Unduh PDF
Unduh PDF
Kegiatan panjat gunung atau eksplorasi alam merupakan aktivitas yang menyenangkan. Namun, apabila Anda tidak sengaja menyentuh tanaman ek beracun, kulit Anda akan mengalami gatal-gatal dan ruam yang melepuh. Asalkan ciri-cirinya sudah diketahui, sesungguhnya dedaunan tanaman ini memiliki penampilan yang mudah untuk dikenali. Apabila Anda belum pernah menemuinya sebelumnya, berikut adalah cara untuk mengidentifikasinya guna mencegah diri Anda dari menyentuhnya secara tidak sengaja.
Langkah
-
Pelajari ek beracun. Tanaman ini menyerupai spesies lain yang berkerabat dekat dengannya: sangga upas dan sumac beracun, kedua-duanya berasal dari keluarga botani yang sama. Jenis pohon ek beracun yang paling sering ditemui, pohon ek beracun Barat, banyak tumbuh di pesisir Pasifik seperti Oregon, Washington, dan California. Ukurannya bisa bermacam-macam, dari sesemakan di tempat terbuka hingga sulur memanjat di wilayah hutan yang bertajuk rapat. [1] X Teliti sumber
- Contoh varietas pohon ek beracun lainnya adalah pohon ek beracun Atlantik, tumbuh di Amerika Serikat bagian Tenggara. Varietas ini kurang sering ditemui dibandingkan pohon ek beracun Barat. [2] X Sumber Tepercaya Centers for Disease Control and Prevention Kunjungi sumber
-
Hati-hati saat memeriksa pohon ini. Salah satu cara untuk menghindari terkena ruam dari pohon ek beracun adalah dengan tidak menyentuh tanaman yang Anda pikir menyerupai ek beracun. Agar bisa berada cukup dekat dengan tanaman ini untuk bisa mengidentifikasinya, gunakan tongkat atau kenakan sarung tangan dalam memeriksanya.
- Apabila Anda mengidentifikasinya sebagai ek beracun, pastikan semua benda yang telah menyentuh tanaman tersebut dicuci bersih dengan air dan sabun.
-
Amati daunnya. Ek beracun, dalam bentuk semak maupun tanaman merambat, memiliki daun dengan struktur trifoliat. Artinya, dedaunannya tumbuh dalam kelipatan tiga dari batangnya. Pinggiran daun memiliki penampilan bergelombang atau bergigi.
- Sesuai dengan namanya, dedaunannya tampak menyerupai daun pohon ek. [3] X Sumber Tepercaya Centers for Disease Control and Prevention Kunjungi sumber
-
Periksa warnanya. Permukaan atas daun biasanya berwarna hijau mengilap. Seiring pergantian musim dan kesehatan tanamannya, warnanya juga bisa berubah menjadi kekuningan, kemerah-merahan, kecokelatan. Permukaan bawah daunnya tidak sama mengilap dengan bagian atas, warna hijaunya kurang cerah, dan tampilannya tampak seperti berbulu. [4] X Sumber Tepercaya Centers for Disease Control and Prevention Kunjungi sumber
-
Periksa batangnya. Batang ek beracun berwarna keabu-abuan. Namun, dikarenakan minimnya pencahayaan di wilayah berhutan lebat, karakteristik yang satu ini mungkin akan sulit untuk dilihat. Batangnya juga diselimuti oleh bulu-bulu kecil atau struktur yang menyerupai duri. [5] X Sumber Tepercaya Centers for Disease Control and Prevention Kunjungi sumber
-
Amati bunga atau buahnya. Tanaman ek beracun memiliki bunga hijau kekuningan berukuran kecil pada musim semi. Tanaman ini juga menghasilkan buah buni kecil berwarna hijau sepanjang musim panas dan awal musim gugur. [6] X Sumber Tepercaya Centers for Disease Control and Prevention Kunjungi sumber
- Ciri ini akan membantu Anda mengeliminasi jenis tanaman lain dengan mengetahui ciri-ciri yang tidak dimilikinya. Apabila tanaman yang Anda identifikasi tidak memiliki dedaunan runcing dan duri, maka tanaman tersebut bukanlah ek beracun.
-
Pelajari bentuk lain dari tanaman ek beracun.
- Pada musim dingin, tanaman ini menggugurkan dedaunannya dan tampak seperti tangkai-tangkai kayu merah-kecokelatan (kadang beberapa di antaranya mencuat dari tanah, kadang menumpuk layu) dengan ujung-ujung tumpul.
- Anda juga bisa menemukannya dalam wujud tanaman merambat pada batang pohon, kadang (tergantung musimnya) dengan dedaunan ek beracun kecil tumbuh dari tangkai-tangkainya.
Iklan
-
Pelajari penyebab ruam. Daun dan batang ek beracun mengandung urushiol , zat berminyak tanaman yang memicu reaksi alergi dalam bentuk ruam tanaman ek beracun. Urushiol juga bisa ditemukan di bagian akarnya dan, bahkan, di tanamannya yang sudah mati. [7] X Sumber Tepercaya Cleveland Clinic Kunjungi sumber
- Urushiol juga bisa menginfeksi melalui udara apabila tanamannya dibakar dan bisa dengan mudah terpindahkan dari satu benda ke benda lainnya.
- Ruam dari tanaman ek beracun tidak menular; namun, apabila urushiol menempel pada tangan seseorang dan seseorang tersebut menyentuh orang lain, orang yang disentuh juga bisa terserang ruam.
- Seluruh bagian tanaman ek beracun mengandung urushiol beracun. Bahkan, setelah dedaunannya berguguran pada musim dingin, tanaman ini tetap tidak aman untuk disentuh. [8] X Sumber Tepercaya Centers for Disease Control and Prevention Kunjungi sumber
-
Kenali ruamnya. Ruam yang diakibatkan dari menyentuh tanaman ek beracun akan tampak berbeda-beda antara orang satu dengan lainnya. Hal ini dikarenakan sebagian orang memiliki sensitivitas terhadap urushiol yang lebih tinggi. Secara umum, ruam akibat ek beracun akan terasa sangat gatal dan sangat merah, dengan bentol-bentol merah yang dapat melepuhkan cairan. Ruam terseut dapat muncul dalam bentuk garis atau petak serta bervariasi dari ringan hingga berat. [9] X Sumber Tepercaya Centers for Disease Control and Prevention Kunjungi sumber
-
Cuci pakaian dan kulit Anda. Apabila Anda menyentuh ek beracun, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencuci bagian yang terekspos dengan sabun dan air hangat sesegera mungkin—jika dimungkinkan, dalam jangka waktu tiga puluh menit setelah menyentuhnya. [10] X Teliti sumber Cuci juga pakaian atau benda-benda yang telah terekspos pada tanaman tersebut. [11] X Sumber Tepercaya American Academy of Dermatology Kunjungi sumber
-
Obati gatal-gatal yang ditimbulkan. Untuk mengobati gatal-gatal yang diakibatkan oleh ruam, bubuhkan losion kalamin pada titik yang terekspos. Anda juga bisa menggunakan steroid lokal seperti clobetasol atau steroid sistemik dan antihistamin. Selain itu, cobalah juga untuk memberikan kompres dingin atau ramuan tepung haver. [12] X Sumber Tepercaya Centers for Disease Control and Prevention Kunjungi sumber
- Untuk membuat ramuan mandi dari tepung haver , tuangkan dua cangkir tepung haver ke dalam kaus kaki nilon atau stoking, lalu ikatkan pada keran. Air hangat yang mengucur ke bak akan merembes melalui tepung haver. Rendam bagian tubuh yang mengalami ruam selama sekurang-kurangnya tiga puluh menit.
- Anda juga bisa mencampurkan soda kue ke dalam bak air hangat. [13] X Sumber Tepercaya American Academy of Dermatology Kunjungi sumber
-
Jaga agar ruam tersebut tidak menyebar. Urushiol dapat berpindah ke benda, hewan, atau orang lain. Oleh karena itu, pastikan semua orang atau semua benda yang pernah bersentuhan dengan ek beracun dicuci dengan air dan sabun secara menyeluruh. [14] X Sumber Tepercaya American Academy of Dermatology Kunjungi sumber
- Sebagian besar ruam akan menyembuh dalam waktu lima hingga dua belas hari. Namun, beberapa ruam juga bisa bertahan hingga mencapai satu bulan atau lebih [15] X Sumber Tepercaya American Academy of Dermatology Kunjungi sumber
-
Mintalah bantuan medis. Hubungi layanan Unit Gawat Darurat (UGD) apabila terjadi reaksi terhadap ek beracun yang sangat parah. Anda juga sebaiknya menghubungi layanan UGD apabila Anda atau orang yang terekspos pada ek beracun menderita permasalahan dalam menelan, bernapas, atau mengalami pembengkakan parah pada bagian tubuhnya yang menyentuh ek beracun atau pada bagian-bagian lainnya [16] X Sumber Tepercaya American Academy of Dermatology Kunjungi sumberIklan
Tips
- Cara terbaik untuk menghindari kontak dengan ek beracun adalah dengan mengenakan celana panjang dan baju berlengan panjang saat berjalan di luar ruangan.
- Cairan pencuci piring merupakan bahan yang sangat bagus untuk mencuci residu dari ek beracun, terutama apabila Anda bisa mengaksesnya secara langsung. Selalu bawa sabun pencuci piring, air, dan handuk kertas apabila Anda berencana pergi ke tempat-tempat yang memungkinkan Anda untuk menyentuh atau berkontak dengan tanaman ek beracun sebelum Anda sempat mengidentifikasinya.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.emedicinehealth.com/allergy_poison_ivy_oak_and_sumac/article_em.htm
- ↑ http://www.cdc.gov/niosh/topics/plants/
- ↑ http://www.cdc.gov/niosh/topics/plants/
- ↑ http://www.cdc.gov/niosh/topics/plants/
- ↑ http://www.cdc.gov/niosh/topics/plants/
- ↑ http://www.cdc.gov/niosh/topics/plants
- ↑ https://my.clevelandclinic.org/health/diseases_conditions/hic_Contact_Dermatitis/hic_The_Poison_Plants_Poison_Ivy_Poison_Oak_and_Poison_Sumac
- ↑ http://www.cdc.gov/niosh/topics/plants/
- ↑ http://www.cdc.gov/niosh/topics/plants/
- ↑ https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000027.htm
- ↑ https://www.aad.org/dermatology-a-to-z/diseases-and-treatments/m---p/poison-ivy/tips
- ↑ http://www.cdc.gov/niosh/topics/plants/
- ↑ https://www.aad.org/dermatology-a-to-z/diseases-and-treatments/m---p/poison-ivy/tips
- ↑ https://www.aad.org/dermatology-a-to-z/diseases-and-treatments/m---p/poison-ivy/tips
- ↑ https://www.aad.org/dermatology-a-to-z/diseases-and-treatments/m---p/poison-ivy/tips
- ↑ https://www.aad.org/dermatology-a-to-z/diseases-and-treatments/m---p/poison-ivy/tips
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 2.386 kali.
Iklan