tertentu. Anda bisa memutuskan untuk mengumpulkan dan melaporkan usia mereka secara persis. Akan tetapi, hasilnya akan sangat banyak, mungkin sampai 60 atau 70 hasil apabila usia mereka dari 10 sampai 70 atau 80 tahun. Sebaliknya, Anda bisa mengumpulkan data dalam kelompok, seperti “Di Bawah 20,” “20–29 ,” “30–39,” “40–49,” “50–59,” dan “60 ke atas.” Rangkaian enam data seperti ini akan lebih mudah dihitung.
    • Contoh lain, dokter mengumpulkan suhu tubuh pasien dalam hari tertentu. Dalam hal ini, pengumpulan data dengan angka bulat seperti 36, 37, 38 saja tidak akan cukup. Untuk suhu badan, nilai setelah koma sangat penting sehingga harus dilaporkan juga.
  2. Setelah menyelesaikan studi atau eksperimen, Anda akan memiliki kumpulan data yang nilainya mungkin seperti ini: 1, 2, 5, 4, 6, 4, 3, 7, 1, 5, 6, 5, 3, 4, 5, 1. Dalam bentuk seperti ini, datanya hampir tidak berarti dan sulit digunakan. Akan lebih membantu jika data tersebut diurutkan lebih dahulu dari yang paling rendah hingga paling tinggi. Hasilnya adalah 1, 1, 1, 2, 3, 3, 4, 4, 4, 5, 5, 5, 5, 6, 6, 7.
    • Ketika menyortir dan menata ulang kumpulan data, pastikan semua nilai sudah benar. Hitung rangkaian datanya untuk memastikan tidak ada nilai yang tertinggal.
  3. Anda bisa meringkas hasil pengumpulan data dengan membuat tabel frekuensi data sederhana. Buat tabel tiga kolom yang akan digunakan untuk menghitung frekuensi relatif. Beri judul pada tiap kolom sebagai berikut: [1]
    • . Kolom ini akan diisi dengan semua nilai yang muncul dalam rangkaian data. Tulis satu nilai sekali saja, jangan diulang. Misalnya, jika nilai 4 muncul beberapa kali, tulis sekali saja dalam kolom .
    • , atau . Dalam statistik, variabel biasanya digunakan untuk menyajikan unit dengan nilai yang tidak diketahui. Anda juga bisa menulis , dibaca “n kali x,” yang berarti jumlah tiap nilai x. Alternatif terakhir adalah , yang artinya “frekuensi x.” Variabel apa pun yang Anda pilih, dalam kolom ini Anda harus memasukkan berapa kali nilai di sampingnya muncul. Misalnya, jika angka 4 muncul tiga kali, tulis 3 di baris yang sama dengan angka 4
    • Frekuensi Relatif atau . Kolom terakhir ini menyajikan frekuensi relatif tiap data atau kelompok data. Label , yang dibaca “P kali x,” bisa berarti probabilitas x atau persentase x. Penghitungan frekuensi relatif disajikan dalam langkah di bawahnya. Kolom ini akan digunakan setelah Anda selesai menghitung nilai tiap x.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menghitung Hasil Frekuensi Relatif

Unduh PDF
  1. Frekuensi relatif adalah penghitungan berapa kali nilai tertentu muncul dibandingkan dengan jumlah data seluruhnya. Untuk menghitung frekuensi relatif, Anda harus mengetahui jumlah total data secara keseluruhan. Ini akan menjadi pembagi dalam perbandingan yang akan digunakan untuk menghitung. [2]
    • Dalam rangkaian data sampel di atas, jumlah data keseluruhan adalah 16.
  2. Tentukan berapa kali tiap nilai muncul dalam hasil pengumpulan data. Nantinya, mungkin Anda ingin menghitung frekuensi relatif satu nilai tertentu, atau meringkas rangkaian data keseluruhan. [3]
    • Kita ambil nilai dari rangkaian data di atas. Nilai ini muncul tiga kali dalam daftar.
  3. Ini adalah penghitungan terakhir untuk menentukan frekuensi relatif tiap item. Anda bisa menulisnya sebagai pecahan atau dibagi dengan kalkulator atau spreadsheet . [4]
    • Melanjutkan contoh di atas, karena nilai muncul tiga kali dan jumlah data keseluruhan adalah 16, Anda bisa menentukan bahwa frekuensi relatif nilai adalah 3/16. Ini sama dengan 0,1875.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Melaporkan Data Frekuensi Relatif

Unduh PDF
  1. Tabel frekuensi di atas dapat digunakan untuk menyajikan hasil penghitungan dalam format yang mudah dibaca. Sambil menghitung, isikan hasilnya di tempat yang sesuai. Biasanya angka desimal dibulatkan hingga dua di belakang koma, tetapi Anda harus putuskan sendiri berdasarkan kebutuhan studi. Oleh karena dibulatkan, total hasil akhirnya mungkin mendekati 1,0, tetapi tidak persis. [5]
    • Menggunakan rangkaian data di atas, tabel frekuensi relatif yang dihasilkan akan tampak seperti ini:
    • x : n(x) : P(x)
    • 1 : 3 : 0,19
    • 2 : 1 : 0,06
    • 3 : 2 : 0,13
    • 4 : 3 : 0,19
    • 5 : 4 : 0,25
    • 6 : 2 : 0,13
    • 7 : 1 : 0,06
    • total : 16 : 1,01
  2. Melaporkan nilai yang frekuensinya 0 sama penting dengan melaporkan nilai yang tidak muncul dalam rangkaian data. Periksa data yang Anda kumpulkan, dan jika ada kesenjangan, laporkan sebagai 0.
    • Misalnya, rangkaian data sampel yang Anda kerjakan berkisar dari 1 sampai 7. Akan tetapi, angka 3 tidak muncul. Angka 3 itu bisa jadi penting, dan Anda perlu melaporkan frekuensi relatif 3 sebagai 0.
  3. Mungkin Anda perlu mengubah desimal menjadi persentase. Biasanya hasil yang diharapkan memang dalam persentase karena frekuensi relatif digunakan sebagai prediksi persentase banyaknya kejadian. Untuk mengubah angka desimal jadi persen, geser koma dua kali ke sebelah kanan, dan tambahkan simbol persen.
    • Misalnya, 0,13 sama dengan 13%
    • 0,06 sama dengan 6% (jangan hanya menghilangkan 0)
    Iklan

Tips

  • Secara visual, frekuensi relatif menyatakan munculnya kejadian tertentu dalam satu rangkaian kejadian.
  • Jika semua frekuensi relatif dalam satu rangkaian data ditambahkan, hasilnya adalah 1. Jika nilainya dibulatkan, hasilnya mungkin tidak persis 1.
  • Jika rangkaian data terlalu banyak untuk penghitungan sederhana, Anda membutuhkan program seperti MS-Excel atau MATLAB Untuk menghindari kesalahan.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 209.103 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan