Unduh PDF Unduh PDF

Pidato yang sukses adalah pidato yang menggugah, mengandung konten yang dibuat dengan rapi dan akurat, serta disampaikan dengan karisma dan anggun. Untuk mengkritik sebuah pidato, Anda perlu menilai kemampuan pembicaranya dalam membuat naskah dan menyampaikan naskah tersebut. Cari tahu apakah sang pembicara menggunakan fakta dan anekdot untuk membuat poin dalam pidatonya meyakinkan, dan cari tahu apakah gaya penyampaiannya bisa menggugah pendengar untuk tetap menyimak pidatonya sampai akhir. Menyampaikan kritik dan saran Anda kepada pembicara pidato akan membantu sang pembicara untuk memperbaiki diri dan menjadi pembicara yang lebih baik ke depannya.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mengevaluasi Kontennya

Unduh PDF
  1. Konten sebuah pidato, termasuk pilihan kata, referensi, dan anekdot, harus dibuat agar sesuai dengan peserta yang mendengarkan pidato. Misalnya, sebuah pidato anti narkoba yang ditujukan pada anak SD tentu akan berbeda isinya jika dibandingkan dengan pidato dengan tema yang sama tapi untuk anak remaja. Ketika Anda mendengarkan pidatonya, coba perhatikan apakah isi pidatonya tepat sasaran atau tidak.
    • Jangan membuat kritik berdasarkan opini pribadi. Buat kritik berdasarkan bagaimana kira-kira respon peserta yang mendengarkan terhadap pidatonya. Anda tidak boleh membiarkan bias Anda masuk ke penilaian.
    • Jika memungkinkan, lihat reaksi peserta yang mendengarkan pidatonya. Apakah mereka terlihat paham? Apakah mereka memperhatikan dengan baik? Apakah mereka tertawa mendengar lelucon yang disampaikan? Atau mereka terlihat bosan?
  2. Pembicara pidato harus menggunakan tata bahasa yang tepat dan bahasa yang mudah dimengerti agar pidatonya enak didengar dan bisa diikuti dan dipahami. Sang pembicara harus bisa menyampaikan subjek atau topik pidatonya dalam beberapa kalimat, dan bisa menyampaikan isi pidatonya dengan lancar dan bisa dipahami. Sekali lagi, setuju tidaknya Anda dengan poin yang disampaikan pembicara tidak harus dijadikan bahan penilaian. Ketika Anda ingin menentukan apakah pidatonya sudah jelas, coba pertimbangkan beberapa pertanyaan berikut:
    • Apakah pembukaannya efektif? Apakah pembicara harus membuat argumen utamanya jelas dalam beberapa kalimat awal, atau apakah dia perlu menjelaskan panjang lebar agar Anda akhirnya tahu apa yang sebenarnya dia bicarakan.
    • Apakah pidatonya penuh dengan poin-poin kecil yang tidak berhubungan dengan argumen utamanya, atau apakah pidatonya dikembangkan secara logis sampai akhirnya mencapai kesimpulan?
    • Jika Anda ingin menjelaskan kembali pidatonya kepada orang lain nanti, apakah Anda bisa mengulangi semua poin utama yang ada atau apakah Anda kesulitan menjelaskannya?
  3. Dalam sebuah pidato yang disiapkan dengan baik, argumen-argumennya harus dibuat untuk mendukung argumen utamanya. Isi atau konten pidato harus memperlihatkan keahlian pembicara dalam topik yang dibawakannya dan membuat peserta yang mendengarkan merasa mereka belajar hal yang baru. Lihat celah atau lubang pada argumen pembicara atau titik di mana argumennya akan lebih meyakinkan jika dia melakukan riset lebih dalam.
    • Dengarkan nama, tanggal, dan data yang disampaikan untuk mendukung poin atau argumen yang dibuat sang pembicara. Tulis nama, tanggal, statistik, dan beberapa informasi hasil riset lain yang disampaikan pembicara agar Anda bisa memeriksa ulang nanti. Setelah pidatonya usai, validasi semuanya dan pastikan bahwa semua informasi yang dia sampaikan akurat. Informasi yang tidak akurat adalah hal yang perlu diberitahu karena itu akan berdampak pada kredibilitas pidato yang dia sampaikan.
    • Jika Anda harus mengkritik pidato langsung setelah pidato tersebut selesai disampaikan, gunakan internet untuk melakukan validasi informasi secara cepat. Anda bisa menggunakan sesi tanya jawab, istirahat, atau sesi lainnya untuk melakukan ini.
  4. Anekdot dan lelucon yang sesekali dikeluarkan bisa meringankan situasi yang terlalu serius dan membuat pidato tidak membosankan. Jika pidatonya terlalu hambar, meskipun argumennya meyakinkan, peserta yang mendengarkan akan malas mendengarkannya, karena mereka mungkin akan merasa bosan dan tidak fokus. Ketika Anda sedang mengamati apakah sebuah pidato menggugah dan menarik, evaluasi beberapa pertanyaan ini:
    • Apakah pidatonya dimulai dengan hook atau kalimat pembuka yang menarik? Agar bisa langsung menarik perhatian peserta, sebuah pidato biasanya dimulai dengan kalimat yang bisa memancing perhatian, baik itu karena lucu atau menarik.
    • Apakah pidatonya tetap menarik dari awal sampai akhir? Pembicara yang bagus akan memasukkan beberapa anekdot dan lelucon di dalam pidatonya untuk membuat peserta yang mendengarkan tetap tertarik.
    • Apakah anekdot atau lelucon yang dikeluarkan mengganggu, atau malah membantu membangun argumen pembicaranya? Beberapa peserta yang mendengarkan cenderung melewatkan poin penting dan hanya mendengarkan bagian yang menarik saja. Cara terbaik untuk mengkritik sebuah pidato secara tepat dan menyeluruh adalah dengan menunggu saat pembicaranya mengeluarkan lelucon dan dengarkan apa yang dia katakan setelah itu. Idealnya, lelucon atau anekdot yang dia buat bisa menyorot ide atau argumen utama yang dia bawakan.
    • Apakah sang pembicara menggunakan ilustrasi dengan bijak? Sebuah ilustrasi yang bagus dan berkesan jauh lebih bagus daripada tiga ilustrasi yang tidak bisa diingat oleh peserta dan tidak begitu berhubungan kuat dengan tujuan atau argumen utama dari pidatonya.
  5. Sebuah penutup yang bagus harus terhubung dengan semua poin yang disampaikan dan memberikan ide dan gagasan baru pada peserta berkat informasi yang disampaikan. Penutup yang buruk hanya sekedar merangkum poin-poin yang sudah disampaikan, atau malah menyatakan sebuah poin baru yang tidak ada hubungannya dengan semua hal yang sudah disampaikan sepanjang pidato.
    • Ingat, penutup pidato adalah salah satu bagian paling penting dalam sebuah pidato. Sebuah penutup harus bisa menggenggam kembali perhatian peserta dan kuat, bijaksana, dalam, dan ringkas.
    • Ketika menutup sebuah pidato, sang pembicara juga harus memperlihatkan kepercayaan diri tinggi, karena ini akan meningkatkan rasa percaya peserta terhadap sang pembicara.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menilai Penyampaiannya

Unduh PDF
  1. Apakah sang pembicara bicara dengan nada yang membuat Anda mau terus mendengarkannya, atau nadanya terdengar tidak pas? Seorang pembicara yang bagus tahu kapan harus diam sejenak, dan tahu kecepatan serta volume suara yang harus dikeluarkan. Memang, tidak ada teori tentang penyampaian yang sempurna, karena masing-masing orang punya gaya penyampaian sendiri. Tapi, semua pembicara yang hebat punya kemampuan untuk membuat peserta yang mendengarkan tetap tertarik. Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:
    • Seseorang yang bicara terlalu keras akan terkesan agresif, sementara orang yang bicara terlalu pelan akan sulit didengar. Lihat apakah pembicara yang Anda amati tahu seberapa keras dia bicara saat itu.
    • Banyak pembicara yang cenderung bicara terlalu cepat tanpa sadar. Lihat apakah pembicara yang Anda amati bicara dengan kecepatan yang alami dan mudah dimengerti.
  2. Cara seorang pembicara tampil harus memperlihatkan bahwa dia percaya diri dan berkarisma, sehingga bisa membuat peserta yang mendengarkannya tertarik dan merasa tergugah. Beberapa orang yang tidak begitu ahli bicara di depan umum mungkin akan melihat ke bawah, tidak atau sering lupa membuat kontak mata, dan gerakan-gerakan tidak penting lainnya, sedangkan pembicara yang bagus akan melakukan hal-hal berikut:
    • Buat kontak mata dengan peserta yang berada di beberapa titik. Ini akan membuat semua peserta merasa dilibatkan dalam pidato.
    • Berdiri tegak tanpa terlihat gelisah.
    • Menggunakan gestur tangan yang alami.
    • Di saat yang memang tepat, berjalan di sekitar panggung dan tidak hanya terpaku pada podium atau satu titik saja.
  3. Terlalu banyak “hmm”, “ee”, dan sebagainya akan membuat kredibilitas sang pembicara berkurang, karena semua kata-kata itu akan membuat dia terkesan tidak begitu siap. Dengarkan kata-kata tersebut dan catat seberapa sering dia menggunakannya. Meskipun biasanya dikeluarkan secara alami, kata-kata tersebut harusnya tidak menurunkan kualitas pidato atau disadari oleh siapapun.
  4. Seorang pembicara yang bagus sudah memahami dan mengingat isi pidato yang dia akan bawakan sejak jauh-jauh hari. Menggunakan naskah yang diketik atau menggunakan PowerPoint untuk membantu mengingat adalah hal yang biasa, tapi terlalu banyak melihat naskah akan mengganggu fokus peserta yang mendengarkan.
    • Mengingat isi pidato membuat pembicara bisa lebih fokus pada penyampaian dan bagaimana menarik perhatian peserta melalui kontak mata dan bahasa tubuh, dan mencegah pidatonya terkesan seperti membaca buku atau membaca ulang naskah.
  5. Kebanyakan orang akan mengalami demam panggung ketika harus tampil di depan umum. Bicara di depan umum, dalam bentuk apapun, adalah ketakutan terbesar kedua di Amerika Utara, dan lebih ditakuti dari kematian. Pembicara yang hebat mungkin merasa gugup sama seperti kebanyakan pembicara pada umumnya. Tapi mereka sudah belajar dan tahu cara menyembunyikannya. Perhatikan apakah pembicara yang sedang Anda amati terlihat gugup sehingga Anda bisa menawarkan beberapa saran yang bisa membuatnya bisa memperbaiki diri.
    • Perhatikan gerakan atau gestur yang diulang secara tidak perlu dan memecah fokus pada isi pidatonya. Itu bisa jadi tanda bahwa dia gugup.
    • Suara yang bergetar atau kecenderungan untuk bergumam juga merupakan tanda gugup.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menyampaikan Kritik dan Saran yang Membangun

Unduh PDF
  1. Bawa catatan dan alat tulis ketika Anda akan mengamati pidato seseorang, sehingga Anda bisa mencatat hal-hal yang perlu diperbaiki. Menulis penggalan perkataan atau beberapa hal dari pembicara akan membuat Anda bisa menyampaikan kritik dan saran Anda dengan lebih jelas dan rapi. Membuat catatan secara detil juga akan membantu sang pembicara untuk paham bagaimana cara memperbaiki diri nantinya.
    • Jika Anda punya waktu dan tidak dilarang, rekam pidatonya menggunakan alat rekam, baik itu hanya berupa suara ataupun video. Dengan begitu, Anda bisa memutar kembali pidato tersebut beberapa kali dan benar-benar mengidentifikasi dan menyampaikan hal-hal yang bisa Anda berikan saran dengan jelas.
    • Di catatan Anda, pisahkan saran yang terkait penyampaian dan konten atau isi. Masukkan contoh untuk mendukung saran dan kritik Anda.
  2. Reka ulang pidatonya per bagian, mulai dari pembukaan sampai penutupan. Berikan evaluasi dan penilaian. Apakah menurut Anda poin utama pidatonya disampaikan dan didukung dengan baik? Apakah Anda merasa keseluruhan pidatonya meyakinkan dan kredibel? Apakah Anda bisa menganggap pidato yang baru Anda lihat sebagai sebuah pidato yang sukses, atau masih perlu perbaikan?
    • Katakan kepada sang pembicara bagian yang menurut Anda menarik pada pidatonya, bagian mana yang membingungkan, dan bagian mana yang perlu lebih banyak referensi dan data.
    • Jika ada beberapa anekdot atau lelucon tertentu yang tidak efektif, beritahu pada sang pembicara. Lebih baik Anda jujur saat itu juga daripada melihat dia melakukan kesalahan yang sama dua kali.
    • Katakan apakah menurut Anda pidatonya sudah tepat sasaran atau tidak.
  3. Biasanya pembicara perlu paling banyak kritik dan saran di bagian ini, karena mengevaluasi gaya dan bahasa tubuh sulit dilakukan oleh diri sendiri. Beri kritik dan saran yang jujur tapi disampaikan dengan baik mengenai cara penyampaiannya pada pidato barusan, mulai dari bahasa tubuh, volume dan nada suara, kecepatan, kontak mata, dan postur tubuh.
    • Anda mungkin perlu membahas konsep kecerdasan emosional atau EQ, yang juga salah satu bagiannya adalah kemampuan seseorang untuk membaca reaksi peserta dan membuat mereka tetap tertarik dengan mempengaruhi emosi mereka. Tujuan untuk membuat kontak mata, bicara dengan jelas, dan terdengar alami adalah untuk membuat peserta merasa bahwa Anda peduli pada mereka dan Anda ingin mereka paham dengan apa yang Anda sampaikan. Membantu mereka merasa terlibat dalam pidato Anda akan membuat mereka mau tetap menyimak pidato Anda dengan baik.
    • Jika sang pembicara terlihat gugup, Anda mungkin perlu memberi saran teknik yang mungkin bisa membantunya mengatasi demam panggung, seperti lebih rajin latihan, rileks sebelum naik panggung, atau latihan di depan orang yang jumlahnya lebih sedikit.
  4. Pembicara yang Anda kritik tentunya sudah melakukan berbagai hal untuk membuat naskah dan berlatih. Di saat yang sama Anda menyampaikan kritik, Anda juga perlu menyampaikan hal-hal yang bagus atau dia lakukan dengan benar. Jika Anda mengkritik seorang siswa atau seseorang yang perlu bantuan untuk meningkatkan kemampuannya bicara di depan umum, mengapresiasi usaha mereka akan membantu meningkatkan kepercayaan diri dan niat untuk terus berkembang.
    • Coba sampaikan secara bergantian: berikan pujian dan apresiasi pada beberapa hal yang dia lakukan di pidatonya, kemudian beritahu hal-hal yang perlu diperbaiki, kemudian beri pujian di poin lain. Cara klasik ini akan membuat kritik Anda lebih mudah diterima. Misalnya, Anda bisa mengatakan bahwa kalimat pembuka yang dia gunakan bagus, tapi Anda sedikit beingung dengan poin kedua yang dia bawakan, tapi kesimpulan yang dia bawakan membuatnya lebih jelas.
    • Sebagai cara untuk mendukung dan mengapresiasi seseorang untuk terus belajar, Anda mungkin perlu menganjurkan pembicara yang Anda kritik untuk melihat video pembicara terkenal. Tunjukkan kesamaan dan perbedaan antara pidato dan pembicara yang Anda kritik dengan apa yang ada di video.
    Iklan

Tips

  • Gunakan formulir evaluasi, skala nilai, atau sistem poin di dalam kelas Anda untuk membuat sedikit kompetisi kecil. Ini akan membantu Anda memberi nilai pada pidato yang disampaikan oleh murid dan menentukan siapa yang pidatonya paling bagus.
  • Beri saran untuk perbaikan. Ketika di kelas atau kompetisi, membantu pembicara untuk tahu bahwa dia bisa memperbaiki diri dan meningkatkan kemampuannya adalah hal yang penting. Spesifik dan positiflah. Berikan kritik yang membangun dan juga pujian.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 17.348 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan